Anda di halaman 1dari 22

FARINGITIS

Oleh :
Dhika mahardani
G1A218115

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


BAGIAN THT-KL RSUD RADEN MATTAHER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Anatomi & Fisiologi
• Faring adalah suatu kantong fibromuskuler
yang bentuknya seperti corong, yang besar di
bagian atas dan sempit di bagian bawah serta
terletak pada bagian anterior kolum vertebra
• Panjang dinding posterior faring pada orang
dewasa kurang lebih 14 cm
• Batas-batas faring:
– Ke atas  faring berhubungan dengan rongga
hidung melalui koana
– Ke depan  faring berhubungan dengan rongga
mulut melalui ismus orofaring
– Di bawah  faring berhubungan melalui aditus
laring, serta berhubungan dengan esophagus
• Bagian-bagian faring:
– Nasofaring
– Orofaring
– Hipofaring
Mengenal Faringitis
Definisi
• Faringitis adalah Inflamasi atau infeksi dari
membran mukosa faring yang disebabkan oleh
virus atau bakteri, yang ditandai oleh adanya
nyeri tenggorokan, faring eksudat dan hiperemis,
demam, pembesaran kelenjar getah bening leher
dan malaise
• Faringitis akut dan tonsillitis akut sering
ditemukan bersama-sama dan dapat menyerang
semua umur
• Penyakit ini ditularkan melalui kontak dari sekret
hidung dan ludah (droplet infections)
Etiologi
Virus Bakteri
• Terbanyak pada usia • Streptokokus beta
≤ 3 tahun hemolitikus grup A
– Influenzae A dan B • Streptococcus non group
– Parainfluenzae A
– Adenovirus • Staphylococcus aureus
– Rhinovirus
• Haemophilus influenzae
• Jamur (yaitu
Candida) • Bacteroides fragilis
• Iritasi makanan • Diphtheriae
yang merangsang • Kuman atipikal (klamidia
dan mikoplasma)
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi umum
• Eksogen • Endogen
– Musim – Anemia kurang zat
– Cuaca besi
– Temperatur – Avitaminosis A
– Polusi – Alergi
– Debu – Imunodefisiensi
– Pemakaian AC – Konsumsi alkohol
• Faktor predisposisi lokal
– Bahan iritan
– Pernafasan melalui mulut
– Refluks esofagus
– Paparan rokok
Epidemologi
• Frekuensi munculnya faringitis lebih sering
pada populasi anak-anak
• Kira-kira 15 - 30% pada anak-anak usia sekolah
dan 10% pada orang dewasa
• Biasanya terjadi pada musim dingin
• Jarang terjadi pada anak-anak kurang dari 3
tahun
Patogenesis
Infeksi
Virulensi
skunder

Daya tahan
tubuh

Sembuh
sendiri dlm Faringitis
waktu 3 – 5
hari
Gambaran klinis
• Faringitis yang disebabkan bakteri :
– Demam atau menggigil
– Nyeri menelan
– Faring posterior merah dan bengkak
– Terdapat folikel bereksudat dan purulen di dinding
faring
– Mungkin batuk
– Pembesaran kelenjar getah bening leher bagian
anterior
– Tidak mau makan/ menelan
– Onset mendadak dari nyeri tenggorokan
– Anoreksia
• Faringitis yang disebabkan virus :
– Onset radang tenggorokannya lambat & progresif
– Demam
– Nyeri menelan
– Faring posterior merah dan bengkak
– Malaise ringan
– Batuk
– Kongesti nasal
– Suara serak
Pemeriksaan Penunjang
Baku emas:
• Pemeriksaan kultur
apusan tenggorok
• Rapid antigen detection
test  mendeteksi
antigen Streptokokus
grup A
• Tes antibodi terhadap
streptococcus (ASTO)
Tatalaksana
Tatalaksana umum & simptomatis
• Istirahat cukup
• Pemberian nutrisi dan cairan yang cukup
• Pemberian obat kumur dan obat hisap pada anak
yang lebih besar untuk mengurangi nyeri
tenggorok
• Pemberian antipiretik
Dewasa
– Parasetamol 250 atau 500 mg
– Ibuprofen 200 mg 1 – 2 tablet 4 x sehari
Anak-anak
– Parasetamol diberikan 3 kali sehari dengan dosis
10 – 15 mg/ kgBB/ x beri
• Terapi anti viral
– Faringitis yang disebabkan oleh virus dapat
sembuh sendiri tanpa pengobatan
– Dengan terapi simptomatis
Terapi antibiotik jika diduga ada infeksi
• Golongan penisilin
– Penisilin V oral 15 - 30 mg/ kgBB/ hari dibagi 2 – 3
dosis selama 10 hari
– Amoksisilin 50mg/ kgBB/ hari dibagi 2 selama 6
hari
– Eritromisin 40 mg/ kgBB/ hari
– Azitromisin dosis tunggal 10 mg/ kgBB/ hari
selama 3 hari
• Tidak dianjurkan antibiotik golongan sefalosporin
generasi I dan II karena resiko resistensi lebih
besar
• Faringitis yang disebabkan Candida
– Diberikan Nystasin 100.00 – 400.000 sebanyak 2
kali/ hari
• Faringitis yang disebabkan Gonorea
– Diberikan Sefalosporin generasi ke-3, Ceftriakson
250 mg secara injeksi intramuskular
Komplikasi
Komplikasi umum pada faringitis termasuk:
• Sinusitis
• Otitis media
• Epiglotitis
• Mastoiditis, dan
• Pneumonia.
Faringitis yang disebabkan infeksi streptokokus
jika tidak diobati dapat menyebabkan:
• Demam reumatik akut
• Peritonsillar abses
• Peritonsillar cellulitis
Abses retrofaringeal
• Toxic shock syndrome dan
• Obstruksi saluran pernasafan akibat dari
pembengkakan laring
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai