BENARKAH..???
Definisi Akuntansi Syariah
• Proses akuntansi yang memberikan informasi
memadai (tidak hanya terbatas dalam data
keuangan) kepada stakeholders entitas
tertentu yang memungkinkan mereka untuk
mendapatkan keyakinan bahwa entitas
tersebut terus akan beroperasi dalam aturan
syariah Islam serta mewujudkan tujuan sosial-
ekonominya (Shahul, 2009)
• Definisi akuntansi secara konvensional:
identification, recording, classification,
interpreting and communication economic
events to permit users to make informed
decisions (AAA, 1966)
Definisi
Akuntansi Syariah
Akuntansi adalah proses identifikasi
transaksi, pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran
sehingga dihasilkan informasi
keuangan dalam bentuk laporan keuangan
yang dapat digunakan untuk akuntansi atas
pengambilan keputusan
transaksi-
transaksi yang
sesuai dengan
aturan yang
telah ditetapkan
Syariah adalah aturan yang Allah SWT
telah ditetapkan oleh Allah
SWT untuk dipatuhi oleh
manusia dalam menjalani
segala aktifitas hidupnya di
dunia
Perbedaan akuntansi syariah dan
akuntansi konvensional
• Tujuan pemberian informasi
• Tipe informasi yang disajikan
• Kepada siapa informasi tersebut diberikan
(the users)
Tujuan pemberian informasi
1. Pelarangan Riba
2. Pembagian Risiko
3. Tidak menganggap Uang sebagai modal
potensial
4. Larangan melakukan kegiatan spekulatif
5. Kesucian Kontrak
6. Aktivitas Usaha harus sesuai Syariah
Transaksi Syariah
• Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur
aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik
yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan
maupun interaksi horisontal dengan sesama makhluk.
• Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan muamalah
(transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku
dan stakeholder entitas yang melakukan transaksi syariah.
• Azas Transaksi Syariah
– Prinsip persaudaraan (ukhuwah);
– Prinsip keadilan (‘adalah);
– Prinsip kemaslahatan (maslahah);
– Prinsip keseimbangan (tawazun);
– Prinsip universalisme (syumuliyah).
Karakteristik Transaksi Syariah
• Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan
saling ridha;
• Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib);
• Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai,
bukan sebagai komoditas;
• Tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
• Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan
risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-
ghunmu bil ghurmi (no gain without accompanying risk);
• Transaksi dilakukan berdasarkan :
– suatu perjanjian yang jelas dan benar;
– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq)
dalam satu akad;
Kerangka Dasar Laporan Keuangan
• Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi pemakai eksternal.
• Adanya perbedaan karakteristik antara bisnis yang
berlandaskan pada syariah dengan bisnis konvensional,
menyebabkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mengeluarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLKBS)
pada tahun 2002. KDPPLKBS selanjutnya
disempurnakan pada tahun 2007 menjadi Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Syariah (KDPPLKS)
Prinsip Akuntansi Syariah yang
Berlaku Umum
Tujuan kerangka dasar
• Sebagai acuan bagi:
a. Penyusun standar akuntansi keuangan
syariah dalam pelaksanaan tugasnya
b. Penyusun laporan keuangan, untuk
menanggulangi masalah akuntansi syariah
yang belum diatur dalam standar akuntansi
keuangan syariah
Tujuan…(Lanjutan)
c. auditor, dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang
berlaku umum
d. Para pengguna laporan keuangan,dalam
menafsirkan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan syariah
Ruang Lingkup Kerangka Dasar
Kerangka Dasar membahas:
a) Tujuan laporan keuangan
b) Karakteristik kualitatif laporan keuangan
c) Definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-
unsur yang membentuk laporan keuangan
Tujuan Laporan Keuangan
Jumlah Aset xxxx xxxx Jumlah Liabilitas, Dana Syirkah Temporer & Ekuitas xxxx xxxx
Laporan Laba-Rugi