Anda di halaman 1dari 24

SITI ULIL HIKMAH

VILIA AYU KUMALASARI


FADILAH RISQI AHMADAH
ENISSA ALVIONITA
LIKANATUN CHOTIMAH
DWI FITRI WULANDARI
NAILA HALIMATUZ ZAHRO
PENGERTIAN

Peer teaching merupakan strategi pembelajaran yang cocok


untuk pembelajaran orang dewasa (andragogy) dan self-
direction.

Menurut Jarvis (2001), peer teaching


merupakan kegiatan belajar yang berpusat
pada peserta didik sebab anggota komunitas
merencanakan dan memfasilitasi kesempatan
belajar untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Hal ini diharapkan dapat terjadi timbal balik antara teman sebaya
yang akan merencanakan dan menfasilitasi kegiatan belajar dan
dapat belajar dari perencanaan dan fasilitas dari anggta
kelompok lainnya.
Pembelajaran teman/tutor
sebaya adalah pembelajaran
yang terpusat pada siswa,
dalam hal ini siswa belajar dari
siswa lain yang memiliki status
umur, kematangan/harga diri Model pembelajaran tutor sebaya
dalam kelompok kecil dapat
yang tidak jauh berbeda dari meningkatkan hasil belajar siswa
dirinya sendiri. dimana semua siswa aktif, siswa sangat
antusias dalam melaksanakan tugas,
semua perwakilan kelompok berani
mengerjakan tugas didepan kelas,
siswa berani bertanya dan respon
siswa yang diajar sangat tinggi (Riyono.
2006).
Seseorang yang ditunjuk sebagai tutor
haruslah orang yang memiliki
kemampuan yang lebih tinggi
dibanding dengan tuteenya. Hal ini
karena tutor bertugas untuk melatih
kemampuan tutee yang berkesulitan
belajar.

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang tutor, menurut


Soekarwati (dalam Afifah, 2011:36) adalah sebagai berikut:
1. Menguasai bahan yang akan disampaikan atau ditutorkan.
2. Mengetahui cara mengajarkan bahan tersebut.
3. Memiliki hubungan emosional yang baik, bersahabat dan menjunjung
situasi tutoring.
4. Siswa yang berprestasi akan lebih menunjang pelajaran dengan metode
ini karena siswa yang menjadi tutor tersebut lebih mempunyai
kepercayaan diri.
Dapat disimpulkan..
bahwa metode peer teaching adalah teknik menyampaikan
materi ajar melalui rekan atau bantuan teman sendiri.

Ini berarti bahwa peer teaching itu melibatkan siswa belajar


dari dan dengan satu sama lain dalam cara-cara yang
saling menguntungkan dan di sana terlibat suasana
berbagi pengetahuan, ide dan pengalaman antara peserta.
Jenis-jenis peer teaching menurut miller, barbetta, drevno, martz dan
heron (2015)

1. Classwide peer tutoring (CWPT)


program bimbingan untuk semua siswa di sebuah
kelas. yaitu persiapan bahan materi, instruksi
tentang bagaimana peran antara tutor dan
tutee, dan sesi harian bimbingan classwide.

5. Home-based tutoring 2. Cross-aged tutoring


bimbingan yang dilakukan di tutor lebih tua dari pada tutee
rumah oleh anggota Perlu memperhatikan
keluarganya. penjadwalan kegiatan
Jenis-jenis bimbingan karena memerlukan
peer koordinasi jadwal dari kedua
belah pihak
teaching

4. Small group instruction 3. One-to-one tutoring


bimbingan yang dilakukan bimbingan yang dilakukan oleh satu tutor
dengan cara membentuk untuk satu tutee secara berpasangan.
kelompok kecil yang telah Namun, dapat pula diterapkan untuk satu
diberikan instruksi sebelumnya. pasangan atau banyak pasangan secara
bersamaan, sehingga manfaatnya dapat
dirasakan oleh sejumlah siswa
KARAKTERISTIK PEER
TEACHING

Tutor sebaya terjadi ketika


tutor dan tutee memiliki
usia yang sama.

Siswa yang memiliki daya


serap yang tinggi
mengajarkan materi
kepada teman-temannya.

Siswa bertanya
Terjadi proses
pada teman (tutor) Terjadi
diskusi (belajar-
tanpa adanya secara
mengajar) dengan
paksaan atau spontan.
bahasa sehari-hari.
tekanan pihak lain.
TUJUAN PEER TEACHING

• Memberikan umpan balik sehingga siswabelajar secara aktif


• Siswa lebih cenderung berani untuk bertanya / aktif
• Memotivasi dan meyakinkan siswa
• Efektif untuk meningkatkan harga diri (selfesteem), pengembangan
akademik dan social, meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
• Meningkatkan keseluruhan perilaku, sikap, harga diri, komunikasi,
ketrampilan interpersonal.
MANFAAT PEER TEACHING

Otak bekerja Hasil belajar yang


secara aktif maksimal

Tidak mudah
Proses pembelajaran
melupakan materi
yang menyenangkan
pelajaran

Otak dapat memproses


informasi dengan baik
TEKNIK PEER TEACHING

Besar kelompok mempengaruhi terlibat atau tidaknya


semua peserta didik dalamaktifitas yang dimaksudkan.
1. Besar Kelompok
Besar optimal yang dianjurkan untuk kebanyakankelompok
peer teaching adalah lima sampai sepuluh anggota

Lingkungan terang yang menyolok, pencahayaan yang


terlalu redup atau terlaluterang, suara dari luar, suhu
yang terlalu panas atau terlaludingin, dan penghawaan
2. Lingkungan Fisik
yang tidak adekuat, dapat mepengaruhi derajat
partisipas ibeberapa anggota kelompok dan dapat
menghambat atau memfasilitasi dialog kelompok.
Peserta didikmembutuhkan jadwal yang
memberikan mereka waktu untuk menyelidiki
danmenganalisis informasi. Selain itu, harus ada
3. Faktor-faktor Desain
Mata Ajaran
setidaknya satu hari diantara mataajaran yang
dapat dimanfaatkan peserta didik untuk
menyelesaikan isupembelajaran mereka dan
memeprsiapkan diri untuk sesi selanjutnya.
BEBERAPA STRATEGI YANG HARUS
DIRUBAH DARI PESERTA DIDIK:
• Pengamat dan pencatat yang pasif menjadi
pendengar aktif dan terlibat aktif dalamdiskusi
• Persiapan diri yang minimal sebelum mata ajaran
dimulai menjadi persiapan diriyang lebih baik
• Dari individu yang sekedar hadir menjadi
individu yang berani mengambil resiko
• Individu yang sesuka hati hadir dalam kelas
menjadi individu yang memenuhiharapan
kelompok dalam hal kehadiran
• Kompetisi menjadi kerja sama dalam rekan
• Pembelajaran dimotivasi diri menjadi
pembelajran saling ketergantungan
• Menganggap otoritas pengetahuan diperoleh dari
teks dan pengajar menjadi sikapmenerima diri
sendiri dan rekan sebagai sumber pembelajaran
yang relevan
KRITERIA PROGRAM PENGEMBANGAN PENGAJAR
(FASILITATOR) YANG DIREKOMENDASIKAN:

1. Komponen struktur kelompok


2. Aspek-aspek proses kelompok
3. Menciptakan suatu konteks untuk
diskusi terbuka
4. Mendorong kreativiats dalam
diskusi
5. Mengenali dan menangani konflik
kelompok
6. Mengevaluasi tingkat keterampilan
dan kemampuan pengajar dan
peserta didik
TAHAP PELAKSANAAN PEER TEACHING

1. Pilihlah materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara
mandiri. Materi pelajaran di bagi menjadi sub-sub materi (segmen materi).

2. Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak sub-


sub materi yang akan disampaikan guru. Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap
kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.

3. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu bab materi. Setiap


kelompok di pandu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya.

4. Beri mereka waktu yang cukup, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi sesuai dengan tugas
yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama.

