2 Enteritis
2 Enteritis
3. Faktor makanan
Makanan yang menyebabkan diare adalah
makanan yang tercemar, basi, beracun, terlalu
banyak lemak, mentah (misal, sayuran), dan kurang
matang.
Mekanisme dasar yang menyebabkan
timbulnya diare:
1.Gangguan osmotik
Makanan/zat yang tidak dapat diserap
tekanan osmotik dalam rongga usus
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga
usus.
Isi rongga usus yang berlebihan
merangsang usus untuk mengeluarkannya
diare osmotik
Patogenesis
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu (toksin) pada dinding
usus peningkatan sekresi air dan
elektrolit ke dalam rongga usus diare
sekretorik timbul karena terdapat
peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap
makanan diare.
Bila peristaltik usus menurun bakteri
tumbuh berlebihan diare
Masuknya jasad renik yang masih hidup
kedalam usus halus setelah berhasil
melewati rintangan asam lambung
Jasad renik tersebut berkembang biak
(multiplikasi) di dalam usus halus
Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin
diaregenik)
Diare akut
Bila diare melanjut sampai
2 minggu/lebih, kehilangan BB atau tidak
bertambah selama masa tersebut
Diare kronik
Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/lebih
dan disertai gangguan pertumbuhan
Melanjutnya Perbaikan
Kerusakan Mukosa
Mukosa Diare persisten yang
terlambat
Cengeng, gelisah, suhu tubuh
Nafsu makan biasanya tidak ada
timbul diare
Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau
darah
Warna tinja kehijau-hijauan
(tercampur empedu)
Anus dan daerah sekitarnya lecet
(sering defekasi)
Manifestasi Klinik
Muntah (sebelum/sesudah diare)
lambung meradang atau
ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit
Kehilangan banyak cairan dan elektrolit
dehidrasi (berat badan , turgor kulit
berkurang, mata dan ubun-ubun besar
cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta
kulit tampak kering)
Dehidrasi (Ringan, sedang, berat, hipotonik,
isotonik atau hipertonik)
Renjatan hipovolemik
Hipokalemia (meteorismus, hipotoni,
bradikardia, perubahan EKG)
Hipoglikemia
Intoleransi laktosa sekunder defisiensi
enzim laktase
Kejang
MEP
1. Jenis Cairan
Cairan rehidrasi oral
○ Formula lengkap, mengandung NaCl,
NaHCO3, KCl, dan Glukosa
○ Formula sederhana, hanya mengandung NaCl
dan sukrosa atau karbohidrat lain.
Cairan parenteral
2. Jalan pemberian cairan
Peroral untuk dehidrasi
ringan, sedang dan tanpa
dehidrasi dan bila anak mau
minum serta kesadaran baik.
Intragastrik untuk dehidrasi
ringan, sedang atau tanpa
dehidrasi, tetapi anak tidak
mau minum, atau kesadaran
menurun.
Intravena untuk dehidrasi
berat.
3. Jumlah cairan
Jumlah cairan yang hilang didasarkan pada
berat badan dan usia anak