Subekti:
“Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang
berjanji kepada seorang lain atau di mana dua orang itu
saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.”
Perikatan
Pengertian Perikatan tidak dijumpai KUH
Pdt doktrin mencoba memberi pengertian:
1. Hal yang mengikat antara org yang satu & org
yang lain (Abdulkadir M., 2000: 198)
2. Hubungan hukum mengenai harta kekayaan yang
terjadi antara debitur & kreditur
3. Hubungan hukum antara 2 pihak yang
menimbulkan hak & kewajiban atas suatu
prestasi (Sudikno Mertokusumo)
Pengertian perikatan
• Perikatan
“suatu hubungan hukum (mengenai kekayaan harta
benda) antara dua orang, yang memberi hak kepada yang
satu untuk menuntut barang sesuatu dari yang lain,
sedangkan orang lainnya diwajibkan memenuhi
tuntutannya itu”
perjanjian
perikatan
UU saja
(1233)
UU Perbuatan halal
1352 Perbuatan 1354, 1359
manusia
1353 PMH
1365
Sistematika Buku III Sumber perikatan
Prestasi
Syarat sahnya perikatan
Bagian Umum (1233 – 1456) Wanprestasi
Keadaan memaksa
Bab 1 – Bab 4 Resiko s.d
hapusnya perikatan
Lex specialis derogat lex generali
BUKU III
Sumber :
Asas keb. Inominat o Peraturan Per UU
berkontrak o Kebiasaan
1319
Sistem terbuka
Pengaturan: Buku 3 KUH Pdt, 18 Bab (sejak
1950 stlh bab 7 ada bab 7a, jd ada 19 bab)
Buku III menganut asas “kebebasan berkontrak” Ps.
1338
Sistem yang dianut adalah sistem terbuka.
Buku III hukum pelengkap (aanvullend recht)
Sistem terbuka
sistem terbuka, artinya memberikan kebebasan
kepada para pihak (dalam hal menentukan isi, bentuk,
serta macam perjanjian) untuk mengadakan
perjanjian akan tetapi isinya selain tidak bertentangan
dengan perundang-undangan, kesusilaan, dan
ketertiban umum, juga harus memenuhi syarat sahnya
perjanjian
Pengertian Perikatan tidak dijumpai KUH
Pdt doktrin mencoba memberi pengertian:
1. Hal yang mengikat antara org yang satu & org
yang lain (Abdulkadir M., 2000: 198)
2. Hubungan hukum mengenai harta kekayaan yang
terjadi antara debitur & kreditur
3. Hubungan hukum antara 2 pihak yang
menimbulkan hak & kewajiban atas suatu
prestasi (Sudikno Mertokusumo)
Pengertian perikatan
• Perikatan
“suatu hubungan hukum (mengenai kekayaan harta
benda) antara dua orang, yang memberi hak kepada yang
satu untuk menuntut barang sesuatu dari yang lain,
sedangkan orang lainnya diwajibkan memenuhi
tuntutannya itu”
Subyek
hukum
Hubungan
hukum / Obyek
peristiwa hukum
hukum
Subyek hukum Subyek hukum
Peristiwa hukum
PT X ASD
atau hubungan
Koperasi ABC Yayasan WZ
hukum
Jual beli?
Anjak piutang?
Leasing?
dll
Isi perjanjian
Akibat perjanjian
Berlakunya perjanjian
Pelaksanaan perjanjian
Asas konsensuil perikatan lahir pada saat detik kata
sepakat.
Pengecualiannya perjanjian ril dan formil.
Asas kebebasan berkontrak kebebasan untuk menentukan
isi dan bentuk perjanjian
Asas kekuatan mengikat (pacta sunt servanda) asas yg
menyatakan bahwa para pihak terkikat utk melaksanakan isi
perj. Termasuk terikat pd kebiasaan & kepatutan
Asas kepribadian asas yg menyatakan bahwa perjanjian
berlaku bg pihak yg mengadakan perjanjian itu sendiri ( Ps.
1315 jo 1340). Pengecualiannya Ps. 1317.
Asas Itikad Baik Ps. 1338 (3) perjanjian hrs dilakukan dg
itikad baik. Itikad baik harus diartikan obyektif
maksudnya perj. Didasarkan pd keadilan, kepatutan dan
kesusilaan. Itikad baik dalam buku II KUHPdt kejujuran
subyektif.
Asas konsensualitas
Asas Konsensualitas (Consensus)
Kesepakatan para pihak yang membuat perjanjian, yang ditandai
dengan apa yang dikehendaki pihak yang satu juga dikehendaki
oleh pihak lainnya.
Asas ini tercantum di dalam pasal 1320 KUHperdata.
Konsensus ini tidak ada bila terdapat 3 (tiga) hal (pasal 1321
KUHPerdata) yaitu:
Paksaan (dwang);
Kekhilafan (dwaling);
Penipuan (bedrog).
Asas Kebebasan Berkontrak
Kebebasan untuk membuat perjanjian yang meliputi:
1. Kebebasan untuk mengadakan/tdk mengadakan perjanjian
2. Kebebasan untuk mengadakan perjanjian dengan siapapun
3. Kebebasan untuk menentukan bentuk perj
4. Kebebasan untuk menentukan isi perj
5. Kebebasan untuk menerima/menyimpangi hk perj yang bersifat
pelengkap (aanvullend recht)
Sepakat kecakapan
Suatu
Suatu hal sebab
tertentu (oorzaak)
• Yang diperjanjikan yang halal • Causa, secara letterlijk
dalam perjanjian sebab, tetapi
haruslah suatu hal menurut riwayatnya
atau suatu barang adl. tujuan, yaitu yg
dikehendaki oleh
yang cukup jelas kedua belah pihak yg
atau tertentu mengadakan perj.
• 1332, 1333, 1334 • 1337