Anda di halaman 1dari 25

Identifikasi Kematian Pada

Bayi
Skenario 3

Seorang anak laki-laki 2 thn ditemukan di dalam sebuah rmah dalam keadaan sudah
meninggal, dengan banyak darah yang tercecer di lantai. Di dekat mayat anak, ditemukan
ibunya dalam keadaan kejang2 dan dari mulut keluar busa. Oleh warga, ibu dan anak tersebut
dibawa ke rumah sakit, dan kejadian ini dilaporkan ke polisi. Di IGD, si ibu berhasil
diselamatkan oleh tim medis, sedangkan anaknya dipastikan sudah meninggal sebelum tiba di
RS dan dikirim ke ins.Forensik untuk dilakukan otopsi.
Anda bekerja sebagai dokter instalasi forensik kemudian melakukan pemeriksaan. Dari hasil
pemeriksaan jenazah: ditemukam lebam mayat pada punggung, tidak hilang pada penekanan.
Kaku mayat pada seluruh tubuh. Kuku jari2 tangan dan kaki berwarna kebiruan. Pada
pergelangan tangan kirt terdapat luka terlbuka tepi rata, dasar jaringan otot, dengan tidak ada
pembuluh darah yang terpotong. Pada seluruh permukaan bibir atas dan bawah terdapat
memar berwarna biru kehitaman. Pada dinding paru dan jantung diemukan banyak bintik
perdarahan, serta pelebaran pembuluh darah pada organ-organ.

RUMUSAN MASALAH:

Anak laki-laki 2 tahun ditemukan meinggal


Prosedur Medikolegal

•Pasal 179133
Pasal KUHAP
KUHAP
• Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan
• maupunorang
Setiap mati yang
yangdiduga karena
diminta peristiwa yang
pendapatnya merupakan
sebagai tindak pidana,
ahli kedokteran ia berwenang
kehakiman atau dokter atau
mengajukan
ahli lainnya permintaan keterangan
wajib memberikan ahli kepadaahli
keterangan ahlidemi
kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
keadilan.
• lainnya.
Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan
• Permintaan
keteranganketerangan ahliketentuan
ahli, dengan sebagaimana dimaksud
bahwa dalam
mereka ayat (1) dilakukan
mengucapkan secara
sumpah tertulis,
atau janji yang
akan
dalam
memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenarnya menurut pengetahuan atau
surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan dalam
pemeriksaan bedah
bidang keahliannya. mayat.
• Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus
diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang
memuat identitas mayat, dilak dengan cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian
lain badan mayat.2
Pasal 180 KUHAP

• Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang
pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar
diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.
• Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum terhadap
hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Hakim memerintahkan agar
hal itu dilakukan penelitian ulang.
• Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang
sebagaimana tersebut pada ayat (2).
• Penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan oleh instansi
semula dengan komposisi personil yang berbeda dan instansi lain yang mempunyai
wewenang untuk itu.2
Pasal 183 KUHAP

• Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana
benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannnya.2

Pasal 184 KUHAP

• Alat bukti yang sah adalah:


• Keterangan saksi
• Keterangan ahli
• Surat
• Pertunjuk
• Keterangan terdakwa
• Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.
Pasal 183 KUHAP

• Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana
benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannnya.2

Pasal 184 KUHAP

• Alat bukti yang sah adalah:


• Keterangan saksi
• Keterangan ahli
• Surat
• Pertunjuk
• Keterangan terdakwa
• Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.

Pasal 222 KUHP


• Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan
pemeriksaan mayat forensik, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Pasal 224 KUHP
• Barangsiapa yang dipanggil-panggil sebagai saksi, ahli atau juru bahasa menurut undang-
undang dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban berdasarkan undang-undang
yang harus dipenuhinya, diancam:
• Dalam perkara pidana, dengan pidana penjara paling lama 9 bulan.
• Dalam perkara lain, dengan pidana penjara paling lama 6 bulan.

Pasal 522 KUHP


• Barang siapa menurut undang-undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru bahasa, tidak
datang secara melawan hukum, diancam dengan pidana denda paling banyak sembilan
ratus rupiah.

Pasal 267 KUHP


• Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu tentang ada
atau tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan pidana penjara paling
lama 4 tahun.
• Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang ke dalam rumah
sakit jiwa atau untuk menahannya disitu, dijatuhkan pidana penjara paling lama 8 tahun 6
bulan.
Kejahatan Terhadap Tubuh dan Jiwa
Manusia
Pasal 89 KUHP
• Membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan menggunakan kekerasan

Pasal 90 KUHP
• Luka berat berarti:
• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali,
atau yang menimbulkan bahaya maut
• Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian
• Kehilangan salah satu pancaindera
• Mendapat cacat berat
• Menderita sakit lumpuh
• Terganggunya daya pikir selama 4 minggu lebih
• Ugur atau matinya kandungan seorang perempuan
Pasal 170 KUHP
• Barangsiapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap
orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
• Yang bersalah diancam :
1. Dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika dengan sengaja menghancurkan barang atau jika
kekerasan yang digunakan mengakibatkan luka-luka.
2. Dengan pidana penjara paling lama 9 tahun, jika kekerasan mengakibatkan luka berat;
3. Dengan pidana penjara paling lama 12 tahun, jika kekerasan mengakibatkan maut.
• Pasal 89 tidak diterapkan.

Pasal 338 KUHP


• Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.2

Pasal 339 KUHP


• Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana yang dilakukan dengan
maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya atau untuk melepaskan diri sendiri
maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan
barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.2
Pasal 340 KUHP
Pasal 353 KUHP
•• Barangsiapa
Penganiayaan dengan
dengan sengaja
rencana dan dengan
terlebih rencana
dahulu, terlebih
diancam dahulupidana
dengan merampas nyawa
penjara orang
paling
lain,
lamadiancam
4 tahun. karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana rnati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.2
• Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal
• 351perbuatan
Jika KUHP mengakibatkan kematian yang bersalah diancam dengan pidana penjara
• Penganiayaan diancam dengan pidana paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana
paling lama 9 tahun.
denda paling banyak 4500 rupiah.
•Pasal
Jika
354perbuatan
KUHP mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama 5 tahun.
• Barangsiapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan
• Jika mengakibatkan
penganiayaan mati, diancam
berat dengan pidanadengan
penjarapidana
paling penjara palingtahun.
lama delapan lama tujuh tahun.
•• Dengan penganiayaan
Jika perbuatan disamakan
mengakibatkan sengaja
mati, merusakdiancam
yang bersalah kesehatan.
dengan pidana penjara paling
• Percobaan untuk
lama sepuluh tahun. melakukan kejahatan ini tidak dipidana. 2

Pasal 355 KUHP


• Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan
pidana penjara paling lama 12 tahun.
• Jika perbuatan mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara
paling lama 15 tahun.
Perlindungan Anak

Pasal 80 No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak2


• (1) Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan
dan atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
• (2) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat satu (1) luka berat, maka pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan atau denda paling banyak
Rp.100.000.000.
• (3) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat dua (2) mati, maka pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan atau denda paling banyak
Rp.200.000.000.2
Pembunuhan Anak Sendiri

Pasal
•Pasal
343
342
Pasal
KUHP
341KUHP
KUHP
• Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan pada saat anak dilahirkan atau
Kejahatan
tidak lama
Seorang yang
ibu yangditerangkan
kemudian, dengan
untuk dalam
sengaja
melaksanakan pasal
merampas 341
nyawa
niat dan
yang 342 dipandang
anaknya, diancam
ditentukan bagi
karena
karena takut
membunuh
orang anakturut
lain yang sendiri, dengan
serta pidana penjara
melakukan, paling lama
sebagai 7 tahun.
pembunuhan atau
akan ketahuan bahwa ia akan ketahuan melahirkan pada saat anak
pembunuhan
dilahirkan atauanak
tidakdengan rencana.2merampas nyawa anaknya, diancam
lama kemudian
karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan
pidana penjara paling lama 9 tahun.
Tanatologi

Tanatologi : ilmu yang mempelejari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta
faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.
A. Tanda Kematian Tidak Pasti
• Pernafasan berhenti, dinilai selama lebih dari 10 menit (inspeksi, palpasi, auskultasi).
• Terhentinya sirkulasi dinilai selama 15 menit, nadi karotis tidak teraba.
• Kulit pucat, tetapi bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya, karena mungkin terjadi
spasme agonal sehingga wajah tampak kebiruan
• Tonus otot menghilang dan relaksasi.
• Pembuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah kematian
• Pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu 10 menit yang masih dapat
dihilangkan dengan meneteskan air
B. Tanda pasti Kematian.
1. Lebam Mayat
• Mulai tampak 20-30 menit pasca mati, dan mentap seteh 8-12 jam.
• Lebam mayat yang belum menetap atau masih menghilang menunjukkan saat kematian kurang dari 8-12
jam sebelum pemeriksaan.
• Dari lebam mayat dapat memperkirakan sebab kematian contoh : lebam berwarna merah terang pada
keracunan CO atau CN, warna kecoklatan pada keracunan anilin, nitrit, dan sulfonal.
2. Kaku Mayat (rigor mortis)
• kaku mayat mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis dan menjadi lengkap setelah mati klinis 12
jam dan dipertahankan selama 12 jam dan kemudian meghilang .
3. Penurunan suhu tubuh, terjadi lebih cepat pada suhu yang rendah, lingkungan berangin dengan
kelembapan rendah, tubuh yang kurus, posis terlentang, tidak berpakaian atau berpakaian tipis, dsb.
4. Pembusukan, pembusukan baru tampak kira-kira 24 jam pasca mati.

5. Adiposera atau lilin mayat, terbentuknya bahan berwarna putih, lunak atau berminyak, berbau tengik yang
terjadi di dalam jaringan lunak pasca mati.

6. Mumifikasi, terjadi bila suhu hangat, kelembaban rendah, aliran udara yang baik, tubuh yang dehidrasi dan
waktu yang lama (12-14 minggu). Mumifikasi jarang djumpai pada cuaca normal.
Kematian Akibat Asfiksia

Terjadi gangguan gangguan


pertukaran udara pertukaran udara
pernapasan, pernapasan,

kekurangan
Kematian oksigen (hipoksia
hipokasik)
1. Fase dispnea 2. Fase konvulsi

Fase
Asfiksia

3. Fase apneu 4. Fase Akhir


GAMBARAN UMUM POST MORTEM ASFIKSIA

Pemeriksaan luar Pemeriksaan Dalam

• Sianosis pada ujung jari-jari dan kuku • Darah berwarna lebih


• Pembendungan sistemik maupun pulmoner dan gelap dan lebih encer,
dilatasi jantung kanan merupakan tanda klasik karena fibrinolisin darah
pada kematian akibat asfiksia. yang meningkat paska
• Warna lebam mayat merah-kebiruan gelap dan kematian.
terbentuk lebih cepat. • Busa halus di dalam
• Terdapat busa halus pada hidung dan mulut yang saluran pernapasan.
timbul akibat peningkatan aktivitas pernapasan • Pembendungan sirkulasi
pada fase dispneu yang disertai sekresi selaput pada seluruh organ dalam
lendir tubuh sehingga menjadi
• Kapiler yang mudah pecah lebih berat, berwarna lebih
• Gambaran pembendungan pada mata berupa gelap dan pada pengirisan
pelebaran pembuluh darah konjungtiva bulbi dan banyak mengeluarkan
palpebra yang terjadi pada fase kejang darah.
• Petekie
• Oedem paru
• Fraktur pada laring
Mati Mati Mati
Mati suri Mati otak
somatis seluler serebral

terhentinya bila telah terjadi


terhentinya kerusakan
fungsi SSP, ketiga sistem kematian kerusakan kedua seluruh isi
kardiovaskular, kehidupan di organ atau hemisfer otak neuronal
dan sistem atas yang jaringan tubuh yang ireversibel , intrakranial
pernafasan ditentukan yang timbul kedua sistem yang
dengan alat beberapa saat lainnya yaitu ireversibel,
secara sistem termasuk
menetap kedokteran setelah
pernafasan dan batang otak
sederhana kematian kardiovaskular dan serebelum.
somatis. masih berfungsi
dengan bantuan
alat
1 2
Bunuh diri (suicide)  sakit jiwa, Kecelakaan (accidental
orang tahanan (gulungan kasur, smothering) bayi2 bulan
bantal menutupi mulut & hidung) pertama, premature

3 Cara kematian yang


Pembunuhan (homicidal berkaitan dengan
smothering) smothering
Pembunuhan Bunuh diri
Alat penjerat:
Simpul Biasa simpulmati Simpul hidup
Jumlah lilitan Hanya 1 Satu atau lebih
Arah Mendatar Serong ke atas
Jarak titik tumpu-simpul Dekat Jauh
Korban :
Jejas jerat Berjalan mendatar Meninggi ke arah simpul
Luka perlawanan + -
Luka-luka lain Ada, sering di daerah leher Biasanya tidak ada, mungkin terdapat luka percobaan
lain
Jarak dari lantai Jauh Dekat, dapat tidak tergantung
TKP :
Lokasi Bervariasi Tersembunyi
Kondisi Tidak teratur Teratur
Pakaian Tak teratur, robek Rapi dan baik
Alat : Dari si pembunuh Berasal dari yang ada di TKP
Surat peninggalan: - +
Ruangan Tak teratur,terkunci dari luar Terkunci dari dalam
Visum Et Repertum

• alat bukti yang sah berupa surat


• keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan
penyidik yang berwenang mengenai hasil
pemeriksaan medic terhadap manusia, baik hidup
atau mati ataupun bahian atau diduga bagian dari
tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan
dibawah sumpah, untuk kepentingan peradiklan
Bagian-bagian Visum et Repertum
Pelaporan/inti isi:
• Pembukaan
Dasarnya obyektif medis (tanpa disertai pendapat pemeriksa)
•  Semua
Propemeriksaan medis untuk
Justisia artinya segala sesuatu/setiap
peradilan bentuk kelainan yang terlihat dan diketahui
langsung ditulis apa adanya (A-Z)
 Tidak dikenakan materai
Kesimpulan: landasannya subyektif medis (memuat pendapat pemeriksa sesuai dengan
 Kerahasiaan
pengetahuannya) dan hasil pemeriksaan medis.
Penutup: landasannya Undang-Undang/Peraturan yaitu UU no. 8 tahun 1981 dan LN no. 350 tahun
1937Pendahuluan : berisi landasan
serta Sumpah Jabatan/Dokter operasional
yang berisi ialahdanobyektif
kesungguhan kejujuranadministrasi
tentang apa yang
:
diuraikan pemeriksa dalam Visum et Repertum tersebut
 Identitas penyidik (peminta visum et revertum,
minimal berpangkat Pembantu letnan Dua
 Identitas korban yang diperiksa, kasus dan barang
bukti
 Identitas TKP dan saat/sifat peristiwa
 Identitas pemeriksa (Tim Kedokteran Forensik)
 Identitas saat/waktu dan tempat pemeriksaan
Interpretasi Temuan pada Kasus
Pendekatan Epidemiologi Dalam Pengukuran
Masalah Kesehatan Masyarakat

3 komponen penting dalam epidemiologi:


1. frekuensi
• untuk mengukur besarnya kejadian
• Frekuensi  menunjukan pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat
frekuensi pada sekelompok orang atau masyarakat

• merujuk kepada pengelompokkan masalah kesehatan menurut suatu keadaan


tertentu  karakter/variable orang, tempat, dan waktu
Distribusi

Determinan
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai