Persenrtase Implementasi APM Malili
Persenrtase Implementasi APM Malili
EVALUASI IMPLEMENTASI
AKREDITASI PENJAMNAN MUTU
MISI :
Fungsional 1 orang,
Staf 3 orang,
Struktur Tim Akreditasi Penjaminan Mutu terdiri dari Top Manajeman dijabat oleh Ketua
Pengadilan Agama Malili, Ketua Tim Penjaminan Mutu dijabat oleh Wakil Ketua, Sekretaris
TPM dijabat oleh Sekretaris dan Penitera Pengadilan Agama Malili.
Tim Survey dengan koordinator Abdul Hamid S.Ag dan Tim Pengendalian Dokumen
dengan koordinator Jamaluddin S.E.i.
Tim APM telah berkerja secara maksimal untuk mewujudkan sistem yang dipersyaratkan telah dilaksanakan
dengan baik. Untuk lebih jelasnya akan kami sajikan capaian yang telah dilakukan pada setiap area sebagai
berikut:
1. Leadership
2. Custumer focus
3. Proses Management
4. Strategic Planning
5. Resource Management
6. Document System
7. Performance result
1. Leadership
Area ini menjadi pondasi awal bangunan Penjaminan Mutu di PA Palopo, dimulai dari membangun komitmen
pembentukan Tim Penjaminan Mutu melalui SK Ketua PA, disosialisasikan, membangun komitmen dan deklarasi
implementasi. Tim PM membuat pedoman kerja (Visi, Missi, Budaya Kerja, Motto dll), Penetapan Role Model, Tinjauan
Manajemen dan monitoring, dan lain-lain.
Perubahan yang signifikan setelah dilakukan Penjaminan Mutu di area ini adalah sebagai berikut :
Tumbuhnya kesadaran SDM PA. Palopo untuk meningkatkan kedisiplinan, pelayanan prima (kepada pencari keadilan
bagi rekan-rekan kepaniteraan dan pelayan prima kepada internal bagi rekan-rekan di kesekretariatan),
bertanggungjawab atas tugas yang dibebankan;
2. Custumer focus
Area ini menitikberatkan bagaimana memberikan pelayanan kepada pencari keadilan secara efektif, efesien, terukur
dan transparan. Hal yang dilakukan di area ini antara lain adalah membuat Maklumat Pelayanan, Standar
Pelayanan Pengadilan, Publikasi Putusan, Ruang Tamu Terbuka,dilakukan Survey Kepuasan Masyarakat atas
pelayanan pengadilan, dan lain lain;
Perubahan yang dihasilkan setelah dilakukan Penjaminan Mutu di area ini adalah sebagai berikut :
Adanya maklumat pelayanan yang diketahui publik, Ruang Tamu Terbuka, Putusan Terpublikasi dalam satu hari
(One Day Publish).
Dilakukan survey kepuasan masyarakat pengguna pengadilan kemudian dilakukan evaluasi sebagi umpan balik;
Pelaksanaan panggilan tepat waktu, persidangan di kantor dan luar kantor, mediasi, pelayanan upaya hukum serta
eksekusi
Perubahan yang dihasilkan setelah dilakukan Penjaminan Mutu di area ini adalah sebagai berikut :
Perubahan yang dihasilkan setelah dilakukan Penjaminan Mutu di area ini adalah sebagai
berikut :
Pengadilan Agama Malili telah memiliki dokumen Renstra, Sakip, RKA-KL, LkjIP;
Pengadilan Agama Malili memiliki Program Kerja dan Rencana Kerja Tahunan.
5. Resource Management
Area ini memiliki tugas bagaimana membangun sistem pengembangan SDM yang berbasis kebutuhan,
kompetensi dan kinerja. Hal-hal yang dilakukan di area ini antara lain dibentuknya Badan Pertimbangan
Jabatan dan Kepangkatan, Analisa Pengembangan Kompetensi, Penggunanan e-Goverment bidang
kepegawaian ( SIKEP), Perjanjian Kerja Individu, Reward dan Punishment.
Perubahan yang dihasilkan setelah dilakukan Penjaminan Mutu di area ini adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan promosi dan mutasi secara transparan sesuai dengan formasi, kompetensi dan kinerja;
Pegawai yang berprestasi diberikan reward, dan pegawai yang melanggar diberikan punishment.
6. Document System
Area ini memastikan bahwa semua SDM di Pengadilan Agama Malili bekerja sesuai job description, semua aktifitas
terdokumentasi, Barang Milik Negara terkelolah secara transparan dan akuntabel.
Perubahan yang dihasilkan setelah dilakukan Penjaminan Mutu di area ini adalah sebagai berikut :
Setiap pegawai Pengadilan Agama Malili memiliki job description yang diletakkan di atas meja kerja masing-
masing;
Pengelolaan BMN telah menggunakan aplikasi dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Performence Result
Area ini memastikan bahwa seluruh kegiatan organisasi Pengadilan Agama Malili berjalan secara simultan, mampu
mengatasi gangguan akibat adanya kemungkinan benturan kepentingan. Kegiatan yang dilakukan adalah membuat
pembagian kerja antara Ketua dan Wakil Ketua, membuat SOP Penanganan gratifikasi, benturan kepentingan.
Perubahan yang dihasilkan setelah dilakukan Penjaminan Mutu di area ini adalah sebagai berikut :
Penanganan secara tepat bila terjadi benturan kepentingan atau pun gratifikasi;