Anda di halaman 1dari 17

BIOPSIKOLOGI

 Ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku dan pengalaman


dari sisi fisiologi dan perkembangan
 Memiliki makna yang sama dengan psikobiologi, psikologi
fisiologis, dan neurosains perilaku
 Mengaitkan antara topik-topik biologi dengan psikologi
 Terpusat pada fungsi otak
 Studi biologi perilaku memiliki sejarah yang panjang, tetapi
biopsikologi saat itu belum menjadi disiplin neurosains pada
abad ke-20
 Penerbitan buku Organizational of behaviour pada tahun 1949
oleh D.O Hebb memainkan peran kunci untuk munculnya
BIOPSIKOLOGI. Dalam bukunya, Hebb mengembangkan teori
komprehensif yang pertama tentang bagaimana fenomena
kompleks, seperti persepsi, emosi, pikiran dan ingatan, mungkin
diproduksi oleh aktivitas otak
 Biopsikologi merupakan pakar neurosains yang
mengusung tentang pengetahuan perilaku
 Dalam biopsikologi ini, maksud utama sistem syaraf
adalah untuk menghasilkan dan mengendalikan
perilaku
 Biopsikologi menyatukan pengetahuan dari disiplin-
disiplin neurosains lainnya dan menerapkannya
pada studi tentang perilaku
Divisi Biopsikologi

1. Psikologi Fisiologis, kajian tentang mekanisme


mekanisme neural prilaku dengan memanipulasi
sistem saraf binatang non manusia dalam
eksperimen kontrol
2. Psikofarmakologi, kajian tentang efek obat-obatan
pada otak dan prilaku
3. Neuropsikologi, kajian tentang efek psikologis
kerusakan otak pada pasien-pasien manusia.
4. Psikofisiologi, kajian tentang hubungan antara
aktifitas fisiologis dengan proses-proses psikologis
pada subjek manusia melalui perekaman fisiologis
5. Neurosains kognitif, kajian tentang mekanisme-
mekanisme neural kognisi manusia, sebagian besar
melalui functional brain imaging
6. Psikologi Komperatif, kajian tentang evolusi,
genetika dan adaptivitas perilaku, sebagian besar
melalui penggunaan metode komparatif
Sistem Komunikasi tubuh Manusia

Sistem komunikasi atau penghantar sinyal ada 3:


1. Sistem syaraf
2. Neurotransmitter
3. Sistem endokrin

Sistem komunikasi dlm tubuh  menghantarkan


sinyal berupa rangsangan cahaya, gelombang
suara, dll menuju otak untuk direspon oleh tubuh
Proses Sensori

 Kemampuan psikologis manusia dimulai dengan


SENSORI  proses biologis berupa kemampuan
menerima rangsang melalui panca indra &
menghantarkannya
 Panca indra bekerja dengan baik jika ada ORGAN
TUBUH (penglihatan, pendengaran, dst) dan
SISTEM SYARAF yg berfungsi baik
Proses biologis mempengaruhi proses psikologis

 Kecepatan sinyal dalam sistem syaraf mempengaruhi


kecepatan respon (perilaku/psikologis)
 Kecepatan sinyal dipengaruhi oleh
NEUROTRANSMITTER
 Neurotransmitter adalah zat yg berada di antara 2
sel syaraf yg mempunyai fungsi mental yg berbeda-
beda. Fungsi mental memori (ingatan), pergerakan
tubuh, dan perasaan
 Saat ini ditemukan sekitar 50 neurotransmitter dng
fungsi berbeda-beda
Contoh Neurotransmitter
Sistem Endokrin

 Sistem ENDOKRIN  kumpulan kelenjar yg mengeluarkan


zat kimia (hormon) ke dalam aliran darah
 Zat kimia dikeluarkan melalui aliran darah menuju organ
tubuh yg aktivitasnya dipengaruhi oleh hormon tersebut
 Kelenjar terpenting adalah PITUITARY yg berfungsi
menstimulasi kelenjar lain seperti kelenjar tiroid, adrenal
dan kelamin
 Sistem endokrin juga mempengaruhi proses sensori &
persepsi dalam proses yg lambat  melalui proses
perkembangan
Proses Sensori Persepsi

 Kemampuan psikologis manusia dimulai dengan


SENSORI  proses biologis berupa kemampuan
menerima rangsang melalui panca indra &
menghantarkannya
 Tahap selanjutnya, rangsang melalui proses
PERSEPSI
 PERSEPSI : mengatur & menafsirkan rangsang
 Contoh proses sensori : mata “melihat” titik
berwarna perak di langit
 Contoh persepsi: kita mengenali bahwa titik perak di
langit adalah sebuah pesawat terbang
Karl S. Lashley (1890-1958)

 Pada tahun 1916 Lashlay tertarik pada


neurofisiologis refleksi AC
 Menunjukkan bahwa aktivitas otak lebih pada
deskripsi gestaltists daripada behavior. Ia tidak
menemukan bukti bahwa stimulasi daerah tertentu
dari otak dapat dikaitkan dengan elisitas spesifik
tanggapan
Donaldo O. Hebb (1904-1985)

 Pada tahun 1937 ia pergi ke Montreal Neurorogical


Institute untuk bekerja dengan Wilder Penfield yang
terkenal sebagai ahli bedah otak. Pekerjaannya adalah
untuk mengevaluasi pasien Penfield setelah operasi otak
 Secara konsisten, Hebb menemukan bahwa
pasien sedikit atau tidak mengalami kehilangan
kecerdasan, bahkan setelah kerugian besar
jaringan dari lobus frontal otak
 Kemudian pada tahun 1948 Hebb menerima posisi
sebagai guru psikologi di McGill University hingga
pensiun
 Setelah lima tahun pengamatan, ia mencapai
kesimpulan tentang kecerdasan yang banyak
mempengaruhi kegiatan/bekerja : “ pengalaman di
masa kecil biasanya mengembangan konsep, cara
berpikir, dan cara menyerap atau disebut
kecerdasan. Cedera pada otak bayi mengganggu
proses itu, tapi cedera pada saat tempo yang sama
tidak mengembalikan kecerdasan
Roger W. Sperry (1913-1994)

 Belajar tentang teknik bedah syaraf dari


neuroembryologist terkemuka Paul Weiss
 Otak memiliki belahan yang masing-masingnya
memiliki karakteristik sendiri seperti kognisi,
memori, emosi, dan kesadaran
 Dimasanya penelitian otak kanan dan otak kiri
populer
PENGARUH MASA BIOPSIKOLOGI DALAM PERKEMBANGAN
KEILMUAN PSIKOLOGI

 Psikologi pendidikan : Teori Brain Base Learning.


Pendekatan ini berorientasi pada keseluruhan fungsi
bagian otak dalam proses belajar-mengajar mereka,
pola pendidikan yang memberikan rangsangan yang
sama pada seni, kreativitas, dan kemampuan
mengembangkan imajinasi, agar otak kanan dan otak
kiri para murid berfungsi dengan optimal
 Psikologi Klinis : Teori Psikoneuroimunologi adalah
suatu pendekatan biopsikologi yang mencari hubungan
dua arah; yaitu hubungan kondisi psikologis dengan
susunan saraf pusat (otak) dan hubungan kondisi
psikologis dengan sistem kekebalan tubuh
 PIO : Teori Whole Brain Model yaitu membagi otak menurut
dua komponen utama; kulit otak (cortex cerebrium) yang
menata fungsi-fungsi kognitif serta sistem limbik yang menata
fungsi-fungsi emosi dan membagi otak menjadi 4 bagian yang
disebutnya 4 kuadran otak, (area fungsi rasional, manajerial,
sosioemosional dan strategik). Pendekatan ini melanjutkan hasil
temuan Roger Sperry yang membagi otak menjadi dua belahan
yaitu hemisfer/belahan kiri (konvergen thinking) dan kanan
(divergen thinking). Berkembangnya pendekatan ini didasari
oleh konsep neurosains, tentang pemeriksaan neuropsikologi
dan dominasi otak, pengkayaan tentang kecerdasan dan perilaku
yang berkaitan dengan fungsi dan kemampuan otak yang
berkaitan dengan kualitas kemampuan SDM dan kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai