LINGKUNGAN
Oleh :
Annisa Lestari
Chitra Septinia
Fauzy Rodiyah
Fitria Intan
Tika Amaliyah
Latar Belakang
Hampir setiap produk menggunakan
plastik sebagai kemasan atau bahan
dasar. Material plastik banyak
digunakan karena mempunyai sifat
unggul, seperti ringan, transparan,
tahan air, serta harganya relatif murah
dan terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat. Akan tetapi plastik tidak
mudah hancur karena lingkungan, baik
oleh cuaca hujan dan panas matahari
maupun mikroba yang hidup dalam
tanah.
Latar Belakang
Setiap tahun sekitar 100 juta ton plastik
diproduksi dunia untuk digunakan di
berbagai sektor industri. Kira-kira sebesar
itulah sampah plastik yang dihasilkan setiap
tahun. Menurut data dari Kementrian
Lingkungan Hidup Indonesia menunjukkan
bahwa jumlah sampah plastik yang
terbuang mencapai 26.500 ton per hari.
Data tersebut juga didukung oleh data
dunia yang diperoleh dari Suyatma (2007),
sampah dunia ternyata didominasi oleh
sampah plastik dengan persentase 32%.
• Untuk mengetahui cara
mengatasi masalah kemasan Tujuan
yang tidak ramah lingkugan
(non-biodegradable) menjadi
kemasan yang ramah
lingkungan (biodegradable).
• Bagaimana cara mengatasi Rumusan
masalah mengenai kemasan Masalah
(non-biodegradable) yang
tidak ramah lingkugan ?
Kemasan
Kemasan diartikan sebagai wadah atau
pembungkus yang guna mencegah atau
mengurangi terjadinya kerusakan-
kerusakan pada bahan yang dikemas atau
yang dibungkusnya.
Ada tiga alasan utama untuk melakukan
pembungkusan :
1.Kemasan memenuhi syarat keamanan dan
kemanfaatan.
2.Kemasan dapat melaksanakan program
pemasaran.
3.Kemasan merupakan suatu cara untuk
meningkatkan laba perusahaan.
Fungsi Kemasan
Secara umum fungsi
pengemasan pada bahan pangan
adalah :
1. Mewadahi produk selama
distribusi dari produsen hingga
kekonsumen.
2. Melindungi dan mengawetkan
produk.
3. Sebagai identitas produk.
4. Meningkatkan efisiensi
5. Melindungi pengaruh buruk dari
luar, Melindungi pengaruh buruk
dari produk di dalamnya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh suatu kemasan
◦Harus dapat melindungi produk dari kotoran
dan kontaminasi sehingga produk tetap bersih.
◦Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik,
perubahan kadar air , gas, dan penyinaran
(cahaya).
◦Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani
serta mudah dalam pengangkutan dan
distribusi.
◦Efisien dan ekonomis khususnya selama proses
pengisian produk ke dalam kemasan.
◦Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot
yang sesuai dengan norma atau standar yang
ada, mudah dibuang dan mudah dibentuk atau
dicetak.
Klasifikasi Kemasan
Klasifikasi kemasan berdasarkan frekwensi
pemakaian:
http://djarumbeasiswaplus.org/artikel/content.
Firdaus, Feris. dkk. 2008. Sintesis Film Kemasan Ramah Lingkungan dari
Komposit Pati, Khitosan dan Asam Polilaktat dengan Pemlastik Gliserol: Studi
Lestari, Hayu. 2009. Kemasan Makanan Yang Bisa Dimakan. Suara Merdeka.
Sebelas Maret.
Terima Kasih