Anda di halaman 1dari 36

PENDIDIKAN STEM SEBAGAI KERANGKA

INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK


MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA
DALAM ERA MEA
Presentasi dalam Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya 2016
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Neger Surabaya, 17 September 2016

Harry Firman
Universitas Pendidikan Indonesia
email: harry_firman@upi.edu

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 1
MATERI PRESENTASI
❶ MEA dan Implikasinya pada Pendidikan.
❷ Pendidikan STEM Sebagai Framework Baru
Inovasi Pendidikan Kimia.
❸ Pembelajaran Kimia Berbasis Pendidikan STEM.
❹ Contoh Masalah untuk Menginisiasi
Pembelajaran Kimia Berbasis Pendidikan STEM.
❺ Undangan untuk MelakukanI Inovasi dan Riset
dalam bidang Pembelajaran Kimia Berbasis
Pendidikan STEM.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 2
❶MEA DAN IMPLIKASINYA
PADA PENDIDIKAN

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 3
MEA: INTEGRASI EKONOMI KAWASAN
ASEAN

(Warta Ekspor, Kemendag, 2015)


HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 4
TANTANGAN DAN PELUANG MEA (1)
Peluang:
• Realisasi perdagangan bebas dalam konteks
MEA menimbulkan arus bebas dari satu
negara ke negara lain di ASEAN dalam barang,
jasa, dan tenaga kerja.
• MEA bertujuan memacu pertumbuhan
ekonomi di masing-masing negara ASEAN.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 5
TANTANGAN DAN PELUANG MEA (2)

Tantangan:
• Daya saing produk dan tenaga kerja Indonesia
perlu ditingkatkan dalam era MEA.
• Kualitas SDM yang menopang daya saing
ekonomi bangsa: Berpengetahuan, kreatif,
pemecah masalah, inovatif, kerjasama,
• Proses pendidikan dalam semua jenis dan
jenjang pendidikan harus menopang daya
saing bangsa (termasuk pendidikan kimia).
HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 6
INOVASI PENDIDIKAN KIMIA
SEBELUM ERA MEA
• Serangkaian inovasi dalam bidang pendidikan
kimia telah dilaksanakan di Indonesia
(Pendekatan Inkuiri, pendekatan konsep,
pendekatan pemecahan masalah, pendekatan
kontekstual, pendekatan saintifik).
• Inovasi dalam pendidikan kimia sejauh ini
lebih terorientasi pada penumbuhan
kompetensi keilmuan kimia membina calon-
calon scientist.
HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 7
TANTANGAN BARU INOVASI
PENDIDIKAN KIMIA ERA MEA
• Memotivasi dan menginspirasi peserta didik
untuk memasuki profesi science dan engineering
(bidang profesi yang secara langsung menopang
pertumbuhan ekonomi).
• Lebih berkontribusi pada pengembangan
kemampuan kerjasama, memecahkan masalah,
kreativitas, dan inovatif yang berpotensi
menopang ekonomi.
• Menginklusi inovasi-inovasi yang telah dilakukan
sebelumnya dalam pendidikan kimia.
HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 8
PENDIDIKAN SAINS PERLU TERITEGRASI
DENGAN TEKNOLOGI DAN ENGINEERING
• “For a society so deeply dependent on technology
and engineering, we are largely ignorant about
technology and engineering concepts and
processes, and we have largely ignored this
incongruity in our educational system.”
• “The strength of the engineering &technology
workforce is viewed as an indicator of a nation's
ability to sustain itself”.
(Bybee, 2013)
HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 9
NEXT GENERATION SCIENCE STANDARDS
(2013)
Vision: KNOWLEDGE AND PRACTICE MUST BE
INTERTWINED IN LEARNING EXPERIENCES

Strategy:
• Engaging students in scientific
investigations and argumentation to achieve
deeper understanding of core science ideas
• Integrating the knowledge of scientific
explanations and the practices needed to
engage in scientific inquiry and engineering
design

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 10
❷PENDIDIKAN STEM SEBAGAI
FRAMEWORK BARU INOVASI
PENDIDIKAN KIMIA

