Anda di halaman 1dari 43

Anatomi Fisiologi dan

Embriologi
Pendengaran
Kelompok I :
Ainun Aji Setiono (18-007)
Ridho Villiano (18-017)
Firmansyah (18-014)
Anatomi fisiologi pendengaran
Sistem organ pendengaran
 Sistem Pendengaran Perifer
• Telinga luar
• Telinga Tengah
• Telinga Dalam
• Saraf Koklearis
 Sistem Pendengaran Sentral
• Nukleus Koklearis
• Nukleus Olivatorius Superior
• Lemnikus Lateralis
• Kortek Serebi Lobus Temporalis
Fungsi Telinga
 Mendengar
Mendengar penting untuk perkembangan secara normal,
kemampuan berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain.

 Keseimbangan
Penting untuk pergerakan tubuh, posisi dan koordinasi
BAGIAN – BAGIAN TELINGA
Telinga Luar (Auris Eksterna)
 Aurikula = Pinna (Daun Telinga)
• Berbentuk pipih, berlekuk
• Terdiri dari tulang rawan, kecuali lobulus
• Diliputi kulit yang melekat pada perikondrium

Pada proses mendengar


Berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi
dan menentukan arah sumber bunyi untuk diteruskan ke lian
telinga ( Meatus Auditorius Eksternus )
 Liang Telinga ( Meatus Auditorius Eksternus )
• Berbentuk huruf “S”
• Panjang sekitar 2,5 – 3 cm
• 1/3 luar rangka tulang rawan, memiliki rambut dan kelenjar
serumen
• 2/3 dalam rangka tulang

Pada proses mendengar


Berfungsi menyalurkan gelombang suara dari telinga luar -
MT
 Gendang Telinga ( Membran Timpani )
• Berwarna abu mutiara
• Bentuk oval
• Terdiri dari :
1. Pars Flaksida ( 2 lapis )
2. Pars Tensa ( 3 lapis )

Pada proses mendengar


Berfungsi menangkap gelombang suara dan akan bergetar
bila menerima suara lalu menggerakan tulang” pendengaran
Telinga Tengah ( Auris Media )
 Kavum Timpani
 Terdiri dari 3 bagian :
• Epitimpanum
• Mesotimpanum
• Hipotimpanum
 Merupakan kotak 6 dinding yang dibentuk oleh :
• Lateral Membran Timpani
• Medial Promontorium -> Labirin
• Superior Tegmen Timpani -> Lobus Temporalis
• Inferior Bulbus Vena Julgularis
• Anterior Muara Tuba Eustachius, arteri karotis
• Posterior Auditus Ad Antrum, Sel Sel Mastoid
 Isi Kavum Timpani
• Osikel : Maleus, Incus, Stapes
• Muskulus : Tensor Timpani & M Stapedius
• Lain – lain : Ligamen & Saraf ( Korda Timpani )

Pada proses mendengar


• Membran Timpani & Osikel -> memperkuat gelombang
bunyi 22x
• Muskulus tensor timpani & m stapedius -> mengurangi
gelombang bunyi yang terlalu keras

Amplifikasi terjadi karena :


• Adanya perbedaan luas penampang MT & Oval Window
• Daya ungkit tulang” pendengaran
• Bentuk MT yang seperti corong
 Tuba Eustachius
Saluran yang menghubungkan kavum timpani dengan
nasofaring
Berfungsi sebagai :
• Drainase : Mengeluarkan sekret dari telinga tengah ke
nasofarinh
• Proteksi : Menghalangi sekret dari nasofaring ke kavum
timpani
• Ventilasi : Menjaga tekanan udara telinga tengah sama
dengan udara luar
Otot – otot pada Tuba Eustachius, berfungsi untuk membuka
dan menutup tuba eustachius, antara lain :
• Tensor Timpani
• Tensor Velipalatini
• Levator Velipalatini
• Otot Salfingeus

Tuba Eustachius terdiri dari 2 bagian :


• Yang memiliki struktur tulang, terletak pada bagian 1/3
mendekati telinga tengah.
• Yang memiliki struktur kartilaginosa, terletak pada bagian 2/3
yang mendekati nasofaring
Telinga Dalam ( Auris Interna )
 Organ Auditus -> Koklea
• Rumah Siput -> 2½ lingkaran, panjang ± 3.5 cm
• Tiga ruangan : - skala vestibuli : Berisi cairan perilimfe
- skala timpani : Berisi cairan perilimfe
- skala media : : Berisi cairan endolimfe dan
organ corti
• Koklea berfungsi mengubah energi mekanik menjadi listrik.
• Skala vestibuli dan skala media dipisahkan oleh membran
reissner, skala media dan skala timpani dipisahkan oleh
membran basilar.
Organ Corti
• Organ Corti merupakan reseptor pendengaran,rangsang bunyi
(mekanis) menjadi listrik
• terletak di atas membran basilaris dari basis ke apeks
• Terdiri dibagi tiga bagian sel utama yaitu sel penunjang,
selaput gelatin penghubung dan sel-sel rambut
FISIOLOGI PENDENGARAN
Konduksi – Transduksi – Transmisi - Prosesing
Proses Konduksi
Proses Transduksi
Proses Transduksi
Proses Transmisi
Mekanisme Prosesing
Embriologi Telinga
• Secara anatomis telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
telinga dalam, telinga tengah dan telinga luar. Dimana
pembentukannya dimulai dari pembentukan telinga dalam,
telinga tengah dan terakhir pembentukan telinga luar.
• Telinga luar pada dasarnya merupakan corong pengumpul
suara.
• Telinga tengah adalah bagian yang menyalurkan suara dari
telinga luar ke telinga dalam, dan
• Telinga dalam yang mengubah gelombang suara menjadi
rangsang saraf.
Telinga dalam
• Perkembangan telinga dimulai pada minggu ke empat, dimana
terjadi penebalan pada surface ectoderm yang diinduksi oleh
sinyal induksi dari paraxial mesoderm dan notochord.
Kemudian setelah menebal, terbentuklah otic placode.
• Otic placode kemudian berinvaginasi dan terbenam ke surface
ectoderm dan menembus jaringan mesenkim dan membentuk
otic pit.
• Kedua ujung dari otic pit kemudian bersatu dan membentuk
otic vesicle dan pada otic vesicle terjadi pertumbuhan
diverticulum dan pemanjangan.
• Vesicle yang terus berkembang pada bagian ventralnya akan
membentuk sacculus yang kemudian menggulung dan
membentuk cochlear duct.
• Cochlear duct yang menggulung sekitar 2,5 putaran akan
membentuk membran cochlear dan terdapat penghubung
dengan sacculus yaitu ductus reuniens.
• Sedangkan pada bagian dorsal terjadi pembentukan dari
endolymphatic duct, utricle dan semicircular duct dengan
ampulla pada salah satu ujungnya.
• Stimulasi dari otic vesicle akan membuat mesenchyme di
sekitarnya berkondensasi dan berdiferensiasi membentuk
cartilagoneus otic capsule.
• Karena pembesaran dari membranous labirynth, vakuola
muncul di cartilagoneus otic capsule dan segera membentuk
perilymphatic space.
• Perilymphatic space yang berhubungan dengan cochlear duct
berkembang menjadi dua bagian yaitu scala tympani dan scala
vestibuli. Cartilagoneus otic capsule kemudian berosifikasi dan
membentuk bony labyrinth di telinga dalam.
• Telinga tengah
• Bagian telinga tengah berkembang dari tubotympanic recess
dari first pharingeal pouch. Bagian proksimalnya akan
membentuk pharyngothympanic tube (auditory tube).
• Sedangkan bagian distalnya akan membentuk tympanic cavity
yang nantinya akan meluas dan menyelimuti tulang kecil
telinga tengah/ auditory ossicles (malleus, incus dan stapes),
tendon dan ligament serta chorda thympani nerve.
Telinga luar
• Eksternal acoustic meatus terbentuk dari perkembangan first
pharingeal groove bagian dorsal. Pada awal bulan ke tiga,
terjadi proliferasi sel-sel epitel di bawah meatus yang nantinya
akan membentuk sumbat meatus.
• Lalu pada bulan ke tujuh, sumbat meluruh dan lapisan epitel
di lantai meatus berkembang menjadi gendang telinga
definitif.
• Dimana gendang telinga itu dibentuk dari lapisan epitel
ektoderm di dasar acoustic meatus, lapisan epitel endoderm
di tympani cavity dan lapisan intermediate jaringan ikat yang
membentuk stratum fibrosum.
• Sedangkan aurikula terbentuk dari hasil proliferasi mesenkim
di ujung dorsal first and secondary pharyngeal arch yang
mengelilingi first pharyngeal groove dan membentuk auricular
hillock yang berjumlah tiga di masing-masing sisi eksternal
acoustic meatus dan kemudian auricullar hillock akan bersatu
lalu membentuk auricula definitif.
• Pada awalnya, telinga luar berada di regio leher bawah.
Setelah terbentuk mandibula, telinga luar naik ke samping
kepala setinggi dengan mata.

Anda mungkin juga menyukai