Anda di halaman 1dari 16

RUTINITAS KERJA AREA SORTIR

FAHMI
100856
Divisi Quality Assurance
BAB I
PENDAHULUAN
1. Memenuhi Kebutuhan costumer untuk mengirimkan
produk sesuai standard.
2. Sebagai langkah akhir mengidentifikasi defect
untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
3. Mengidentifikasi defect lebih akurat untuk
memberikan penanganan yang tepat.
4. Mencegah klaim atau komplain customer.
Standar Operasional Prosedur ( SOP )
1. Safety : meliputi safety helmet,sepatu,sarung tangan dan warepack.
2. Alat kerja : meliputi forklift, alat ukur, meja siku, alat tulis, lampu
penerangan dan komputer.
3. Intruksi kerja.
1. Start/mulai
Start 2. Cari bundle hasil SHL / SCL dengan disposisi sortir dan utamakan bundle yang lebih
dahulu dipotong.
2 3. Sediakan pallet yang sesuai dengan PO / costumer dengan melihat schedule SHL/SCL
minimal 2 paleet per satu meja sortir.
4. Lakukan penyortiran ( pemisahan ) kualitas berdasarkan standart mutu costumer
3
(prime satukan dengan prime begitu juga AWW , UAWW dan scrap).
5. Apakah memenuhi persyaratan customer?
4 - kalau tidak, kembali kelangkah 4(empat) / sortir ulang
- jika iya, lakukan langkah selanjutnya.
- persyaratan meliputi : ukuran pallet, jumlah sheet / scroll per bundle dan kualitasnya.
5 6. Timbang bundle yang sudah selesai sortir.
- yang ditimbang adalah netto = berat keseluruhan – berat pallet.
7. Periksa proses order dan spektek tin plate / scroll hasil sortir
6 8. Buatlah laporan hasil pada buku laporan sesuai dengan kolom yang tersedia.
9. Beri tiket dan nomor urut sortir sesuai dengan PO dan spekteknya.
7 10. Tempatkan bundle hasil sortir yang telah diberi status kelokasi packaging untuk
dibungkus.
11. Waktu penyelesaian pekerjaan sortir setiap mill order max 4 (empat) hari.
8 12. Berhenti ( selesai )

9 10 selesai
Standard kualitas Tinplate
1. Dimensi :
( Thickness,Width,Netto dan length )
2. Shape :
( Wavy, steepness,camber, index scroll dan unsquarness )
3. Visual :
( Surface defect )
SHL DIAGRAM ALIR
SCL

T PACKAGING GUDANG
SORTIR?
T
PRIME? NON PRIME PENYIMPANAN

Y
Y
MELAKUKAN
SORTIR PRINT TIKET

PRINT TIKET

NON
PRIME?
PRIME?

PACKAGING
BAB II
PEMBAHASAN
Defect
 Defect adalah cacat atau kerusakan pada produk yang terjadi pada saat
proses berjalan, inventory dan proses pengiriman.
Defect yang sering ditemukan saat sortir :
 CREASES
Cara mengenali defect ini adalah Adanya lipatan atau lekukan pada tinplate.
 DENT
Defect ini berupa tonjolan pada permukaan tinplate secara continue.
 WAVY
Defect ini berupa gelombang pada pinggiran strip.
 WRINGKLES
Adanya gelombang pada permukaan tinplate, Bentuknya sama dengan creases
tapi lebih parah.
 ABRASION
Defect ini merupakan goresan continue searah dengan rolling direction.
 Damage edges
Ciri dari defect ini adalah adanya kerusakan sisi atau disamping tinplate.
 Arc Burn
Adanya noda bekas percikan api pada permukaan tinplate.
 Piller kink
defect ini berupa lekukan pada permukaan tinplate.
Ticket
 Sebagai media informasi tentang spesifikasi,nama perusahaan, tujuan dan
kualitas suatu produk.
 Tiket digunakan untuk mengenali jenis produk baik itu prime ataupun
non prime.
 Di PT. LATINUSA pada umumnya tiket prime berwarna putih dan non
prime berwarna kuning.
 Tiket juga digunakan untuk mendata atau memudahkan kita saat
pemindahan atau pengiriman barang / produk.
Kendala yang ada diarea sortir
 Forklift
Kendala yang ada pada saat ini adalah forklift membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk pengisian daya listrik, agar forklift beroperasi kembali .
 Pallet
dalam kegiatan sortir sering ditemukan kendala kekurangan pallet,
akibatnya inspector menggunakan pallet yang bukan ukuranya,
penggunaan pallet yang tidak sesuai ukuran sheet akan menjadi
pekerjaan tambahan seperti mengganti pallet setelah selesai menyortir.
BAB III
SARAN
 Saran untuk forklift : agar menambah spare / baterai
cadangan sehingga forklift dapat beroperasi dengan maksimal.

 Untuk masalah pallet agar setiap bundle yang di HOLD


dibuatkan schedulenya sehingga pallet bisa disiapkan sesuai
schedule.

Anda mungkin juga menyukai