Anda di halaman 1dari 24

VI.

PENGARUH CUACA PADA TANAMAN


A. RADIASI SURYA

Pengaruh radiasi surya pada tanaman dapat


dikelompokkan :

1. Proses Foto-energi, yaitu fotosintesis


2. Proses foto-stimulus, yaitu :

a. Proses penggerakan
b. Proses pembentukan,
seperti pemanjangan batang, perluasan
daun, pembentukan pigmen, kloropil dsb.
a. Fotosintesis
Sinar

6CO2 +12 H2O sel hijau C6H12O6 + 6O2 +6H2O

Proses difusi CO2 dari udara ke daun


- Proses foto kimia
- Proses biokimia

b. Laju fotosintesis
Laju fotosintesis selain tergantung cahaya juga dipengaruhi :

1. Kadar CO2, peningkatan CO2 akan meningkatkan fotosintesis


2. Suhu tinggi makin tinggi laju fotosintesis, apabila
Intensitas Radiasi cukup.

3. Laju respirasi, respirasi tanaman bervariasi tergantung


Intensitas Radiasi. Alfalfa 35-49% laju fotosintesis,
bit gula 28-33% laju fotosintesis
4. Ketersediaan air, O2 diudara, unsur hara, dan klorofilnya.

c. Kejenuhan intensitas cahaya

Tanaman dibagi 2 :
# sun spesies : jenuh pada 2500 fc
# shade spesies : jenuh pada 1000 fc
Kejenuhan intensitas cahaya beberapa jenis tanaman:
NO tanaman Kejenuhan IR (fc)
1 Bit gula 4400
2 Gandum 5300
3 Alfalfa 4700(summer)
4 Alfalfa 3400(winter)
5 Padi 5000-6000 (yamada)
6 Padi 3800 (matushima)
7 Jagung 2500-3000
8 Apel 4050-4400
9 Kentang 3000
10 Tebu 6000

Sumber: Jen-hu chang, 1968


Gambar Kejenuhan IR tanaman Jagung
B. PANJANG HARI

Letak lintang di bumi mempengaruhi panjang hari.


Perbedaan ini jelas pada daerah lintang tinggi
yang mengalami musim panas (dengan hari panjang)
dan musim dingin (dengan hari pendek).
Untuk daerah tropis perbedaan ini tidak jelas.

Panjang hari mempengaruhi


perkembangan tanaman yang sensitif
terhadap panjang hari.
Dalam hubungan ini tanaman dikelompokkan menjadi 3:

a. Tanaman hari panjang memerlukan panjang hari >14jam


contohnya: kol, lobak, bunga serunai.

b. Tanaman hari pendek memerlukan panjang hari <10jam


contohnya: strawberi, kentang, anggrek.

c. Tanaman hari netral


Tidak dipengaruhi panjang hari.
Contohnya : Jagung, kedelai, seledri, ketimun.
C. SUHU UDARA

a. Umum

Suhu berpengaruh pada laju proses metabolisme,


perkembangan tanaman:
perkecambahan, pertumbuhan daun, inisiasi organ reproduktif.

Suhu tanaman tinggi umumnya berada pada kisaran


suhu tanah dan atmosfer, laju pertumbuhan tanaman serealia
mempunyai suhu dasar 10oC
(sebagai suhu dasar pada pertumbuhan tanaman jagung).
b. Pertumbuhan dan produktifitas

Pengaruh suhu pada pertumbuhan tanaman bervariasi

tergantung pada temperatur pertumbuhan,

misalnya pada padi fase yang peka

terhadap suhu rendah pada umur 14-7 hari

sebelum bunting, juga peka pada tahap pembungaan.

Suhu kritis ini mengakibatkan sterilitas bunga.

Uchijima (1976), merumuskan indek pendinginan (Q).


Q= (20-0o) N (unit panas)

Dimana 20= batas suhu kritis (oC)

0o = suhu rata-rata harian (oC)

N = jumlah dengan 0o < 20

Indek pendinginan ini berkorelasi positif tinggi

Dengan persentase sterilitas bunga akibat suhu rendah.


Suhu tinggi melebihi suhu maksimum

mengakibatkan kerusakan pada tanaman,

misalnya padi suhu >35oC

dapat mengakibatkan kehampaan gabah,

tahap pembungaan merupakan periode paling peka

terhadap suhu tinggi disusul 9 hari sebelum pembungaan.

Satu-dua jam terkena suhu tinggi melebihi suhu

maksimum sudah menggagalkan penyerbukan.


c. Growing Degree day (hari derajat pertumbuhan)

Konsep hari derajat pertumbuhan atau


unit panas ini didasarkan pada kebutuhan total panas dari
tanaman untuk tumbuh dan menghasilkan.
Konsep ini didasarkan pada asumsi ada hubungan linier
antara pertumbuhan tanaman dan suhu.

S = (T – Tmin) t

S= jumlah total satuan panas


T = suhu rata-rata harian
Tmin= suhu dasar
t= lamanya (hari) suatu periode
Hasil penelitian di growth chamber,
suhu dasar tanaman jagung 10oC dan kedelai 8oC.

Beberapa kelemahan konsep ini adanya perbedaan


suhu minimum pada berbagai tahap pertumbuhan,
dan tidak mempertimbangkan variasi temperature harian
yang sering menentukan pertumbuhan tanaman
dari pada suhu rerata.
Walaupun masih banyak kelemahan tetapi telah diterapkan
untuk menghitung waktu keluarnya bunga
untuk pemuliaan tanaman.
D. CURAH HUJAN DAN KEBUTUHAN AIR

Bila pengairan tersedia, maka hasil tanaman


ditentukan terutama oleh suhu dan radiasi surya,
didaerah tropika suhu relatif stabil.

Kebutuhan air tanaman dipengaruhi anasir iklim dan


tanah.
Anasir iklim:radiasi surya, suhu, kecepatan angin,
kelembapan, terutama menentukan evaporasi.
Sedangkan factor tanah:tekstur,

jeluk air tanah,

topografi menentukan infiltrasi,

perkolasi dan limpasan air.

Kebutuhan air tanaman umumnya meningkat dengan

makin meningkatnya pertumbuhan tanaman maksimum,

kemudian menurun kembali sampai panen.

Menurut kung (1971), kebutuhan air tanaman

adalah sebagai berikut:


• Kedelai 300-350mm (3,5 bln) atau 75-100mm/bln

• Jagung 350-400mm (4 bln) atau 85-100mm/bln

• Kacang tanah 400-500mm(5 bln)atau80-100mm/bln

• Padi sawah 380-880mm(4,5 bln)atau85-185mm/bln.

Oldeman menghitung kira-kira curah hujan 100mm/bln

cukup untuk tanaman palawija,

sedangkan tanaman padi sawah sebesar 200mm/bln.

Anda mungkin juga menyukai