Anda di halaman 1dari 10

Mekanisme

Apoptosis
Oleh : Kelompok 10
penurunan sifat yaitu berupa warna
kulit

Arief satrio W R 21901101083


Laila Fitri 21901101075
Achmad Varel V 21901101
Aurelzya Cahya S 21901101086
M Ulil Albab 21901101
Sultan Hakim D A 21901101078
Muchtar Rasyidi 21901101
Muchtar Rasyidi 21901101079
Sultan Hakim D A 21901101
Achmad Varel V 21901101080
Susmita aini 21901101
M Ulil Albab A A H 21901101081
Umi ikhwatun T 21901101
Arief Satrio W R 21901101083
Laila Fitri 21901101
Umi ikhwatun T 21901101084
Aurelzya Cahya S 21901101
Apoptosis
Apoptosis adalah pola kematian sel yang
mempengauhi sel tunggal, ditandai dengan
penyusutan sel, kondensasi kromatin,dan fragmentasi
sel ke dalam badan berbatas membran yang
dieliminasi melalui fagositosis.
Proses
Mekanisme Apoptosis

Signalling
01
Kontrol dan integrasi
02
Eksekusi
03
Pengangkatan sel mati
04
Mekanisme Apoptosis

1 Signalling
2 Kontrol dan integrasi
3 Eksekusi
4 pengangkatan sel mati
1
Signaling
Apoptosis dapat dipicu dengan berbagai sinyal yang berkisar dari kejadian
terprogram intrinsik (misalnya, pada perkembang), kekurangan faktor tumbuh,
interaksi ligan-reseptor spesifik, pelepasan granzim dari se T sitotoksik, atau agen
jejas tertentu (misalnya, radiasi). Sinyal transmembran juga dapat menekan
program kematian yang terjadi sebelumnya (dan tentunnya rangsang kelangsungan
hidup) atan menginisiasi kaskade kematian sel.
2
Kontrol dan integrasi
Kontrol dan integrasi diIengkapi oleh protein spesifik vang menghubungkan
sinyal kematian asli dengan program eksekusi akhir. Protein tersebut penting
karena kerjanya dapat menimbulkan "komitmen" atau pembatalan sinyal yang
berpotensi letal. Ter dapat dua jalur luas pada tahapan ini: (1) transmisi langsung
sinyal kematian dengan Protein pencocok (adaptor protein) terhadap mekanisme
eksekusi, (2) pengaturan (permeabilitas mitokondrial) oleh anggota famili protein
BCL-2.
3
Eksekusi
Jalur akhir apoptosis ini ditandai dengan konstalasi kejadian biokimiawi khas
yang dihasilkan dari sintesis atau kativasi sejumlah enzim metabolik, katabolik, sitosolik,
Berikut beberapa variasi dari eksekusi :
1. pemecahan protein
 Pemecahan protein oleh satu golongan protease yang baru dikenal, dinamakan
caspase (kaspase). Aktivasi satu atau lebih enzim kaspase secara tak terduga
menimbulkan rentetan bertingkat aktivasi protease lain, puncak yang tak bisa
ditawar lagi berupa bunuh diri sel. Sebagai contoh, aktivasi endonuklease
downstrem mengakibatkan fragmentasi DNA. Sementara perubahan volume dan
bentuk sel sebagian dapat disebabkan oleh pemecahan komponen sitoskeleton
3

2. ikatan silang protein melalui aktivasi transglutaminase.


 Ikatan silang protein yang luas melalui aktivasi transglutaminase mengubah
protein sitoplasmik mudah larut dan terutama protein sitoskeletal menjadi
selubung memadat berikatan secara kovalen yang dapat berfragmentasi menjadi
badan-badan apoptotik.
3. Pemecahan DNA
 Pemecahan DNA menjadi fragmen berpasangan dengan basa 180 sampai 200
(jarak antar nukleosom) terjadi melalui kerja endonuklease. Keadaan tersebut
dapat digambarkan sebagai "penjenjangan" DNA tersendiri menjadi kepingan
berukuran diskret pada elektroforesis gel agarosa.
4 Pengangkatan sel mati
Sel apoptotik dan fragmennya memiliki molekul penanda pada
permukaannya, yang mempermudah pengambilan dan pembuangan
oleh sel yang berdekatan atau fagosit. Keadaan tersebut terjadi dengan
membalikkan fosfatidilserin dari permukaan sitoplasmik interna dari sel
apoptotik ke permukaan ektrasel. Perubahan tersebut dan perubahan
lainnya memungkinkan pengenalan dan fagositosis dini sel apoptotik
tanpa pelepasan mediator proinflamasi. Proses sangat efisien sehingga
sel mati menghilang tanpa meninggalkan bekas, dan inflamasi benar-
benar tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai