Anda di halaman 1dari 29

DIABETES MELLITUS DAN

HYPEREMIS GRAVIDARUM

NAMA KLOMPOK :
1. DIAH FAUZIYYAH
2. FIKRI RASYID SIDDIQ
3. GIRI NUGRAHA
4. INDAH AYU LESTARI
5. RACHMI KUSUMA
6. RESTY RAMADHIANSARI
DIABETES MELITUS PADA MASA
KEHAMILAN
 Diabetes adalah gangguan metabolisme glukosa yang
ditandai dengan hiperglikemi. Diabetes merupakan
kondisi yang telah ada sebelumnya, atau dapat
berkembang selama kehamilan yang diakibatkan
oleh perubahan metabolisme yang diinduksi oleh
hormone (diabetes gestasional).
KLASIFIKASI DIABETES MENURUT NATIONAL
INSTITUTES OF HEALTH
Klasifikasi Nama sebelumnya Definisi
Tipe I : IDDM Diabetes dengan awitan pada masa Diabetes militus tergantung insulin
kanak-kanak (juvenile – onset (insulin dependent diabetes militus
diabetes) diabetes brittle [IDDM] ): sel-sel beta pancreas di
pulau langerhans pada dasarnya
tidak memprodukis insulin
Tipe II : NIDDM Diabetes dengan awitan pada masa Diabetes mellitus tidak tergantung
dewasa (adult – onset diabetes) insulin ( Non insulin dependent
diabetes militus [NIDDM] ): sel-sel
beta pancreas di pulau langerhans
tidak mampu memenuhi
peningkatan kebutuhan insulin
yang terus menerus atau pada saat
stress terjadi
Tipe III : Diabetes Gestasi Diabetes gesti Intoleransi karbohidrat yang terjadi
selama masa hamil, tanpa
memperhatikan tingkat
keparahannya.
GAMBARAN KLINIS

 Polidipsia (haus berlebihan)


 Poliuria (sering berkemih)
 Polifagia (lapar)
 Penglihatan kabur
 Sakit kepala
 Mengantuk
 Hiperpnea (pernapasan dalam)
 Mual
Patofisiologi
Patofisiologi
PENATALAKSANAAN DIABTETES TIPE I

SELAMA PERSALINAN POST PARTUM

Pemantauan janin yang kontinu. Pemantauan glukosa darah yang sering


(tiap 1 hingga 2 jam).
Kadar glukosa darah tiap jam.
Sesuaikan insulin berdasarkan kadar
Terapi IV (LR atau D5LR). glukosa darah.
Sesuaikan insulin dengan kadar glukosa Pantau komplikasi (mis., pre-
eklampsia,hemoragi, infeksi, disfungsi
darah tiap jam.
tiroid).
PENATALAKSANAAN TIPE II DAN GESTASIONAL

SELAMA PERSALINAN POST PARTUM

Hentikan obat hipoglikemia oral dan Hentikan insulin jika memungkinkan.


mulai pemberian insulin Mulai obat hipoglikemia oral.

SELAMA PERSALINAN POST PARTUM

Pemantauan janin yang kontinu. Pantau adanya komplikasi (mis.,


Terapi IV dan terapi insulin pre-eklampsia hemoragi, infeksi,
bergantung pada kontrol glikemia disfungsi tiroid).
selama kehamilan Evaluasi diabetes tipe 2 pada saat
6 minggu post- partum dan secara
teratur seumur hidup
KOMPLIKASI

 Pre-eklampsia dan eklampsia


 Hidramnion
 Ketuban pecah dini (KPD) dan/atau persalinan premature
 Anomali kongenital (khususnya anomali jantung SSP dan
skeletal)
 IUGR
 Keguguran
Hyperemisis Gravidarum

 Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah


yang berlebihan Ketika umur kehamilan 14 minggu
mual dan muntah yang dialami ibu begitu hebat.
Etiologi

 Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa


dan diabetes.
 Masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal
dan perubahan metabolik
 Alergi
 Faktor psikologi
 Ketidakseimbangan hormonal selama kehamilan
GEJALA DAN TINGKAT HIPEREMISIS GRAVIDARUM

TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III


Muntah berlangsung Klien lemah dengan Keadaan umum jelek dan
lama. gejala dehidrasi lebih penurunan kesadaran
Makan berkurang. tampak (somnolen sampai koma).
Berat badan menurun. Tekanan darah turun dan Nadi kecil halus dan
Kulit dehidrasi,tonus nadi meningkat. cepat.
lemah. Berat badan makin turun. Tekanan darah turun.
Nyeri epigastric. Mata ikterus. Mata ikterus.
Tekanan darah menurun Gejala hemokonsentrasi Dapat terjadi komplikasi
dan nadi meningkat. Gangguan buang air besar pada susunan saraf pusat.
Lidah kering. dan gangguan penurunan
Mata cekung tingkat kesadaran (apatis)
Komplikasi

 dehidrasi berat,ikterik, takikardi, suhu meningkat,


alkalosis, kelaparan, gangguan emosional
berhubungan dengan kehamilan serta hubungan
keluarga,menarik diri, dan depresi.
Pemeriksaan Diagnostik

 Pemeriksaan USG dapat mengkaji usia gestasi janin


dan adanya gestasi multiple, mendeteksi
abnormalitas janin serta melokalisasi plasenta.
 Pemeriksaan urin yang meliputi kultur, BUN, serta
pendeteksian bakteri.
 Pemriksaan fungsi hepar yang meliputi AST, ALT
dan kadar LDH.
Penatalaksanaan

 Menganjurkan untuk mengkonssumsi obat sedatif,


vitamin, anti emetik, dan anti histamin.
 Isolasi
 Terapi psikologis
 Diet
Patofisiologi
Askep Hiperemesis Gravidarum

Pengkajian
 Aktivitas istirahat
 Integritas ego
 Eliminasi
 Makanan/ cairan
 Pernapasan
 Keamanan
 Seksualitas
 Interaksi sosial
 Pembelajaran dan penyuluhan
Diagnosa Keperawatan

 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.
 Defisit volume cairan berhubungan dengan
kehilangan caian yang berlebihan.
 Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan
psikologi kehamilan
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan.
Intervensi
Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
Perubahan nutrisi kurang dari Setelah diberikan • batasi asupan oral •Memelihara
kebutuhan tubuh berhubungan asuhan keperawatan hingga muntah keseimbangan
dengan frekuensi mual dan muntah selama ....x24 jam berhenti cairan elektrolit
berlebihan diharapkan sehingga dapat
kebutuhan nutrisi •Pertahankan terapi mencegah munttah
ibu dapat terpenuhi cairan yang selanjutnya
dengan kriteria diprogramkan •.
hasil: • koreksi
• Tanda-tanda vital •Catat asupan keadaannya
normal masuk dan keluar hipovolemik dan
•Mual dan muntah keseimbangan
minimal/tidak •Anjurkan makan elektrolit.
terjadi dalam porsi kecil
•Porsi makan yang tetapi sering •Menentukan
disediakan habis hidrasi cairan dan
•Berat badan ibu •Pantau kadar Hb pengeluaran melalui
dan janin normal dan Ht. muntah
•Kadar Hb dan Ht
normal • dapat mencukupi
asupan nutrisi yang
Defisit volume Setelah diberikan 1. Tentukan 1. Peningkatan
cairan asuhan frekuensi/ban kadar hormon
berhubungan keperawatan yaknya mual korionik
dengan selama ....x24 dan muntah. gonadotropin
kehilangan caian jam diharapkan 2. Tinjau ulang (HCG),
yang berlebihan defisit volume riwayat Perubahan
cairan dapat kemungkinan metabolisma
teratasi dengan masalah karbohidrat, dan
kriteria hasil: medis lain penurunan
•Tanda-tanda (mis. motilitas gastric
vital normal. gastritis). memperberat
3. Kaji suhu mual/muntah
•Turgor kulit badan dan pada trimester I.
baik. turgor kulit, 2. Membantu
Berat badan membran dalam
normal. mukosa, TD, mengenyampingk
masukan/kelu an penyebab lain
aran, dan untuk mengatasi
berat jenis masalah khusus
urin, timbang dalam
BB dan mengidentifikasi
bandingkan intervensi.
dengan 3. Sebagai
standar BB ibu indikator dalam
hamil yang membantu
Koping tidak Setelah diberikan 1. Kaji faktor- 1. Membantu
efektif asuhan faktor yang dalam
berhubungan keperawatan menjadi memberikan
dengan selama ....x24 pencetus rasa terapi.
perubahan jam diharapkan cemas ibu.
psikologi kecemasan ibu 2. Kontrol 2. Untuk
kehamilan dapat teratasi lingkungan mencegah dan
dengan kriteria ibu dan batasi mengurangi
hasil : pengunjung. kecemasan.
• Ibu dapat 3. Kaji tingkat
menjalani fungsi 3. Untuk
kehamilannya psikologis ibu. menjaga
dengan tenang. 4. Berikan integritas
• Ibu tampak dukungan psikologis.
rileks dan psikologis. 4. Untuk
menerima 5. Berikan menurunkan
kehamilannya. penguatan kecemasan
positif dan membina
terhadap ibu rasa saling
tentang percaya.
kehamilannya. 5. Untuk
meringankan
pengaruh
psilogis akibat
kehamilan.
Koping tidak Setelah diberikan 1. Anjurkan ibu 1. Menghemat
efektif asuhan membatasi energi dan
berhubungan keperawatan aktivitas hindari
dengan selama ....x24 dengan pengeluaran
perubahan jam diharapkan istirahat yang tenanga yang
psikologi intoleransi cukup. terus-menerus
kehamilan aktifitas dapat untuk
teratasi dengan 2. Anjurkan ibu meminimalka
kriteria hasil: untuk n
• Tanda-tanda menghindari kelelahan/kep
vital normal. mengangkat ekaan uterus.
• Ibu dapat benda-benda 2. Aktivitas yang
melakukan berat. ditoleransi
aktivitas secara sebelumnya
mandiri. 3. Bantu ibu mungkin tidak
• Ibu tampak kuat beraktivitas dimodifikasi
dan secara untuk ibu
bersemangat. bertahap. hamil
beresiko.
3. Aktivitas
bertahap
meminimalka
n terjadinya
trauma serta
dapat
Askep Diabetes Melitus Pada Kehamilan

Pengkajian
1. RKD (Riwayat Kesehatan Dahulu)
 Riwayat diabetes
 Riwayat anak lahir besar.
2. Riwayat kesehatan keluarga (RKK)
 Adanya keluarga yang menderita DM.
3. Riwayat kesehatan sekarang (RKS)
 Ditemui adanya tanda-tanda DM, seperti
polidipsi,polifagi, lain-lain.
4. Keamanan
5. Status Kebidanan
6. Sosial Ekonomi
7. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


yang berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna dengan tepat.
2. Risiko tinggi cedera janin yang berhubungan
dengan peningkatan kadar glukosa maternal sebagai
perubahan pada sirkulasi.
3. Risiko tinggi cedera maternal yang berhubungan
dengan perubahan kontrol diabetik, profil darah
abnormal anemia, hipoksia jaringan, dan perubahan
respons imun.
Intervensi

1: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang


berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
dan menggunakan nutrien dengan tepat.
Hasil yang diharapkan:
a. Nutrisi ibu akan meningkatkan 24-30 lb pada
masa prenatal atau yang tepat berat badan
sebelum kehamilan.
b. Ibu akan mempertahankan glukosa darah puasa
antara 60-100 mg dl 1 jam prapartum tidak lebih
40 mg/dl.
c. Ibu akan sering mengungkapkan pemahaman
tentang aturan individu dan kebutuhan
pemantauan diri.
Rencana Intervensi Rasional
1. Kaji masukan kalori dan pola 1. Membantu dalam mengevaluasi
makan dalam 24 jam pemahaman ibu tentang diet dan
2. Tinjau ulang pentingnya makan atau pentingnya menaati
kudapan yang teratur bila peraturan diet.
menggunakan insulin 2. Makan sedikit dan sering
3. Bila terjadi hipoglikemia menghindari hipergikemia
asimtomatik, atasi dengan segelas postrandial dan kitosis puasa atau
susu sebanyak 8oz dan ulangi tiap kelaparan.
15 menit bila kadar glukosa serum 3. Mual dan muntah dapat
tetap dibawah 70mg dll mengakibatkan defisiensi
4. Diskosikan dosis,jadwal, dan tipe karbohidrat yang dapat
insulin. menimbulkan metabolisme lemak
5. Sesuaikan diet atau cara dan terjadi ketosis
pembelian insulin untuk 4. Penggunaan besar karbohidrat
memenuhi kebutuhan individu sederhana untuk mengatasi
hipoglikemia menyebabkan nilai
glukosa darah meningkat cepat.
Kombinasi karbohidrat dengan
protein mempertahankan
normoglikemia lebih lama dan
membantu mempertahankan
stabilitas glukosa sepanjang hari
5. Pembagian dosis
 Diagnosis 2 : Resiko cedera janin berhubungan dengan
peningkatan kadar gula glukosa maternal akibat
perubahan pada sirkulasi.
Hasil yang diharapkan :
1. Menunjukan reaksi NST secara normal dan
oxytocin challenge test dan/atau tes stres kontraksi
negatif.
Rencana Intervensi Rasional
1. Tentukan klasifikasi white 1. Janin kurang beresiko bila
terhadap diabetes, jelaskan klasifikasi white adalah A, B dan C
kklasifikasi pada ibu dan dengan klasifikasi D atau diatas
pasangan akan mengalami masalah ginjal
2. Kaji kontrol diabetes setelah atau komlikasi lainnya
konsepsi 2. Control tetap ketat sebelum
3. Kaji gerakan janin dan djj setiap konsepsi membantu resiko
kunjungan sesuai indikasi. mortalilitas dan anomaly
Ajnurkan untuk mencatat usia kongengital
gestasi 18 minggu dan hari mulai 3. Terjadinya insupiensi plasenta
ke 34 dan ketosis maternal mungkin
4. Pantau adanya tanda hipertensi secara negative akan
dalam kehamilan (Edema, memengaruhi gerakan janin dan
Proteinuria, dan peningkatan djj
tekanan darah). 4. Bermanfaat untuk
5. Berikan informasi tentang efek mengidentifikasi pola
diabetes yang mungkin pada pertumbuhan abnormal
pertumbuhan dan perkembangan 5. Kira-kira 12 sampai 13 hari dari
janin. diabetes menjadi gangguan
6. Kaji HbAlc setiap 2 sampai 4 hipertensi karena perubahan
minggu sesuai indikasi cardiovaskuler berkenaan dengan
diabetes.
6. Pengetahuan ibu membuat

Anda mungkin juga menyukai