Anda di halaman 1dari 24

Uji Pembebanan Tiang

KELOMPOK 4
M.SYAFIQ AKBAR
RIFAN CAHYADI
TRISNA SETIANI
SYAFITA KHAIRUNNISA
TUJUAN
LETAK TITIK PENGUJIAN

• Tiang yang diuji terletak pada lokasi di dekat titik bor saat penyelidikan
tanah dilakukan.
• Ukuran tiang yang diuji sama dengan ukuran tiang yang akan digunakan
untuk mendukung bangunan.
• Tiang yang diuji harus dipasang dengan cara dan alat yang sama pada
pelaksanaan.
SISTEM PEMBEBANAN DALAM PELAKSAAN
PENGUJIAN TIANG

1. Suatu landasan (platform) yang


dibebani dengan beban yang berat
dibangun diatas tiang uji.
SISTEM PEMBEBANAN DALAM PELAKSAAN
PENGUJIAN TIANG
2. Gelagar reaksi yang dibebani
dengan beban berat, dibangun
melintasi tiang yang diuji.
Hydraulic jack (dongkrak hidrolik)
yang diletakkan diantara kepala tiang
dan gelagar beguna untuk
memberikan gaya ke bawah dan
pengukur besar beban.
Pendukung gelagar harus berjarak
>1,25m dari tiang uji untuk
memperkecil pengaruh gelagar
reaksi terhadap penurunan tiang
SISTEM PEMBEBANAN DALAM PELAKSAAN
PENGUJIAN TIANG

3. Gelagar reaksi diikat pada tiang


angker yang dibangun di kedua sisi
tiang.
Dongkrak hidrolik dan alat ukur besar
gaya diletakkan diantara gelagar
reaksi dan kepala tiang,
Jarak tiang angker haru paling sedikit
3d > 2m
PENGUKURAN PENURUNAN

Diukur dari penurunannya terhadap


sebuah titik referensi yang tetap atau
dari arloji yang dihubungkan dengan
tiang.

Arloji pengukur dipasang pada


sebuah gelagar yang didukung oleh
dua angker(pondasi).
MACAM-MACAM PENGUJIAN

• UJI BEBAN TEKAN


• UJI BEBAN LATERAL
• UJI TARIK
UJI BEBAN TEKAN

• UJI BEBAN TERTAHAN [METODE ML (Maintained Load)] acuan ASTM D143-


57T
Prosedur umum : menerapkan beban secara bertahap. Setiap tahap
pembebanan,beban ditahan konstan sampai penurupan berhenti lalu
diterapkan beban yang selanjutnya.
Penambahan beban diterapkan setelah kecepatan penurunan kuranf dari
0,305mm/jam atau sesudah 2 jam.
UJI BEBAN TERTAHAN

• Grafik hubungan beban dan


penurunan terhadap waktu
METODE PENETRASI KECEPATAN KONSTAN
(CRP)Constant Rate of Penetration

• Tujuan : untuk menentukan kapasitas ultimit tiang atau beban yang dimana
tahanan tanah telah termobilisasi seluruhnya.
• Gaya tekan yang dibutuhkan untuk penetrasi tiang secara kontinu dicatat.
Penurunan kepala tiang diukur menggunakan arloji pengukur yang didukung
oleh sebuah balok tetap.
METODE PENETRASI KECEPATAN KONSTAN
(CRP)Constant Rate of Penetration

• Grafik hubungan
gaya dan penetrasi
Kurva hubungan gaya
dan penetrasi tidak
mewakili hubungan
keseimbangan antara
beban dan penurunan.
Metode Keseimbangan
oleh Mohan dkk. (1967)

• Tujuan : menentukan kapasitas ultimit tiang.


• Pengujian dilakukan pada tiap tahapnya dengan beban yang sedikit lebih besar
daripada beban yang dibutuhkan dan menguranginya sampai ke suatu beban tertentu
yang diinginkan.
• Kecepatan penurunan berkurang lebih cepat daripada pengujian tiang metode beban
tertahan dan keseimbangan beban.
• Beban dikerjakan dalam periode 3-5 menit melalui dongkrak hidrolik, yaitu 1/10 beban
ultimit yang diperkirakan.
Metode Keseimbangan
oleh Mohan dkk. (1967)
• Beban dikerjakan dalam periode 3-5 menit melalui dongkrak hidrolik, yaitu 1/10
beban ultimit yang diperkirakan.
• Beban ditahan selama kurang lebih 5 menit dan dibiarkan berkurang akibat
penurunan tiangnya sendiri
• Untuk beban lebih besar, lebih baik beban awal ditahan hinggan 1-015 menit
sebelum dibiarkan untuk melonggar.
• Waktu total yang dibutuhkan untuk pengujian umumnya dapat dikurangi 1/3 waktu
yang dibutuhkan untuk pengujian dengan metode beban tertahan
Metode Keseimbangan
oleh Mohan dkk. (1967)

• Perbandingan kurva
bebanpenurunan
yangdari cara
pengujian beban
tertahan dan cara
keseimbangan.
INTERPRETASI HASIL PENGUJIAN

• BEBAN ULTIMIT
Definisi kapasitas ultimit tiang yang dikutip oleh Tomlinson (1977)
INTERPRETASI HASIL PENGUJIAN

• BEBAN IJIN
INTERPRETASI HASIL PENGUJIAN

• METODE DAVISSON
KAPASITAS DUKUNG TIANG YANG
DIGUNAKAN DALAM PERANCANGAN

• Bila saat uji beban tiang mengalami keruntuhan, kapasitas ijin tiang dapat
ditentukan secara langsung dari persyaratan diatas.
• Pengujian dilakukan sampai mencapai 150% atau 200% dari beban rencana.
UJI BEBAN LATERAL

• Tujuan : untuk mengetahui kelakuan defleksi tiang pada waktu


beban telah bekerja.
• Beban lateral yang siijinkan ditentukan dari nilai beban pada
defleksi tiang misalnya 0,25 inch yang dibagi dengan faktor aman
(McNulty, 1956)
UJI BEBAN LATERAL

• Dilakukan dengan menekan


satu/ sepasang tiang.
• Defleksi tiang diukur
dengan arloji pengukur
• Alat pengukur regangan
dipasang pada tubuh tiang
yang tertanam didalam
tanah untuk mengukur
momen lentur tiang yang
terjadi.
UJI BEBAN LATERAL

• Beban ditambahkan
berangsur-angsur sampai
kecepatan gerakan yang
disyaratkan tercapai.
• Tiap penambahan beban
atau setelah gerakan
kepala tiang kurang dari
0,01 inch/jam ditunggu
sampai 1 jam (Alizadeth
dan Davidson (1970))
UJI TARIK

• Dilakukan seperti metode beban tertahan (ML) atau metode CRP.


• Jika beban tarik berupa beban yang tidak menerus seperti beban
gelombang air dalam struktur dermaga maka dilakukan pengujian secar
berulang.
UJI TARIK

• Prinsip pengukuran beban tarik • Grafik hubungan antara beban,


dan gerakan tiang ke atas adalah
waktu dan kenaikan tiang yang
sama seperti pada pengujian
diberikan oleh Tomlinson (1977)
tekan.

Anda mungkin juga menyukai