11 O4 090 MEKANISME ENZIM UNTUK MEMPERMUDAH MENGKATALISIS
»Enzim menggunakan berbagai
kombinasi dari empat mekanisme umum untuk mempercepat laju reaksi kimia. Ada 4 acara mekanisme mengkatalisis enzim: 1. Katalisis karena kadekatan
agar dapat bereaksi, molekul-molekul
harus berada dalam jarak yang cukup dekat untuk membentuk ikatan satu sama lain. Semakin tinggi konsentrasinya, akan semakin sering molekul-molekul itu bertemu satu sama lain dan semakin besar laju reaksinya. Ketika mengikat molekul substrat lokal yang tinggi. Lingkungan ini juga secara spasial mengatur arah molekul- molekul substrat sehingga diperoleh posisi ideal untuk berinteraksi. 2. Katalisis Asam-Basa Gugus-gugus fungsional yang dapat terionisasi pada rantain samping aminoasil dan (jika ada ) pada gugus prostetik berperan dalam katalisis dengan berfungsi spesifik atau umum. “spesifik” dalam hal ini diartikan hanya proton (HʒO⁺) atau ion OH⁻. Pada katalisis asam spesifik atau basa spesifik, laju reaksi pake terhadap perubahan dalam konsentrasi proton, tetapi tidak bergantung pada konsentrasi asam lain. (donor proton) atau basa (akseptor proton) yang terdapat di dalam larutan atau di bagian aktif. Reaksi yang lajunya responsif terhadap semua asam atau basa yang ada dikatakan dapat mengalami katalisis basa umum atau asam umum. Reaksi yang lajunya responsif terhadap semua asam atau basa yang ada dikatakan dapat mengalami katalisis basa umum atau asam umum.
3. Katalisis dengan “Paksaan”
Enzim yang mengatalisis reaksi lisis yang menyebabkan putusnya ikatan kovalen biasanya mengikat substratnya dalam suatu konformasi yang agak sedikit kurang menguntungkan bagi ikatan yang akan putus tersebut. Konformasi yang terjadi akan meregangkan atau mendistorsi ikatan sasaran, melemahkannya, dan menyebabkan lebih rentan terputus. 4. Katalisis Kovalen Proses katalisis kovalen melibatkan pembentukan suatu ikatan kovalen antara enzim dan satu atau lebih substrat. Enzim yang telah mengalami modifikasi tersebut kemudian menjadi suatu reaktan. Katalisis kovalen memasukkan suatu jalur reaksi baru dengan energi aktivasi yang lebih rendah dan karena itu lebih cepat daripada jalur reaksi dalam larutan homogen. Namun, modifikasi kimiawi pada enzim bersifat transien. Setelah reaksi selesai, enzim kembali ke keadaaannya sebelum termodifikasi. Jadi, peran enzim tersebut tetap katalitik. Katalisis kovalen sering terjadi pada enzim-enzim yang mengatalisis reaksi pemindahan gugus.