Anda di halaman 1dari 21

SAMUEL BUDI HARSONO, S.Farm., M.Si., Apt.

Farmasi Praktis
KAPSUL
 Suatu bentuk sediaan obat yang dibungkus dalam cangkang
(shell). Cangkang dibuat dari gelatin, methyl celulosa
maupun amylum. Bentuk kapsul bulat telur ataupun silinder
bersifat kenyal ataupun keras.
 Tujuan sediaan kapsul menghilangkan bau obat dan
menghilangkan rasa. Kapsul dapat dipecah dalam lambung
dan bisa juga dipecah dalam usus. Penyimpanan kapsul
harus dalam wadah tertutup rapat dan sebaiknya diberikan
zat pengering; ditaruh ditempat yang sejuk.
a. Kapsul Keras (hard gelatin capsul)
kapsul ini konsistensinya padat atau keras .
Contoh: kapsul tetrasiklin, kapsul ampisilin, kapsul
kloramfenikol, dll.
b. Sustained Release Capsule
Obat dalam bentuk ini di lepas secara pelan-
pelan dan umumnya dimasukan obat-obat dalam
bentuk granul.
c. Enteric Capsul
Obat ini di pecah di dalam usus yang bertujuan
agar tidak dirusak dilambung atau tidak
mengiritasi lambung. Agar kapsulnya keras
dimasukkan dalam larutan formal dehide
d. Kapsul Lunak (elastic capsul)
Kapsul ini dibuat dari gelatin.
contoh: hemaviton dan sangobion.
Definisi Tablet
Tablet merupakan sediaan padat kompak,
dibuat secara kempa cetak dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler. Kedua
permukaan rata atau cembung.
Mengandung satu jenis obat atau lebih,
dengan atau tanpa bahan tambahan.
Tablet bisa berbentuk silinder, kubus,
cakram, bundar, batang, telur/peluru,
pipih/sirkuler, oval, cincin,dll.
UKURAN TABLET
Tablet dibuat dengan ukuran sebagai berikut :
a. Menurut R.Voigt
* Garis tengah pada umumnya 15-17 mm
* Bobot tablet pada umumnya 0.1-1 gr.
b. Menurut Lachman
* Tablet oral biasanya berukuran 3/16-1/2 inc
* Berat tablet berkisar antara 120-700 mg / 800 mg
* Diameternya 1/4 – 7/6 inci
c. Menurut Dom Martin
* Diameternya 1/8 – 1 1/5 inci
d. Menurut FI III dan FN
* Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet TIDAK
lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali
tebal tablet.
Keuntungan Sediaan Tablet
1. Tablet dipasaran mudah diberikan dalam dosis
yang tepat jika diinginkan dosis dapat dibagi rata
dan akan memberikan efek yang sama
2. Tablet tidak mengandung alcohol
3. Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.
4. Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat
dipisahkan, kualitas bagus dan dapat dibawa
kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan
mudah pemberiannya.
5. Secara umum, bentuk pengobatan dangan
menggunakan tablet lebih disukai karena bersih,
praktis dan efisien.
6. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang
terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta
variabilitas kandungan yang paling lemah.
7. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di
tenggorokan, terutama bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya
tablet tidak segera terjadi.
9. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus,seperti
pelepasan diusus atau produk lepas lambat.
10. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi
secara besar-besaran.
11.
11. Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan

tersendiri dengan bantuan segelas air.

12. Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak

mungkin menelan tablet, maka tablet tersebut dapat

ditambahkan penghancur, dan pembasah dengan air lebih

dahulu untuk pengolahannya.

13. Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin

yang dapat larut dan rasa yang enak, dimana dapat diminum,

atau memisah dimulut.

14. Konsentrasi yang bervariasi.


Kerugian obat dalam
sediaan tablet
1. Orang yang sukar menelan atau meminum
obat.
2. Keinginan konsumen beda dengan yang kita
buat/produk.
3. Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi
padat dan kompak.
4. Tablet dan semua obat harus disimpan diluar
jangkauan anak-anak untuk menjaga
kesalahan karena menurut mereka tablet
tersebut adalah permen.
5. Warnanya cenderung memberikan bahaya.
4.
6. Tablet kunyah
Yaitu tablet yang dikunyah lembut, segera
hancur ketika dikunyah adalah dibiarkan larut
dalam mulut, terasa enak dan menarik, biasa
digunakan untuk tablet anak, antisid dan
antibiotik.
7. Tablet effervescent
Yaitu tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi
granulasi yang mengandung garam-garam effer
adalah bahan bahan lain yang mampu melepaskan
gas ketika bercampur dengan air. Campurannya
biasanya adalah asam dan basa. Asamnya adalah as.
Sitrat atau as. Tartrat. Sedangkan basanya adalah
basa karbonat.
8. Tablet hipodermik
Yaitu tablet yang diperuntukkan atau dimasukkan
dibawah kulit dibuat secara septic dan steril
mungkin.
9. Tablet larut
Tablet yang ditujukan pada umumnya untuk
antiseptic. Berupa larutan untuk luka atau infeksi
pada kulit persyratan utama zat aktif dan zat adiktif
harus larut sempurna dalam pelarut membentuk
larutan yang sempurna dan tidak toksik.
10. Tablet hisap
Digunakan untuk pengobatan lokal disekitar mulut.
11. Tablet Salut entericTablet yang disalut dengan lapisan
yang tidak atau hancur dilambung tapi diusus.
12. Tablet sublingual atau bukal
Yaitu tablet yang disisipkan dipipi dan dibawah lidah.
Biasanya bentuknya datar, tablet oral yang
direncanakan larut dalam kantung pipi adalah dibawah
lidah untuk diabsorpsi melalui mukosa oral. Tujuannya
agar obat dapat diabsorpsi dengan cepat.
13. Tablet triturate
Bentuk tablet ini biasanya kecil dan silinder dibuat
dengan cetakan atau dibuat dengan kompressi
mengandung sejumlah kecil obat keras.
14. Tablet pembagi yaitu tablet yang digunakan untuk
membuat puyer.
15. Tablet penglepas terkendali yaitu tablet dari kapsul
yang penglepasan obatnya secara terkendali.
Metode Pembuatan Tablet
1. Metode granulasi basah
Tahapannya :
* Pengeringan bahan obat dan zat tambahan
* Pencampuran serbuk gilingan
* Persiapan larutan pengikat
* Pencampuran larutan pengikat dan campuran serbuk hingga
membentuk massa yang basah.
* Pengayak kasar dari massa yang basah menggunakan ayakan no 6-
12.
* Pengeringan granul basah
* Pengayakan granul kering dengan pelicin dan penghancur.
* Pencampuran bahan ayakan.
* Tablet dikempa.
2. Metode granulasi kering
Tahapannya :
* Penggilingan bahan obat dalam bahan tambahan.
* Pencampuran bahan yang telah digiling
* Pengempaan menjadi tablet yang besar.
* Slug dan pengayakan
* Pencampuran dengan pelican dan penghancur
* Tablet dikempa.

3. Metode kempa langsung


Tahapannya :
* Penggilingan dari bahan obat dan bahan tambahan.
* Pencampuran dari semua bahan.
* Tablet dikempa.
Definisi Pil
Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil
mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk
pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan
karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak
ditemukan pada seduhan jamu.
Persyaratan Pil Dalam FI
1. Keseragaman Bobot
Timbang 20 Pil satu persatu, hitung bobot rata-rata.
Penyimpangan terbesar yang diperbolehkan bobot rata-
rata adalah sebagai berikut:
Bobot Rata-Rata Penyimpangan terbesar terhadap bobot
rata-rata yang diperbolehkan ( % )
a. 18 Pil 2 Pil
b. 100 -250 mg
c. 251-500 mg 10%
d. 7,5% 20%
e. 15%
2. Waktu Hancur Pil
a. Tidak lebih dari 15 menit untuk Pil tak bersalut
b. Tidak lebih dari 60 menit untuk pil bersalut gula dan
bersalut selaput
c. Pil bersalut enterik, 3jam dalam larutan NHCl dan tidak
lebih dari 60 menit dalam larutan dapar PH 6,8.
Macam-macam sediaan Pil

Bolus : >300 mg
Pil : 60-300 mg
Granul : 1/3 – 1 grain (1 grain = 64,8 mg)
Pravul : < 1/3 grain
Keuntungan & Kerugian Sediaan Pil

Keuntungan obat dalam sediaan pil adalah:


1. Mudah digunakan atau ditelan
2. Rasa obat yang tidak enak dapat ditutupi
3. Relatif stabil dibanding serbuk dan solutio
4. Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya
dikehendaki secara lambat, misalnya pada kathartika

Kerugian obat dalam sediaan pil adalah


1. Tidak sesuai untuk obat yang dikehendaki aksinya
cepat
2. Tidak sesuai untuk obta-obat yang dalam keadaan
larutan pekat mengiritasi lambung
3. B.O. Padat volominous dan B.O. Cair dalam jumlah
lebih.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai