Anda di halaman 1dari 54

PERAN DAN

FUNGSI
PERAWAT
Peran
 Setiap tingkah laku yang diharapkan
dimiliki oleh seseorang yang
kedudukannya dalam masyarakat
 Sebagian yang dimainkan seseorang
pemain atau tindakan yang dilakukan
oleh seoarang dalam suatu peristiwa
Peranan
 Tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang sesuai
dengan kedudukan dalam sistem dimana
dapat dipengaruhi oleh keadaan status
sosial baik baik dari profesi perawat
maupun profesi lain yang bersifat konstan
Hasil konsorsium Ilmu
Kesehatan
 1. Pemberi Askep
 2. Advokat klien
 3. Edukator
 4. Kordinator
 5. Kolaborator
 6. Konsultan
Pemberi Asuhan Keperawatan
 Pemberi
pelayanan keperawatan
dengan menggunakan proses
keperawatan (pengkajian sd evaluasi)
perkembangannya
Edukator
 Membantu klien / masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan kesehatan,
gejala penyakit dan tindakan yang
diberikan sehingga terjadi perubahan
perilaku setelah diberikan penkes
Kordinator
 Dengan mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasikan pelayanan dari
tim kesehatan shg pemberian pelayanan
kesehatan dapat terarah sesuai dengan
kebutuhan klien/masyarakat
 Mengorganisir seluruh upaya kegiatan
pelayanan kesmas dan puskesmas dalam
mencapai tujuan kes melaui kerjasama
dengan dinkes lain shg tercipta
keterpaduan sistem pelayanan kes
Kolaborator
 Perawatan bekerjasama melalui tim
kesehatan seperti dokter, ahli gizi,
fisoterapi dalam upaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang
dibutuhkan dengan diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.
Konsultan
 Tempat konsultasi terhadap masalah
atau tindakan yang tepat untuk diberikan
sesuai permintaan klien atau masyarakat
terhadap tujuan pelayanan kep yang
diberikan
Pembaharu
 Dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan kerjasama pembaharuan
yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan
Fungsi
 Dalam bahasa indonesia fungsi adalah
keguanaan suatu hal atau berdaya guna
 Suatu pekerjaan yang dilakukan seusai
dengan perannya yang dapat berubah
sesuai dengan keadaan yang ada
Jenis fungsi perawat
 Independen
 Dependen
 Interdependen
Independen
 Fungsi
mandiri dan tidak bergantung
kepada orang lain melaksanakan
tugasnya secara mandiri dengan
keputusan sendiri dalam melaksanakan
tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia
Dependen
 Melaksanakan tugasnya atas pesan atau
intruksi sebagai tindakan pelimpahan
tugas
 Hal ini biasa dilaksanakan oleh perawat
spesialis kepada perawat umum
Interdependen
 Dilakukan dalam kelompok tim yang
bersipat saling ketergantungan diantara
tim 1 dengan yang lain
 Dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerjasama tim dalam
memberikan pelayanan seperti dalam
memberikan askep pada klien yang
mempunyai penyakit komplek
Menurut Efendi 1998
Peran dan fungsi perawat
 1. Melaskanakan pelayanan kep/pro
 2. Pendidik
 3. Pengamat kesehatan
 4. Kordinator pelayanan kesehatan
 5. Pembaharu
 6. Pengorganisasi pelayana kesehatan
 7. Panutan
 8. tempat bertanya
 9. Pengelola
Pelaksana pelayanan
kepererawatan
 Sebagai peranan utama dari perawat kes
masyarakat yaitu sebagai pelaksana
askep kepada individu keluarga, kelp dan
masyarakat baik yang sehat maupun
yang sakit atau yang mempunyai
masalah kesehatan atau kep dirumah,
puskes, panti dsb sesuai dengan
kebutuhanya
Pendidik
 Memberi pendidik kes kepada individu,
kelg, kelp dan masya baik dirumah,
puskes dan di masy secara terorganisir
dalam rangka menanamkan perilaku
sehat sehingga terjadi perubahan
perilaku pada tingkaat yang lebih sehat
lagi
Pengamat Kes
 Melaksanakan monitoring terhadap
perubahan yang terjadi pada individu,
kelg, kelp dan masy di rumah, puskes dan
di masy yang mencakup masalah kes
dan keperawatan yang timbul serta
berdampak terhadap status kes melalui
kunjungan rumah pertemuan, observasi
dan pengumpulan data
Koordinator of service
 Mengkordinirseluruh kegiatan pelayanan
kesehatan masyarakat dan puskes dalam
mencapai tujuan kes melalui kerja sama
dengan tim kes lainnya sehingga tercipta
keterpaduan dalam sistem pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan pelayanan
yang tidak terpisah dengan yang lain
Inovator
 Berperan sebagai agen pembaharu
individu, kelg, kelp dan masyarakaat
terutama dalam merubah perilaku dan
pola hidup yang erat kaitannya dengan
peningkataan dan pemeliharaan
kesehatan
Organisator
 Memberikan motivasi dalam rangka
meningkatkan keikutsertaan masyarkat
individu, kelg, kelp dan masy setiap
upaya pelayanan case yang dilakukan di
masy, posyandu dan dana sehat dll
Role Model
 Memberi contoh yang baik dalam
bidang keeshatan kepada individu, kelg
dan masyarakat tentang bagaimana
perilaku hidup sehat yang dapat ditiru
dan dicontoh oleh masya
Fasilitator
 Sebagai tempat bertanya oleh masya
untuk memecahkan masalah dalam
bidang kes/kep yang dihadapi sehari-hari
 Dapat membantu memberikan jalan
keluar dalam mengatasi masalah kes/kep
yang dihadapi
Manager
 Dapatmengelola berbagai kegiatan
pelayanan kes puskesmas dan
masyarakat sesuai dengan beban tugas
dan tanggung jawab yang diembankan
kepadanya
Peran dan pungsi perawat
komunitas dirumah
 1. Perawatan langsung
 2. Perawatan tidak langsung
Perawatan langsung
 Mengaacu pada aspek fisik nyata yang
diperoleh melalui interaksi perawat-klien
Meliputi kegiatan
a. Pengkajian fisik, mengganti balutan,
memberi injeksi, memasang kateter dan
memberi injeksi intravena
B. Selain itu juga memberi penkes kepada
klien/anggota kelg yang memberikan
pelayanan kes ttg cara melakukan prosedur
tertentu
Perawatan tidak langsung
 Dilakukan tidak kontak langsung dengan klien
 Perawatan cenderung/lebih mengarah pada
kegiatan konsultasi -> melanjutkan kegiatan
yang telah dilakukan oleh klien/keluarga saat
di RS
 Sebagai konsultan-> nasehat tentang
beragam cara klein dengan permasalahan
tertentu melalui kerjasama dengan anggota
lain dalam tim
Peran dan fungsi perawat
komunitas di sekolah
Peran
A. Manager
B. Konsultan
C. Pendidik
D. Pelaksana/peneliti dibidang kep kes
dengan area khusus sekolah
Bentuk aktifitas yang dapat dilakukan
1. Skreening kes, 2. Memberi pelayanan, 3.
Pengobatan sederhana, 4 memantau status
imunisasi siswa, 5. mengidentifikasi anak
mempunyai masalah kesehatan
Fungsi
 Mengajukan atau membuat kebijakan untuk
menjamin pelaksanaan program kes
terintegrasi dan komprehensif
 Penanganan atau managemen kasus untuk
membantu kelg dalam memenuhi kebutuhan
terutama terkait dengan anak didiknya
 Managemen program sehingga sistem dan
aktifitas kes sekolah dapat berjalan dan
berkembang sebagai kes masyarakat
 Bertanggung jawab terhadap proteksi dan
promosi kes
Full performance knowledges, skill
abilities community health nurse
 Memiliki pengetahuan terkini tentang praktek keperawatan/ kes
kom
 Pengetahuan/ pengalaman dalam berorganisasi dan memberikan
pelayanan kepada unit kes yang lain, fasilitas kes komunitas,
organisasi pelayanan sosial dll
 Trampil dalam mengaplikasikan prosedur asuhan keperawatan
dan teknik perawatan pasien
 Kemampuan merencanakan dan mengkordinasi asuhan kep kpd
indiv dan kelg
 Kemampuan supoervisi atau pengawasan terhadap personal
dalam upaya untuk membantu proses keperawatan
 Kemampuan membangun dan mempertahankan efektifitas
hubungan kerjasama dengan tim perawat kesehatan yang lain,
organisasi kemasyarajkatan, dr ahli dan profesi profesional yang
lain
 Kemampuan melaksanakan tugas sesuai kode etik profesi
 Kondisi fisik disessuaikan dengan tingkat kebutuhan
Etika Profesi
 Adalah : prilaku yang diharapkan bagi
setiap anggota profesi untuk bertindak
sesuai dengan kapasitas profesionalnya
 Etika Profesi sebagai pedoman
menumbuhkan tanggung jawab atau
kewajiban bagi anggota profesi tentang
hak-hak yang diharapkan orang lain.
 Anggota profesi memiliki pengetahuan
atau keterampilan khusus yang
dipergunakan untuk membuat keputusan
yang mempengaruhi orang lain.->
menerapkan kode etik.
 Organisasi profesi menggunakan hak-hak
dasar manusia dan dasar hukum untuk
melindungi anggotanya dan keselamatan
klien/pasien, dengan menjamin
pelayanan yang diberikan berdasarkan
standar dan pelaksana pelayanan
merupakan tenaga profesional yang
kompeten
 Etika profesi keperawatan dikenal sebagai
practice dicipline -> asuhan/praktik
keperawatan
 Etika profesi keperawatan ad filsafat yang
mengarahkan tanggung jawab moral
yang mendasari pelaksanaan praktik
keperawatan.
 Etika profesi keperawatan adalah milik dan
dilaksanakan oleh semua anggota profesi
keperawatan-> perawat
Manfaat
 Sumber dalam merumuskan standar dan
prinsip-prinsip yang menjadi penuntun
dalam berprilaku serta membuat
keputusan untuk melindungi hak-hak
manusia.
 Etika
 semua profesi  mendasari prinsip-prinsip
suatu profesi dan tercermin dalam standar praktik
profesi----Etika keperawatan
Etika Keperawatan
 Berkaitan dengan moralitas – benar/salah
 Kegiatan/kajian kritis dan sistematis dari nilai moral
yang ada dalam kehidupan dirancang untuk
memberikan pencerahan/arah terhadap
tindakan/keputusan yang dilaksanakan dalam
kegiatan sehari-hari.
 Tidak terpisahkan dari praktik keperawatan yang
diselenggarakan oleh perawat
Fungsi etika keperawatan
1. Perawat bekerja dengan manusia
2. Perawat membuat keputusan
3. Tanggung gugat perawat
4. Peran dan hubungan perawat
5. Komitmen perawat
6. Kemajuan teknologi
Tujuan Etika Keperawatan
1. Mengenal dan Mengidentifikasi unsur
moral dalam praktik keperawatan
2. Membentuk strategi atau cara dan
menganalisis masalah moral yang terjadi
dalam praktik keperawatan
3. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran
yang baik yang dapat
dipertanggungjawabkan pada diri sendiri,
keluarga,masyarakat, dan kepada tuhan
sesuai dengan kepercayaannya.
 National League for Nursing (NLN)
1. Meningkatkan pengertian peserta didik
tentang hubungan antar profesi
kesehatan lain dan mengerti tentang
peran dan fungsi anggota tim kesehatan
tersebut
2. Mengembangkan potensi pengambilan
keputusan yang bersifat moralitas,
keputusan tentang baik dan buruk yang
akan dipertanggungjawabkan kepada
tuhan sesuai dengan kepercayaannya
3. Mengembangkan sifat pribadi dan sikap
profesional peserta didik
4. Mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang penting untuk dasar praktik
keperawatan profesional
5. Memberi kesempatan kepada peserta didik
menerapkan ilmu dan prinsip etika keperawatan
dalam praktik dan dalam situasi nyata.
Dasar penting dalam etika
keperawatan
1. Advokasi : Melindungi klien atau
masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dan keselamatan praktik tidak
syah yang tidak kompeten dan
melanggar etika yang dilakukan oleh
siapa pun.(ANA)
Peran perawat sebagai advokat klien :
memberi informasi dan memberi
bantuan (peran aksi & nonaksi)kepada
klien atau keputusan apapun yang
dibuat klien
Perawat menghargai klien -> individu
yang memiliki berbagai karakteristik
2. Akuntabilitas : dapat mempertanggungjawabkan
suatu tindakan yang dilakukan dan dapat
menerima konsekuensi dari tindakan
tersebut.(kozier)
Komponen : tanggung jawab dan tanggung
gugat.
Lanjutan Akuntabilitas
 Kerangka hirarki akuntabilitas dimulai dari tk
individu, tk institusi/profesional dan tk sosial.
a. Tk individu : proses pembuatan keputusan
etika perawat,kompetensi,komitmen,dan
integritas
b. Tk institusi : pernyataan falsafah & tujuan
bidang keperawatan
c. Tk Profesional : standar praktek keperawatan
d. Tk sosial : UU yang mengatur praktik
keperawatan
3) Loyalitas : simpati,peduli dan hubungan timbal
balik terhadap pihak yg secara profesional
berhub dg perawat
PRINSIP-PRINSIP MORAL
DALAM KEPERAWATAN

 Respect for outonomy


 Non-Maleficience
 Beneficience
 Justice
Respect for Outonomy (Menghargai hak
otonomi klien/pasien)

 Menghargai hak klien dalam menentukan diri


sendiri dalam hal perawatan /pengobatan
yang dijalani klien – sesuai dengan nilai &
norma yang diyakininya.
 Penerapan dalam praktik keperawtan
 Memberikan informasi yang benar
 Privasi klien
 Melindungi informasi yang sifatnya rahasia
 Memperoleh persetujuan untuk setiap tindakan
yang akan dilakukan terhadap klien  informed
consent
Non-maleficence (Tidak
mengakibatkan injury)
 Kewajiban bagi tenaga keperawatan
untuk tidak mengakibatkan injury
terhadap klien
 Penerapan dalam praktik keperawatan
menekankan perlunya diterapkan
standar untuk mencegah terjadinya injury
pada klien:
 Standar praktik keperawatan
 Standar asuhan keperawatan
 Standar prosedur
 Standar tenaga keperawatan
Beneficencec (Berbuat Kebaikan)
 Kewajiban moral untuk mencegah
terjadinya injury
 Bertindak untuk meningkatkan
kesejahteraan klien
 Termasuk melindungi hak-hak pasien
dalam pelayanan kesehatan
 Hak untuk mendaapatkan pelayanan
bermutu
 Akses yang sama terhadap pelayanan
kesehatan
 Akses – pelayanan kesehatan sesuai dengan
nilai & norma kultural klien
 Pelayanan kesehatan yang berkualitas
 Hak untuk mendapatkan informasi
 hak untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan
 hak untuk mendapatkan informed consent
 hak untuk menolak consent
 hak untuk mengetahui nama dan status tim
kesehatan
 hak untuk mendapatkan second opinion
 hak untuk diperlakukan dengan respect
 ------------- confidentiality
Justice (Prinsip keadilan)

 Kewajiban perawat untuk bertindak


fair/adil pada semua orang/klien
 Justice hadir jika:
• Pembagian/perhatian yang sama pada
individu
• Memperlakukan individu/klien sesuai
kebutuhannya
• Sesuai dengan usaha yang dilakukannya
• Sesuai dengan kontribusinya
• Sesuai dengan penghargaan
HUBUNGAN PERAWAT-KLIEN

 Profesional
 Veracity  jujur/berkata benar
 Fidelity  memegang janji/komitmen
 Confidentiality  mempertahankan
informasi klien yang sifatnya rahasia
 Emphaty  memahami apa yang
dirasakan klien, sensitive/tajam mengenali
permasalahan klien & objective dalam
melihat klien. Lebih baik dalam
memebrikan pertolongan pada klien.
 Sympathy  human relatyionship
Merasakan apa yang dirasakan klien, kebutuhan
klien dirasakan sebagai kebutuhan perawat.
Perawat sharing perasaan,hubungan per “teman”
an timbulkan kesulitan – tidak objektive – identifikasi
permasalahan – sulit memberikan pertolongan
yang tepat dan benar

Anda mungkin juga menyukai