HUSNAWATI M. AKBAR SALEH ANDI DARA GLIKOLISIS Gllikosis adalah proses pemecahan glukosa (gula) pada tingkat sel. Pada proses glikolisis, glukosa dipecah secara sistematis menjadi asam piruvat dan energi dalam bentuk NADH dan ATP.
Energi yang dihasilkan akan digunakan pada proses
respirasi seluler selanjutnya.
Glikolisis ini termasuk salah satu tahap respirasi
seluler. Respirasi seluler adalah reaksi katabolisme karbohidrat di dalam sel hidup. Tahap respirasi seluler terdiri dari glikolisis, oksidasi piruvat, siklus krebs dan transpor elektron. 10 Tahap Glikolisis Tahap 1: Fosforilasi Glukosa oleh ATP
Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa atau
penambahan gugus fosfat pada glukosa.
C6H12O6 + ATP + heksokinase → C6H11O6P1 + ADP
Tahap 2: Produksi Fruktosa 6 Fosfat Tahap kedua adalah pembuatan fruktosa 6-fosfat. Proses glikolisis yang ke dua dibantu oleh enzim fosfoglukosaisomerase. C6H11O6P1 + Enzim Phosphoglucoisomerase → C6H11O6P1
Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat
Konversi ini dibantu oleh enzim fosfofruktokinase yang memanfaatkan satu molekul ATP.
C6H11O6P1 + enzim fosfofruktokinase + ATP →
C6H10O6P2 Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat enzim aldolase memisahkan Fruktosa 1, 6-difosfat menjadi dua molekul gula yang berbeda, keduanya isomer satu sama lain. Adapun gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. C6H10O6P2 + Enzim aldolase → C3H5O3P1 + C3H5O3P1
Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa
Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Dibuat secara cepat, kemudian diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim fosfat triose. Jadi dalam totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua molekul fosfat gliseraldehida.
C3H5O3P1 + enzim fosfat triose → C3H5O3P1
Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Bifosfogliserat
Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting.
Pertama adalah pembentukan NADH dari NAD + dengan menggunakan enzim fosfat dehidrogenase triose dan kedua adalah penciptaan 1,3- asam bifosfogliserat dari dua molekul fosfat gliseraldehida yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah sebagai berikut:
2NADH + 2 H + Enzim fosfat dehidrogenasi Triose + fosfat gliseraldehida + 2 (C3H5O3P1) + 2P → 2 molekul asam 1,3- Bifosfogliserat (C3H4O4P2) Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam Tahap ketujuh melibatkan pembuatan 2 molekul ATP bersama dengan dua molekul asam 3-fosfogliserat dari reaksi fosfogliserokinase pada dua molekul asam 1,3- diphoshoglyceric yang dihasilkan dari tahap sebelumnya. C3H4O4P2 + 2ADP phosphoglycerokinase → C3H5O4P1 + 2ATP
Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor
Tahap delapan, reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan relokasi dari atom fosfor dalam asam 3- fosfogliserat dari karbon ketiga dalam rantai untuk karbon kedua dan menciptakan asam 2 - fosfogliserat.
2 molekul C3H5O4P1 + enzim
fosfoogliseromutase → 2 molekul C3H5O4P1 Tahap 9: Menghilangkan Molekul Air Enzim enolase datang ke dalam untuk menghilangkan sebuah molekul air dari asam 2-fosfogliserat untuk membentuk asam yang lain yaitu asam fosfoenolpirupat (PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul asam 2-fosfogliserat yang terbentuk pada tahap sebelumnya.
2 molekul C3H5O4P1 + enzim enolase -> 2
molekul (PEP (C3H3O3P1) + H2O 2 Tahap 10: Pembentukan asam piruvat dan ATP Tahap ini menghasilkan dua molekul ATP dan dua molekul asam piruvat dengan bantuan enzim piruvat kinase pada dua molekul asam fosfoenolpiruvat dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan setelah terjadi transfer dari atom fosfor dari asam fosfoenolpiruvat (PEP) untuk ADP.
2 molekul PEP (C3H3O3P1) + + 2ADP + enzim
piruvatkinase → 2ATP + 2 molekul asam piruvat Gambar tahapan glikolisis Pengertian glikolisis secara harafiah adalah pemecahan glukosa. Kata glikolisis berasal dari kata glukosa yang berarti gula (C6H12O6) dan lisis yang berarti pemecahan.
Tempat Terjadinya Glikolisis
Glikolisis terjadi di sitoplasma.
sitoplasma adalah cairan dalam sebuah sel yang
dikelilingi oleh membran plasma. PROSES GLIKOLISIS
seluruh proses glikolisis melibatkan pemecahan satu
molekul glukosa dan menghasilkan 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, 2 molekul air dan 2 molekul asam piruvat. Produk-produk dari glikolisis selanjutnya digunakan dalam asam sitrat atau siklus Krebs yang merupakan bagian dari respirasi seluler. C6H12O6 + 2 NAD + + 2 ADP + 2 P i ---> 2 C3H3O3 - Piruvat + 2 NADH + 2H + + 2 ATP + 2 H2O
Setiap tahap dihasilkan energi kecil yang terjadi atas
bantuan berbagai enzim dalam sitoplasma yang bekerja dalam koordinasi. Hasil Glikolisis Pada proses glikolisis, satu molekul glukosa akan dipecah untuk menghasilkan dua molekul asam piruvat, dua molekul ATP dan dua NADH (Reduced nikotinamida adenin dinukleotida) yang membawa elektron.
Jadi, hasil akhir glikolisis adalah 2 molekul ATP dan 2
molekul piruvat. Namun, perlu diingat bahwa proses awal glikolisis (tahap pertama) memerlukan 2 molekul ATP.
Oleh karena itu proses glikolisis hanya menghasilkan 2
molekul asam piruvat karena sebelumnya butuh (modal) 2 ATP. Gambar hasil respirasi seluler dalam bentuk ATP SIKLUS KREBS (SIKLUS ASAM SITRAT) Siklus Krebs adalah siklus yang digunakan oleh organisme aerobik untuk menghasilkan energi.
Produk dalam siklus kreb menghasilkan senyawa
berupa asam sitrat, sehingga siklus kreb juga disebut sebagai siklus asam sitrat. Respirasi sel siklus krebs Tahapan respirasi sel diawali dengan proses glikolisis yaitu pemecahan glukosa menjadi asam piruvat dan i fosforilasi oksidatif yang akan menghasilkan Adenotriphosphate atau 2 ATP dan 2 NADH.
Setelah dihasilkan molekul berupa asam piruvat dari
proses glikolisis, asam piruvat akan diproses untuk memasuki tahapan dalamsiklus krebs. Tahapan siklus krebs 1. Dekarboksilasi Oksidatif
Senyawa hasil dari proses glikolisis berupa asam piruvat
akan masuk ke tahap dekarboksilasi oksidatif yang terletak didalam mitokondria sel tubuh untuk kemudian menuju reaksi persiapan sebelum memasuki siklus krebs. Asam piruvat dari proses glikolisis akan di ubah menjadi asetil ko-A melalui proses oksidasi. Proses oksidasi ini disebabkan karena pelepasan elektron sehingga menyebabkan komponen atom karbon berkurang. Hal ini ditandai dengan berkurangnya komposisi 3 atom karbon yang terdapat dalam asam piruvat berubah menjadi 2 atom karbon, hasil ini berupa asetil-KoA. Proses berkurangnya komponen karbon inilah yang disebut dekarboksilasi oksidatif . Asetil-KoA yang merupakan produk dari tahap ini lah yang akan digunakan untuk proses terjadinya siklus krebs. 2. Siklus Krebs Secara lengkap proses siklus ini terjadi sebagai berikut,
Pembentukan sitrat adalah proses awal yang terjadi dalam
siklus krebss. Dimana terjadi proses kondensasi asetil-KoA dengan oksaloasetat yang akan membentuk sitrat dengan enzim sitrat sintase. Sitrat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan diubah menjadi isositrat dengan bantuan enzim akonitase. Enzim dehidrogenasi isositrat mampu mengubah isositrat menjadi α-ketoglutarat dengan bantuan NADH. Dalam proses reaksi ini juga terjadi pelepasan satu molekul karbon dioksida. Alfa-ketoglutarat mengalami proses oksidasi sehingga akan menghasilkan suksinil-KoA . Selama oksidasi ini, NAD+ menerima elektron (reduksi) menjadi NADH + H+. Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah alpha- ketoglutarat dehidrogenase. Suksinil-KoA diubah menjadi suksinat. Energi yang dilepaskan digunakan untuk mengubah guanosin difosfat (GDP) dan fosforilasi (Pi) menjadi guanosin trifosfat (GTP). GTP ini kemudian dapat digunakan untuk membuat ATP. Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan dioksidasi menjadi fumarat. Ketika oksidasi inilah, FAD akan menerima elektron (reduksi) dan menjadi FADH2. Enzim suksinat dehidrogenase mengkatalisis pemindahan dua hidrogen dari suksinat. Selanjutnya adalah proses hidrasi, proses ini menyebabkan terjadinya penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon (C=C) sehingga akan menghasilkan produk berupa malat Malat kemudian dioksidasi untuk menghasilkan oksaloasetat dengan bantuan enzim malat dehidrogenase. Oksaloasetat inilah yang akan menangkap asetil-KoA sehingga siklus krebs dapat terus menerus terjadi. Hasil akhir dari tahap ini juga berupa NADH. Hasil Siklus Krebs Jumlah Energi (ATP) yang dihasilkan dalam slklus krebs adalah 12 ATP 3 NAD+ = 9 ATP 1 FAD = 2 ATP 1 ATP = 1 ATP siklus krebs bertujuan untuk mengubah Asetil-KoA dan H2O menjadi CO2 dan menghasilkan energi tinggi berupa ATP, NADH dan FADH. GLIKOGENESIS Glikogenesis adalah proses pembentukan atau biosintesis glikogen yang terjadi terutama di dalam hati dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan cadangan makanan yang dibentuk dari molekul glukosa hasil pencernaan makanan. Glukosa akan saling berikatan dengan ikatan α 1-4 glikosidik untuk membentuk glikogen. Molekul glikogen tersusun bercabang-cabang agar dapat tersimpan maksimal di dalam sel.
Kelebihan kadar glukosa di dalam darah akan memicu disekresikannya
hormon insulin untuk memicu terjadinya glikogenesis. Glikogen ini dapat dipecah lagi menjadi glukosa saat kadar glukosa darah menurun seperti dalam keadaan lapar atau puasa. Sintesis glikogen melalui glikogenesis Poses glikogenesis Fosforilasi glukosa oleh ATP menjadi glukosa 6-fosfat, dikatalisis oleh enzim glukokinase/hexokinase. Berikutnya glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi glukosa 1-fosfat, dikatalisis oleh enzim fosfoglukomutase. Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri phosphate (UDP) menjadi uridil di phosphate glukosa (UDP-glukosa), dikatalisis oleh enzim glukosa 1-fosfat uridil transferase. UDP-glukosa kemudian akan diikatkan pada rantai glikogen yang sudah ada, dikatalisis oleh enzim glikogen sintase. Dalam proses ini, atom C pertama dari UDP-glukosa diikatkan ke atom C keempat yang ada pada rantai glikogen primer dan membentuk ikatan α 1-4 glikosidik. Berikutnya enzim pembentuk cabang (branching enzyme) akan memindahkan kurang lebih 6 residu glukosa pada salah satu residu glukosa yang ada pada glikogen primer untuk membentuk titik cabang. Enam residu gukosa tersebut akan diikatkan pada atom C nomor 6 pada molekul glikogen primer. Penambahan glukosa terus berlangsung pada kedua cabang hingga semakin panjang dan akan terbentuk banyak cabang-cabang baru di berbagai lokasi. Glikogenesis akan berakhir apabila gula dalam darah telah mencapai kadar yang normal. LINTASAN AMFIBOLIK Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolik dan lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah siklus asam sitrat (Siklus Krebs).
Karbohidrat, lipid dan protein sebagai makanan sumber
energi harus dicerna menjadi molekul-molekul berukuran kecil agar dapat diserap. Berikut ini adalah hasil akhir pencernaan nutrien tersebut: Hasil pencernaan karbohidrat: monosakarida terutama glukosa Hasil pencernaan lipid: asam lemak, gliserol dan gliserida Hasil pencernaan protein: asam amino Semua hasil pencernaan di atas diproses melalui lintasan metaboliknya masing-masing menjadi Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui siklus asam sitrat dan dihasilkan energi berupa adenosin trifosfat (ATP) dengan produk buangan karbondioksida (CO2). THE END