Anda di halaman 1dari 41

DERMATITIS NUMULAR

N`

Ade Endang Maulana


11310003

PEMBIMBING :
dr. Hj. Hervina Sp.KK

KKS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD


DR. R.M DJOELHAM BINJAI FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2017
Identitas pasien

• Nama : Anisa
• Umur : 3 tahun
• Jenis kelamin : Perempeuan
• Status :-
• Agama : Islam
• Pekerjaan :-
• Alamat : KM 18
• Hobby : Bermain
Terasa gatal dan nyeri, yang dijumpai
bercak kemerahan disertai keropeng
sebesar koin, dan bintil-bintil, pada
lengan kiri dan kedua pipi sejak 1
minggu yang lalu.
Bercak muncul pertama kali pada
lengan kiri sejak ± 2 minggu yang
lalu. Kemudian bercak kemudian
bercak bertambah dan meluas ke
kedua pipi sejak ± 1 minggu yang
lalu
DERMATITIS NUMULAR
Riwayat pemakaian obat : Metronidazole
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
Status gizi : Baik
Keadaan lingkungan : Kurang Baik
Status dermatologi

Lokasi Distribusi Bentuk Susunan

Brachii Sinistra Sirkumskrip


Buccalis dextra et Regional Teratur Tidak khas
sinistra Diskret
Bilateral
Unilateral
Batas Ukuran Efloresensi Ruam kuku (-)

Diatas permukaan Primer : Makula eritema, Ruam rambut (-)


Numular vesikel
kulit
sekunder : krusta, Ruam genitalia
skuama (-)

Palpasi kulit

Kasar, Tebal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Histopatologi, Lab

TIDAK DILAKUKAN
RESUME
Dermatitis
Numular
DIAGNOSA BANDING
PENATALAKSANAAN

Non Farmakologi Farmakologi

- Antihistamin
- Jaga kebersihan kulit
- Kortikosteroid
- Hindari faktor pencetus
- Antibiotik
Umumnya baik
Dermatitis
Numular
Dermatitis numular merupakan suatu
peradangan dengan lesi yang menetap,
dengan keluhan gatal, yang ditandai
dengan lesi berbentuk uang logam,
sirkular atau lesi oval berbatas tegas.
EPIDEMIOLOGI
• usia dewasa lebih sering terjadi
• laki-laki > wanita
• Laki-laki usia antara 55 dan 65 tahun
• Wanita onset puncaknya usia 15 – 25 tahun
• Penyakit ini jarang terjadi pada anak-anak
dibawah usia 1 tahun, hanya sekitar 7 dari 466
anak yang menderita dermatitis numular dan
frekuensinya cenderung meningkat sesuai
dengan peningkatan umur.(3)
ETIOLOGI

• penyebab langsung : Staphylokokkus dan mikrokokus


• adanya tekanan emosional
• Trauma lokal seperti gigitan serangga dan kontak
dengan bahan kimia
• Penyakit ini umumnya cenderung meningkat pada
musim dingin, juga dihubungkan dengan kondisi kulit
yang kering dan frekuensi mandi yang sering dalam
sehari akan memperburuk kondisi penyakit ini. (4)
Gejala Klinis
• Timbul rasa gatal(2)
• Luka kulit yang antara lain makula, papul, vesikel,
atau tambalan :
• Bentuk numular (seperti koin). (2)
• Terutama pada tangan dan kaki. (2)
• Umumnya menyebar. (2)
• Lembab dengan permukaan yang keras. (2)
• Kulit bersisik atau ekskoriasi. (2)
• Kulit yang kemerahan atau inflamasi. (2)
DIAGNOSIS

o Dermatitis numular dapat didiagnosis berdasarkan


anamnesis dan gejala klinis.
Pengobatan topikal:
Obat Antiinflamasi.
Diberikan untuk menghilangkan peradangan pada kulit dan mengurangi iritasi
kulit. Misalnya dengan pemberian preparat ter, glukokortikoid, takrolimus, atau
pimekrolimus. KS topikal yang diberikan contohnya triamcinolone 0,025-0,1%. (3)

Pengobatan Sistemik
Antibiotik
Untuk mengobati jika terjadi infeksi sekunder. (3)
Antihistamin oral.
Digunakan untuk mengurangi gatal. Biasa digunakan antihistamin golongan H1,
misalnya hidroksisin HCl.(3)
Steroid sistemik.
Digunakan untuk kasus-kasus dermatitis numular yang berat, hanya diberikan
dalam jangka waktu pendek, diberikan prednilson dengan dosis oral 40-60 mg 4
kali per hari dengan dosis yang diturunkan secara perlahan-lahan. Hanya
berguna dalam beberapa minggu, dermatitis yang belum sembuh sempurna,
dapat ditangani dengan pemberian krim steroid dan emolilients.(3)
• Umumnya baik
• Pasien perlu untuk diberitahukan
tentang perkembangan atau
perjalanan penyakit dari dermatitis
numular yang cenderung sering
berulang. Mencegah atau
menghindari dari faktor-faktor yang
memperburuk atau meningkatkan
frekuensi untuk cenderung berulang
dengan menggunakan pelembab pada
kulit akan sangat membantu
mencegah penyakit ini. Dari data
pengamatan, didapatkan 22%
sembuh, 25% pernah sembuh
beberapa minggu hingga tahun, dan
53% tidak bebas lesi tanpa
pengobatan. (4)
PTIRIASIS ROSEA
DEFINISI

• Pitiriasis rosea ialah penyakit akut,


kelainan kulit berupa timbulnya
papuloskuamosa yang dapat hilang dengan
sendirinya, umumnnya menyerang anak-
anak dan dewasa muda yang sehat,
walaupun sebenarnya dapat ditemukan
pada semua umur. Penyebabnya belum
diketahui, diduga virus sebagai penyebab
timbulnya erupsi. (5)
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
• Penyebab dari penyakit ini belum diketahui,
demikian pula cara penyebaran infeksinya.
Ada yang mengemukanan hipotesis bahwa
penyebabnya adalah virus karena
merupakan penyakit swasima (self limiting
disease) yang umumnya sembuh sendiri
dalam waktu 3-8 minggu. (1)
GEJALA KLINIS
• bercak seluruh tubuh terutama di bagian yang
tertutup pakaian berbentuk bulat panjang
mengikuti lipatan kulit.
• Diawali suatu bercak yang besar (herald
patch/mother plaque/medalion) yang di
sekitarnya terdapat bercak agak kecil
membentuk seperti gambaran pohon cemara
terbalik (inverted chrismas tree appearance)
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Px fisik
• Px penunjang
DIAGNOSIS BANDING

- Dermatitis numularis
- Psoriasis
Pencegahan
• Ingatkan selalu anak untuk rajin mencuci tangan
dan kulit secara teratur dan benar
• Mandi dua kali sehari sehingga kebersihan kulit
• senantiasa terjaga
• Bila terdapat luka kecil atau luka parutan,
bersihkan dengan sabun dan air hangat serta
langsung dikeringkan
• Kenakan selalu alas kaki, bila perlu yang tahan air
atau anti selip terutama saat menggunakan
fasilitas umum.
PENATALAKSANAAN

• Colloidal bath
• Calamine lotion digunakan 2x sehari pada lesi
kulit
• Antihistamin jika ada keluhan gatal
PROGNOSA
• Pitiriasis rosea merupakan penyakit akut yang
bersifat self limiting illnes yang akan menghilang
dalam waktu 3-8 minggu, dengan beberapa
minggu pertama terkait dengan lesi kulit
inflamasi yang baru dan mungkin gejala seperti
flu. Dapat terjadi hipopigmentasi dan
hiperpigmentasi pasca inflamasi pada kasus
pityriasis rosea. Relaps dan rekuren jarang
ditemukan.(1,5,6)
TINEA CORPORIS
Tinea Corporis mengacu pada infeksi jamur superfisial
pada daerah kulit halus tanpa rambut, kecuali telapak
tangan, telapak kaki, dan mulut. Tinea corporis
merupakan infeksi yang umum terjadi pada daerah
dengan iklim tropis seperti Negara Indonesia dan dapat
menyerang semua usia terutama dewasa. Tinea corporis
disebabkan oleh golongan jamur Trichophyton,
Microsporum, dan Epidermophyton
EPIDEMIOLOGI

Kondisi geografis Indonesia sebagai Negara tropis


dengan suhu dan kelembaban yang tinggi
memudahkan tumbuhnya jamur. Hal tersebut
menyebabkan prevalensi penyakit infeksi jamur
yaitu dermatofitosis di Indonesia cukup tinggi. Studi
menyebutkan 20% - 25% orang dewasa di seluruh
dunia terinfeksi oleh dermatofitosis
ETIOLOGI

Dermatofita adalah golongan jamur yang


menyebabkan dermatofitosis. Golongan jamur ini
mempunyai sifat mencerna keratin. Dermatofita
termasuk kelas fungi imperfecti yang terbagi
menjadi tiga genus, yaitu Trichophyton spp,
Microsphorum spp, dan Epidermophyton spp.
Walaupun semua dermatofita bisa menyebabkan
tinea korporis, penyebab yang paling umum adalah
Trichophyton Rubrum dan Trichophyton
Mentagrophytes
Gambaran Klinis
- Penderita merasa gatal dan kelainan berbatas tegas
- terdiri atas bermacammacam effloresensi kulit (polimorfi).
- Bagain tepi lesi lebih aktif (tanda peradangan) tampak lebih
jelas dari pada bagian tengah.
- Bentuk lesi yang beraneka ragam ini dapat berupa sedikit
hiperpigmentasi dan skuamasi menahun.
- Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat
atau lonjong, berbatas tegas, terdiri atas eritema, skuama,
kadangkadang dengan vesikel dan papul di tepi lesi. Daerah
di tengahnya biasanya lebih tenang, sementara yang di tepi
lebih aktif yang sering disebut dengan central healing
DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis Numular
DIAGNOSIS
Gejala Klinik
BANDING

Petiriasis Rosea
TATALAKSANA

FARMAKOLOGI :
Pengobatan Sistemik : Pengobatan Topikal:
asam salisilat 3-6% dan
asam benzoat 6-12% dalam - Imidazol
bentuk salep (salep
whitfield). Kombinasi asam - Allilamin
salisilat dengan sulfur
presipitatum dalam bentuk - siklopirosolamin,
salep (salep 2-4, salep 3-10) - kortikosteroid
dan derivat azol :
mikonazole 2%, dan
klotrimasol 1%.1
Tinea korporis mempunyai
Prognosis prognosa baik dengan pengobatan
yang adekuat dan kelembaban dan
kebersihan kulit yang selalu dijaga

Anda mungkin juga menyukai