Anda di halaman 1dari 27

Kerajaan Singosari

Pembina : MIFTAHUL FARIDAH Spd


Disusun oleh (kelompok 3) : 1. FIRDA USWATUN NISA (12)
2. JHOHANI DWI LATIFAH (13)
3. MILA SANTIKA DEVI (19)
4. SANTI RAHMAWATI (26)
Latar Belakang Berdirinya Kerajaan
Singosari
 Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah
kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini
sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang

 Kerajaan Singasari (1222-1293) adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara yang didirikan
oleh Ken Arok. Sejarah Kerajaan Singasari berawal dari daerah Tumapel, yang di kuasai oleh
seorang akuwu (bupati). Letaknya di daerah pegunungan yang subur di wilayah Malang
dengan pelabuhan bernama Pasuruan.
Silsilah Raja
Raja Termasyur
Raja yang termasyur di Kerajaan Singasari adalah Kertanegara,
karena:
1. Kehidupan rakyatnya mulai dari segi ekonomi, politik,
budaya, dan agama mulai terjamin.
2. Kertanegara mempunyai sikap yang tegas, terutama dalam
memperluas wilayah kekuasaannya.
3. Mempunyai ilmu yang tinggi terutama dalam bidang agama.
4. Ia sebagai pemimpin yang menghormati kebebasan beragama.
5. Ia seorang ahli negara, ia mengatur pemerintahan secara
sistematis.
Kronologi Runtuhnya Kerajaan
 Runtuhnya Kerajaan Singasari diakibatkan oleh adanya
sengketa yang terjadi di lingkup istana kerajaan yang
kental dengan nuansa perebutan kkekuasaan.
 Pada Tahun 1292 M terjadi pemberontakan oleh
Jayakatwang (bupati gelang-gelang) yang merupakan
sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara
sendiri.
 Dalam serangan itu, Kertanegara mati terbunuh.
 Akhirnya Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu
kota baru di Kediri.
 Riwayat Kerajaan Singosari pun berakhir.
Kehidupan Sosial

 Kehidupan sosialnya terbagi menjadi dua kelas, yaitu


kelas atas yang terdiri dari raja ,keluarganya, dan
bangsawan lainnya. Kelas bawah yakni rakyat jelata dan
masyarakat umum.

 Para pejabat biasanya memiliki wilayah yang dapat


dikenakan pajak yang sebagian hasilnya dijadikan upeti
untuk raja. Dibangunnya desa-desa mengikuti hari raya
pasaran jawa.
Kehidupan Budaya dan
 Agama
Pada masa kerajaan ini, hadir karya-karya Mpu
Tanakung dan kitab Lubdhaka.

 Kehidupan masyrakatnya dipengaruhi oleh


kebudayaan india. Secara umum, masyarakat
kerajaan ini beragama hindu dan masyarakatnya pun
berkesempatan mengenyam pendidikan.

 Pada masa ini kebudayaan berkembang dengan


pesat, misalnya wayang kulit,wayang orang,dan seni
pertunjukan lainnya.
Kehidupan Ekonomi

 Kehidupan masyarakat Singasari didominasi dengan


bertani, berdagang dan pengrajin.
Kegiatan perdagangan nya dilakukan selama lima hari
pasaran yang berbeda.

 Pada masa itu, perdagangan antarpulau,


antarwilayah, bahkan dengan negara lain sudah
terselenggara dengan
baik.
Kehidupan Politik
Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari
pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.
1. Politik Dalam Negeri:
 Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti
Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani.
 Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti
mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang
bernama Ardharaja menjadi menantunya.
 Memperkuat angkatan perang.
2. Politik Luar Negeri:
 Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai
Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan
Sriwijaya di Selat Malaka.
 Menguasai Bali.
 Menguasai Jawa Barat.
 Menguasai Malaka dan Kalimantan.
Raja Yang Memerintah
1. Ken Arok (1222–1227 M)
 Merupakan Pendiri Kerajaan Singasari yang sekaligus juga menjadi Raja
Singasari yang pertama
 Bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.
 Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai
munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau
Girindra (Girindrawangsa).
 Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M). Pada
tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak
tiri Ken Arok).
 Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.
2. Anusapati (1227–1248 M)
 Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke
tangan Anusapati.
 Anusapati memerintah selama 21 tahun.
 Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut
dengan kesenangannya menyabung ayam.
 Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo
(putra Ken Arok dengan Ken Umang).
 Akhirnya Tohjoyo ingin membunuh Anusapati, Tohjoyo membunuh Anusapati
dengan Keris buatan Empu Gandring.
 Pada Tahun 1248 M Anusapati meninggal yang kemudian jenazahnya
didharmakan di Candi Kidal.
3. Tohjoyo (1248 M)

 Denganmeninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan


Singasari dipegang oleh Tohjoyo.
 Merupakan raja yang waktu pemerintahannya paling
singkat, yaitu tidak sampai satu tahun.
 Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak
lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni
berusaha membalas kematian ayahnya.
 Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya,
Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjoyo dan
kemudian menduduki singgasana.
 Tohjoyo meninggal di katang lumbang akibat melarikan
diri saat perang melawan Ranggawuni.
4. Ranggawuni (1248–1268 M)
 Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M
dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka
(anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai
ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti.
 Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan
kesejahteran rakyat Singasari.
 Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang
bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan
maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan
Singasari. Pada tahun 1268
 Wisnuwardanameninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau
Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri
sebagai Siwa.
5. Kertanegara (1268-1292 M)
 Bergelar Srimaharaja Sri Kartanegara
 Merupakan raja Singasari yang terbesar.
 Tahun 1275 dikirimnya ekspedisi Pamalayu. Daerah-daerah
yang ditaklukkannya antara lain Bali, Pahang, Sunda,
Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan Gurun (Maluku)
serta mengadakan hubungan persahabatan dengan Jaya
Singawarman - Raja Campa.
 Tahun 1292 Kertanegara meninggal akibat di taklukan oleh
Jayakatwang dari Kediri.
 Jenazah Kertanegara didharmakan di Candi Jawi dan Candi
Singosari.
Peninggalan Kerajaan Singasari
1. Candi Singosari
 Candi ini berlokasi di
Kecamatan
Singosari,Kabupaten Malang
dan terletak pada lembah di
antara Pegunungan Tengger
dan Gunung Arjuna.
 Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama serta
Prasasti Gajah Mada yang bertanggal 1351 M di halaman komplek
candi, candi ini merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari
terakhir, Sang Kertanegara, yang mangkat(meninggal) pada tahun
1292 akibat istana diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin
oleh Jayakatwang.
 Kuat dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.
2. Candi Jago
 Candi Jago merupakkan tempat
pendharmaan Raja Ronggowuni.
 Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras
punden berundak.
 Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya
hanya tersisa sebagian dan menurut cerita
setempat karena tersambar petir.
 Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra
dapat ditemui di candi ini.
 Sengan keseluruhan bangunan candi ini
tersusun atas bahan batu andesit.
3. Candi Sumberawan
Candi Sumberawan merupakan
satu-satunya stupa yang
ditemukan di Jawa Timur.
Jaraknya sekitar 6 km dari
Candi Singosari.
Candi ini merupakan
peninggalan Kerajaan Singasari
dan digunakan oleh umat Buddha
pada masa itu.
Pemandangan di sekitar candi
ini sangat indah karena terletak di
dekat sebuah telaga yang sangat
bening airnya.
Keadaan inilah yang memberi
nama Candi Rawan.
4. Candi Kidal
 Candi Kidal adalah salah satu
candi warisan dari kerajaan
Singasari.
 Candi ini merupakan tempat
pendharmaan bagi Anusapati, raja
kedua dari Singhasari, yang
memerintah selama 20 tahun (1227
- 1248).
 Kematian Anusapati dibunuh oleh
Panji Tohjaya sebagai bagian dari
perebutan kekuasaan Singhasari,
juga diyakini sebagai bagian dari
kutukan Mpu Gandring.
5. Candi Jawi
 Candi ini terletak di pertengahan jalan
raya antara Kecamatan Pandaan -
Kecamatan Prigen dan Pringebukan.
 Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat
pemujaan atau tempat peribadatan
Buddha,
 Namun sebenarnya merupakan tempat
pedharmaan atau penyimpanan abu dari
raja terakhir Singhasari, Kertanegara.
Sebagian dari abu tersebut juga disimpan
pada Candi Singhasari.
 Kedua candi ini ada hubungannya dengan
Candi Jago yang merupakan tempat
peribadatan Raja Kertanegara.
6. Prasasti Manjusri
 Prasasti Manjusri
merupakan manuskrip
yang dipahatkan pada
bagian belakang Arca
Manjusri.
 Bertarikh 1343.
 Pada awalnya
ditempatkan di Candi
Jago dan sekarang
tersimpan di Museum
Nasional Jakarta
7. Prasasti Mula Malurung
 Prasasti Mula Malurung adalah
piagam pengesahan penganugrahan
desa Mula dan desa Malurung untuk
tokoh bernama Pranaraja.
 Prasasti ini berupa lempengan-
lempengan tembaga yang diterbitkan
Kertanagara pada tahun 1255 sebagai
raja muda di Kadiri, atas perintah
ayahnya Wisnuwardhana raja
Singhasari.
 Keseluruhan lempeng prasasti saat ini
disimpan di Museum Nasional
Indonesia, Jakarta.
8. Arca Dwarapala

 Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yang sangat besar.


Menurut penjaga situs sejarah ini, arca Dwarapala merupakan
pertanda masuk ke wilayah kotaraja.
Namun hingga saat ini tidak ditemukan secara pasti dimana letak
kotaraja Singhasari.
9. Prasasti Wurare
 Prasasti Wurare adalah
sebuah prasasti yang isinya
memperingati penobatan
arca Mahaksobhya di
sebuah tempat bernama
Wurare (sehingga
prasastinya disebut Prasasti
Wurare).
 Prasasti ini ditulis dalam
bahasa Sansekerta, dan
bertarikh 1211 Saka atau
21 November 1289.

Prasasti ini merupakan penghormatan dan perlambang bagi Raja


Kertanegara dari kerajaan Singhasari, yang dianggap oleh
keturunannya telah mencapai derajat Jina (Buddha
Agung).Sedangkan tulisan prasastinya ditulis melingkar pada bagian
bawahnya.
10. Prasasti Singosari
 Prasasti Singosari ditemukan di Singosari,
Kabupaten Malang, Jawa Timur dan
sekarang disimpan di Museum Gajah dan
ditulis dengan Aksara Jawa.
 Prasasti Singosari, bertarikh tahun 1351
M,
 Prasasti ini ditulis untuk mengenang
pembangunan sebuah caitya atau candi
pemakaman yang dilaksanakan oleh
Mahapatih Gajah Mada.
 Prasasti ini merupakan pentarikhan
tanggal yang sangat terperinci, termasuk
pemaparan letak benda-benda
 Prasasti ini juga sebagai pariwara
pembangunan sebuah caitya.

Anda mungkin juga menyukai