Anda di halaman 1dari 31

MAGNET

&
BUNYI
Pengampu : Irine Dwitasari
Wulandari
MAGNET
Definisi Maget
 Magnet adalah benda yang dapat menarik besi/baja.
 Teori molekul kemagnetan dinamakan juga Hipotesa
Weber
 Tiap magnet terdiri dari magnet-magnet penyusun
disebut magnet elementer
 Pada besi, magnet elementer mudah berubah
kedudukannya, sedangkan pada baja sulit, sehingga
besi lebih mudah dimagnetkan tetapi juga lebih mudah
kehilangan sifat kemagnetannya.
 Magnet elementeer pada magnet mengarah ke suatu
arah tertentu yaitu utara dan selatan, sedangkan
magnet elementer pada benda yang bukan magnet
akan membentuk lingkaran tertutup.
Kutub Magnet
 Kutubmagnet adalah bagian magnet
yang gaya tariknya terbesar, dinamakan
kutub utara dan kutub selatan yaitu ujung
magnet yang menunjuk arah utara dan
selatan pada saat dalam keadaan
bebas.
Pembuatan Magnet
 Induksi/imbas/influensi(magnet ataupun
elektrik), dimana ujung magnet yang
terjadi selalu berlawanan dengan ujung
magnet yang didekati.
 Pembuatan magnet oleh aliran listrik
dinamakan elektromagnet.
 Gosokan, dimana ujung magnet yang
terjadi sama dengan ujung magnet yang
menggosok.
Macam Bahan Yang Ditarik
Magnet
Zat/bahan yang didapat ditarik oleh
magnet dibedakan menjadi :
 Ferromagnetik (ditarik dengan kuat) ;
misalnya besi dan baja.
 Paramagnetik (ditarik dengan lemah) ;
misalnya platina.
 Diagmanetik (ditolak) ; misalnya emas
Sifat-Sifat Magnet
 Mengambil arah utara dan selatan
 Kutub yang senama tolak menolak, kutub
tak senama tarik menarik.
 Menarik benda magnetis
 Dapat memindahkan sifat
kemagnetannya
 Mengeluarkan medan magnet.
Hukum Coulomb :
 Gayatolak menolak ataupun tarik
menarik yang dilakukan oleh magnet
berbanding lurus dengan kuat kutub
masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya.
Medan Magnet
 Adalah ruang disekitar magnet yang
masih dipengaruhi oleh magnet tersebut.
 Magnet yang berada didalamnya akan
mengalami gaya magnet yang
digambarkan sebagai garis-garis gaya
magnetik yang dimulai dari kutub utara
untuk berakhir pada kutub selatan.
Medan magnet dapat ditimbulkan oleh
arus listrik.
Lanjutan medan magnet ..
 Arah garis gaya magnet pada kawat
lurus yang dialiri arus listrik adalah menurut
maxwell.
 Arah garis gaya magnet pada kawat
berbentuk kumparan ( coil ) yang dialiri
arus listrik adalah menurut aturan ampere.
Daftar Pustaka
 Anton Suparjo, Drs. Marsudiono, dkk.,
Fisika, Bina Budaya, Bandung, 1983.
 Edward M Purcell, Electricity and
Magnetism, Berkeley Physic Course Kin
Keong Printing Co.Ltd, Singapore, voume
2, 1981.
BUNYI
Definisi Bunyi
 Bunyi
adalah peristiwa getaran mekanik
dengan bentuk gelombang longitudinal
yang berjalan melalui medium tertentu
dengan frekuensi yang variabel.
Syarat Terjadinya Bunyi
 Syaratterjadinya bunyi agar didengar :
ada sumber bunyi, ada medium, ada
pendengar, mempunyai frekuensi antara
20 Hz – 20.000 Hz.
Sifat-Sifat Bunyi
 Sifat-sifat
bunyi : dapat dipantulkan,
dapat melalui zat padat, zat cair, gas, tak
dapat melalui ruang hampa, dapat
mengalami lenturan/difraksi, tidak dapat
mengalami polarisasi.
 Hukum pemantulan bunyi : bunyi datang,
bunyi pantul dan garis normal terletak
pada satu bidang datar, sudut datang
sama dengan sudut pantul.
Frekuensi Bunyi
 Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat dibagi
menjadi :
 Infra sonik yaitu bunyi dengan frekuensi lebih
kecil dari 20 Hz. Infra sonik ini tidak dapat
didengar oelh telinga manusia.
 Audio sonik yaitu dengan frekuensi antara 20
sampai dengan 20.000 Hz. Audio sonik ini
dapat didengar oelh telinga manusia.
 Ultra sonik yaitu bunyi dengan frekuensi lebih
besar dari 20.000 Hz. Ultra sonik ini tidak dapat
didengar oleh telinga manusia, dapat
digunakan sebagai terapi.
Lanjutan Frekuensi Bunyi...
 Gelombang ultra sonik yang dipakai sebagai
terapi : memerlukan media elastis sebagai
mediumnya.
 Pancaran gelombang ultra sonik ini didapat
dengan cara memberikan beda potensial pada
bahan piezo electric (bahan electro acustic)
yang berupa kristal quartz atau barium titanat
atau iodzircotitanat, sehingga terjadi getaran dan
oscilasi yaitu perubahan bentuk secara beraturan
dan berurutan yang dapat menggetarkan
partikel-partikel, untuk kemudian memancarkan
gelombang ultra sonik.
Pembagian Bunyi
 Getaran
 Gelombang
Getaran
 Getaran adalah gerak bolak balik secara
periodik melalui titik keseimbangan, dapat
berupa frekuensi tunggal / getaran tunggal
 Periode adalah waktu yang diperlukan oleh
benda untuk melakukan satu getaran
sempurna, dari satu titik yang sama pada
kedudukan selanjutnya, disebut juga cycle.
 Frekwensi adalah banyaknya getaran yang
dilakukan oleh benda dalam waktu satu
detik.
Lanjutan getaran...
 Amplitudo adalah simpangan terbesar,
jarak terjauh dari kedudukan seimbang.
Gelombang
 Gelombang adalah perambatan getaran
dari satu titik ke titik yang lain tanpa di ikuti
oleh perpindahan materi / zat yang
dilaluinya. Gelombang merupakan
pemindahan enerji getaran dan bukan
pemindahan materi / zat perantara
(medium).
 Kecepatan gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu
detik.
Lanjutan gelombang...
 Macam bentuk gelombang :
- Gelombang transversal
- Gelombang longitudinal
Bunyi Dalam Mesin US
Didalam mesin ultrasonik terdiri dari dua sirkuit,
yaitu primer dan sekunder.
 Sirkuit primer
Sirkulasi primer adalah sebuah generator
yang berfrekuensi tinggi yang dapat
membangkitkan arus listrik yang berfrekuensi tinggi
pula. Sirkuit primer ini akan dihubungkan dengan
bahan piezo-elektrik (kristal kuarts, lead-zirconate-
titaniate & barium titanate) yang terdapat
didalam treatment-head, yang kita sebut sebagai
sirkuit sekunder.
Lanjutan bunyi dalam mesin
US ...
 Sirkuit Sekunder
Frekuensi dari sirkuit sekunder harus sama
dengan frekuensi pada sirkuit primer. Frekuensi
dari sirkuit sekunder antara lain ditentukan oleh
ketebalan dari bahan piezo-elektrik. Jadi
ketebalan dari bahan piezo-elektrik harus
disesuaikan dengan frekuensi dari sirkuit primer
yang sekaligus menentukan frekuensi dari
ultrasonik tersebut. Hal tersebut berarti pula,
bahwa sebuah tranduser yang tanpa
“penteraan” tak adap digunakan pada mesin
US yang lain.
Lanjutan bunyi dalam mesin
US ...
 Gelombang suara ditimbulkan oleh bahan
pizo-elektrik memancar kesegala arah, halini
berarti bahwa gelombang US akan
memancar juga ke dalam tranduser
(rebound effect).
 Hal tersebut tidak begitu penting, karena di
dalam tranduser terdapat udara, sehingga
akan dipentulkan kembali. Oleh karena
lempeng getar akan bergetar pula kearah
samping, maka getaran ini akan disalurkan
pula kearah samping melalui dinding
tranduser.
Lanjutan bunyi dalam mesin
US ...
 Pada pemakaian US dalam waktu lama,
pancaran kesamping tadi akan dapat
menimbulkan keluhan pada tangan
terapis. Timbulnya yang mungkin terjadi ini
tergantung intensitas dari pancaran
kesamping tadi.
Lanjutan bunyi dalam mesin
US ...
 Kebanyakan mesin US dapat memberikan
energi baik kontinyu maupun terputus-putus.
 Pemberian US secara terputus-putus
mempunyai keuntungan, dimana efek panas
yang timbul dapat ditekan.
 Kecuali itu dengan cara ini intensitas yang
tinggi akan dapat dicapai, yang pada
pemberian US secara kontinyu dapat
menimbulkan efek-efek yang merugikan.
Lanjutan bunyi dalam mesin
US ...
 Barang kali intensitas yang tinggi ini
merupakan pernyataan dari efek a-
termal yang timbul pada pemberian US
secara terputus-putus. Sedangkan
pemberian US secara kontinyu efek
termalnyalah yang paling menonjol.
Lanjutan bunyi dalam mesin
US ...
 Dalam tranduser terdapat area radiasi efektif
(ERA/Effective Radiating Area) adalah merupakan
suatu data yang penting untuk menetukan intensitas
& waktu terapi.
 Mengingat bahwasannya elemen piezo-elektrik
bergetar tidak sama besar pada setiap titik, maka
ERA akan selalu lebih kecil dari permukaan geometri
dari tranduser untuk dapat membuat sebuah
petunjuk intensitas yang tepat pada mesin US.
 Penentuan ERA adalah sangat penting, karena
intensitas yang efektif tergantung pada ERA. Dengan
alasan ini maka ERA sangat menentukan pemberian
dosis pada US disamping luas permukaan daerah
yang diterapi.
Lanjutan bunyi dalam mesin
US ...
 Penentuan ERA adalah sangat penting,
karena intensitas yang efektif tergantung
pada ERA. Dengan alasan ini maka ERA
sangat menentukan pemberian dosis
pada US disamping luas permukaan
daerah yang diterapi.
Daftar Pustaka
 Anton Suparjo, Drs. Marsudiono, dkk.,
Fisika, Bina Budaya, Bandung, 1983.
 Edward M Purcell, Electricity and
Magnetism, Berkeley Physic Course Kin
Keong Printing Co.Ltd, Singapore, voume
2, 1981.

Anda mungkin juga menyukai