Islam Dan Teknologi - Kel 8
Islam Dan Teknologi - Kel 8
perkembangan
Teknologi
Etty Fatimah
Nadhifa Nur Hermansyah
Allyssa Kirana Dewantari
Proses perkembangan teknologi di dunia, muncul
ilmuwan-ilmuwan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
yang membantu kemajuan perkembangan teknologi di dunia
khususnya dalam Islam, seperti : Abu Ali al-Hasan ibnu
al-Hasan ibnu al-Haytham atau Ibnu Al-Haytham, seorang
ilmuwan Muslim yang dikenal di Barat dalam bentuk
Latinised dari nama pertamanya, awalnya "Alhacen" dan
kemudian "Alhazen".
2
Mengenai hakekat teknologi dalam Surat Luqman (31:20):
Kontribusi besar para kimiawan muslim pada era kejayaannya itu pun diakui oleh
para ilmuan dan sejarawan Barat bahwa dasar ilmu kimia modern memang
diletakkan okeh para kimiawan muslim.
Dalam bukunya, The Story of Civilization IV: The Age of Faith, Will Durrant
dengan tegas mengatakan bahwa para kimiawan muslin di zaman kekhalifahan
yang meletakan fondasi ilmu kimia modern#. Ilmuan berkebangsaan Jerman di
abad ke 18M ini juga menyatakan bahwa kimia merupakan ilmu yang hampir
seluruhnya diciptakan oleh peradaban Islam.
1.
5
2. Teknologi Pembuatan Sabun
Sejak abad ke 7, umat islam telah menerapkan pola hidup higienis#. Dalam buku
Technology Transfer in the Chemical Industries, Ahmad Y. al-Hassan mengatakan bahwa kota-
kota islam, seperti Nablus (Palestina), Kufah (Irak), dan Basrah (Irak) telah menjadi sentra
industri pembuatan sabun. Para kimiawan muslim menggunakan minyak sayuran,
seperti minyak zaitun dan minyak aroma dalam pembuatan sabun.
Sabun yang dibuat para ilmuan muslim sudah menggunakan
pewarna dan pewangi. Selain itu ada sabun cair dan sabun
batangan. Bahkan sudah tercipta sabun khusus
untuk mencukur kumis dan jenggot. Pada 981 M,
harga sabun berkisar antara tiga dirham (koin perak)
atau setara 0,3 dinar (koin emas). Salah satu ilmuan
muslim yang berjasa dalam teknologi pembuatan
6 sabun adalah Ar-Razi.#
Ilmu Fisika dalam Islam dan Kontribusinya bagi Dunia
Bagi umat islam, al-Quran adalah sumber semua ilmu pengetahuan yang berasal dari Allah swt. Isyarat-
isyarat tentang ilmu fisika juga telah disampaikan dalam al-Quran, salah satunya pada QS. Al-
Baqarah:164. Ayat tersebut mendorong manusia agar mempelajari fenomena fisik alam ini. Hal itu
menunjukkan kepada manusia bahwa materi tidak harus dipandang rendah atau disepelekan, karena
materi memiliki tanda yang dapat membawa manusia lebih dekat kepada Allah Swt. Dengan cara ini,
al-Quran menolong manusia untuk lebih dekat kepada-Nya melalui observasi dan refleksi tentang
dunia material, teori, dan fenomenanya.
QS. Ar-Rahman:19-20 juga telah menjelaskan tentang gaya fisika yang menyebabkan sifat lautan yang
saling bertemu, tetapi keduanya tidak bercampur satu sama lain.
7
Bidang optik
Pada QS. An-Nur:35 telah mendorong para ilmuwan muslim untuk melakukan kajian dan
penelitian terhadap berbagai aspek cahaya, termasuk aspek optik, spektrum, refleksi, dan
refraksinya, serta menjadi inspirasi lebih dalam mempelajari fenomena fisik dan menemukan
kebesaran dan keagungan Tuhan.
Ilmuwan islam dengan cepat mengembangkan ilmu optik, mereka menjadi peletak
dasar ilmu optik modern. Al-Kindi, misalnya, mampu menghasilkan pemahaman baru
tentang refleksi cahaya dan prinsip-prinsip visual. Hasil pemikiran Al-Kindi itu
kemudian menjadi hukum perspektif pada zaman Renaissance Eropa.
Selain itu ada Ibnu al-Haitham, ia membuat karya besar yaitu teropong
dan kamera obscora (kamar gelap), ialah yang membuat prinsip-prinsip
dasar pembuatan kamera, baru setelah itu dunia Barat yang
memomulerkannya.
8
Bidang Gerak
Di antara ilmuwan muslim yang melakukan kajian terhadap masalah ini adalah Ibnu Bajjah di Spanyol,
ia telah mempelajari gerak proyeksi menurut aturan kuantitatif dan menerapkan rumus matematika
untuk mempelajari gerak. Ibnu Bajjah menjelaskan bahwa kecepatan adalah sama dengan gaya gerak
dikurangi resistensi materi. Karyanya banyak memengaruhi fisikawan Barat Abad Pertengahan, seperti
Galileo Galilei, karena itu tidak mengherankan jika hukum kecepatan yang dikemukakan oleh Galilei
sangat mirip dengan yang dipaparkan oleh Ibnu Bajjah.
Selain itu, ilmuwan muslim lain yang memiliki kontribusi besar terhadap
perkembangan ilmu mekanika adalah Al-Jazari. Atas kontribusi
besarnya, ia mendapatkan julukan sebagai “Bapak Engineering
Modern” berkat temuan-temuannya yang banyak memengaruhi
rancangan mesin-mesin modern saat ini. karya monumentalnya
adalah mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan
mesin yang di kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.
9