Anda di halaman 1dari 27

Bagian THT FK USU / RSUP H.

Adam Malik Medan


ANATOMI & FISIOLOGI FARING
 Bentuk tabung seperti kerucut terbalik
 Puncak : dibawah kartilago krikoidea
 Dasar : Os Sfenoidalis
 Terbagi 3 bagian:
 Nasofaring/Epifaring

 Orofaring/Mesofaring

 Laringofaring/Hipofaring

 Fungsi:
 Saluran makanan/minuman dlm proses menelan

 Saluran pernafasan

 Resonansi suara

 Drainase sekret

 Pertahanan tubuh utk mencegah/melawan infeksi 


Ring of Waldeyer
 Mengatur ventilasi cavum tympani dgn adanya tuba
eustachius
Ring of Waldeyer
 Dibentuk oleh:
 Adenoid (Tonsila Faringea)
 Tonsila Palatina (Faucial
Tonsil/Amandel)
 Tonsila Lingualis
 Lateral Pharyngeal Bands
 Solitary Lymphoid Nodules tdd: kel.
limfe dekat muara tuba eustachius &
kel. Limfe pd fossa Rossenmuler
Nasofaring
 Bentuk mirip kubus
 Batas-batas:
 Atas : basis cranii
 Bawah : permukaan atas palatum molle
 Belakang : vertebra cervicalis
 Depan : choana dan septum nasi
 Histologis :
 Umumnya dilapisi stratified columnar cilliated
epithelium
 Beberapa bagian oleh simple columnar epithelium
dan transitional epithelium
 Organ-organ yg penting pd nasofaring:
 Adenoid
 Fossa Rosenmuller
 Torus tubarius dengan muara tuba auditiva
Orofaring
 Batas-batas:
 Depan : Faucium dan pangkal lidah
 Bawah : pinggir atas epiglotis
 Belakang : vertebra cervicalis
 Atas : pinggir bawah palatum molle
 Pada faucium terdapat :
 Palatum molle
 Uvula
 Plika anterior dibtk oleh M.Palatoglossus
 Plika posteror dibtk oleh M.Palatofaringeus
 Mukosa Stratified Squamous Epithelium
Laringofaring
 Dimulai dari pinggir atas epiglotis dan
berakhir pada pinggir bawah kartilago
krikoidea
 Terdapat 3 pembukaan:
 Kranial : ke orofaring
 Anterior : laring
 Postero-distal : esofagus
Nasofaring

Orofaring

Laringofaring
Otot-otot Faring
 Sirkuler:
 Mengelilingi faring secara kuat
 Tdd:
• M. Constrictor Faringeus Superior
• M. Constrictor Faringeus Medial
• M. Constrictor Faringeus Inferior
 Fungsi : mempersempit dan memperlebar dinding
faring
 Longitudinal:
 Memanjang kebawah pada dinding faring
 tdd:
• M. Stylofaringeus
• M. Palatofaringeus
 Fungsi: Memperpendek dan mengangkat dinding
faring keatas
M. Constrictor
Faringeus
Superior

M. Stylofaringeus

M. Constrictor
Faringeus
Medial

M. Constrictor
Faringeus
Inferior
Palatum Molle
 Batas-batas:
 Depan : melekat pd palatum durum
 Lateral : melekat pd ddg lateral faring
 Belakang : bebas
 Otot-otot:
 M. Levator velli palatini:
• Mengangkat palatum molle keatas
• Memperlebar ostium tuba auditiva
 M. Tensor velli palatini: membuka tua auditiva
 M. Palatoglossus : membuka isthmus faucium
 M. Palatofaringeus : mengangkat faring waktu menelan
 M. Uvula : memperpendek dan menarik uvula keatas
 Fungsi:
 Resonansi suara
 Proses makan dan minum
 Proses bernafas
 Otot-otot yg berfungsi membuka tuba auditiva:
M. Salfingofaringeus, M. Levator velli palatini, M. Tensor
velli palatini
Persyarafan, Pendarahan dan
Pembuluh Limfe
 Persyarafan:
 Terutama N. Vagus
 Palatum Molle  N. Palatini (cabang N. Trigeminus)
 Nasofaring  Ganglion sfenopalatini
 Pendarahan:
 Terutama dari cabang A. Maksilaris Eksterna, tdd:
• A. Faringea Ascendens
• A. Palatina Ascendens dan A. Fasialis
• Cabang A. Lingualis
 Aliran vena menuju pleksus pterygoidea  V. Fasialis
komunis dan V. Jugularis Interna
 Pembuluh Limfe:
 Mengalirkan cairan limfe ke cervical Lymph Node
Adenoid/Tonsila Palatina
 Terdapat pd atap Nasofaring
 Dilapisi oleh stratified columnar cilliated
epithelium
 Secara anatomis besar berbeda tergantung usia
anak
 Puncak anatomis: 3 – 6 tahun karena anak
mulai kontak dgn dunia luar dan jaringan limfe
mengalami rangsangan
 Involusi : 10 tahun dan komplit pada 20 tahun
 Dibentuk oleh 3-5 jalur kel. Limfe dan tidak
mempunyai kapsul
TONSIL
 Merupakan kel. Limfe pada faring dan berbentuk oval
 Berdasarkan lokalisasi tdd.:
 Tonsila palatina  lateral faring

 Tonsila faringea  nasofaring

 Tonsila lingualis  pangkal lidah

 Tempat tonsil  Resesus Tonsilaris


 Permukaan tonsil ditutupi oleh stratified squamous epithelium
 Jumlah kripta bervariasi 8-10 buah pada setiap tonsil
 Pendarahan  3 arteri besar:
 A. Maksilaris Interna dan Eksterna

 A. Karotis Eksterna

 Cabang A. Lingualis

 Persyarafan:
 Atas : N. Palatinus Posterior (cabang ganglion sfenopalatina)
 Bawah : N. Glossofaringeus
 Fungsi :
 Pembentukan Lekosit terutama limfosit yg dibentuk dlm folikel
tonsil
 Tempat penghancuran bakteri yang masuk melalui hidung/mulut
ANATOMI LARING
Laring:
 Merupakan bagian terbawah saluran nafas atas.
 Bentuk menyerupai limas segitiga yang terpancung
(bagian atas > bagian bawah).
Batas-batas:
 Superior : Aditus Laryngis
 Inferior : batas caudal Cartilago Cricoidea
Kerangka Laring tersusun dari:
 Os Hyoid yg bbtk huruf U
 Beberapa tulang rawan yakni :
 Cartilago Thyroidea
 Cartilago Cricoidea
 Cartilago Arythenoidea
 Cartilago Corniculata (Santorini)
 Cartilago Cuneiformis (Wrisbergi)
 Cartilago Epiglottica
Os Hyoid dan Cartilago Thyroidea
A. Os Hyoid:
 Permukaaan atas dihubungkan dengan
lidah, mandibula & tengkorak oleh tendon
dan otot-otot dgn fungsi :
 Menarik laring keatas waktu menelan
 Membuka mulut dan membantu
menggerakkan lidah ketika relaksasi
B. Cartilago Thyroidea
 Hanya satu (tidak sepasang).
 Merupakan tulang rawan hyalin terbesar
di bagian antero-superior laring.
C. Cartilago Cricoidea
 Hanya satu (tidak sepasang) dibawah Cartilago
Thyroidea.
 Merupakan tulang rawan hyaline.
 Berbentuk lingkaran dan dihubungkan dengan
Cartilago Thyroidea dengan Lig. Cricothyroidea.

D. Cartilago Arythenoid
 Sepasang (dua buah) dekat permukaan belakang
Laring.
 Merupakan tulang rawan hyaline kecuali pada
processus vocalis dan apex yang terdiri dari tulang
rawan elastik.
 Membentuk Articulatio Crico-arythenoid dengan
Cartilago Cricoidea.

E. Cartilago Corniculata
 Sepasang (ki & ka) melekat pd Cart. Arythenoid di
apeks.
 Merupakan tulang rawan elastik.
Sendi dan Ligamen
Sendi pada Laring (2 buah) :
 Art. Cricothyroidea
 Art. Cricoarythenoidea

Ligamen pada laring :


 Lig. Seratocricoidea (ant., lat., post.)
 Lig. Cricothyroidea medial dan post.
 Lig. Corniculopharyngeal
 Lig. Hyothyroidea medial
 Lig. Hyoepiglottica
 Lig. Ventricularis
 Lig. Vocale  antara Cart. Arythenoidea dan
Cart. Thyroidea.
 Lig. Thyroepiglottica
Otot-otot
Otot-otot yang melaksanakan gerakan Laring
dibagi:
 Otot Ekstrinsik  gerak keseluruhan Laring,
tdd.:
 Suprahyoid : M. Digastricus, M. Geniohyoid, M.
Stylohyoid dan M. Mylohyoid.
• Fungsi  menarik Laring kebawah
 Infrahyoid : M. Sternohyoid, M. Omohyoid dan M.
Thyrohyoid.
• Fungsi  menarik Laring keatas
 Otot Instrinsik  gerak sendiri-sendiri pd
Laring:
 Bagian Lateral: M. Thyroepiglottica, M. Vocalis, M.
Thyroarythenoid, M. Aryepiglottica dan M.
Cricothyroid.
 Bagian Posterior: M. Arythenoid Transversum, M.
Arythenoid Oblique dan M. Cricoarythenoid post.
Rongga Laring
Batas-batas rongga Laring:
 Superior : Aditus Laryngis
 Inferior : Bidang yg melalui pinggir bawah
Cart. Cricoidea
 Anterior : Permukaan belakang epiglotis,
tuberkulum epiglotik, Lig. Thyroepilottica,
sudut antara kedua belah lamina Cart.
Thyroid. dan Arcus Cart. Cricoid.
 Lateral : Membrana Quadriangularis, Cart.
Arythenoid., Conus Elasticus dan Arcus Cart.
Cricoid.
 Posterior : M. Arythenoid Transversus dan
Lamina Cart. Cricoid.
 Rima Glottis  bidang antara Plica Vocalis
kiri & kanan
Terdiri dari :
 Bag. Intermembran antara kedua Plica Vocalis di
anterior.
 Bag. Intercartilago antara kedua puncak Cartilago
Arythenoid di posterior.
 Rima Vestibuli  antara kedua Plica
Ventricularis.
 Rongga Laring dibagi atas 3 bagian oleh Plica
Vocalis dan Plica Ventriculi :
 Vestibulum Laryngis  rongga Laring diatas plica
ventricularis (dis. Supraglottic)
 Glottic
 Subglottic  rongga Laring dibawah pita suara
(Plica Vocalis)
 Kedua sisi antara Plica Vocalis dan Plica
Ventricularis disebut Ventriculus Laring
Morgagni.
Direct Laryngoscopy
 Normal Larynx:
Persyarafan Laring
Cabang-cabang N. Vagus (campuran motorik-sensorik) :

1. N. Laryngis Superior:
 Mensyarafi M. Cricothyroid  sensasi mukosa laring
subglottic.
 Bercabang dua : ramus eksternus dan internus,
masing-masing mensyarafi otot-otot Laring dan
mukosa Laring.
2. N. Laryngis Inferior:
 Lanjutan dari N. Reccurens setelah bercabang menjadi
ramus Cardiaca Inferior.
 Di sebelah post. Art. Cricoarythenoid, bercabang dua :
 Ramus anterior  mensyarafi otot-otot intrinsik lateral.
 Ramus posterior  mensyarafi otot-otot intrinsik superior lalu
beranastomose dgn N. Laryngis sup. ramus internus.
Pendarahan dan Pemb. Limfe
Pendarahan Laring
 Arteri pada Laring terdiri dari dua cabang :
 Arteri Laryngis superior (cabang dari Arteri Thyroidea
superior)
 Arteri Laryngis inferior (cabang dari Arteri Thyroidea inferior)
 Kedua cabang arteri tersebut mendarahi mukosa dan otot-
otot Laring.
 Vena-vena pada Laring berjalan sejajar dgn arteri,
tdd:
 Vena Laryngis sup.
 Vena Laryngis inf.
 Kedua vena ini bergabung dgn vena Thyroidea Sup.& Inf.

Pembuluh Limfe
 Umumnya banyak kecuali di Plica Vocalis
 Pada Plica Vocalis pemb. Limfe dibagi dalam gol.
Superior dan Inferior.
FISIOLOGI LARING
Fungsi Laring :
 Proteksi  mencegah makanan dan benda
asing masuk ke trachea dengan penutupan
aditus laring dan rima glotis.
 Respirasi  mengatur besar kecilnya rima
glottis
 Membantu menelan dengan 3 mekanisme :
 Gerakan Laring bagian bawah keatas
 Penutupan Aditus Laringis
 Mendorong bolus makanan
 Mengekspresikan Emosi spt; berteriak,
mengeluh, menangis, dll.
 Fonasi dgn membuat dan menentukan tinggi-
rendah suara.

Anda mungkin juga menyukai