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 11
• STEM adalah singkatan dari Science (S),
Teknologi (T), Engineering/Rekayasa (E), dan
Matematika (M).
• Kata STEM digunakan sebagai slogan
reformasi pendidikan di AS Abad ke-21 untuk
menghasilkan SDM (STEM-workforce)
berkualitas bagi peningkatan daya saing
bangsa.
• Berbagai negara maju dan berkembang
mengadopsi konsep pendidikan STEM.
HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 12
KARAKTERISTIK DISIPLIN S.T.E.M

• Sains: Kajian tentang fenomena alam yang melibatkan


observasi dan pengukuran.
• Teknologi: Inovasi-inovasi untuk memodifikasi alam agar
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
• Enjiniring (engineering) : Pengetahuan dan keterampilan
untuk mendesain dan mengkonstruksi mesin, peralatan,
sistem, material, dan proses yang bermanfaat bagi
manusia secara ekonomis dan ramah lingkungan.
• Matematika: Ilmu tentang pola-pola dan hubungan-
hubungan, dan menyediakan bahasa bagi teknologi,
sains, dan enjiniring

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 13
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN STEM (1)

• Pendidikan STEM bukan hanya penguatan praksis


pendidikan dalam bidang-bidang STEM secara
terpisah, melainkan mengembangkan pendekatan
pendidikan yang mengintegrasikan sains, teknonogi,
enjiniring, dan matematika, dengan memfokuskan
proses pendidikan pada pemecahan masalah nyata
dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan
profesi .

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 14
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN STEM (2)
• Pendidikan STEM memperlihatkan kepada peserta
didik betapa konsep, prinsip, dan teknik dari sains,
teknologi, enjiniring, dan matematika digunakan secara
terintegrasi dalam pengembangan produk, proses, dan
sistem yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
mereka.
• Pendidikan STEM sebagai pendekatan interdisiplin
pada pembelajaran, yang di dalamnya peserta didik
menggunakan sains, teknologi, enjiniring, dan
matematika dalam konteks nyata, yang
mengkoneksikan antara sekolah, dunia kerja, dan dunia
global.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 15
KONTINUM POLA INTEGRASI DALAM
PENDIDIKAN STEM

s T S
TRANSDISIPLIN
T E M STEM
E M

Silo T, E, M terinkorporasi S, T, E, M terintegrasi


Dalam Sains penuh

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 16
URGENSI PENDIDIKAN STEM DI
INDONESIA
• Dalam menghadapi era persaingan global,
Indonesia pun perlu menyiapkan sumberdaya
manusia yang handal dalam disiplin-disiplin
STEM secara kualitas dan mencukupi secara
kuantitas.
• Surat kabar Kompas (Juli 2015) merilis
informasi “Indonesia mengalami kendala
kesenjangan antara kebutuhan dan
ketersediaan SDM”.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 17
PENDIDIKAN STEM KOMPATIBEL DENGAN
KURIKULUM YANG BERLAKU (1)
KURIKULUM 2006: Kurikulum 2013
• ….. semangat dan isi • ………. salah satu pola pikir dalam
kurikulum memberikan pengembangan Kurikulum 2013
pengalaman belajar peserta adalah menggeser pola pembelajaran
didik untuk mengikuti dan ilmu pengetahuan tunggal
memanfaatkan (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan
perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, jamak (multidiscipline)
dan seni. • …….bertujuan utk mempersiapkan
• ……. menjamin relevansi manusia Indonesia agar memiliki
pendidikan dg kebutuhan kemampuan hidup sebagai pribadi
kehidupan, termasuk di dan warga negara yang beriman,
dalamnya kehidupan produktif, kreatif, inovatif, dan
kemasyarakatan, dunia afektif serta mampu berkontribusi
usaha dan dunia kerja. pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia
HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 18
PENDIDIKAN STEM KOMPATIBEL DENGAN
KURIKULUM YANG BERLAKU (1)
• Kurikulum 2013 memberikan ruang bagi
pengembangan dan implementasi pendidikan
STEM, yang mengutamakan integrasi S, T, E
dan M secara multi- dan trans-disiplin serta
pengembangan pemikiran kritis, kreativitas,
inovasi, dan kemampuan memecahkan
masalah.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 19
❸PEMBELAJARAN KIMIA
BERBASIS PENDIDIKAN STEM

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 20
PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS
PENDIDIKAN STEM (1)
• Dalam konteks pendidikan dasar dan menengah umum
Indonesia, hanya mata-mata pelajaran sains dan
matematika yang menjadi bagian dari kurikulum
konvensional, sementara mata pelajaran teknologi dan
enjiniring hanya bagian minor atau bahkan tidak ada
dalam kurikulum.
• Salah satu pola integrasi yang mungkin dilaksanakan
tanpa merestrukturisasi kurikulum pendidikan dasar
dan menengah di Indonesia adalah memasukkan
konten enjiniring, teknologi, dan matematika dalam
pembelajaran sains berbasis STEM.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 21
PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS
PENDIDIKAN STEM (2)

KIMIA

T E M

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 22
Bybee (2013):
• Dalam pembelajaran STEM, peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar perlu lebih didorong
untuk mengkoneksikan sains dan engineering.
• Pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi peserta
didik perlu ditantang untuk melakukan tugas-
tugas rekayasa otentik melalui kegiatan-kegiatan
proyek yang mengintegrasikan sains, enjiniring,
teknologi, dan matematika.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 23
PENDIDIKAN STEM MENGAITKAN PROSES
SAINS DAN DESAIN PROSES ENGINEERING

Scientific Process Engineering Process

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 24
PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS STEM(1)

①Pendidikan kimia berbasis STEM menuntut


pergeseran moda proses pembelajaran dari
moda konvensional yang berpusat pada guru
(teacher centered) ke arah moda
pembelajaran berpusat pada peserta didik
(student centered) yang mengandalkan
keaktifan, hands-on, dan kolaborasi peserta
didik.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 25
PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS STEM(2)
② Pembelajaran sains berbasis STEM perlu
dilaksanakan dalam unit-unit pembelajaran
berbasis proyek (project based learning), yang
di dalamnya peserta didik ditantang untuk kritis,
kreatif, dan inovatif dalam memecahkan
masalah nyata, yang melibatkan kegiatan
kelompok (tim) secara kolaboratif.
③ Pembelajaran sains berbasis STEM dalam kelas
didesain untuk memberi peluang bagi peserta
didik mengaplikasikan pengetahuan akademik
dalam dunia nyata.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 26
PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS STEM(3)

④ Penilaian hasil belajar dalam konteks


pembelajaran sains berbasis STEM perlu
lebih menitikberatkan asesmen otentik,
khususnya asesmen kinerja (performance
assessment).
⑤ Penilaian kinerja dengan menggunakan
rubrik yang terancang baik perlu dilakukan
terhadap kinerja peserta didik selama
aktivitas belajar serta produk hasil kerja
kolaboratif.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 27
PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS STEM(4)
⑥ Pengalaman belajar sains berbasis pendidikan
STEM mengembangkan pemahaman peserta
didik terhadap konten sains, kemampuan inovasi
dan pemecahan masalah, soft skills (antara lain
komunikasi, kerjasama, kepemimpinan).
⑦Pembelajaran sains berbasis STEM menumbuhkan
minat dan motivasi peserta didik untuk
melanjutkan studi dan berkarir dalam bidang
profesi iptek, sebagaimana dibutuhkan negara
saat ini dan di masa datang.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 28
❹CONTOH MASALAH UNTUK
MENGINISIASI PEMBELAJARAN KIMIA
BERBASIS PENDIDIKAN STEM

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 29
Bagaimana mengambil Zink dari limbah sel
Leclance?

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 30
Bagaimana membersihkan uang logam yang
telah kusam?

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 31
Bagaimana Mengkreasi “Taman Kimia?”

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 32
Bagaimana menghasilkan listrik dengan
potensial tertentu dari buah-buahan?

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 33
❺TANTANGAN UNTUK INOVASI
& RISET

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 34
① Menghasilkan model unit-unit
pembelajaran kimia berbasis STEM yang
sesuai untuk sekolah-sekolah Indonesia.
② Mendapatkan bukti saintifik (dari riset
berbasis kelas) yang menunjukkan
keefektifan unit pembelajaran kimia
berbasis STEM dalam mengembangkan
keterampilan Abad ke-21.

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 35
Matur Nuwun Sanget

HarryFirman/STEM Ed/kimia/2016 36

Anda mungkin juga menyukai