Anda di halaman 1dari 8

TEORI-TEORI KEBENARAN

FILSAFAT ILMU

Kelompok : 7
Siti Halimatus Syakdiyah
Irmawati
UKURAN KEBENARAN
 Alam fisikpun memiliki  Kebenaran epistemologis
perbedaan ukuran adalah kebernaran yang
kebenaran bagi setiap berhubungan dengan
jenis dan bidang pengetahuan manusia.
pengetahuan. Telaah Kebenaran dalam arti
epistemologi terhadap ontologis adalah
“kebenaraan” membawa kebenaran sebagai sifat
orang kepada sesuatu dasar yang melekat pada
kesimpulan bahwa perlu hakikat segala sesuatu
dibedakan adanya tiga yang ada atau diadakan.
jenis kebenaran, yaitu Kebenaran dalam arti
kebenara semantis adalah
etemologis,kebenaran kebenaran yang terdapat
ontologis, dan kebenaran serta melekat dalam
semantis. tutur kata dan bahasa.
PENGERTIAN KEBENARAN
 Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam
kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang
menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat
manusiawi atau martabat kemanusiaan (human
dignity) selalu berusaha "memeluk" suatu
kebenaran.Berbicara tentang kebenaran ilmiah
tidak bisa dilepaskan dari makna dan fungsi
ilmu itu sendiri sejauh mana dapat digunakan
dan dimanfaatkan oleh manusia. Di samping itu
proses untuk mendapatkannya haruslah
melalui tahap-tahap metode ilmiah.
TEORI-TEORI KEBENARAN
 Teori Kebenaran Korpendensi (accordance
theory of truth).
 Teori Kebenaran Kohensi (theconsistence
theory of truth).
 Teori Kebenaran Pragmatisme (the
pragmatic theory of truth).
 Teori kebenaran agama.
Teori Kebenaran Korpendensi

Teori korendisi ini pada umumnya dianut oleh para


pengikut realisme. Di antara pelopor teori korenpondensi
ini adalah Plato, Aristoteles, Moore, Russel Ramsey, dan
Tarski. Teori ini dikembangkan oleh Bertard Russell (1872-
1970).Kritis Amerika,berpendapat, bahwa: keadaan benar
ini terletak dalam kesesuaian antara “esensi atau arti yang
kita berikan”dengan “esensi yang terdapat di dalam
objeknya”.
Contohnya: ada seseorang yang mengatakan bahwa
Provinsi Yogyakarta itu berada di Pulau Jawa. Pernyataan itu
benar karena sesuai dengan kenyataan atau realita yang ada.
Tidak mungkin Provinsi Yogyakarta di Pulau Kalimantan
atau bahkan Papua.
Teori Kebenaran Kohensi
 Menurut teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan
antara putusan (judgement) dengan sesuatu yang lain, yaitu
fakta atau realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-
putusan itu sendiri. Dengan perkataan lain, kebenaran
ditegakan atas hubungan antara putusan yang baru itu
dengan putusan-putusan lainnya yang telah kita ketahui
dan akui kebenarannya terlebih dahulu.

 Contohnya; Setiap manusia pasti akan mati. Soleh adalah


seorang manusia. Jadi, Soleh pasti akan mati.
Teori Kebenaran Pragmatisme
 Menurut teori ini, suatu kebenaran dan sebuah kenyataan
diukur dengan sebuah kriteria apakah pernyataan tersebut
bersifat fungsional dalam kehidupan manusia. Teori,
hipotesa atau ide adalah benar apabila ia membawa kepada
akibat yang memuaskan, apabila ia berlaku dalam praktiks.
Kebenaran terbukti oleh kegunaannya, dan oleh akibat-
akibat praktisnya. Jadi kebenaran ialah apa saja berlaku
(Work).
 Contohnya: Tuhan yang disembah oleh penganut
agama itu sungguh-sungguh ada, tetapu agama itu
dianggap benar karena pengaruhnya yang positif atas
kehidupan manusia; berkat kepercayaan orang akan
tuhan maka kehidupan masyarakat berlaku secara
tertib dan jiwanya semakin tenang.
Teori kebenaran agama

 Manusia adalah makhluk pencari kebenaran.


Salah satu cara untuk menemukan suatu
kebenaran adalah melalui agama. Agama
karakteristiknya sendiri memberikan
jawaban atas segala persoalan asasi yang
dipertanyakan manusia; baik tentang alam,
manusia, maupun tentang Tuhan. Kalu ketiga
teori kebenaran sebelumnya mengedepakan
akal, budi, rasio, dan reason manusia, dalam
agama yang dikedepankan adalah wahyu
yang bersumber dari tuhan.

Anda mungkin juga menyukai