Anda di halaman 1dari 20

“Kebijakan Dalam Penanganan

Krisis”
Oleh. Fernalia
Indonesia

Wilayah Rawan Bencana

Iklim, Geografis,
geologis, keberagaman
sosial budaya dan
politik
Wilayah Indonesia digambarkan sebagai berikut:

1. Secara :pertemuan empat lempeng tektonik :


lempeng benua Asia dan benua Australia serta
lempeng samudera Hindia dan samudera
Pasifik.
2. Terdapat 130 gunung api aktif di Indonesia
yang terbagi dalam Tipe A, Tipe B, dan Tipe C.
3. Terdapat lebih dari 5.000 sungai besar dan
kecil yang 30% di antaranya melewati kawasan
padat penduduk
Dampak krisis
• Lumpuhnya pelayanan kesehatan,
• korban mati, korban luka, pengungsi, masalah
gizi,
• Masalah ketersediaan air bersih, masalah
sanitasi lingkungan,
• penyakit menular dan stres/gangguan
kejiwaan.
Permasalahan Dalam Penanganan
1. Sistem informasi yang belum berjalan dengan baik
2. Mekanisme koordinasi belum berfungsi dengan baik
3. Mobilisasi bantuan dari luar lokasi bencana masih
terhambat akibat masalah transportasi
4. Sistem pembiayaan belum mendukung
5. Sistem kewaspadaan dini belum berjalan dengan baik
6. Keterbatasan logistik dalam penanganan krisis
kesehatan
Definisi
Manajemen PB adalah serangkaian kegiatan yang berkesinambungan
yang dikelola untuk pengendalian dampak bencana, dan mempersiapkan
kerangka kerja bagi masyarakat untuk menghindari atau mengatasi
dampak bencana yang melanda wilayah/lingkungannya;
Kebijakan Dalam Penanganan Krisis
Kesehatan
1. Setiap korban akibat bencana perlu mendapatkan
pelayanan kesehatan sesegera mungkin secara
maksimal dan manusiawi.
2. Prioritas awal selama masa tanggap darurat adalah
penanganan gawat darurat medik terhadap korban luka
dan identifikasi korban mati disarana kesehatan.
3. Prioritas berikutnya adalah kegiatan kesehatan untuk
mengurangi risiko munculnya bencana lanjutan, di
wilayah yang terkena bencana dan lokasi pengungsian.
Continue…..

4. Koordinasi pelaksanaan penanganan krisis kesehatan akibat


bencana dilakukan secara berjenjang mulai dari
tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat.
5. Pelaksanaan penanganan krisis kesehatan dilakukan oleh
Pemerintah dan dapat dibantu dari berbagai pihak,
termasuk bantuan negara sahabat, lembaga donor, LSM nasional
atau internasional, dan masyarakat.
6. Bantuan kesehatan dari dalam maupun luar negeri, perlu
mengikuti standar dan prosedur yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan.
7. Pengaturan distribusi bantuan bahan, obat, dan perbekalan
kesehatan serta SDM kesehatan dilaksanakan secara berjenjang.
Continue

8. Dalam hal kejadian bencana yang mengakibatkan tidak


berjalannya fungsi pelayanan kesehatan setempat, kendali
operasional diambil alih secara berjenjang ke tingkat yang
lebih tinggi.
9. Penyampaian informasi yang berkaitan dengan
penanggulangan kesehatan pada bencana dikeluar-kan
oleh Dinas Kesehatan setempat selaku anggota
Satkorlak/Satlak
10. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi berkala yang
perlu diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan penanggulangan kesehatan, sekaligus
menginformasikan kegiatan masing-masing.
Siklus Bencana
Saat

Kesiapsiagaan Tanggap Darurat

Mitigasi

Pencegahan

Rekonstruksi Pemulihan
Tanggap Darurat Bencana

• Serangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusul


terjadinya suatu peristiwa bencana, termasuk penilaian
kerusakan, kebutuhan (damage and needs assessment),
penyaluran bantuan darurat, upaya pertolongan, dan
pembersihan lokasi bencana;
• Tujuan :
o Menyelamatkan kelangsungan kehidupan manusia;
o Mengurangi penderitaan korban bencana;
o Meminimalkan kerugian ekonomi dan material;
Rehabilitasi (Pemulihan) :
• Serangkaian kegiatan yang dapat membantu korban bencana untuk kembali pada
kehidupan normal, berfungsinya kegiatan pelayanan masyarakat, termasuk diantaranya
adalah penanganan korban bencana yang mengalami Trauma Psychologis;
• Misalnya : renovasi atau perbaikan sarana-sarana umum (pasar, sekolah, fasilitas
yankes, perkantoran), perumahan dan tempat penampungan sampai dengan penyediaan
lapangan kegiatan untuk memulai hidup baru;

Rekonstruksi :

• Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan situasi seperti sebelum terjadinya bencana,


termasuk pembangunan infrastruktur, menghidupkan akses sumber-sumber ekonomi,
perbaikan lingkungan, pemberdayaan masyarakat;
• Berorientasi pada pembangunan - tujuan : mengurangi dampak bencana, dan dilain sisi
memberikan manfaat secara ekonomis pada masyarakat;
Pengorganisasian
DEPKES
BAKORNAS PBP

SATKORLAK PBP DINKES PROP Propinsi Rawan Bencana

DINKES KAB/KOTA
SATLAK PBP 50 Kab/Kota Rawan Bencana
WEWENANG
WEWENANG DAN
DAN TANGGUNG
TANGGUNG JAWAB
JAWAB

PUSAT PROPINSI KAB/KOTA


Penetapan Kebijaksanaan Penjabaran Kebijakan Umum dalam Penjabaran Juklak PB menjadi
Umum PB tingkat Nasional; bentuk Strategi Daerah atau Petunjuk Rencana Operasi, Petunjuk atau
Pelaksanaan PB tingkat Propinsi; Prosedur Tetap Operasional PB PMI
(Protap/SOP) tingkat
Kabupaten/Kota;

• Menetapkan fokus peranan • Menjabarkan fokus peranan dan • Menyiapkan dan membina
dan tugas sesuai dengan tugas sesuai dengan situasi dan kemampuan nyata Organisasi,
tahapan siklus bencana; kondisi khas Propinsi; Tim khusus, penyiapan sarana
• Menetapkan sistim, prosedur • Mengkoordinir sumber-sumber operasional serta sistim dan
dan tatacara mobilisasi prosedur mobilisasinya;
daya Daerah untuk membantu
sumber-sumber daya; Kab/kotayang dilanda bencana; • Membina kerjasama dengan
• Penyediaan sumber daya • Membina kapasitas logistik lini berbagai pihak terkait setempat;
untuk pembangunan tingkat kedua, menyelenggarakan •Menyelenggarakan kegiatan
kesiapsiagaan dan kapasitas Pelatihan, monitor kesiapsiagaan rutin kesiapsiagaan yang
tanggap darurat; Kab/Kota; sewaktu-waktu dapat
ditingkatkan menjadi aksi
tanggap darurat bencana
MANAJEMEN
MANAJEMEN PB
PB
Tingkatan Pra - Bencana Darurat Bencana Pasca Bencana
Melaksanakan program2 Melaksanakan tindakan tanggap Mengidentifikasi serta menyusun
kesiapsiagaan tingkat darurat bencana; rekomendasi kebutuhan pasca
Kab/Kota Kabupaten/Kota dan di tingkat bencana;
masyarakat; Kerjasama dengan Satlak;
Kerjasama dengan Satlak; Kerjasama dengan Satlak;
Mengkoordinir program2 Mengkoordinir bantuan PB dari di Merekomendasikan tindak lanjut
Propinsi kesiapsiagaan tingkat Propinsi; wilayah kerja Propinsi; program bantuan pasca bencana;
Kerjasama dengan Satkorlak Kerjasama dengan Satkorlak; Kerjasama dengan Satkorlak;
Menyelenggarakan dan Mengupayakan dukungan dari Mengupayakan bantuan program
merekayasa program2 sumber2 domestik dan pasca bencana maupun
kesiapsiagaan tingkat internasional; konsolidasi sumber2 daya
Pusat Nasional; setempat untuk program2
Kerjasama dengan Bakornas; kesiapsiagaan bencana pada
Kerjasama dengan Bakornas; tahapan berikutnya;
Kerjasama dengan Bakornas;
IMPLEMENTASI KEBIJAKSANAAN

• Kesiapsiagaan (Organisasi, SDM, Logistik dan Dana, Perencanaan,


Program di tingkat masyarakat);

• Desentralisasi Kewajiban dan Kewenangan;

• Desentralisasi Logistik

• Kesukarelaan;

• Koordinasi dan Integrasi;


TUGAS
TUGAS POKOK
POKOK

• Meringankan penderitaan korban bencana melalui pemberian pertolongan


dan perlindungan, bantuan dan upaya kesehatan/kesejahteraan;

KELOMPOK
KELOMPOK SASARAN
SASARAN

• Anggota masyarakat yang menderita karena terkena dampak langsung


dari bencana;
• Kelompok paling rentan di lokasi bencana (kaum Ibu/Wanita, Anak Balita,
Manula, kaum penyandang masalah sosial lainnya);
FUNGSI
FUNGSI DAN SARANA PENANGANAN

FUNGSI - FUNGSI SARANA PENANGGULANGAN


• Pertolongan; • Tenaga Perorangan;
• Pengungsian/Penampungan Darurat; • Tim Khusus
• Bantuan Pangan/Non-Pangan • Perlengkapan yang mobil;
• Bantuan Medis • Fasilitas Medis/Sosial;
• Pelayanan Pencarian dan • Fasilitas Logistik;
Penyampaian Berita Keluarga; • Fasilitas Administrasi;
• Pendidikan dan Pelatihan;
• Fasilitas Pengendalian Operasi;
Hatur nuhun

Wassalamualaikum Wr. WB

Anda mungkin juga menyukai