Bab.2 B.keanekaragaman Mikroorganisme (Protista)
Bab.2 B.keanekaragaman Mikroorganisme (Protista)
Bab.2 B.keanekaragaman Mikroorganisme (Protista)
MIKROORGANISME (PROTISTA)
DI INDONESIA
Dewi saraswati
Keanekaragaman (biodiversitas) : merupakan
keadaan bermacam – macam suatu benda seperti ;
Bentuk (bulat, lonjong, bulat lonjong, dll)
Warna (merah, merah muda, putih, kuning, hijau dll)
Ukuran (besar, kecil, sedang)
Rasa (manis, asam, pahit, dll)
Tekstur (kasar, halus, berduri, berbulu dll)
Jumlah (satu, tiga, serangkai, dll0
Sifat – Sifat lainnya sesuai makhluk hidup tersebut .
(bentuk paruh, bentu jengger, dll)
Mikroorganisme
Mikroorganisme ini juga tidak
memerlukan tempat yang besar,
mudah ditumbuhkan dalam media buatan,
dan tingkat pembiakannya relatif cepat.
Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka
setiap mikroorganisme memiliki peranan
dalam kehidupan, baik yang merugikan
maupun yang menguntungkan (Darkuni,
2001).
Mikroorganisme merupakan suatu
kelompok organisme yang tidak dapat
dilihat dengan menggunakan mata
telanjang, sehingga diperlukan alat bantu
untuk dapat melihatnya seperti
mikroskop, lup dan lain-lain.
Cakupan dunia mikroorganisme sangat
luas, terdiri dari berbagai kelompok dan
jenis, sehingga diperlukan suatu cara
pengelompokan atau pengklasifikasian.
Ciri-ciri utama dari suatu mikroorganisme
dikelompokan sebagai berikut :
1. Morfologi
2. Sifat Kimiawi
3. Sifat Biakan
4. Sifat Metabolisme
5. Sifat Antigenik
6. Sifat Genetik
7. Patogenitas
8. Sifat Ekologi
Mikrobapada umumnya sangat kecil,
ukurannya dinyatakan dalam mikrometer.
1. Morfologi
2. Sifat Kimiawi
Sel terdiri dari berbagai bahan kimia.
contoh
3. Sifat Biakan
4. Sifat Metabolisme
Bilamikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan
terbentuk antibodi yang mengikat antigen.
Antigen merupakan bahan kimia tertentu dari sel
mikroba.
Antibodi ini bersifat sangat spesifik terhadap antigen
yang menginduksinya.
Oleh karena mikroorganisme memiliki antigen yang
berbeda, maka antibodi dapat digunakan untuk
mencirikan (rapid indentification) terhadap
mikroorganisme. Reaksi ini sangat sepesifik sehingga
dapat disebut sebagai lock and key system.
5. Sifat Antigenik
DNA kromosomal mikroorganisme
memiliki bagian yang konstan dan spesifik
bagi mikroorganisme tersebut sehingga
dapat digunakan untuk pencirian
mikroorganisme.
6. Sifat Genetik
Mikroba dapat menimbulkan penyakit,
kemampuannya untuk menimbulkan
penyakit merupakan ciri khas
mikroorganisme tersebut
selain itu terdapat pula bakteri yang
memakan bakteri lainnya (Bdellovibrio)
dan virus (bakteriofag)yang menginfesi
dan menghancurkan bakteri.
7. Patogenitas
Habitatmerupakan sifat yang mencirikan
mikroorganisme.
Mikroorganisme yang hidup di lautan
berbeda dengan air tawar.
Mikroorganisme yang terdapat dalam
rongga mulut berbeda dengan saluran
pencernaan.
8. Sifat Ekologi
Fungsi Ekologis Nematoda Tanah
I. Nematoda
Nematoda secara umum memiliki ciri-ciri bentuk
seperti cacing (vermiform), tidak bersegmen,
bilateral simetri, pseudocoelomata, sistem
pencernaan lengkap, memiliki sistem respiratori
dan sirkulasi yang belum terspesialisasi.
Nematoda ini berukuran dari <100 µm
(Greeffiella minutum – di laut) sampai berukuran
>8 m (Placentonema gigatissima – parasit pada
spermaceti paus).
Nematoda adalah hewan multiseluler yang
paling banyak jumlahnya di bumi dan
terdapat hampir di seluruh habitat dan
beberapa juga terdapat di tempat yang tidak
biasa seperti sumber mata air panas, es, laut
dalam, dan lingkungan berasam dan dengan
kadar oksigen rendah.
Kelimpahannya mencapai jutaan individu per
m2 tanah pada tanah dan sedimen dasar
perairan.
nematoda
a)parasit pada manusia
b)parasit pada mammalia lain, burung dan
ikan
c)parasit pada invertebrata (berhubungan
dengan kontrol biologis, misalnya serangga)
d)parasit pada tanaman.
e)nematoda laut yang hidup bebas
f)nematoda tanah dan air tawar yang hidup
bebas –
contohnya
Cervidellus spitzbergensis nematoda
pemakan bakteri.
Contoh
Mikrofauna termasuk nematoda di rhizosphere
memainkan peranan yang penting dalam :
menghasilkan nutrien yang berharga bagi
tanaman,
mengakumulasi dan stabilisasi karbon organik
tanah,
efek hormon,
keanekaragaman mikroba dan stabilitas fungsi
interaksi multitrofik diatas tanah, dan
bioremediasi dari tanah yang terkontaminan.