Anda di halaman 1dari 22

PERTIMBANGAN OPERATIF PADA FISTULA RECTOVAGINAL

oleh
Abd. Malik Nas
C111 12 253

Supervisor
dr. Murny A. Rauf, Sp.B-KBD

Tugas Journal Reading


Bagian Ilmu Bedah FK-Unhas
2018
PENDAHULUAN
Fistula rektovaginal adalah keadaan
sambungan abnormal antara permukaan
berlapis epitel vagina dan anorectum.

Hal ini dapat mengakibatkan infeksi saluran


kemih atau vagina yang berulang, tetapi juga
menciptakan beban psikososial yang serius
bagi pasien.
g
ETIOLOGI
• Rasio (Rectovaginal Fistula) RVF sekitar 5 %
dari semua fistulas perirectal, paling sering
terjadi sebagai akibat dari trauma obstetrik
(85 %) dan operasi panggul (5 % - 7 %);
sedangkan pada penyakit inflamasi usus,
keganasan, dan terapi radiasi mencakup
sebagian besar etiologi tersisa.
• Penyebab lain di mana RVF dapat terjadi adalah dalam
penyakit keganasan.
Kanker anus, kanker rektum dan kanker panggul semua
dapat menyebabkan RVF oleh berbagai mekanisme.
Pertama, lesi itu sendiri dapat merusak secara lokal,
sehingga erosi langsung antara dua permukaan luminal.
sumber potensial lain dari RVF adalah dari terapi radiasi
adjuvant yang umum digunakan untuk membantu
mengobati kanker panggul.
Dalam situasi ini, radiasi adalah sitotoksik, yang mengarah
ke endarteritis obliterative, peradangan kronis dan iskemia,
dan akhirnya menghasilkan fistula antara dua struktur
anatomi
• Berkaitan dengan penyakit inflamasi usus, RVF
yang paling sering terlihat pada penyakit
Crohn dan jarang di kolitis ulserativa.
KLASIFIKASI
• Simple rektovaginal fistula
– Rendah atau pertengahan vagina septum
– <2,5 cm dengan diameter
– Karena trauma atau infeksi

• Kompleks rektovaginal fistula


– Tinggi rektovaginal septum
– > 2,5 cm dengan diameter
– Karena penyakit radang usus, radiasi, atau neoplasma
sebelumnya gagal perbaikan
KLASIFIKASI
Klasifikasi fistula rektovagina terdiri dari letak
rendah (low), sedang (mid) dan tinggi (high).
1. Letak rendah, pembukaan fistula berada di dekat
forset vagina posterior.
2. Letak sedang (mid) dimana pembukaan fistula
berada ditengah antara pembukaan letak rendah
dan tinggi.
3. Letak tinggi adalah pembukaan fistula di
belakang atau di dekat serviks.
MANIFESTASI KLINIS
• Keluarnya feses atau campuran feses dengan
air dari vagina. Terkadang terdapat gejala
infeksi saluran kemih, diare, nyeri perut hingga
kecurigaan adanya inflammatory bowel
disease.
PENDEKATAN PERIOPERATIF
Atasi sepsis perineum, setelah ditangani,
langkah-langkah ajuvan seperti pengalihan
tinja atau draining seton akan membantu
menyelesaikan peradangan aktif dan
memungkinkan jaringan mudah untuk
dilunakkan dan lebih baik untuk operasi
perbaikan.
TATALAKSANA
Meskipun tatalaksana utama pada rektovagina
adalah pembedahan, namun ada beberapa
pengecualian. Pasien dengan fistula kecil dan
gejala minimal dapat dilakukan bowel
management, fistula kecil akan dapat
menutup dengan sendirinya. Terapi medis,
imunomodulator, memiliki peranan
penyembuhan pada fistula rektovagina
dengan penyakit Crohn.
TINDAKAN PEMBEDAHAN
TINDAKAN PEMBEDAHAN
Berdasarkan klasifikasi
• FISTULA LETAK RENDAH
1. Plugs
Plugs yang tersedia saat ini terdiri dari bahan
sintetis atau dibuat dari sub mukosa usus
halus babi. Terlepas dari komposisi, saluran
tersebut didebridement, dan plugs diletakkan
pada RVF dalam upaya untuk membentuk
penutupan biologis.
2. Flaps Lanjutan
Flaps lanjutan dapat dilakukan dengan
menaikkan baik mukosa dubur maupun vagina
dan menggunakannya untuk menutupi saluran
fistula. Hal ini dilakukan bersamaan dengan
debridement atau eksisi saluran fistula dan
penutupan primer. jaringan di sekitarnya yang
sehat digerakkan sepanjang pedikel untuk
menjamin pasokan darah yang memadai dan
membawa bagian distal untuk menutupi RVF
3. Transperineal
Transperineal dilakukan dengan mendekati
saluran fistula melalui perineum, membuat
sayatan di tubuh perineal dan membedah di
septum rektovaginal di atas fistula tersebut.
Saluran itu kemudian dipotong, dan
penutupan dilakukan di beberapa lapisan
pada kedua sisi.
4. Flaps Martins
Pada tahun 1928 Dr Heinrich Martius,
seorang profesor ginekologi di Göttingen,
menjelaskan menggunakan otot
bulbocavernosus dan lemak labial untuk RVF.
5. Transposisi otot gracilis
Dalam prosedur ini, otot gracilis dicangkok
dari kaki, dimobilisasi pada proksimal pedikel,
dan digunakan sebagai graft interposisi
antara rektum dan vagina.
TINDAKAN PEMBEDAHAN
Berdasarkan klasifikasi
• FISTULA LETAK TINGGI
1. Ligasi Transabdominal
Dalam prosedur ini, usus direseksi bersama
dengan pembagian saluran fistula. Hal ini
sering membantu dalam menempatkan
sepotong omentum di antara rektum dan
vagina untuk menghindari kekambuhan.
2. Mash repair
Sebuah perbaikan mesh dasarnya sama
dengan ligasi transabdominal. Namun,
daripada menempatkan omentum antara
rektum dan vagina, berbagai mesh biologis
telah digunakan sebagai graft interposisi
antara dua struktur untuk mencegah
fistulisasi berulang.
KESIMPULAN
RVF adalah proses penyakit yang dapat
memberikan beban pada wanita yang
menderita.
Dengan pemahaman yang jelas tentang
anatomi, memastikan resolusi sepsis, dan
armentarium pendekatan bedah pasien ini
dapat diobati dengan sukses.
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai