NIM : I11112029
Obat batuk
Berdasarkan
cara
kerjanya
Mukolitik Ekspektoran
3
Antitusif
Antitusif atau cough suppressant
merupakan obat batuk yang menekan
batuk, dengan menurunkan aktivitas
pusat batuk di otak dan menekan
respirasi.
Perifer
Menekan batuk dengan mengurangi
iritasi lokal di saluran nafas yaitu pada
reseptor iritan primer dengan cara
anestesi langsung atau secara tidak
ANTITUSIF langsung mempengatuhi lendir saluran
nafas.
Sentral
Menekan batuk dengan meninggikan
ambang rangsang yang dibutuhkan
untuk merangsang pusat batuk.
Dibagi menjadi 2
-Narkotik
-Non-Narkotik
Antitusif Perifer
Contoh Obat Antitusif yang bekerja
di perifer ialah Obat anestesi lokal
seperti benzokain, benzilalkohol,
fenol, dan garam fenol digunakan
dalam pembuatan lozenges. bawah.
Antitusif Golongan Narkotik
• Antitusif yang mempunyai potensi untuk
mendatangkan adiksi/ ketergantungan, dan
mempunyai potensi untuk disalahgunakan . Opiat dan
derivatnya mempunyai beberapa macam efek
farmakologik, sehingga digunakan sebagai analgesik,
antitusif, sedatif, menghilangkan sesak karena gagal
jantung kiri dan anti diare.
• Morfin Dan Kodein Sering digunakan pada alkaloid
ini.
Efek Samping
Penekanan Pusat Nafas
Konstipasi
Mual dan Muntah
Efek Adiksi
Opiat juga dapat menyebebabkan bronkospasme
Codein
• Kodein atau Metilmorfin
masih merupakan
antitusif dengan uji klinik
terkontrol dalam batuk
eksperimen dan batuk
patologik akut dan kronis.
• Dalam dosis antitusif
biasa, kodein memiliki
efek analgesic ringan dan
sedative.
Lanjutan (1)
• Sediaan Codein berisi 10, 15, dan 20 mg. Dosis biasa
dewasa 10-30 mg setiap 4-6 jam.
• Dosis anak: 1-1,5 mg/kg BB/ hari dalam dosis terbagi.
• Kodein dalam dosis kecil (10-30mg) sering digunakan
sebagai obat batuk, jarang ditemukan efek samping.
• Dosis lebih tinggi (60-80mg) dapat menimbulkan
kegelisahan, hipotensi ortostatik, vertigo, dan
midriasis. Dosis lebih besar lagi (100-500mg) dapat
menimbulkan nyeri abdomen atau konstipasi. Dosis
fatal kodein ialah 800-1000 mg.
Antitusif Narkotik Lain
Dihidrokodein
(paracodin),cara kerja
dan efek samping
hampir sama dengan
kodein. Penggunaan
utamanya sebagai
antitusif, sangat kecil
sekali memiliki efek
sedative dan analgetik
Antitusif Non Narkotik
• Antitusif non – narkotik ialah antitusif yang tidak
mendatangkan adiksi dan potensinya untuk di salah
gunakan kecil sekali.
• Contoh
– Dekstrometorfan
– Noskapin
– Levopropoksifen
– Difenhidramin
– Dan lain – lain antitusif yang bekerja perifer.
Dextrometorfan
• Derifat morfinan sintetik yang
bekerja sentral dengan
meningkatkan ambang rangsang
reflek bentuk sama seperti
kodein.
• Dekstrometorfan efektif untuk
mengontrol batuk eksperimen
maupun batuk patologik akut
maupun kronis.
• Dekstrometorfan tersedia dalam
bentuk tablet, sirup berisi 10 – 20
mg / 5 ml. Dosis dewasa 10 – 20
mg setiap 4 – 6 jam, maksimum
120 mg / hari,
• Dosis anak – anak 1 mg/ kg BB/
hari dalam dosis terbagi 3 – 4 kali
sehari.
NASKOPIN
• Noskapin merupakan
derivat benzilisokinolin
yang di peroleh dari
alkaloid opium, tidak
mempunyai efek
analgesik. Kecuali efek
antitusif,
• Noskapin tersedia
dalam bentuk tablet
etau sirup. Dosis
dewasa 3 kali sehari 15 –
30 mg.
Difenhidramin
Antihistamin H1 dengan
efek sedasi dan efek
antikolinergik dapat
menekan batuk, misalnya
difenhidramin. Sebagai
antitusif harus di berikan
dalam dosis yang juga
menyebabkan sedasi, dan
obat ini sering di berikan
dalam bentuk kombinasi
dangan obat lain.
EKSPEKTORAN
• Obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari
saluran napas (ekspetorasi). Penggunaan ekspektoran
didasarkan pengalaman empiris. Mekanisme kerjanya
diduga berdasarkan stimulasi mukosa lambung dan
selanjutnya secara reflex merangsang sekresi kelenjar
saluran napas lewat N.vagus, sehingga menurunkan
viskositas dan mempermudah pengeluaran dahak.
• Contoh Golongan Obat Ini : Ammonium Klorida,
Gliseril Guaikolat
Ammonium klorida
Biasanya digunakan dalam
bentuk campuran dengan
ekspektoran lain atau antitusif.
Ammonium klorida dosis besar
dapat menimbulkan asidosis
metabolik, dan harus digunakan
dengan hati-hati pada pasien
dengan insufisiensi hati, ginjal,
dan paru. Dosis ammonium
klorida sebagai ekspektoran
pada orang dewasa ialah 300 mg
(5 mL) tiap 2-4 jam.
Gliseril Guaikolat
Penggunaan obat ini
hanya didasarkan pada
tradisi dan kesan subyektif
pasien dan dokter. Efek
samping yang mungkin
timbul dengan dosis besar,
berupa kantuk, mual, dan
muntah. Obat ini tersedia
dalam bentuk sirop
100mg/5mL. Dosis dewasa
yang dianjurkan 2-4 kali
200-400 mg sehari.
MUKOLITIK
Mukolitik adalah obat yang bekerja dengan
mengurangi kekentalan dahak sehingga
diharapkan dahak tersebut menjadi lebih
mudah dikeluarkan. Prinsipnya mengurangi
viskositas dahak sehingga mudah
dikeluarkan.
Mekanisme Kerja Obat Mukolitik
Lendir memiliki gugus sulfhidril (-SH) yang saling
mengikat makromolekulnya, sehingga jika obat
mukolitik diberikan maka dapat mengencerkan
sekret saluran napas dengan cara memecah
benang - benang mukoprotein dan
mukopolisakarida dari sputum.
Contoh obat Mukolitik
• Bromheksin adalah derivat sintetik dari vasicine, suatu
zat aktif dari adhatoda vasica. Obat ini digunakan
sebagai mukolitik pada bronkhitis atau kelainan
saluran nafas yang lainEfek samping pemberian oral
berupa mual dan peninggian transaminasi serum.
Bromheksin harus hati hati digunakan pada pasien
tukak lambung. Dosis oral untuk dewasa yang
dianjurkan 3 kali 4 - 8 mg sehari. Obat ini rasanya
pahit sekali
Contoh Obat
BISOLVON (Boehringer Ingelhiem)
BROMIFAR (Ifars)
BROMIFAR PLUS (Ifars)
BRONEX (Zenith)
DEXOLUT (Dexa Medica)dll..
Asetilsistein
Asitelsistein adalah derivat H- asetil dari asam amino L-
sistein, digunakan dalam bentuk larutan atau aerosol.
Pemberian langsung kedalam saluran nafas melalui
bronsokop atau keteter memberikan efek segera, yaitu
meningkatkan jumlah sekret bronkus. Efek samping : berupa
stomatitis, mual, muntah, pusing, demam dan menggigil
jarang ditemukan. Efek toksis sistemik jarang terjadi karena
obat dimetabolisme dengan cepat.Dosis : 200 mg, 2-3 kali
peroral.
Ambroxol (Epexol®)
• Digunakan sebagai mukolitik
pada batuk berdahak.
• Merupakan metabolit dari
bromheksin
• Hendaknya digunakan
bersama makanan.
• Selain utk obat batuk,
ambroxol juga memiliki sifat
pereda nyeri pada sakit
tenggorokan/faringitis, shg
dikembangkan tablet hisap
ambroxol.
Erdosteine (Edotin®)
Sifat mukolitik lebih baik
daripada bromheksin
Efek samping ringan,
biasanya hanya di saluran
cerna.
Jika batuk Anda Rekomendasi Senyawa Obat
Pengencer dahak Bisolvon, Mucopect, Bisolvon Extra, Woods Expectorant, Woods Peppermint Child, Ambril,
Brolexan, Bromifar, Bronex, Broncozol, Bronchopront, Broxal, Dexolut, Epexol, Extropect,
Erphahexin, Farmavon, Hexolyt, Gunapect, Graxine, Hustab P, Interpec, Lapimuc, Lexavon, Limoxin,
Mucera, Mucotab, Mucohexin, Mucosulvan, Mucoxol, Sohopect, Silopect, Solmux, Solvax, Solvinex,
Thephidron, Transmuco
Penekan batuk & antialergi Vicks formula 44, Woods Antitussive, Contrexyn Batuk Tidak Berdahak, Dextromex, Konidin,
Scanidi, Tusilan
Penekan batuk & pelega hidung Benadryl DMP Child, Bantif Child, Kemodryl DMP Child, Oskadryl, Triaminic Batuk
Penekan batuk & pengencer dahak Romilar Expectorant, Vick Anak Formula 44
Pengencer dahak & antialergi Allerin, Cohistan Expectorant, Dantusil, Decadryl Expectorant, Benadryl Cough, Hufadryl, Ikadryl,
Koffex, Kemodryl, Sanadryl, Toplexil
Pengencer dahak, antialergi & pelega hidung Actifed Expectorant, Allerin Expectorant, Bufagan Expectorant, OBB, Triadex Expectorant
Penekan batuk, pengencer dahak & antialergi Polaramine Expectorant, Benacol DTM, Codecon, Grantusif, Kalibex, Komix, Sanadryl DMP
Penekan batuk, pengencer dahak, antialergi & pelega Benadryl DMP, Anakonidin, Cosyr, Cough EN Plus, Dextral, Ersylan, Ikadryl DMP, Kemodryl Plus
hidung DMP, Mixadin, Mucotussan, Pyridryl Plus, Quelidrine, Lapifed Expectorant, Tuseran, Tussigon
Kesimpulan
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat batuk dapat
dibagi menjadi antitusif, ekspektoran, dan mukolitik.
Obat antitusif berfungsi menghambat atau menekan
batuk dengan menekan pusat batuk serta
meningkatkan ambang rangsang sehinggaakan
mengurangi iritasi.
Antitusif dibagi 2 :
Sentral
1. Narkotik : Codein
– 2. Non Narkotik : Dekstrometorfan ,Noskapin,
Levopropoksifen, Difenhidramin
Perifer
Obat Obatan Anestesi lokal Contohnya benzokain dll
Ekspektoran ialah obat yang dapat merangsang
pengeluaran dahak dari saluran napas (ekspetorasi).
Untuk obat-obat golongan ini Contoh Obat
Ekspektoran :
Ammonium Klorida
Gliseril Guaikolat
Mukolitik adalah obat yang bekerja dengan
mengurangi kekentalan dahak sehingga diharapkan
dahak tersebut menjadi lebih mudah dikeluarkan.
Prinsipnya mengurangi viskositas dahak sehingga
mudah dikeluarkan.
Contoh Obat mukolitik :
Bromheksin
Asetilsistein