SECARA ANTROPOLOGI
Dalam pandangan Al-Abrasyi (1988: 20-25), sifat-sifat guru yang Islami, antara lain zuhud,
bersih jiwa dan raga, tidak ria, tidak pendendam, tidak menyenangi permusuhan, tidak malu
mengakui ketidaktahuan, tegas dalam perkataan dan perbuatan, bijaksana, ikhlas, rendah
hati, lemah lembut, pemaaf, sabar, berkepribadian, tidak merasa rendah diri, dan
mengetahui karakter murid.
Menurut Mahmud Yunus, seperti yang dikutip Tafsir (1992:82), sifat-sifat guru antara lain
kasih sayang kepada murid, bijak dalam memilih bahan pelajaran, melarang murid
melakukan hal yang tidak baik, memberikan peringatan, memberikan nasihat, menghargai
pelajaran lain yang bukan pegangannya, bijak dalam memilih bahan pelajaran yang sesuai
dengan taraf kecerdasan anak didik, mementingkan berfikir dan berijtihad, jujur dalam
keilmuan, dan adil. Dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat guru pada dasarnya berkaitan
dengan sifat kognitif, afektif dan psikomotornya.
4 KOMPETENSI GURU
Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Kepribadian Pedagogik Profesional Sosial
D
D
D
D
D
C. Guru Sebagai Profesi
Agus F. Tambayongdalam buku “Menjadi Guru Profesional” karya Moh. Uzer Usman menjelaskan
bahwa pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal, maka guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serla memiliki
pengalaman yang di bidangkan.
Guru profesional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas- tugas yang ditandai
dengan keahlian baik materi maupun melode. Di samping dengan keahliannya, sosok profesional guru
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya profesional
hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik,
orang tua, masyarakat, bangsa negara dan agarnanya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab
sosial, intelektual, moral dan spiritual.
M. Ngalim Purwanto dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis” menyebutkan
beberapa sikap dan sifat guru yang baik, yaitu: a) Adil, b) Percaya dan suka kepada murid-muridnya, c)
Sabar dan rela berkorban, d) Memiliki kewibawaan terhadap anak-anak, e) Penggembira, f) Bersikap
baik terhadap guru-guru lainnya, g) Bersikap baik terhadap masyarakat, h) Benar-benar menguasai mata
pelajarannva, i) Suka kepada mata pelajaran yang diberikannya, j) Berpengetahuan luas.
Menurut Uzer Usman (2002:47) sebagai
ilustrasi profesionalitas guru berikut
tampak perbandingan antara sikap
profesional dan sikap amatir (tidak
profesional) yaitu:KELOMPOK MAKALAH
KEDUDUKAN GURU SECARA
ANTROPOLOGI.docx
Sasaran Sikap Profesional Keguruan
Modern Presentation
Portfolio Presentation
D. GURU SEBAGAI STATUS SOSIAL
Dikalangan masyarakat tradisional, guru terkadang digelari dengan sebutan-sebuatn
tertentu diantaranya: den guru,jang guru, mang guru, bahkan tuan guru, dan panggilan-
panggilan lainnya. Panggilan ini merupakan pengakuan social terhadap guru sebagai profesi
yang istimewa walaupun tidak seistimewa sosio ekonominya.
Sebagai makhluk social yang tidak bias lepas dari kehidupan social masyarakat dan
lingkungannya, seorang guru dituntut memiliki kompetensi social yang memadai, terutama
dalam kaitannya dalam pendidikan, yang tidak terbatas pada pembelajaran disekolah, tetapi
juga pada pendidikan yang terjadi dan berlangsung di masyarakat.
Keyakinan masyarakat terhadap guru sebagai orang yang memiliki standar kualitas
inilah yang mendorong mereka memosisikan guru sebagai petugas kemasyarakatan.
Masyarakat menduga bahwa guru adalah orang yang memiliki kompetensi normative
kependidikan, yaitu bahwa selain memiliki bakat, kecerdasan, dan kecakapan, gurupun
memiliki itikad baik.
D. GURU SEBAGAI STATUS SOSIAL
Sebagai komponen sosial yang profesinya istimewa
dibanding dengan berbagai profesi lainnya, guru diyakini
oleh masyarakat sebagai seseorang yang memiliki standar
kualitas pribadi tertentu yang mencangkup tanggung
jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
• Guru tidak memperlihatkan keperibadian yang fleksibel, tetapi cenderung mempunyai pendirian yang
tegas dan sulit menerima kebenaran dari orang lain;
• Guru pandai menahan diri, hati-hati, dan tidak segera menceburkan diri dalam pergaulan dengan orang
lain;
• Guru cenderung menjauhkan diri karena hambata batin untuk segera bergaul secara intim dengan orang
lain;
• Guru berusaha menjaga harga diri dan merasa keterkaitan kelakuannya pada norma-norma yang
berkenan dengan kedudukannya;
• Guru cenderung bersikap otoriter dan ingin menggurui dalam diskusi, karena terbiasa dengan sifat serba
tahu dalam kelas;
• Guru cenderung bersikap konservatif;
• Pada umumnya tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk menjadi guru, hanya karena pilihan lain
tertutup;
• Tidak mempunyai ambisi yang kuat untuk mencapai kemajuan;
• Cenderung mengikuti pimpinan daripada memberi pimpinan;
• Kurang agresif menghadapi berbagai masalah;
• Cenderung memandang guru-guru sebagai kelompok yang berbeda dengan golongan kerja yang lain;
• Menunjukkan kesediaan untuk berbakti dan berjasa. (S. Nasution, 2004: 104).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru merupakan jabatan profesi yang
seharusnya dihargai secara profesional, baik dari segi status di dalam masyarakat
maupun dari segi ekonomi atau kesejahteraan. Penghar-gaan yang seharusnya
diberikan kepada guru diharapkan dapat memacu peningkatan kualitas guru
sendiri yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
sebagai aset bangsa yang akan mengangkat derajat dan martabat bangsa itu
sendiri.
• Infographic Style
Thanks for
consideration