Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK IV

PENGERTIAN, PROPOSISI,
PENALARAN, LOGIKA FORMAL
DAN HUKUM PENYIMPULAN
LOGIKA
PENGERTIAN
• Pengertian adalah • Definisi adalah kata, frasa,
gambaran atau atau kalimat yg
pengetahuan tentang mengungkapkan makna,
sesuatu didalam pikiran keterangan, atau ciri utama
atau pemahaman. Contoh : dari orang, benda, proses,
Guru itu dengan dengan atau aktivitas; rumusan
sabar menanamkan tentang ruang lingkup dan
pengertian tentang bilangan ciri-ciri suatu konsep yg
didalam pikiran murid – menjadi pokok pembicaraan
muridnya ia memberi atau studi;
pengertian tentang susunan
masyarakat Indonesia
kepada orang asing dalam
pengertian luas.
PROPOSISI

Istilah yang digunakan untuk kalimat


pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh.
Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat
dipercaya atau dibuktikan benar tidaknya.
Singkatnya, proposisi adalah pernyataan
mengenai hal-hal yang dapat di nilai benar
atau salah.
Jenis Proposisi
Proposisi Berdasarkan Bentuk
a) Proposisi tunggal adalah proposisi yang
hanya mengungkap 1 pernyataan saja
dimana hanya didukung 1 subjek dan 1
predikat (kalimat tunggal)
b) Proposisi Majemuk adalah Proposisi yang
di bentuk dari gabungan 2 proposisi
tunggal
Proposisi Berdasarkan Sifat
a) Proposisi kategorial adalah proposisi dimana
menunjuk pada sebuah pembenaran yang
bersifat mutlak, pasti benar dan pasti salah.
b) Proposisi kondisional adalah proposisi
dimana hubungan antara subjek dan predikat
membutuhkan syarat tertentu.
Proposisi berdasarkan Kualitas
a) Proporsisi positif yaitu proposisi dimana
predikatnya mendukung atau membenarkan
subjeknya.
b) Proporsisi negatif yaitu proposisi dimana
predikatnya menolak atau tidak mendukung
subjeknya.
Proposisi berdasarkan Kuantitas
a) Proposisi universal yaitu proposisi dimana
predikatnya mendukung atau mengingkari
semua.
b) Proposisi spesifik yaitu proposisi yang
predikatnya membenarkan sebagian subjek.
PENALARAN
Menurut KBBI nalar adalah pertimbangan
tentang baik, buruk dan sebagainya; akal budi;
aktivitas yang memungkinkan seseorang
berpikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir.
Sedangkan arti penalaran adalah cara
menggunakan nalar; pemikiran atau cara
berpikir logis; jangkauan pemikiran; hal
mengembangkan atau mengendalikan
sesuatu dengan nalar dan bukan dengan
perasaan atau pengalaman
Penalaran Menurut Para Ahli
1) Bakry (1986:1) menyatakan bahwa Penalaran merupakan
suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah
satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu
kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa
pernyataan lain yang telah diketahui.
2) Suriasumantri (2001:42) mengemukakan secara singkat
bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam
pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
3) Keraf (1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah
suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan
bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu
kesimpulan.
CIRI-CIRI PENALARAN
1. Dilakukan dengan sadar
2. Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
3. Sistematis : menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam
hubungan yang teratur dan logis
4. Terarah, bertujuan
5. Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan
atau sikap yang baru
6. Sadar tujuan
7. Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan
teori yang telah diperoleh
8. Pola pemikiran tertentu
9. Sifat empiris rasional : Pengalaman yang masuk akal.
METODE PENALARAN

1) Metode Induktif (pasti)

2) Metode Deduktif (masih ada keraguan)


LOGIKA FORMAL

Ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk


pemikiran (konsep, putusan, kesimpulan &
pembuktian) berkenaan dengan struktur
logisnya yaitu dengan abstraksi isi konkret dari
pikiran-pikiran & menonjolkan hanya cara-cara
umum olehnya memungkinkan bagian-bagian
dari isi itu berhubungan.
HUKUM PENYIMPULAN
LOGIKA

Hubungan kebenaran antara premis


dan konklusi (simpulan atau
pendapat) dalam penalaran
sebagaimana dikemukakan Soekadijo
(1988) dapat dirumuskan menjadi
hukum-hukum sebagai berikut:
1) Apabila premis benar maka konklusinya benar.
2) Apabila konklusi salah maka premis dalam
penalaran juga salah. Tetapi jika premis
penalaran salah, belum tentu konklusinya salah.
3) Apabila premis salah, konklusi dapat benar atau
salah. Tetapi bila konklusi benar, belum tentu
premisnya benar.d. Apabila konklusi benar,
premis dapat benar dapat salah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai