CSS CA Servix Ipoh Anna
CSS CA Servix Ipoh Anna
CA SERVIKS
R. Ayu Wulandari Sekarini
Rifa Fauzia Yusuf
ANATOMI SERVIKS
2 bagian utama:
Ektoserviks : dapat dilihat saat pemeriksaan ginekologi
Endoserviks : menghubungkan serviks dan uterus
2
• Ektoserviks : Epitel skuamousa
• Endoserviks : Epitel kolumnar
glandular
• Squamocolumnar junction (SCJ):
pertemuan antara epitel skuamousa
dan epitel kolumnar
3
ZONA TRANSFORMASI NORMAL
Original squamous epithelium dari vagina dan ectocervix memiliki 4 lapisan, yaitu:
✘ Basal layer, merupakan lapisan tunggal dari sel-sel immature dengan nuclei yang
besar dan jumlah sitoplasma yang sedikit.
✘ Parabasal layer, meliputi 2-4 lapisan sel immature yang mempunyai mitotic figure
yang normal yang menyediakan penggantian untuk sel epitel di atasnya.
✘ Intermediate layer, meliputi 4-6 lapisan sel dengan jumlah sitoplasma yang lebih
banyak dalam bentuk polyhedral yang dipisahkan oleh intercellular space.
✘ Superficial layer, meliputi 5-8 lapisan sel pipih dengan nuclei uniform kecil dan
sitoplasma yang dipenuhi oleh glycogen. Nucleus menjadi pyknotic dan sel
terpisah/terkelupas dari permukaan (exfoliation).
4
5
KANKER SERVIKS
6
300.000
Perempuan meninggal akibat kanker serviks
pertahunnya
471.000
Ditemukan pertahun di negara berkemang
23,4
Per 100.000 Penduduk di Indonesia
7
EPIDEMIOLOGI
8
ETIOLOGI
✘ Familia : Papovaviridae
✘ Genus : Papillomavirus
✘ Spesies : Human Papillomavirus
✘ Terdapat lebih dari 120 tipe HPV, HPV tipe 16, 18,
31, 33, 35, 45, 51, 52, 56 dan 58 sering ditemukan
pada kanker maupun lesi pra kanker serviks.
✘ Tipe high risk : tipe 16, dan tipe 18
✘ Tipe low risk : tipe 6 dan tipe 11
9
HPV Alpha
Types Evidence for Cervical Cancer Causation
Group
1 16 Most carcinogenic HPV type, known to cause
cancer at several sites
18,31,33,35,39,45,51,52,56,58, 59 Sufficient evidence
2A 68 Limited evidence in humans and strong mechanistic
evidence
2B 26,53,66,67,70,73,82 Limited evidence in humans
30,34,69,85,97 Classified by phylogenetic analogy to HPV types
with sufficient or limited evidence in humans
10
SIKLUS HPV
• HPV tidak berenvelope, circular dsDNA salah satu dari family
Papoviridae.
• Transmisi virus ini dipercaya terjadi selama contact sexual.
• Namun transmisi pasti dari virus ke dalam sel belum diketahui.
• Initial transmisi (transmisi awal) terjadi ketika ada trauma pada epitel
yang memungkinkan virus untuk mencapai dan menginfeksi sel
basal epitel, yang tampaknya mendukung penyebaran virus,
• Bereplikasi didalam sel epitel dan berdiferensiasi hingga virus
dilepaskan kembali kedalam lumen serviks
• HPV tidak masuk ke dalam aliran darah = tidak mengalami
VIREMIA , HPV menginfeksi melalui mikro-abrasi
11
FAKTOR VIRULENSI
12
FAKTOR PREDISPOSISI
13
PATOGENESIS
• Hilangnya kontrol pertumbuhan
Infeksi HPV Integrasi genom virus
ke dlm genom sel
persisten manusia • sel onkoprotein E6 atau E7
14
15
TAHAP CA SERVIKS
Karsinoma in situ
Karsinoma invasif
16
INISIALSI PROMOSI
PATOFISIOLOGI
17
KLASIFIKASI
1.Squamous carcinoma
✘ Keratinizing
✘ Large cell non keratinizing
✘ Small cell non keratinizing
✘ Verrucous
18
19
STAGING (FIGO)
20
21
22
TNM
23
TNM
24
MANIFESTASI KLINIS
• Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina (flour albus). Getah yang keluar dari vagina
ini makin lama makin berbau busuk karena adanya infeksi dan nekrosis jaringan.
• Perdarahan setelah senggama ( post coital bleeding) yang kemudian berlanjut ke
perdarahan yang abnormal.
• Timbulnya perdarah setelah masa menopause
• Pada tahap invasif dapat muncul cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau dan dapat
bercampur dengan darah
• Timbul gejala-gejala anemia akibat dari perdarahan yang abnormal
25
• Timbul nyeri pada daeah panggul (pelvic) atau pada daerah perut bagian bawah bila terjadi
peradangan pada panggul. Bila nyeri yang terjadi dari daerah pinggang ke bawah, kemungkinan
terjadi hidronefrosis. Selain itu masih mungkin terjadi nyeri pada tempat-tempat lainnya.
• Pada stadium kanker lanjut, badan menjadi kurus karena kekurangan gizi, edema pada kaki,
timbul iritasi pada kandung kemih dan poros usus besar bagian bawah (rectum), terbentuknya
viskel vaginal dan rektovaginal.
• metastasis jauh dari kanker serviks itu sendiri: nyeri yang menjalar sampai kaki, hematuria dan
gagal ginjal yang dapat terjadi akibat infiltrasi tumor ke ureter sebelum memasuki kandung kemih,
yang menyebabkan obstruksi total ureter. Perdarahan rektum dapat terjadi karena penyebaran sel
kanker yang juga merupakan gejala penyakit lanjut
26
DIAGNOSIS
Anamnesis
• kanker serviks tahap awal dapat menyebabkan keputihan yang encer dan berwarna darah.
• Perdarahan vagina intermiten yang terjadi setelah koitus atau douching.
• Saat keganasan membesar, perdarahan biasanya meningkat dan kadang-kadang seorang
wanita dapat datang ke ruang gawat darurat dengan perdarahan yang tidak terkendali dari
tempat tidur tumor.
• Dengan invasi parametrium dan ekstensi ke dinding samping pelvis, tumor dapat menekan
organ yang berdekatan untuk menghasilkan gejala. Sebagai contoh, edema ekstremitas
bawah dan nyeri punggung bawah, sering menjalar ke bawah kaki posterior,
27
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan genital dan vagina eksternal harus dilakukan mencari lesi
• Pemeriksaan spekulum : serviks mungkin tampak sangat normal jika kanker bersifat
mikroinvasif. Lesi dapat muncul sebagai pertumbuhan exophytic atau endophytic; sebagai
massa polipoid, jaringan papiler, atau serviks yang berbentuk tong; sebagai ulserasi serviks
atau massa granular; atau sebagai jaringan nekrotik. Kotoran yang encer, bernanah, atau
berdarah mungkin juga ada.
• Selama pemeriksaan bimanual : dapat meraba rahim yang membesar akibat invasi dan
pertumbuhan tumor. Atau, hematometra atau pyometra dapat memperluas rongga
endometrium setelah obstruksi cairan keluar oleh kanker serviks primer
28
• Palpasi septum rektovaginal antara jari telunjuk dan jari tengah
menunjukkan septum tebal, keras, tidak teratur, Dinding vagina
posterior proksimal paling sering diserang.
29
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
PAP SMEAR
• Merupakan suatu cara pemeriksaan untuk mendeteksi adanya perubahan-
perubahan yang bersifat prekanker pada daerah serviks.
31
Teknik pemeriksaan PAP SMEAR:
32
EVALUASI PAP SMEAR
33
BIOPSI
• Konisasi (cone biopsy) : pembuatan sayatan berbentuk kerucut pada serviks
dan kanal serviks untuk diteliti oleh ahli patologi.
• Digunakan untuk diagnosa ataupun pengobatan pra-kanker serviks
✘ Punch Biopsi : menggunakan alat yang tajam untuk menjumput sampel kecil jaringan
serviks
34
KOLPOSKOPI
• Merupakan suatu pemeriksaan dengan menggunakan
kolposkop, yaitu suatu alat dengan sebuah mikroskop
berkekuatan renndah dengan sumber cahaya didalam
yang memperbesar permukaan serviks sampai dengan
10-40x dari ukuran normal
35
TES SCHILLER
• Pada pemeriksaan ini serviks diolesi dengan larutan
yodium.
36
RADIOLOGI
• Pemeriksaan radiologi direkomendasikan untuk mengevaluasi kandung kemih
dan rektum
37
IVA TEST
• IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan salah satu cara
melakukan test kanker serviks.
• Kelebihan dari test ini adalah kesederhanaan Teknik dan kemampuan untuk
memberikan hasil yang segera pada pasien.
• Metode ini jadi alternative baru untuk deteksi dini kanker serviks selain
pemeriksaan dengan pap smear.
• Cara ini relative lebih murah, mudah, dan dapat dilakukan oleh bidan atau
tenaga medis Puskesmas.
38
DIAGNOSIS BANDING
39
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
Pembedahan
Radioterapi
Kemoterapi
41
Stage Treatment
Ib Surgery (radical hysterectomywith lymph node dissection), internal and external radiation
therapy combined
IIa Surgery (radical hysterectomywith lymph node dissection), internal and external radiation
therapy combined
45
RADIOTERAPI
• Pada kanker serviks stadium awal, dapat dilakukan radioterapi (external maupun
internal). Kadang radioterapi juga diberikan sesudah pembedahan. Dapat juga
melakukan kombinasi terapi (radioterapi dan kemoterapi) untuk mengobati kanker
serviks yang berada antara stadium IB hingga IVA.
• Bila ukuran tumornya lebih besar dari 4 cm atau bila kanker ditemukan telah menyebar
ke jaringan lainnya (di luar serviks), misalnya ke kandung kemih atau usus besar.
• Radioterapi eksternal berarti sinar X diarahkan ke tubuh pasien (area panggul) melalui
sebuah mesin besar. Sedangkan radioterapi internal berarti suatu bahan radioaktif
ditanam ke dalam rahim/leher rahim selama beberapa waktu untuk membunuh sel-sel
kankernya. Salah satu metode radioterapi internal yang sering digunakan adalah
brachytherapy.
46
KEMOTERAPI
• Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Biasanya obat-obatan diberikan melalui infuse ke pembuluh darah atau melalui mulut.
• kemoterapi dengan kombinasi obat, misalnya hycamtin dan cisplatin.
47
PENCEGAHAN
Primer
• Menghindari faktor resiko:
• Menghindari berbagai faktor risiko, yaitu hubungan seks pada usia muda, pernikahan
pada usia muda, dan berganti-ganti pasangan seks.
• Vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18
Sekunder
• Sceening Pap smear
48
PENCEGAHAN dan DETEKSI DINI
• Screening awal selama 3 tahun atau sekurang-kurangnya pada umur 21 tahun.
• Sertakan pula pemeriksaan DNA HPV saat pemeriksaan Pap Smear pada wanita
umur 30 tahun (jika (-) ulang 3 tahun kemudian)
• Screening untuk wanita di bawah 30 tahun berisiko dianjurkan menggunakan Thinprep
atau sitologi serviks dengan liquid-base method setiap 1-3 tahun.
• Screening sampai umur 70 tahun atau setelah (-) 3 kali berturut2.
• Vaksin HPV,
49
KOMPLIKASI
• Komplikasi kanker serviks, sebagian besar, adalah yang terkait dengan ukuran atau
invasi tumor, nekrosis tumor, infeksi, dan penyakit metastasis.
• Ada juga masalah yang berkaitan dengan pengobatan penyakit (misalnya, operasi
radikal atau terapi radiasi
50
PROGNOSIS
Stadium Penyebaran kanker serviks % Harapan Hidup 5 Tahun
0 Karsinoma insitu 100
51
DAFTAR PUSTAKA
52
THANKS!
Any
questions?
53