6. Setelah kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan


urutan sub materi, beri kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman
siswa yang perlu diluruskan.
Evaluasi Penerapan Peer Teaching

Sebelum Pelaksanaan

1. Melakukan review terhadap materi dan tujuan yang hendak dicapai


dalam pembelajaran dengan menggunakan metode peer teaching;
2. Menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan aspek-aspek
penilaian kepada siswa;
3. Mempertimbangkan tipe-tipe peserta didik dalam belajar;
4. Menjelaskan feedback apa yang harus dibuat oleh siswa;
5. Menjelaskan beberapa aspek penilaian terhadap teman sejawat yang
harus diisi oleh siswa lainnya;

Saat Pelaksanaan

Langkah-langkah penilaian yang dapat dilaksanakan pada proses adalah penilaian yang
dilakukan oleh guru dan penilaian yang dilakukan oleh teman sejawat berdasarkan
petunjuk yang telah dijelaskan sebelum proses peer teaching dilaksanakan.
Akhir Pelaksanaan

Pada akhir pelaksanaan peer teaching, guru dapat mengajak siswa


untuk memberikan feedback dan refleksi atas strategi yang telah
diterapkan. Siswa diminta untuk menyampaikan tanggapan mereka
terhadap strategi yang telah dilaksanakan.
KELEBIHAN :
1. Meningkatkan motivasi KEKURANGAN:
1. Memerlukan waktu yang
belajar siswa
relatif lama
2. Meningkatkan kualitas 2. Jika siswa tidak memiliki
dan proses dasar pengetahuan yang
pembelajaran relevan maka metode ini
3. Meningkatkan interaktif menjadi tidak efektif
sosial siswa dalam 3. Kemungkinan didominasi
pembelajaran oleh siswa yang suka
4. Mendorong siswa ke berbicara, pintar, atau yang
ingin menonjolkan diri
arah berpikir tingkat
4. Tidak semua guru benar-
tinggi benar memahami cara
5. Mengembangkan masing-masing siswa
keterampilan bekerja bekerja di kelompok
dalam kelompok
CONTOH VIDEO 1
ANALISIS VIDEO 1

Berdasarkan video diatas peer learning didalam pembelajran


siswa dibentuk dalam kelompok yang terdiri dari (4-5 siswa) dan
1 orang siswa tutor kelompok terlihat pada pembelajaran di
kelas ditunujuk satu anak yang memiliki kemampuan lebih
untuk membimbing teman- temannya. Dan dalam kelompok
tersebut dilakukan diskusi kecil mengenai materi atau soal yang
telah diberikan oleh fasilitator atau guru. Setelah semua
kelompok selesai maka guru akan menyimpulkan masalah
tersebut. Yang pada awalnya siswa hanya duduk dengan metode
pembelajaran ceramah dan untuk peer learning siswa akan
berdiskusi aktif dengan satu tutor teman sebayanya.
CONTOH VIDEO 2
ANALISIS VIDEO 2

Sesuai dengan video yang telah ditampilakn dapat disimpulkan bahwa


peer learning merupakan metode pembelajaran yang berpusar pada
peserta didik, sebab didalam prosesnya yang berperan sebagai tutor
adalah teman sejawatnya, sehingga konteks yang didiskusikan menjadi
lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Model pembelajaran peer
learning dalam kelompok kecil merupakan metode yang efektif dalam
memberikan pemahaman pada peserta didik, dalam konteks video
tersebut yakni siklus hidrologi. Manfaat peer learning bagi tutor
sejaway yang memiliki pemahaman lebih, ia dapat membagikan
ilmunya kepada teman sejawat, sekaligus mengulang kembali materi
yang disampaikan, dan bagi tutor, ia menjadi paham akan materi yang
disampaikan tanpa perlu canggung bertanya bila ada kesulitan yang
dihadapinya.
LANJUTAN…

Selain materi dapat lebih mudah dipahami oleh peserta didik, peserta
didik juga saling memberikan dukungan emosional sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan dirinya, mengembangkan kemampuan
sosial, serta meningkatkan motivasi peserta didik. Jenis peer learning
yang tampak pada video small group discussion, dimana kelompok
kecil tersebut digunakan oleh peserta untuk mendapatkan tambahan
pemahaman, ataupun meluruskan kesalahpahaman dalam mempelajari
materi. Dalam video tersebut tampak pula beberapa hal yang
mendukung proses pembelajaran peer learning, yakni kelompok beajar
yang kecil memungkinkan peserta didik leluasa dalam berdiskusi dan
lebih fokus dalam pertukaran informasi, lalu lingkungan sekitar
dengan pencahayaan yang terang juga turut mendukung proses
pembelajaran dan menyampaikan materi yang dijelaskan oleh tutor.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai