Anda di halaman 1dari 19

KONSEP FLOW DIAGRAM & START UP

BOILER PLTU TJG BARA


By: Zalman Fariz
Production Planning & Optimization Dept. PGTO
Contents
Flow Diagram Boiler
01 Process Water and Steam Flow Boiler

Procedure of Start Up Boiler


02 How Should we do Start Up Boiler
HEAT EXCHANGER
Shell –side Tube-side
fluid in fluid in

1
11 1
Procedure of Start Up Boiler
1. Tahap Persiapan
Pengecekan kesiapan Equipment Boiler,
Ketersediaan Air, level oil pelumasan,
ketersediaan bahan bakar, kondisi valve
2. Tahap Fluidisasi Awal
Pemeriksaan system electrical dan Proses start
up PA Fan, ID Fan, dan FD Fan

3. Tahap Start Up LDO


4. Tahap Pembakaran Compartment 1 Proses menyalakan LDO.
Memastikan coal feeder terbakar, Menjaga level
drum,pemanasan line pipe ke turbine,
Persiapan pembakaran compartment 2

5. Tahap Pembakaran Compartment 2


Diaktifkan setelah 30 menit turbine
rolling,Menajaga level drum, tutup semua drain 6. Tahap Pembakaran Compartment 3
dan start up vent setelah sych
Menjaga level drum, Menjaga furnace
pressure .-3 hingga -5 mmwc
TAHAP PERSIAPAN
3. Ketersediaan Bahan
Bakar & Bed Material

2. Periksa Pelumasan Melakukan pengecekan 4. Periksa Valve Tertutup


level batubara, bed
 Sistem lubrikasi pada PA,ID material & limestone Tutup Semua Valve Drain,
dan FD Fan Sample Boiler
 Damper, Valve
 Compressor dan CCCW

5. Periksa Valve Terbuka

 Valve Venting Economizer,


drum,saturated, main steam
 Valve Drain pada Superheater & Main
1. Cek Kesiapan Steam Line
 Vavle jalur deAsh Cooler
 Periksa permit telah diseleasaikan
 Kesiapan LDO dan semua equipment
 Interlock berfungsi dengan baik
 Drum Boiler telah terisi 40%
 Lakukan DP Test
6. Melakukan Isolasi
pada Peralatan Standby
Tahap
Pengisian Air
Awal Boiler
1. Pemeriksaan System Elektrikal, Kontrol dan
Instrument

 Periksa semua equipment yang digunakan


penyalaan boiler dalam posisi standby
 Periksa tidak ada alarm dan sistem interlock yang
aktif yang dapat menghalangi atau menghentikan
proses penyalaan boiler.
 Compressor dan air drier harus sudah beroperasi
normal
Tahap
Fluidisasi &
Start Up Fans
 Periksa Semua Valve Venting Main Steam, Steam
Drum dan Economizer dalam kondisi terbuka
 Isi Penuh Steam Drum
 Tutup Economizer Outlet ke steam drum, dan drain
hingga level normal
2. Proses Start Up ID, PA, & FD Fan
Tahap  Running Lube Oil PA Fan
Fluidisasi &  Periksa dan bandingkan parameter yang terbaca
di field dan DCS
Start Up Fans Start satu ID Fan & Atur bukaan damper hingga
tekanan furnace -2 s/d -3 kg/cm2
 Jika system lubrikasi oil berjalan 30 menit, running
satu PA Fan hingga didapat tekanan pada jalur PA
sekitar 1000-1100 kg/cm2
 Buka inlet valve ke jalur PA coal feeder untuk
memasukkan udara ke dalam furnace
 Running satu unit FD fan untuk memberikan
supply udara hingga didapat tekanan pressure
bed material 550 mmwc
 Lakukan pengisian bed material Compartment 2 &
3 dengan bukaan damper FD Fan 100-110 tph
 Matikan PA & FD fan, tetapi ID fan tetap berjalan
 Periksa hasil fluidisasi bed material hingga merata
kira-kira 30 cm.
 Lakukan pengisian bed material compartment 1
dengan bukaan damper FD Fan 55-60 tph
 Lakukan pengulangan langkah-langkah dari
running lube oil PA Fan
TAHAP START UP LDO
TAHAP START UP LDO
 Running Booster Fan & atur damper hingga 20 mmwc
 Buka Valve LO07 untuk sirkulasi fuel dari DCS
 Running screw pump LDO melalui DCS
 Atur flow control valve hingga tekanan LDO di area burner mencapai
7 kg/cm2
 Lakukan reset pada “Boiler Trip First Out” dan LO19 sebelum
melakukan purging untuk memastikan semua syarat
 Start purging melalui DCS. Purging berlangsung selama 60 detik
untuk meniup dan membersihkan jalur burner dari gas sisa
pembakaran
 Setelah purging selesai, indikasi NO MFT muncul pada layar DCS
 Start burner melalui layar DCS dengan menekan tombol Burner
Start. Burner akan berhasil jika ada indikasi FLAME ON di DCS
 Setelah Burner ON dan temperature HAG 500 deg C, tambah suplai
angin dari booster fan hingga temperature HAG maximum 650 deg C
TAHAP PEMBAKARAN
COMPARTMENT-1
TAHAP PEMBAKARAN DI COMPARTMENT-1
 Periksa kondisi jalur PA apakah tersumbat atau tidak
 Saat temperature compartment 350-400 °C, start coal feeder
compartment-1
 Periksa batubara terbakar atau tidak di furnace
 Jika batubara belum bisa terbakar, coal feeding dihentikan dan suhu
furnace dinaikkan hingga > 400 °C
 Jika batubara sudah bisa terbakar maka bisa dilanjutkan feeding coal
ke furnace melalui compartment – 1 dengan menyalakan coal feeder
 Level air dijaga di steam drum dengan start satu BFP
 Setelah drum pressure 3 kg/cm2, tutup venting pada steam drum dan
drum Pressure 5 kg/cm2, tutup venting mainsteam
 Selalu menjaga feeding coal lancar atau tidak terjadi blocking
 Menjaga furnace pressure -3 s/d -5 mmwc dengan mengatur bukaan
damper ID Fan
 Cek Main steam line drain dalam kondisi terbuka hingga main
pressure naik perlahan mencapai 25 kg/cm2 atau drum pressure
sebesar 40 kg/cm2
TAHAP PEMBAKARAN
COMPARTMENT-2
TAHAP PEMBAKARAN DI COMPARTMENT-2
 Setelah temperature bed compartment 1 sebesar 800 deg C, lakukan
proses fluidisasi/mixing bed material dengan membuka damper valve
compartment-2 dan menambah laju udara di FD fan sebesar 60 tph
 Compartment-2 diaktifkan setelah turbing rolling 30 menit setelah rpm
turbine 2000
 Saat temp comp-2 350 deg C, start coal feeder comp-2 dengan laju
minimum (5%)
 Level steam drum dijaga 50%
 Selalu menjaga feeding coal lancer atau tidak terjadi blocking
 Menjaga furnace pressure -3 s/d -5 mmwc dengan mengatur bukaan
damper ID Fan
 Lakukan sinkroon setelah turbine 7000 rpm. Setelah sinkron, lakukan
a. Tutup semua drain
b. Start up vent ditutup
c. Level steam drum dijaga 50% dengan single element oontrol
hingga6 MW
(valve 30%)
d. Setelah 6 MW, level steam drum dijaga dengan valve 100%
TAHAP PEMBAKARAN
COMPARTMENT-3
TAHAP PEMBAKARAN DI COMPARTMENT-3
 Compartment – 3 hanya diaktifkan jika load minimal 6 MW
 proses fluidisasi/mixing bed material dengan membuka damper valve
compartment 3 dan menambah laju udara di FD Fan 90 tph untuk menaikkan
suhu di compartment 3
 Saat Temp Compartmnent-3 mencapai 350 deg C, start coal feeder dengan laju
minimum (5%)
 Level steam drum dijaga 50%
 Selalu menjaga feeding coal lancer atau tidak terjadi blocking
 Menjaga furnace pressure -3 s/d -5 mmwc dengan mengatur bukaan damper ID
Fan
KONSEP FLOW DIAGRAM BOILER & START UP
BOILER PLTU TJG BARA

Thank You

Anda mungkin juga menyukai