Patofisiologi Pingsan Sinkop Dan Kejang
Patofisiologi Pingsan Sinkop Dan Kejang
Cardiak output
Efusi
Aritmia Takikardi pericardium dan Kontraktilitas
tamponade
Pengisian
Heart rate Afterload
ventrikel
Sinkop
Pada sinkop metabolic penurunan O2 dan
nutrisi ke otak dapat terjadi pada keadaan
hipoksia yang berat akibat tromboembolus
paru yang besar dan anemia berat pada
keadaan perdarahan akut atau penyakit
hemolitik yang akut.
Aliran darah yang berkurang ke otak dapat
terjadi karena :
1. Jantung gagal untuk memompa darah,
2. Pembuluh-pembuluh darah tidak mempunyai
cukup kekuatan untuk mempertahankan
tekanan darah untuk memasok darah ke otak
3. Tidak ada cukup darah atau cairan di dalam
pembuluh-pembuluh darah,
4. Gabungan dari sebab-sebab yang lainnya.
Patofisiologi kejang
Kejang terjadi akibat lepas muatan
paroksismal yang berlebihan dari sebuah
focus kejang atau dari jaringan normal yang
terganggu akibat suatu keadaan patologik.
Aktifitas kejang sebagian bergantung pada
lokasi lepas muatan yang berlebihan tersebut.
lesi di otak tengah, thalamus, dan korteks
serebrum kemungkinan besar bersifat
epileptogenic, sedangkan lesi di serebellum
danbatang otak umumnya tidak memicu
kejang.
Ditingkat membrane sel, focus kejang memperlihatkan
beberapa fenomena biokimia, termasuk :