Anda di halaman 1dari 14

Desi Trisari 152310101116

Nurintan Kurnia E.S 152310101121


Intan Maulidia Y 152310101125
Rizqi Nur Aini 152310101126
Nurul Qomariah 152310101136
Farras Murtada 152310101206
Ayuli Wildani 152310101232
Tsaniya K 152310101234
Selasih Ilmi Nafiah 152310101237
Arifan Nugroho 152310101323
Siti Nurmalasari 152310101338
Mycobacterium
tuberculosis pertama kali
dideskripsikan pada
tanggal 24 Maret 1882
oleh Robert Koch. Maka
untuk mengenang jasa
beliau, bakteri tersebut
diberi nama baksil Koch.
(Wikipedia, 2010).
Mycobacterium
tuberculosis merupakan
bakteri penyebab penyakit
tuberkulosa (TBC).
 Berbentuk batang , P=1-4 mm T=0,3–0,6 mm.
 Tidak berspora dan tidak berkapsul.
 Pewarnaan Ziehl – Nellsen tampak berwarna merah dengan latar.
 Bakteri sulit diwarnai dengan gram tetapi jika berhasil hasilnya
gram positif.
 Pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron dinding sel tebal,
mesosom mengandung lemak (lipid) dengan kandungan 25%,
kandungan lipid memberi sifat yang khas pada bakteri yaitu tahan
terhadap kekeringan, alkohol, zat asam, alkalis, dan germisida
tertentu.
 Sifat tahan asam karena adanya perangkap fuksin intrasel, suatu
pertahanan yang dihasilkan dari kompleks mikolat fuksin yang
terbentuk di dinding.
 Pertumbuhan sangat lambat, dengan waktu pembelahan 12-18
jam dengan suhu optimum 37◦ C .
 Kuman kering dapat hidup di tempat gelap berbulan-bulan dan
tetap virulen.
 Kuman mati dengan penyinaran langsung matahari.
 Mycrobaterium tuberculosis bersifat parasit pada inangnya.
 Batang ramping dan
kurus
 Dapat berbentuk lurus
ataupun bengkok
 P=1-4 mm L=0,3–0,6
mm yang bergabung
membentuk rantai
 Dinding M. tuberculosis
sangat kompleks;
lapisan lemak yang
cukup tinggi (60%)
 Tidak berspora dan
tidak berkapsul
Umumnya bakteri berkembang biak dengan
amitosis secara vegetatif dengan pembelahan
menjadi 2 (binary division). Waktu diantara
pembelahan disebut generation time dan ini
berlainan untuk tiap jenis bakteri, bervariasi antara
20 menit sampai 15 jam.
Mycobacterium tuberculosis berkembang biak
secara membelah diri setiap 12 hingga 18 jam.
Berbeda dengan bakteri biasa yang membelah
lebih cepat, bahkan dalam hitungan menit
(contohnya saja E. coli yang membelah kurang
dari 20 menit).
Kingdom / Kerajaan Bacteria

Filum Actinobacteria

Famili Mycobacteriaceae

Ordo Actinomycetales

Upaordo Corynebacterineae

Genus Mycobacterium

Species Mycobacterium tuberculosis


Biasanya pencemaran oleh bakteri ini
terjadi pada rumah yang penuh dengan orang
namun memiliki ventilasi yang buruk. Juga
ditempat-tempat ramai yaitu sarana
perhubungan seperti bis sekolah, kapal laut,
juga pada asrama, penjara, bahkan dari
dokter yang kurang memperhatikan sanitasi
tubuhnya. Habitat asli dari bakteri ini adalah
manusia, dan hanya menjadikan lingkungan
sebagai perantara (Tin-U, 2005).
1) Kepadatan Hunian
Kepadatan Hunian merupakan suatu proses penularan penyakit.
Semakin padat maka perpindahan penyakit, khususnya penyakit
menular melalui udara akan semakin mudah dan cepat.
2) Ventilasi
Minimal luas jendela/ ventilasi adalah 15% dari luas lantai, karena
ventilasi mempunyai fungsi (Azwar, 1999):
 Menjaga agar aliran udara di dalam rumah tetap segar .
 Menjaga agar udara di ruangan rumah selalu tetap dalam kelembaban
(humidity) yang optimum (sekitar 40 – 70%).
 Membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri.
3) Suhu Udara
Suhu udara yang ideal dalam rumah antara 18 - 30°C. Suhu
optimal pertumbuhan bakteri sangat bervariasi. Mycobacterium
tuberculosis tumbuh optimal pada suhu 37°C. Paparan sinar matahari
selama 5 menit dapat membunuh M. tuberculosis dan tahan hidup pada
tempat gelap, sehingga perkembangbiakan bakteri lebih banyak di rumah
yang gelap (Anonim, 1999).
 Pengaruh Positif
Mampu merubah kotoran menjadi gas
matana atau gas rawa (bio gas) dalam keadaan
anaerob.
 Pengaruh Negatif
Dapat menyebabkan penyakit TBC
 Demam tidak terlalu tinggi tapi berlangsung
lama
 Penurunan nafsu makan dan berat badan
 Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (daat
disertai dengan darah)
 Perasaan tidak enak, lemah
 Isoniazoid(INH)
 Rifampisin/rifampin
 Pirazinamid
 Streptomisin
 Ethambutol
 Fluroquinolone
 Konsumsi makanan bergizi
 Vaksinasi
 Menjaga lingkungan tetap bersih
 Meningkatkan kondisi tubuh dengan
berolahaga
 Tidak menggunakan alat makan yang sama
dengan orang yang sudah tertular TBC
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai