Anda di halaman 1dari 15

ASESMEN NYERI

AP (ASESMEN PASIEN)
PENGERTIAN
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan
emosiona yang diakibatkan adanya kerusakan
jaringan yang sedang atau akan terjadi atau
pengalaman sensorik dan emosional yang
merasakan seolah-olah terjadi kerusakan
jaringan (International Asosiation for thr Study
of Pain).
1. NYERI AKUT

Nyeri akut adalah nyeri dengan onset segera dan


durasi yang terbatas memiliki hubungan
temporal dan kausal dengan adanya cedera atau
penyakit.
2. NYERI KRONIK

Nyeri kronik adalah nyeri yang bertahan


untuk priode waktu yang lama. Nyeri kronik
adalah nyeri yang terus ada meskipun telah
terjadi proses penyembuhan yang sering sekali
tidak diketahui penyebabnya yang pasti.
TUJUAN ASESMEN NYERI
1. Untuk mengkaji dan mengidentifikasi derajat
nyeri yang dialami pasien di RSIA Fatimah

2. Untuk memberikan terapi yang sesuai


terhadap nyeri yang diaami oleh pasien di
RSIA Fatimah
RUANG LINGKUP

• Unit Rawat Inap


• Instalasi Gawat Darurat
• HCU
• Unit Rawat Jalan
• Unit Kamar Operasi
Anamnesis
» Riwayat penyakit sekarang
• Onset nyeri: akut atau kronik, traumatic atau non
traumatic
• Karakter dan derajat keparahan nyeri: nyeri
tumpul, nyeri tajam, rasa terbakar, tidak nyaman,
kesemuatan, neuralgia
• Pola penjalaran atau penyebaran nyeri
• Durasi dan lokasi nyeri
• Gejala lain yang menyertai misalnya kelemahan,
baal, kesemutan, mual/muntah, atau gangguan
keseimbanagn kontrol dan motoric
• Factor yang memperberat dan memperingan
• Kronisitas
• Hasil pemeriksaan dan penanganan nyeri
sebelumnya termasuk respons terapi
• Gangguan atau kehilanngan fungsi akibat nyeri
atau luka
• Penggunaan alat bantu
• Perubahan fungsi mobilitas, kognitif, irama tidur,
dan aktivitas hidup dasar
• Singkirkan kemungkinan potensi emergensi
pembedahan, seperti adanya fraktur yang tidak
stabil, gejala neurologis progresif cepat yang
berhubungan dengan syndrome kauda ekunia.
Numeric Rating Scale
• Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan
anak berusia > 9 tahun yang dapat
menggunakan angkauntuk melambangkan
intensitas nyeri yang dirasakannya.
• Instruksi : Pasien akan ditanya mengenai
intensitas nyeri yang dirasakan dan
dilambangkan dengan angka antara
• 0-1 : Tidak nyeri
• 1–3 : Nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari)
• 4–6 : Nyeri sedang (gangguan nyata terhadap
aktivitas sehari-hari)
• 7 – 10 : Nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari)
Wong Baker FACES Pain Scale

– Indikasi: pada pasien (dewasa dan anak > 3 tahun) yang tidak
dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka,
gunakan asesmen
– Instruksi: pasien diminta untuk menuunjuk atau memilih
gambar mana yang paling sesuai yang ia rasakan, tanyakan
juga lokasi dan durasi nyeri
0-1 = angka bahagia tidak merasakan nyeri sama sekali
2-3 = sedikit nyeri
4-5 = cukup nyeri
6-7 = lumayan nyeri
8-9 = sangat nyeri
10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)
• Berikan analgesik sesuai anjuran dokter.
• Perawat secara rutin (setiap 4 jam) mengevaluasi
tatalaksana nyeri kepada pasien yang
sadar/bangun.
• Tatalaksana nyeri diberikan pada intensitas nyeri
≥ 4. Asesmen dilakukan 1 jam setelah tatalaksana
nyeri, sampai intensitas nyeri ≤ 3.
• Sebisa mungkin berikan analgesik melalui jalur
yang paling tidak menimbulkan nyeri.
• Nilai ulang efektifitas pengobatan
• Berikan heat/coldpack
• Lakukan reposisi, mobilisasi yang dapat ditolerasni oleh pasien
• Latihan relaksasi, seperti tarik nafas dalam, bernafas dengan irama/pola
teratur, dan atau meditasi pernafasan yang menenangkan
• Berikan analgesik sesuai anjuran dokter.
• Perawat secara rutin (setiap 4 jam) mengevaluasi tatalaksana nyeri
kepada pasien yang sadar/bangun.
• Tatalaksana nyeri diberikan pada intensitas nyeri ≥ 4. Asesmen dilakukan 1
jam setelah tatalaksana nyeri, sampai intensitas nyeri ≤ 3.
• Sebisa mungkin berikan analgesik melalui jalur yang paling tidak
menimbulkan nyeri.
• Nilai ulang efektifitas pengobatan
• Distraksi/pengalih perhatian
TIM AP

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai