Anda di halaman 1dari 53

Akuntansi dari Perspektif Islam

(Accounting from an Islamic


Perspective)
Hidayatul Ihsan/Nurul Fauzi/Reno FM
Outlines
• Akuntansi dalam sejarah Islam
• Dasar Teori akuntansi Syariah
• Prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dari
perspektif Islam
• Pengenalan pada laporan keuangan lembaga
keuangan syariah
Part I

Akuntansi dalam sejarah Islam


Islam dan Akuntansi
• Perintah mencatat transaksi di dalam Al Qur’an :
2:282
• Perintah zakat (623M) baitul-mal pencatatan
• Pencatatan model buku besar pada Daulah
Abassiah (750-847M):
– Jaridah Al Kharaj (receivable subsidiary ledger)
– Jaridah An nafaqat (pengeluaran)
– Jaridah Al mal (dana)
– Jaridah Al Musadareen (penerimaan denda)
Double entry Book keeping
• Luca Pacioli dipercaya sebagai penemu sistem
pembukuan ganda (double entry book keeping)
melalui bukunya Summa de Arithmetica, yang
dipublikasikan pada tahun 1494
• Beberapa fakta:
– “Akuntansi” sebagaimana yang ditulis oleh Pacioli pada
dasarnya tidak dipraktikkan di masa Itali kuno
– Banyak pedagang Arab yang dipercaya memberikan
pengaruh terhadap perkembangan pencatatan dan
akuntansi
– Akuntansi sudah lebih dulu dipraktikkan (sejak 623) pada
masyarakat Muslim untuk mencatat penerimaan dan
penyaluran zakat
lanjutan
• “...Europe at that time was temporarily at a
standstill and we shall therefore not expect to
find a visible or appreciable progress in
methods of accounting during that period”
(Woolf, 1912,p.54)
– Abdullah bin Muhammad bin Kiyah Al Mazindarani
menulis Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqaat pada
tahun 1363 dimana dia menjelaskan prinsip-prinsip
double entry:
• Pendapatan harus dicatat di sebelah kanan
• Pengeluaran harus dicatat di sebelah kiri
– Menurut Zaid (2001), manuskrip yang ditulis oleh
Mazindarani yang menjadi dasar-dasar double entry
book keeping
– Littleton and Yame (1978), Triwoyono (2006)
double entry book keeping pertama kali dikenalkan di
Spanyol, bukan di Italia
Part II
Dasar Teori Akuntansi Syariah
“alah sama aja beda
ditandatangan akad saja..”

“Syariah mah sama saja beda “Bedanya mas, pas masuk


nya Cuma pakai bismillah..” pintunya disambut
assalamualaykum, terus
karyawatinya berjilbab semua”
“Apanya mas, lha wong saya
telat sehari saja langsung
didatengi..” “PSAK Syariah LEBIH
KAPITALIS dari kapitalisme !!!”

BENARKAH..???
Definisi Akuntansi Syariah
• Proses akuntansi yang memberikan informasi
memadai (tidak hanya terbatas dalam data
keuangan) kepada stakeholders entitas
tertentu yang memungkinkan mereka untuk
mendapatkan keyakinan bahwa entitas
tersebut terus akan beroperasi dalam aturan
syariah Islam serta mewujudkan tujuan sosial-
ekonominya (Shahul, 2009)
• Definisi akuntansi secara konvensional:
identification, recording, classification,
interpreting and communication economic
events to permit users to make informed
decisions (AAA, 1966)
Definisi
Akuntansi Syariah
Akuntansi adalah proses identifikasi
transaksi, pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran
sehingga dihasilkan informasi
keuangan dalam bentuk laporan keuangan
yang dapat digunakan untuk akuntansi atas
pengambilan keputusan
transaksi-
transaksi yang
sesuai dengan
aturan yang
telah ditetapkan
Syariah adalah aturan yang Allah SWT
telah ditetapkan oleh Allah
SWT untuk dipatuhi oleh
manusia dalam menjalani
segala aktifitas hidupnya di
dunia
Perbedaan akuntansi syariah dan
akuntansi konvensional
• Tujuan pemberian informasi
• Tipe informasi yang disajikan
• Kepada siapa informasi tersebut diberikan
(the users)
Tujuan pemberian informasi

• Akuntansi konvensional untuk memungkinkan


pengguna mengambil keputusan, dimana tujuan
utamanya adalah untuk memastikan bahwa sumber
daya yang ketersediaannya terbatas bisa dialokasikan
secara efisien agar menghasilkan laba, melalui
penyajian informasi yang efisien di pasar (FASB, 1978)
• Akuntansi syariah untuk memungkinkan pengguna
mendapatkan keyakinan bahwa organisasi Islam
(apakah itu bisnis, pemerintahan ataupun nonprofit)
menjalankan prinsip-prinsip syariah dalam aktivitasnya,
serta memungkinkan pengguna mengevaluasi apakah
tujuan organisasi telah tercapai.
Tipe informasi yang disajikan

• Akuntansi Konvensional Fokus pada identifikasi


kejadian ekonomi dan transaksi
• Karena itu, akuntansi konvensional lebih
memberikan perhatian pada laporan seperti
income statement
• Akuntansi syariah mengidentifikasi kejadian,
sosial-ekonomi, hal-hal yang berkaitan dengan
religi disamping juga transaksi ekonomi
•  Laporan keuangan bukan menjadi fokus satu-
satunya
Kepada siapa dikomunikasikan (the
users)
• Conventional accounting  shareholders dan
kreditor
• Akuntansi syariah melayani semua
stakeholders  guna memastikan bahwa
aktivitas perusahaan dalam menghasilkan
uang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,
serta tercapainya pemerataan dalam distribusi
kekayaan dalam masyarakat
Part III
Prinsip-prinsip dan konsep akuntansi
dari perspektif Islam
(Accounting principles and concepts
from an Islamic perspective)
Konsep Akuntansi dari sudut pandang
syariah
• Accounting Auditing Organization for Islamic
Financial Institutions (AAOIFI) mengkaji
tentang kesesuaian konsep akuntansi
konvensional dengan prinsip-prinsip syariah
• Meskipun AAOIFI melihat bahwa beberapa
prinsip akuntansi yang selama ini digunakan di
akuntansi konvensional bisa diadaptasi,
syariah memiliki pandangan sendiri terhadap
prinsip-prinsip tersebut
Prinsip Sistem Keuangan Syariah

1. Pelarangan Riba
2. Pembagian Risiko
3. Tidak menganggap Uang sebagai modal
potensial
4. Larangan melakukan kegiatan spekulatif
5. Kesucian Kontrak
6. Aktivitas Usaha harus sesuai Syariah
Transaksi Syariah
• Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur
aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik
yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan
maupun interaksi horisontal dengan sesama makhluk.
• Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan muamalah
(transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku
dan stakeholder entitas yang melakukan transaksi syariah.
• Azas Transaksi Syariah
– Prinsip persaudaraan (ukhuwah);
– Prinsip keadilan (‘adalah);
– Prinsip kemaslahatan (maslahah);
– Prinsip keseimbangan (tawazun);
– Prinsip universalisme (syumuliyah).
Karakteristik Transaksi Syariah
• Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan
saling ridha;
• Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib);
• Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai,
bukan sebagai komoditas;
• Tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
• Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan
risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-
ghunmu bil ghurmi (no gain without accompanying risk);
• Transaksi dilakukan berdasarkan :
– suatu perjanjian yang jelas dan benar;
– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq)
dalam satu akad;
Kerangka Dasar Laporan Keuangan
• Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi pemakai eksternal.
• Adanya perbedaan karakteristik antara bisnis yang
berlandaskan pada syariah dengan bisnis konvensional,
menyebabkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mengeluarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLKBS)
pada tahun 2002. KDPPLKBS selanjutnya
disempurnakan pada tahun 2007 menjadi Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Syariah (KDPPLKS)
Prinsip Akuntansi Syariah yang
Berlaku Umum
Tujuan kerangka dasar
• Sebagai acuan bagi:
a. Penyusun standar akuntansi keuangan
syariah dalam pelaksanaan tugasnya
b. Penyusun laporan keuangan, untuk
menanggulangi masalah akuntansi syariah
yang belum diatur dalam standar akuntansi
keuangan syariah
Tujuan…(Lanjutan)
c. auditor, dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang
berlaku umum
d. Para pengguna laporan keuangan,dalam
menafsirkan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan syariah
Ruang Lingkup Kerangka Dasar
Kerangka Dasar membahas:
a) Tujuan laporan keuangan
b) Karakteristik kualitatif laporan keuangan
c) Definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-
unsur yang membentuk laporan keuangan
Tujuan Laporan Keuangan

• Tujuan laporan keuangan:


– Menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu,
tujuan lainnya adalah:
• Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua
transaksi dan kegiatan usaha
• Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta
informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai
dengan prinsip syariah,bila ada dan bagaimana perolehan dan
penggunaannya
• Informasi untuk membantu pemenuhan tanggung jawab entitas
syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana,
menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak
• Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh
penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan informasi
mengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial entitas syariah,
termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak sedekah dan
wakaf
Asumsi Dasar Penyusunan laporan
Keuangan
• Dasar Akrual (Accrual Basis) : pengaruh
transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar)
• Kelangsungan usaha (Going Concern) :
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar
asumsi kelangsungan usaha entitas syariah
dan akan melanjutkan usahanya di masa
depan
• Accruals:
• Dasar kas dan akrual menjadi perbincangan di kalangan
para ahli akuntansi syariah
• Beberapa ahli fikih berpendapat,bahwa, di masa lalu,
dasar pencatatan yang digunakan adalah cash basis
• Karena perkembangan ekonomi, serta transaksi-
transaksi baru bermunculan, maka para ahli fikih
kemudian mengizinkan penggunaan dasar akrual untuk
mencatat transaksi, dengan syarat pendapatan atau
beban tersebut bisa diestimasi dengan baik
• The going concern concept
• Konsep ini dianggap tidak bertentangan dengan
Islam karena pada dasarnya beberapa kontrak
dalam Islam seperti musyarakah dan mudharabah
dilakukan juga berdasarkan ukuran waktu
tertentu
• Hal tersebut mensyaratkan bahwa setiap kontrak
harus diteruskan sampai salah satu atau semua
pihak yang terlibat memutuskan untuk
mengakhirinya
Karakterisitik Kualitatif

• Dapat dipahami (Understandability) : Kemudahan untuk


segera dapat dimengerti oleh pengguna

• Rasulullah SAW memerintahkan setiap Muslim untuk


menyampaikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan
tingkat kemampuan orang tersebut memahami informasi
yang diberikan.
Karena informasi tidak akan berguna jika tidak bisa dipahami
dengan baik
• Oleh karena itu, penting bagi penyiap laporan keuangan
untuk mengetahui kepada siapa laporan keuangan
diberikan dan kemampuan pihak tersebut memahami
laporan yang diberikan
Panduan untuk memenuhi kriteria
understandability
• Memberikan klasifikasi informasi yang
berguna untuk banyak pengguna, bukan
hanya bagi para akuntan
• Memberikan heading (judul) pada setiap
informasi yang diberikan
• Membandingkan data-data yang relevan
• Menyajikan diagram atau gambar yang bisa
membantu pengguna dalam memahami
informasi
• Relevan : Informasi memiliki kualitas relevan jika
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna dengan mengevaluasi peristiwa masa
lalu,masa kini atau (meramalkan) masa depan,
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di
masa lalu
• Agar bisa bermanfaat, informasi akuntansi harus
memiliki unsur peramalan (predictive) dan
penegasan (confirmatory)
• Keandalan (Reliability) : Informasi bebas dari
pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material dan dapat diandalkan pengguna
• Reliability juga berarti harus memungkinkan
pengguna untuk bergantung pada informasi yang
disediakan dan mereka memiliki kepercayaan
terhadap informasi tersebut
• Reliability tidak harus berarti kebenaran mutlak
atas informasi yang diberikan, karena akuntansi
tidak terlepas dari estimasi dan perkiraan
• Syarat keandalan:
a) Penyajian jujur
b) Substansi mengungguli bentuk
c) Netralitas
d) Pertimbangan sehat
e) Kelengkapan
• Dapat dibandingkan (Comparability) :
pengguna dapat membandingkan laporan
keungan entitas syariah antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi
dan kinerja keuangan
• Harus memungkinkan pengguna untuk
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
kinerja lembaga keuangan syariah antar waktu
dan juga antar industri sejenis
Unsur- Unsur yang Berkaitan Langsung dengan Pengukuran
Posisi Keuangan
1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan memiliki manfaat
ekonomi di masa depan bagi entitas syariah.
2. Kewajiban adalah hutang entitas syariah masa kini yang timbul
akibat dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas
syariah yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai
investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak
lainnya yang mana entitas syariah mempunyai hak untuk
mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan
pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
4. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas syariah setelah
dikurangi semua kewajiban dan dana syirkah temporer.
Unsur-Unsur yang Berkaitan Langsung dengan Pengukuran
Laba
1. Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
(KDPPLKS paragraf 97).
2. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas
yang tidak menyangkut pembagian pada penanam modal
(KDPPLKS paragraf 97).
3. Hak pihak ketiga atas bagi hasil, bagi hasil adalah bagian bagi
hasil antara hasil pemilikan dana atas keuntungan dan kerugian
investasi bersama entitas syariah dalam suatu periode laporan
keuangan.
4. Zakat adalah besarnya zakat yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk periode akuntansi perhitungan zakat.
Part IV

Pengenalan Laporan Keuangan


Lembaga Keuangan Syariah
(Introduction to financial
statements of Islamic
Institutions)
• Penyiapan laporan keuangan entitas syariah di
Indonesia dilakukan berdasarkan PSAK syariah
• Saat ini DSAS IAI telah menerbitkan 12 PSAK
yaitu: PSAK 101-112
PSAK Syariah
• PSAK 59 : Akuntansi Perbankan Syariah
(Accounting for Islamic banks)
• PSAK 101 : Penyajian Laporan Keuangan Syariah
(Presentation of Islamic financial statement)
• PSAK 102 : Akuntansi Murabahah
• PSAK 103 : Akuntansi Salam
• PSAK 104 : Akuntansi Istishna’
• PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah
• PSAK 106 : Akuntansi Musyarakah
• PSAK 107 : Akuntansi Ijarah
• PSAK 108 : Akuntansi Transaksi Asuransi
Syariah
• PSAK 109 : Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah
• PSAK 110 : Akuntansi Sukuk
• PSAK 111 : Akuntansi Wa’ad
• PSAK 112 : Akuntansi Wakaf
Laporan Keuangan Lembaga Keuangan
Syariah (PSAK 101)
Sesuai dengan karakteristiknya, laporan
keuangan syariah meliputi:
1. Komponen laporan keuangan yang
mencerminkan kegiatan komersial
a) Laporan posisi keuangan
b) Laporan laba rugi komprehensif
c) Laporan arus kas
d) Laporan perubahan ekuitas
2. Komponen laporan keuangan yang
mencerminkan kegiatan sosial :
a) Laporan sumber dan penyaluran dana zakat
b) Laporan sumber dan penggunaan dana
kebajikan
3. Komponen laporan keuangan lainnya yang
mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab
khusus entitas syariah tersebut
Laporan Posisi Keuangan

• Laporan posisi keuangan atau neraca


menggambarkan dampak keuangan dari
transaksi dan peristiwa lain yang
diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok besar menurut karakteristik
ekonominya (KDPPLKS paragraf 69).
Format neraca bank syariah
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 20X2 dan 20X1
POS-POS 20X2 20X1 POS-POS 20X2 20X1
ASET LIABILITAS
Kas xxxx xxxx Liabilitas segera xxxx xxxx
Penempatan pada Bank Indonesia xxxx xxxx Bagi hasil yang belum dibagikan xxxx xxxx
Giro pada bank lain xxxx xxxx Simpanan wadiah xxxx xxxx
Penempatan pada bank lain xxxx xxxx Simpanan dari bank lain xxxx xxxx
Investasi pada efek/surat berharga xxxx xxxx Hutang
Piutang Hutang Salam xxxx xxxx
Piutang Murabahah xxxx xxxx Hutang Istishna' xxxx xxxx
Piutang Salam xxxx xxxx Liabilitas pada bank lain xxxx xxxx
Piutang Istishna xxxx xxxx Pembiayaan yang diterima xxxx xxxx
Piutang Pendapatan Ijarah xxxx xxxx Hutang pajak xxxx xxxx
Pembiayaan Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi xxxx xxxx
Pembiayaan Mudharabah xxxx xxxx Pinjaman wadiah yang diterima xxxx xxxx
Pembiayaan Musyarakah xxxx xxxx Liabilitas lainnya xxxx xxxx
Pinjaman qardh xxxx xxxx Pinjaman subordinasi xxxx xxxx
Persediaan (aset untuk dijual kembali) xxxx xxxx Jumlah Liabilitas xxxx xxxx
Aset yang diperoleh untuk Ijarah xxxx xxxx Dana Syirkah Temporer
Aset Istishna dalam penyelesaian xxxx xxxx Dana syirkah temporer dari bukan bank
Penyertaan pada entitas lain xxxx xxxx Tabungan Mudharabah xxxx xxxx
Aset pajak tangguhan xxxx xxxx Deposito Mudharabah xxxx xxxx
Aset tetap dan akumulasi penyusutan xxxx xxxx Dana syirkah temporer dari bank
Aset lainnya xxxx xxxx Tabungan Mudharabah xxxx xxxx
Deposito Mudharabah xxxx xxxx
Musyarakah xxxx xxxx
Jumlah Dana Syirkah Temporer xxxx xxxx
Ekuitas
Modal disetor xxxx xxxx
Tambahan modal disetor xxxx xxxx
Saldo laba (rugi) xxxx xxxx
Jumlah Ekuitas xxxx xxxx

Jumlah Aset xxxx xxxx Jumlah Liabilitas, Dana Syirkah Temporer & Ekuitas xxxx xxxx
Laporan Laba-Rugi

 Laporan laba-rugi  Format umum


adalah ukuran kinerja laporan laba-rugi
entitas syariah yang mengacu pada
juga merupakan dasar penyajian laporan
bagi ukuran yang keuangan syariah
lain, seperti imbalan dan KDPPLKS
investasi atau yang diterbitkan
penghasilan per IAI Tahun 2007.
saham.
Format laporan laba rugi bank syariah
Laporan Perubahan Ekuitas

• Menggambarkan peningkatan atau


penurunan aset neto atau kekayaan
selama periode bersangkutan.
Laporan Arus Kas

• Menggambarkan kenaikan atau


penurunan kas suatu perusahaan selama
suatu periode.
• Disusun berdasarkan ketentuan yang
telah ditetapkan dalam PSAK terkait.
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Zakat

• Merupakan salah satu komponen utama


laporan keuangan yang harus disajikan
oleh entitas syariah (PSAK 101 paragraf
70).
• Unsur dasar, meliputi:
1. Sumber dana
2. Penggunaan dana selama suatu jangka waktu
3. Saldo dana zakat yang menunjukkan dana zakat
yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Kebajikan
• Menunjukkan hal- hal sebagai berikut:
1. Sumber dana kebajikan yang berasal dari penerimaan, yaitu:
a. Infak,
b. Sedekah,
c. Hasil pengelolaan wakaf sesuai perundang-undangan yang berlaku,
d. Pengembalian dana kebajikan produktif,
e. Denda, dan
f. Pendapatan non-halal
2. Penggunaan dana kebajikan untuk:
a. Dana kebajikan produktif
b. Sumbangan
c. Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum
d. Kenaikan atau penurunan sumber dana kebajikan
e. Saldo awal dana penggunaan dana kebajikan
f. Saldo akhir dana penggunaan dana kebajikan

Anda mungkin juga menyukai