Anda di halaman 1dari 14

MEMORI

BERPIKIR
Menurut Dewey berpikir adalah
usaha dari seseorang untuk
memeriksa dan menilai informasi-
informasi berdasarkan kriteria
tertentu. Sedangkan, menurut
Frenkle berpikir adalah
sebagai pembentukan
ide-ide, reorganisasi dari
pengalaman seseorang
dan pengorganisasian
informasi-informasi ke
dalam bentuk yang khas.
KEBUTUHAN UNTUK MENGAJARKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TIMBUL KARENA KEMAMPUAN
BERPIKIR ANAK BELUM SEPENUHNYA BERKEMBANG DAN ANAK/SISWA BELUM DAPAT
MENERAPKAN BERBAGAI KETERAMPILAN BERPIKIR DALAM SITUASI-SITUASI YANG
BERVARIASI DAN BELUM DAPAT SECARA SPONTAN MENUNJUKKAN KEMAMPUAN INI.
KOMPONEN DASAR YANG PERLU ADA DALAM KETERAMPILAN BERPIKIR ADALAH PERSEPSI,
MENGINGAT, MEMBANDINGKAN, MENGKATEGORISASI, PENYIMPULAN DAN ANALOGI.
PERAN OTAK DALAM BERPIKIR

Perbedaan individual dalam hal pemrosesan


informasi, ingatan, kepribadian normal dan
menyimpang banyak ditelaah melalui perspektif
neuropsikologi. Semua proses psikologis secara
tidak langsung mempunyai dasar biologis dalam
susunan syaraf. Otak tidak diragukan lagi sangat
penting untuk melaksanakan proses mental, dalam
hal ini kaitannya dengan berpikir. Adanya
LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR ANAK:
 Demonstrasi (Demonstration)  Paralel
Guru/orang tua mengerjakan latihan Orangtua/guru secara sendiri-sendiri
perlihatkan suatu cara/metode melakukan latih berpikir. Dapat
dapat digunakan. digunakan catatan atau oret-
 Latihan/mengerjakan bersama oretan. Pada akhir sesi, hasil
Pihak guru/orang tua dan anak keduanya dibandingkan.
masing-masing mengajukan usul.  Kerja kelompok
 Minta jawaban Guru memberi tugas, kemudian
Semacam one-way teaching request. membagi kelompok agar siswa
Beri anak waktu untuk mebuat bersama-sama menyelesaikan,
catatan, berpikir sebelum kemudian salah seorang wakil
menjawab. siswa memberi presentasi.
INGATAN

MENGINGAT BERARTI MENYERAP ATAU


MELEKATKAN PENGETAHUAN DENGAN
JALAN PENGECAMAN SECARA AKTIF

FUNGSI INGATAN ITU SENDIRI MELIPUTI 3


AKTIVITAS,YAITU:
1. MENCAMKAN,YAITU MENANGKAP ATAU
MENERIMA KESAN-KESAN
2. MENYIMPAN KESAN
3. MEMPRODUKSI KESAN.
Sifat-sifat dari ingatan Pengecaman terhadap sesuatu kesan akan lebih
yang baik adalah kuat, apabila:
cepat,setia,kuat,luas  Kesan-kesan yang di camkan dibantu dengan
dan siap. Sifat cepat penyuaraan.
berlaku untuk aktivitas  Pikiran subjek lebih terkonsentrasi kepada
mencamkan. Sifat setia kesan-kesan itu
kuat dan luas berlaku  Teknik belajar yang di pakai oleh subjek adalah
dalam hal menyimpan efektif
sedangkan sifat siap  Subjek menggunakan titian ingatan
berlaku dalam hal  Struktur bahan dari kesan yang di camkan
memproduksi kesan- adalah jelas
kesan.
DALAM HAL MENGINGAT DALAM HAL MEMPRODUKSI,KITA KENAL
ORANG SERING MENGALAMI ADANYA DUA MACAM REPROSUKSI YAITU :
KESULITAN DI SEBABKAN
KARNA ADANYA
INTERFERENSI.
INTERFERENSI
ADALAHHAMBATAN INGATAN
ATAU BELAJAR AKIBAT 1. MENGINGAT KEMBALI (RECALL) DALAM HAL INI TIDAK
MASUKNYA BAHAN YG ADA OBJEK YANG DI PAKAI UNTUK MERANGSANG
TERDAHULU. JADI KESAN- REPRODUKSI,MISALNYA CIRI-CIRI BENDA YANG SUDAH
KESAN TERDAHULU TIDAK ADA ATAU HILANG.
MENGGANGGU USAHA
REPRODUKSI KESAN YANG
LEBIH BARU. INTERFERENSI
LEBIH BANYAK TERJADI
PADA WAKTU JAGA DARI
PADA WAKTU TIDUR.
2. MENGINGAT KEMBALI (RECOGNITION) DALAM HAL INI ADA SESUATU OBJEK
YANG DIPAKAI SEBAGAI PERANGSANG UNTUK MENGADAKAN REPRODUKSI. OBJEK
YANG DIMAKSUDKAN SEBAGAI BAHAN UNTUK MENCOCOKKAN CIRI-CIRI KESAN
TENTANG BENDA SEJENISNYA, MISALNYA MENGENALI SUATU BENDA APAKAH
SESUAI DENGAN CIRI-CIRI BENDA YANG PERNAH DIAMATI.

BERDASARKAN HASIL PENELITIAN ,TERNYATA MENGENAL KEMBALI ITU LEBIH MUDAH DARI PADA
MENGINGAT KEMBALI. HAL INI DAPAT DI MAKLUMI,KARNA DALAM MENGENAL KEMBALI OBJEK
NYATA SEBAGAI PERANGSANG INGATAN,SEDANGKAN DALAM MENGINGAT KEMBALI TIDAK TERDAPAT
OBJEK SEMACAM ITU.
Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk Menurut Nikerson pemikiran kritis


berpikir logis, reflektif, dan produktif yang sebagai refleksi atau pemikiran tentang
diaplikasikan dalam menilai situasi untuk masalah yang kompleks, seringkali untuk
membuat pertimbangan dan keputusan yang tujuan memilih tindakan yang terkait
baik. dengan masalah tersebut

Berpikir kritis berarti merefleksikan permasalahan secara mendalam,


mempertahankan pikiran agar tetap terbuka bagi berbagai pendekatan dan
perspektif yang berbeda, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi
yang datang dari berbagai sumber (lisan atau tulisan), serta berpikir secara
relaktif daripada hanya menerima ide-ide dari luar tanpa adanya pemahaman
dan evaluasi yang signifikan.
Sebagai salah satu aspek penting dari perkembangan kognitif, perkembangan
pemikiran kritis ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan
lingkungannya.

Pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan


memiliki arti penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Demikian juga
dengan interaksi sosial, sangat berperan dalam mengembangakan pemikiran
anak sehingga pada akhirnya mereka dapat berpikir secara lebih kritis dan
logis.

Anak-anak adalah pembelajar yang aktif. Mereka membentuk hipotesisi


mereka sendiri dan kemudian membuktikannya melalui interaksi sosial, dan
proses-proses berpikir mereka sendiri seperti mengamati apa yang terjadi,
merefleksikan dalam temuan-temuan mereka, mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan memformulasikan jawaban-jawaban.
CARA AGAR MELATIH ANAK AGAR
BERPIKIR KRITIS

Biarkan anak bertanya Berlatih melalui pengamatan

Biasakan anak mengeluarkan pendapat Melengkapi cerita yang rumpang

Belajar menemukan kesalahan pada gambar


Beberapa komponen pemikiran kritis
menurut Seif and Hoffnung:

Basic operation of reasoning Metakognitif knowledge

Values, belifes, and


Domain- specific
disposition
BERPIKIR KREATIF

Anda mungkin juga menyukai