Anda di halaman 1dari 39

DREAMS

S R I W AT I A S T U T I
• Mimpi menempati tempat tersendiri dalam psikoanalis
• The Interpretation of Dream (Freud, 1900), merupakan kontribusi yang revolusioner dan
monumental untuk psikologi
•  Origin of Species untuk biologi ( selama setengah abad sebelumnya )
• 1932, edisi ketiga, Freud menulis : menurut penilaiannya, hal ini (mimpi) merupakan penilaiannya
yang paling berharga. Dimana wawasan seperti ini hanya ada pada nasib seseorang sekali
seumur hidupnya.
• 1954, Freud : sering berkecil hati dan terkadang merasa putus asa (karena tekanan dari rekan-
rekannya), tetapi dengan kondisi seperti itu, Freud tetap mampu untuk mengambil keberanian
dari penemuannya tentang mimpi

• Mimpi merupakan jalan kerajaan menuju jangkauan alam bawah


sadar
MIMPI :
- PROSES DAN ISI MENTAL YANG TIDAK DISADARI SECARA UMUM
- ISI MENTAL YANG DITEKAN / DIKELUARKAN DARI KESADARAN
- DISCHARGE (PELEPASAN) OLEH KEGIATAN DEFENSIF EGO

TERLIBAT DALAM PROSES PATOGEN

PENTING DALAM MENIMBULKAN ;


PSIKOANALISA NEUROTIK ATAU BAHKAN PSIKOSIS
TEORI PSIKOANALITIK MIMPI

• PENGALAMAN SUBYEKTIF DALAM KESADARAN SELAMA TIDUR, DAN SELANJUTNYA


SETELAH TERBANGUN, DISEBUT SEBAGAI “MIMPI” (OLEH ORANG YANG TIDUR) HASIL
AKHIR DARI AKTIVITAS MENTAL UNCONSCIOUS

• MANIFEST DREAM  PENGALAMAN SADAR SELAMA TIDUR, BAIK YANG DIINGAT


ATAUPUN YANG TIDAK DIINGAT OLEH ORANG YANG TIDUR

KONTEN MIMPI
MANIFEST
UNCONSCIOUS
THOUGHTS & WISHES

KONTEN MIMPI MANIFEST


KONTEN MIMPI MENGANCAM UNTUK
LATEN MEMBANGUNKAN
ORG YANG TIDUR

DREAM
• KONTEN MIMPI LATEN WORK MANIFEST DREAM

UNCONSCIOUS
MENTAL OPERATIONS
MIMPI

• KONTEN MIMPI LATEN


• DREAM WORK KOMPONEN
• MANIFEST DREAM MIMPI
MAKNA MIMPI (THE MEANING OF A
DREAM/A DREAM MEANS)

KONTEN MIMPI
LATEN
KONTEN MIMPI LATEN

TAYANGAN SENSORIK
NOKTURNAL
PIKIRAN/IDE DARI KEGIATAN DAN KEASYIKAN DARI
KEHIDUPAN PEMIMPI SAAT INI

IMPULS ID YANG DIHALANGI


OLEH PERTAHANAN EGO
SENSORIK NOKTURNAL

• BUNYI JAM ALARM, HAUS, LAPAR, URGENSI BAB DAN BAK, RASA SAKIT KARENA
CEDERA ATAU PROSES PENYAKIT, POSISI TIDAK NYAMAN PADA BEBERAPA BAGIAN
TUBUH, PANAS ATAU DINGIN
• 2 FAKTA :
- SEBAGIAN BESAR RANGSANGAN SENSORIK NOKTURNAL TIDAK MENGGANGGU
TIDUR
- KESAN SENSORIS YANG MENGANGGU SELAMA TIDUR DAPAT MEMBANGUNKAN
TIDUR SECARA LANGSUNG, TANPA MIMPI
PIKIRAN/IDE DARI KEGIATAN DAN KEASYIKAN
DARI KEHIDUPAN PEMIMPI SAAT INI

• MENCAKUP SELURUH RAGAM MINAT DAN INGATAN YANG BIASANYA DAPAT


DIAKSES OLEH EGO  HARAPAN ATAU KETAKUTAN APAPUN, KESOMBONGAN ATAU
PENGHINAAN, MINAT ATAU PENOLAKAN
IMPULS ID YANG DIHALANGI OLEH
PERTAHANAN EGO
BAGIAN DARI ID YANG DIREPRESI (FREUD,1923)  MONOGRAFNYA DARI STRUKTURAL
HIPOTESIS DARI APARATUS PSIKIS

AN IMPULSE OR IMPULSES YANG DIREPRESI DARI ID

IMPULS ID PADA TAHUN-TAHUN AWAL KEHIDUPAN (FASE PRA OEDIPAL DAN OEDIPAL)
ADALAH ISI UTAMA DARI YANG DIREPRESI, SEHINGGA KONTENNYA UMUMNYA
KEKANAK-KANAKAN  KEINGINAN ANAK USIA DINI
MASA KINI (1,2)

KONTEN MIMPI
LATEN MASA LALU (3)

• APA KEPENTINGAN RELATIF DARI TIGA BAGIAN KONTEN LATEN?


• FREUD,1933  BAGIAN ESENSIAL DARI KONTEN LATEN ADALAH BERASAL DARI YANG
DIREPRESI
MENYUMBANG ENERGI PSIKIS YANG DIPERLUKAN UNTUK BERMIMPI
DAN TANPA PARTISIPASINYA TIDAK AKAN ADA MIMPI
• APAKAH KETIGANYA DAPAT DITEMUKAN DALAM KONTEN MIMPI LATEN?
• IMPULS YANG DIREPRESI ADALAH BAGIAN PENTING DARI KONTEN LATEN DARI
SETIAP MIMPI
• BEBERAPA KEKHAWATIRAN DARI KEHIDUPAN SAAT INI  BAGIAN DARI SETIAP
KONTEN MIMPI LATEN
• SENSASI NOKTURNAL  TIDAK DI SETIAP MIMPI MEMAINKAN PERAN MENCOLOK
DALAM BEBERAPA MIMPI
• Hubungan antara konten

Simplest
• Konten laten  unconscious possible
relationship Latent  Conscious
• Konten manifest  conscious between the
two
See baby go
away
• Apakah hubungan antara konten laten dan manifest dari mimpi (dalam contoh)?
1. Laten  unsconscious, manifest  conscious
2. Manifest  sebuah gambar visual, laten  sebuah keinginan atau dorongan hati

Akhirnya 
Konten manifest  sebuah fantasi yang merepresentasikan keinginan laten atau impuls yang dipuaskan

Fantasi yang pada dasarnya terdiri dari pemuasan keinginan dan impuls laten

Hubungan antara konten mimpi laten dan manifest

Mimpi manifest adalah fantasi sadar bahwa harapan laten telah atau
sedang dipuaskan, yang diungkapkan dalam bentuk gambar atau
pengalaman visual
POLA DASAR UNTUK HUBUNGAN
MANIFEST DAN LATEN
1. Proses bermimpi pada dasarnya adalah proses untuk memuaskan dorongan id dalam fantasi
2. Yang terjadi dalam mimpi adalah bahwa kepuasan parsial dicapai melalui fantasi, karena
kepuasan penuh melalui tindakan yang tepat dianggap mustahil oleh keadaan oleh keadaan
tidur.
3. Kateksis yang melekat pada elemen id dalam konten laten mengaktifkan aparatur psikis untuk
melaksanakan “pekerjaan mimpi” dan mencapai pelepasan sebagian melalui fantasi, berupa
harapan visual yang merupakan mimpi manifest
BEBERAPA MIMPI YANG
MENYEDIHKAN DAN MENAKUTKAN??
• Pada kasus mimpi kanak-kanak 

Konten mimpi laten Mimpi manifest


- Fantasi kepuasan impuls
- Keinginan dari konten laten

Pekerjaan mimpi Fantasi  kesan indrawi

• Hubungan nyata yang sama antara konten mimpi laten dan mimpi manifest kadang2 ditemukan
dalam mimpi di kehidupan selanjutnya.  sangat mirip dengan mimpi anak usia dini.
• Namun lebih sering disamarkan dan terdistorsi dari fantasi pemenuhan harapan  muncul
dalam bentuk gambar visual atau serangkaian gambar visual
• Penyamaran dan distorsi yang seringkali hadir sedemikian tinggi sehingga mimpi manifest hadir
sebagai sesuatu yang menakutkan dan tidak diterima (tidak lagi menyenangkan seperti yang
diharapkan oleh fantasi pemenuhan harapan)

Pekerjaan Mimpi Menciptakan penyamaran dan distorsi

Proses apa yang Merupakan terjemahan ke dalam Bahasa proses utama


terlibat?? dari bagian-bagian konten laten yang belum diekspresikan
dalam Bahasa itu, yang diikuti oleh kondensasi semua
elemen konten laten menjadi fantasi yang memenuhi
harapan
2 faktor utama

Mekanisme defensive ego, yang memberikan pengaruh


besar pada proses penerjemahan dan pembentukan
fantasi,  sensor berita dengan kekuatan besar untuk
menekan hal-hal yang tidak pantas

1 Faktor pendukung  Revisi Sekunder (Freud)


1. PENERJEMAH KE DALAM PROSES
PRIMER
• Konten mimpi laten pada awalnya diekspresikan sesuai dengan proses sekunder  Mencakup
kepentingan dan keprihatinan saat ini
• Sifat unsur-unsur mimpi laten (dalam proses primer) yaitu berupa ingatan, gambar, dan fantasi
terkait dengan keinginan atau dorongan dari orang yang tertekan
• Dengan kata lain  pekerjaan mimpi akan cenderung menerjemahkan keprihatinan yang
dialami saat ini, dengan membentuk gambar yang sedekat mungkin atau terkait dengan impuls
yang ditekan tersebut
• Semua ini dilakukan dalam keterwakilan visual
• Satu gambar mewakili beberapa elemen mimpi laten secara bersamaan
• (Freud) “Kondensasi”  dalam sebagian besar kasus, mimpi manifest adalah versi pemikiran,
sensasi dan keinginan yang sangat padat yang membentuk konten mimpi laten
APAKAH FACTOR PERTAMA (YANG TEL AH DIBAHAS SEBELUMNYA)
BERTANGGUNG JAWAB ATAS SETIAP PENYAMARAN ATAU
DISTORSI DAN JIKA DEMIKIAN SEBERAPA BESAR PERANANNYA?

• Mengapa harus menjadikan hasil akhir yang tidak dapat dipahami oleh pemimpi?
• Orang menulis kartun, sandiwara dapat memahami gambarnya (dimana makna tersebut telah
diunggkapkan dalam Bahasa proses primer)  makna ciptaannya dapat dipahami oleh banyak
orang lain.
• Kasus witticism  ide-ide yang diekspresikan dalam Bahasa proses utama dapat dipahami oleh
kita dalam situasi yang lain.
• Lalu mengapa mimpi yang nyata tidak dapat dipahami???
• Apakah hanya karena mimpi ini mengandung ide-ide yang diekspresikan melalui proses utama??
CONT….
• Wit, cartoons, rebuses and even charades  semuanya disusun agar mereka dapat
dipahami
• Hal tersebut harus dikomunikasikan kepada audiens secara actual atau potensial untuk bisa
disebut “baik”
• Sebuah mimpi manifest di sisi yang berbeda, tidak memiliki Batasan seperti itu

Mimpi manifest hanyalah sebuah hasil akhir dari suatu proses yang bertujuan pada pemuasan fantasi
dari suatu keinginan atau sebagai alternative pada discharge energi psikis yang cukup yang terkait
dengan konten mimpi laten untuk mencegah konten ini membangunkan orang yang tertidur

sehingga tidak secara langsung dapat dipahami bahkan


oleh orang yang tidur itu sendiri
2. OPERASI PERTAHANAN EGO

• Mempengaruhi bagian-bagian berbeda dari konten mimpi laten ke tingkat yang berbeda-beda
• Untuk sensori nocturnal  tidak tunduk pada defense ego  kecuali ego berusaha
menyangkal semua sensasi2 itu karena keinginannya untuk tetap tidur
• Untuk keinginan atau dorongan yang direpresi oleh defense ego  telah berlangsung lama dan
pada dasarnya permanen  defense ego cenderung menentang munculnya dalam mimpi
manifest karena memang secara permanen telah ditentang juga dalam kehidupan terjaga

Pertahanan egolah yang bertanggung jawab sehingga mimpi manifest sering tidak
dapat dipahami dan sangat tidak dikenali sebagai fantasi pemuas harapan
BAGAIMANA HUBUNGAN DEFENSE EGO
DENGAN KEKHAWATIRAN SAAT INI?
• Many of the concern of waking life are unobjectionable to the ego except, perhaps, as potensial
disturbance of sleep. Some are even considered by the ego to be pleasurable and desirable.
• Namun, ada juga kekhawatiran lain yang tidak menyenangkan oleh ego (sumber kecemasan dan
rasa bersalah)  defense ego berusaha menghalangi kesadaran sumber0sumber
ketidaksenangan ini (selama tidur)
Pertahanan ego sangat menentang masuknya ke dalam kesadaran bagian dari isi mimpi laten yang berasal dari yang
terepresi dan menentang berbagai keprihatinan (konten laten)

Pikiran, usaha, dan sensasi bawah sadar ternyata berhasil memaksa “mereka” masuk kedalam kesadaran (mimpi
manifest)  ego tidak dapat mencegah hal ini.

Tetapi ego dapat mempengaruhi pekerjaan mimpi  mimpi terdistorsi  tidak dikenali dan tidak dapat dapat dipahami

Alasan utama ketidakmampuan mereka untuk dipahami adalah karena defense ego
membuat mereka seperti itu
FREUD (1933); MIMPI MANIFEST
SEBAGAI FORMASI KOMPROMI
• Formasi kompromi ; berbagai elemennya dapat dianggap sebagai kompromi antara kekuatan-
kekuatan yang berlawanan dari isi mimpi laten di satu sisi, dan pertahanan ego di sisi lain.

Contoh ;
Seorang wanita  sebuah keinginan untuk berhubungan seksual dengan ayahnya (fase oedipal)

Mimpi manifest (di periode kehidupan selanjutnya) berupa ; bertarung Bersama ayahnya dengan disertai
perasaan senang

Defense ego menentang ekspresi tersembunyi dari keinginan oedipal ini

Kegembiraan seksual  pertempuran Bersama ayah tanpa gairah seksual yang menyertai
Pertempuran
Terlalu dekat dengan fantasi asli untuk ditoleransi
Bersama ayah
oleh ego  kecemasan dan rasa bersalah

Berkelahi dengan Berkelahi Masih terlalu dekat dengan fantasi asli


putranya

Menari Bersama
Ego tidak menyukai
putranya

Seorang wanita lain Bersama


putranya di sebuah ruangan DAN SETERUSNYA
dengan lantai dipoles
A B C DAN SETERUSNYA

TERGANTUNG KESEIMBANGAN KEKUATAN ANTARA


PERTAHANAN DAN ELEMEN MIMPI LATEN
• Hal-hal yang menjadi bagian dalam konten laten dapat muncul dari bagian terpisah dari isi
mimpi manifest
• Contoh : pemimpi telah melihat dirinya berkelahi dengan orang lain (di salah satu mimpi
manifest), sementara ayahnya hadir di bagian yang sangat berbeda  gangguan koneksi
semacam ini adalah hasil umum dari pekerjaan
• Fenomena “kompromi” yang umum lainnya  mimpi nyata yang sangat kabur
• Oposisi pertahanan terhadap elemen dari mimpi laten  sayang sekali pertahanannya tidak
cukup kuat untuk mencegah bagian dari mimpi manifest untuk muncul  tetapi cukup kuat
untuk mencegah menjadi lebih dari setenag atau samar2 sadar
Afek atau emosi dalam konten mimpi
juga mengalami berbagai perubahan Pekerjaan mimpi

GAIRAH TIDAK MUNCUL DALAM KONTEN


SEKSUAL MANIFEST SAMA SEKALI

MIMPI MIMPI
LATEN MANIFEST
MUNCUL DENGAN INTENSITAS YANG SANGAT
BERKURANG ATAU AGAK BERUBAH BENTUK
KEBALIKAN

MARAH GANGGUAN ATAU SUATU KERINDUAN  JIJIK NYATA


KETIDAKSUKAAN RINGAN
KEBENCIAN  CINTA

KONTEN LATEN
KONTEN MANIFEST
“kompromi”
KESEDIHAN  SUKACITA

DAN SEBAGAINYA
ANXIETY DREAMS (LITERATUR PSIKOANALIS
NIGHTMARES (LITERATUR NONANALITIK )

• Jones (1931)  mimpi kecemasan menandakan kegagalan dalam operasi defensive ego
• Unsur konten laten berhasil terlepas dari upaya defense ego, dalam memaksakan jalannya ke
dalam kesadaran (ke dalam isi mimpi manifest)  dalam bentuk yang terlalu langsung (too
direct) atau terlalu dikenal (too recognizable) untuk ditolerir oleh ego

konsekuensinya ; ego bereaksi dengan kecemasan

Fantasi oedipal muncul dalam konten manifest dari mimpi buruk klasik dengan
penyamaran yang relative sedikit
PUNISHMENT DREAMS
• Kelas mimpi lain yang terkait dengan mimpi kecemasan

jika bagian dari konten laten yang


berasal
Defensedari
egoyang direpresi harus
menentang Kutukan
menemukan
kemunculan ekspresi yang ini
konten laten terlalu superego
langsung dalam mimpi manifest

Antisipasi
oleh ego Rasa bersalah

Mimpi manifest
mengungkapkan fantasi
Kompromi yang paling luar biasa, hukuman yang terselubung
untuk keinginan (yang
antara ego, id, dan superego
terepresi) dari yang
bersangkutan
BAGAIMANA SESUATU YANG TEREPRESI
MUNCUL DALAM KESADARAN DALAM MIMPI?

• Freud (1916b) ;
1. Selama tidur, mungkin karena jalan menuju motilitas secara efektif bisa dilarang, sehingga
kekuatan pertahanan ego jauh berkurang
 seolah-olah ego berkata “ saya tidak perlu khawatir tentang impuls yang tidak menyenangkan
ini, mereka tidak dapat melakukan apa-apa selama saya tertidur dan tetap ditempat tidur”
2. Kateksis drive yang ada pada sesuatu yang direpresi, tidak berkurang secara signifikan selama
tidur
 Dalam kondisi tidur cenderung menghasilkan kelemahan relative pada defense yang
menghadapi sesuatu yang direpresi tersebut, sehingga menjadi lebih gampang menjadi sadar pada
saat tidur daripada selama kondisi terjaga

Pada umumnya yang direpresi akan muncul dalam mimpi nyata lebih langsung daripada tang bisa
dilakukan dalam pikiran sadar atau perilaku kehidupan kehidupan terjaga
PROSES AKHIR DARI PEKERJAAN MIMPI ;
“REVISI SEKUNDER” (FREUD 1933)
• Upaya ego untuk membentuk isi mimpi nyata menjadi semacam logis dan koheren
• Ego mencoba membuat mimpi nyata menjadi “sensible” sekaligus mencoba untuk “make sense”
dari segala kesan yang masuk dalam domainnya
• Mimpi nyata hamper selalu terdiri dari kesan visual selain sensasi yang lain yang juga ada sebagai
bagian dari mimpi manifest
• Mimpi manifest berupa pengalaman sensorik pendengaran dan kadang-kadang juga berupa
sensasi lainnya
• Tidak jarang pikiran atau fragmen dari pikiran muncul sebagai bagian dari mimpi manifest di
kemudian hari
Contoh ; ketika seseorang bermimpi melaporkan “ I saw a man with a beard and I knew he was
going to visit a friend of mine”

Namun demikian, ketika pikiran seperti ini muncul dalam mimpi manifest, hamper selalu menempati posisi di
dalamnya yang jelas-jelas lebih rendah dari kesan indrawi
• Kesan indrawi dari mimpi manifest memberikan kepercayaan penuh saat kita tidur  mimpi itu
sama nyatanya dengan persepsi indra kita saat terjaga
• Unsur-unsur mimpi nyata  sebanding dengan halusinasi yang sering hadir sebagai gejala dalam
kasus mental yang parah
• Freud (1916d)  mimpi sebagai psikosis sementara (tapi bukanlah fenomena patologis)
• Freud (1900) menjelaskan karakteristik mimpi Mnifest ini  teori topografi apparatus psikis

Menurut teori ini, jalan normal dari pelepasan psikis adalah dari ujung perseptual ke ujung
motoric  energi psikis yang terlibat dilepaskan dalam aksi

Model busur reflek;

Organ indra Neuron sentral Keluar di sepanjang jalur motorik

Jalannya impuls saraf

Freud ; karena pelepasan motoric diblokir selama tidur, jalan yang diambil oleh enenrgi psikis mimpi ini perlu
dibalik, dengan hasil bahwa ujung persepsi diaktifkan (dalam proses pelepasan psikis) dan akibatnya gambar
sensorik akan muncul dalam kesadaran (sama ketika system persepsi diaktifkan oleh stimulus ekstrenal)

Penjelasan asli freud  citra indra dalam mimpi manifest tampak nyata bagi si pemimpi
MIMPI MANIFEST PADA DASARNYA
ADALAH HALUSINASI
• Selama tidur banyak fungsi-fungsi ego yang ditangguhkan
• Berkurangnya pertahanan ego selama tidur dan penghentian aktivitas motoric secara sukarela
yang hamper lengkap
• Penurunan fungsi ego dari pengujian realitas  kemampuan untuk membedakan rangsangan
internal dan eksternal
• Dalam tidur terdapat regresi mendalam fungsi ego ke tingkat karakteristik kehidupan awal
• Berpikir berada dalam mode proses primer daripada proses sekunder dan sebagian besar
praverbal (visual)

Mimpi manifest  halusinasi visual


HIPOTESIS STRUCTURAL BERTENTANGAN
DENGAN HIPOTESIS TOPOGRAFI
• Dalam beberapa mimpi, kemampuan untuk menguji realitas tidak sepenuhnya hilang
• Pemimpi sadar sampai batas tertentu  “hanya mimpi”
• Ini menyimpulkan apa yang kita katakana tentang teori psikoanalitik tentang sifat mimpi
• 3 bagian dari mimpi ; konten laten, pekerjaan mimpi dan konten manifest
• Menunjukkan bagaimana pekerjaan mimpi dan faktor2 apa yang mempengaruhinya
• Ketika seseorang mencoba mempelajari mimpi seseorang, maka dia dihadapkan pada konten
manifesr dan kemudian memastikan dengan cara apa konten laten itu
• Ketika telah menemukan konten mimpi laten  telah menafsirkan atau menemukan arti mimpi
• Tugas menafsirkan mimpi terbatas pada terapi psikoanalitik  umumnya menemukan
penerapan Teknik psikoanalitik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai