• Jabatan sekarang:
• Ka Sub Bagian Paru, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUnand/RS M
Djamil
• Ketua sub komite kredensial komite medis RSUP M Djamil Padang
• Sekretaris program studi penyakit dalam
• Dokter spesialis penyakit dalam di RSUP. Dr. M Djamil Padang, RS Yos
Sudarso Padang, RS Semen Padang
Hubungan Timbal
Balik HIV dan DM
dengan TBC
TUBERKULOSIS
INDONESIA
• Peringkat ke 2 di dunia
1. India, 2. Indonesia 3. Afrika Selatan, 4. Cina
Tahun 2015 :
Angka Prevalensi TB 647/100.000 1.6 juta penduduk menderita TB
Meningkatnya kasus TB MDR dan TB HIV
Hubungan Timbal Balik HIV dan
TBC
Hubungan Timbal Balik HIV dan TBC
• Beban ganda akibat peningkatan epidemi HIV
akan mempengaruhi peningkatan kasus TB .
• Pandemi HIV merupakan tantangan terbesar
dalam pengendalian TB Di Indonesia,
diperkirakan sekitar 3% pasien TB dengan
status HIV positif.
• TB merupakan tantangan bagi pengendalian
HIV/AIDS karena merupakan infeksi
oportunistik terbanyak (49%) pada orang
dengan dengan HIV/AIDS .
DOTS
Epidemi TB
Epidemi HIV
PERMASALAHAN
Prevalensi infeksi HIV semakin meningkat Prevalensi TB MDR / suspek
TB MDR pada HIV
Prevalensi TB pada pasien HIV semakin meningkat
meningkat Pasien dengan HIV/AIDS
Perkembangan TB pada pasien HIV : mempunyai risiko tinggi
terinfeksi TB MDR
20-37 kali dibandingkan populasi umum Diagnosis TB dan TB MDR
WHO: Prevalensi HIV di antara pasien TB pada pasien HIV tidak
di Indonesia sekitar 3% spesifik
TB merupakan penyebab kematian utama TB ekstraparu : Pada pasien HIV
pada pasien HIV lebih tinggi dibandingkan populasi
umum
TB Laten : Pada pasien HIV lebih
cepat mjd TB aktif
• HIV/AIDS
TB 60% TB
Laten• Non HIV Aktif
10%
10
Infeksi TB vs Penyakit TB (TB aktif)
Infeksi TB – organisme ada, tetapi bersifat
dormant (tidur), tdk dpt menginfeksi orang lain
Penyakit TB – orang tsb sakit dan dapat
menularkan penyakitnya ke orang lain
10% orang dgn infeksi TB akan menjadi
penyakit TB
Setiap orang dgn TB aktif dapat menginfeksi
10-15 orang/ tahun
Kapan infeksi TB menjadi penyakit?
Kebanyakan terjadi dalam 2 tahun pertama
setelah infeksi
Jika orang menjadi immunocompromised
HIV
Kanker
Khemoterapi
Diabetes yang tidak terkontrol
Malnutrisi
Interaksi TB-HIV
• TB mempercepat perjalanan infeksi HIV
• Pasien dgn koinfeksi TB-HIV mempunyai viral
load sekitar 1 log lebih besar daripada pasien
tanpa TB
• Angka mortalitas pada ko-infeksi TB-HIV 4 x
lebih besar daripada pasien dengan hanya TB
sendiri
Potensi • 40% pasien HIV
mengalami TB
aktif : • 5% pasien non HIV
Nasronuddin, HIV dan AIDS Pendekatan biologi molekuler, klinis dan sosial, 2012, 181-88 16
Sebagian besar orang yang terinfeksi kuman
MTB tidak menjadi sakit TB mempunyai
sistem imunitas yang baik TB Laten
HIV TB
Progresi Penyakit
Mortalitas
viral load pasien TB-HIV, satu log lebih
besar dari pasien non-TB
Peningkatan jumlah
Membuka peluang
limfosit T yang
terjadinya koinfeksi
diintervensi
Penurunan jumlah
limfosit T atau semakin
rendahnya jumlah CD4
20
Nasronudin, HIV dan AIDS Pendekatan biologi molekuler, klinis dan social, 2012, 181-88
Gambar : Hubungan infeksi Mikobakterium tuberkulosis dengan Infeksi HIV
Ansari AW, Kamarulzaman A, Schmidt RE. Multifaceted impact of host C–C chemokine CCL2 in the immuno-pathogenesis of HIV-1/M.
21
tuberculosis co-infection. Frontier in immunology. 2013 (4) 312 : 1-7
Infeksi baru
Reaktivasi yang progresif
Dua mekanisme
yang
menyebabkan
terjadinya TB
pada penderita
HIV
22
Aditama TY, Tuberkulosis diagnosis, terapi dan masalahnya.2011. 80-88
Reaktivasi
Dalam perjalanan penyakit HIV, maka nilai CD4 akan
turun, penurunan ini reaktivasi dari kuman TB
Rapid test :
Xpert MTB/RIF
Presentasi TB paru
tergantung stadium HIV
HIV awal HIV lanjut
(stad 1-2) (stad 3-4)
Bagian bawah,
beberapa
Infiltrat Bagian atas CD4 : 375
tempat, atau
milier
Kaviti Umum Tidak umum
Adenopati Tidak umum Umum
Efusi Tidak umum Lebih umum CD4 : 50
PENGOBATAN TB PADA PASIEN HIV
PENATALAKSANAAN TB PADA PASIEN HIV/AIDS
44
Simulasi Pengobatan pasien TB HIV
BPN 2014
Pengobatan TB DM
• Perlu diperhatikan penggunaan Rifampisin karena akan
mengurangi efektifitas obat oral anti diabetes (sulfonil
urea) sehingga dosisnya perlu ditingkatkan, atau gunakan
gol lain.
BPN 2014
Rekomendasi Pengobatan
• DOTS
• Tatalaksana diabetes secara ketat
• Jika dahak tidak konversi sesudah dua bulan, uji
resitensi lagi
• Perpanjang pengobatan jika konversi lebih
lambat
• Hati-hati dengan etambutol pada
diabetes sering terjadi retinopati
OAT akan memperberat.
Konsensus pengelolaan tuberculosis dan
Diabetes Melitus (TB-DM) di Indonesia
PENDAHULUAN
• Indonesia menempati peringkat keempat sebagai
negara terpadat di dunia (>250 juta penduduk).
• Jumlah penderita DM di seluruh dunia 285 juta orang,
di Indonesia sebanyak sekitar 9,1 juta orang.
• Kasus DM di Indonesia tahun 2030 diperkirakan akan
mencapai angka 21.3 juta orang.
• Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2013,
– Hanya 30% dari penderita DM yang terdiagnosis di
Indonesia,
– Hanya dua pertiga saja dari yang terdiagnosis yang
menjalani pengobatan.
– Dari yang menjalani pengobatan tersebut hanya
sepertiganya saja yang terkendali dengan baik.
PENDAHULUAN
• DM merupakan faktor risiko penting untuk
perkembangan TB aktif (3 kali lebih tinggi untuk
menderita TB aktif).
• Hasil pengobatan TB pada penderita TB -DM lebih
banyak mengalami kegagalan dibandingkan dengan
yang tidak DM.
• Upaya pengendalian TB di Indonesia dapat
terhambat akibat terus meningkatnya jumlah
penderita DM di Indonesia.
• WHO: pengelolaan TB-DM harus sesuai dengan
pedoman tatalaksana TB dan standar internasional.
• Kemenkes : konsensus TB-DM di Indonesia
KONSENSUS TB-DM
KONSENSUS PENGELOLAAN TB-DM PADA
PASIEN DEWASA
• PENAPISAN
• DIAGNOSIS
• PENGOBATAN
• RUJUK-RUJUK BALIK
PENAPISAN
• Penapisan TB untuk penyandang DM dan
penapisan DM untuk pasien TB di fasilitas
kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan fasilitas
kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL)
dilakukan segera setelah ditegakkan diagnosis
salah satu penyakit tersebut.
Penapisan TB pada DM
Penapisan TB pada penyandang DM adalah dengan
melaksanakan kedua langkah berikut: