Anda di halaman 1dari 27

IN HOUSE TRAINING

PPI di RUANG
PEMULASARAN JENAZAH
TUJUAN PELATIHAN

UMUM KHUSUS
setelah Setelah mengikuti pelatihan
peserta :
mengikuti
• Pengertian
pelatihan • Prinsip pelayanan jenazah
peserta • Jenis pelayanan jenazah
• Prinsip pemulasaran
Memahami jenazah
penatalaksanaan • Alur pjenazah
PPI • Proses dekontaminasi
di pemulasaran • Monitor dan evaluasi
jenazah
POKOK BAHASAN
PENDAHULUAN
DEFINISI
Prinsip pemulasaran jenazah
Prinsip PPI dalam pemulasaran jenazah
Persyaratan bangunan kamar jenazah
PPI kamar jenazah dalam SNARS
Pengelolaan jenazah dengan penyakit menular
Kesimpulan
PENDAHULUAN
Kamar jenazah merupakan sumber infeksi yang potensial tidak
hanya untuk ahli
paotlogi aotopsi tapi juga untuk pengunjung dan petugas
pemulasaran jenazah

Beberapa studi telah melaporkan bahwa dengan kehidupan


mikroorganisme patogenik tertentu akan dilepaskan dari tubuh, jika
tidak diwaspadai dapat menular pada seseorang yang menangani
jenazah tersebut

Hasil penelitian di laboratorium kilinik di Britania Raya tahun 1970


– 1989 menunjukan bahwa tingginya angka Laboratory acruired
infection personel yang bertugas terjangkit infeksi blood borne
virus HIV
Defenisi & tujuan
Defenisi
Pemulasaran jenazah adalah proses yang
meliputi kegiatan memandikan, mengkafani,
mensholatkan, sebelum jenazah dibawa ke
rumah duka atau pemakaman jenazah
Tujuan
Mengetahui Tata cara perawatan Jenazah
sesuai agama dan kepercayaan masing dan
memahami faktor resiko penularan penyakit
PRINSIP PEMULASARAN JENAZAH
Selalu menerapkan kewaspadaan isolasi
(memperlakukan setiap resiko kontaminasi darah,
produk darah dan cairan tubuh serta jaringan
tubuh manusia sebagai bahan infeksius
Tampa mengabaikan budaya dan agama
yang dianut keluarga
Tindakan petugas yang memahami pencegahan &
pengendalian infeksi mampu mencegah penularan
PRINSIP PEMULASARAN JENAZAH
DALAM PPI
Jangan sampai petugas yang merawat tubuh jenazah dan
orang orang disekitarnya menjadi tertular
Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing,
darah, kotoran dll) bisa mengandung kuman sehingga
menjadi sumber penularan
Penerapan Kewaspadaan Isolasi :
 Menggunakan APD
 Dan menghindari kontaminasi transmisi

Alat yang dipakai merawat jenazah diberlakukan khusus


dengan cara dekontaminasi dengan cairan disinfektan
KEWASPADAAN STANDAR DI KAMAR
JENAZAH
Pengelolaan alat kesehatan habis pakai.
Cuci tangan dengan sabun guna mencegah infeksi
silang.
Pemakaian alat pelindung diri, misalnya
pemakaian sarung tangan untuk mencegah kontak
dengan darah serta cairan infeksius yang lain.
Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk
mencegah perlukaan dan penularan
Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
Desinfeksi dan sterilisasi untuk alat yang
digunakan ulang.
Pengelolaan linen
Syarat bangunan
Area tertutup
Jalur jenazah : berdinding keramik, berlantai tidak berpori,
memiliki sistim pembuangan limbah, sistem sirkulasi udara,
sistem mesin pendingin
Jakur masuk keluar jenazah menggunakan pintu Ganda dan
jalur pintu masuk dalam dan luar
Jalur petugas terpisah : Ruang kamar mandi & WC, ruang
ganti pakaian dilengkapi dengan Antiseptik Footbath,
tempat cuci tangan
Tersedia sarana : lemari Alat, Meja Jenazah, Air bersih dan
mengalir, Lemari pendingin, Meja Periksa Organ
Ruang terpisah antara jenazah Infeksius dan Non Infeksius
PPI DI KAMAR JENAZAH DALAM
SNARS
Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan
risiko infeksi di kamar jenazah. (D,W)
Bukti tentang daftar risiko infeksi pada kamar jenazah

Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko


infeksi)
11

Elemen penilaian PPI 7.4.1 Telusur Skor

1. Pemulasaraan D Bukti laporan 10 T


jenazah dan kegiatan 5 L
pemulasaran 0 T
bedah mayat sesuai
O jenazah dan bedah S
dengan regulasi. mayat T
T
(D,O,W)
Lihat ruang pemulasaran
W jenazah dan bedah
mayat, lihat kecukupan
APD, disinfektan

• IPCN
STANDAR NASIONAL AKREDITASIRUMAH SAKITedisi1
• Kepala/staf kamar
12

Elemen penilaian PPI Telusur Skor


7.4.1
2. Ada bukti kegiatan kamar O Lihat proses pengelolaan 10 T
pemulasaran jenazah dan 5 L
mayat dan kamar bedah bedah mayat 0 T
mayat sudah W S
• IPCN T
• Kepala/staf kamar jenazah T
dikelola sesuai dengan
peraturan
perundang-undangan. (O,W)

3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 T


supervisi 1)Bukti form ceklis 5 L
2)Bukti pelaksanaan supervisi
dan kepatuhan prinsip- 0 T
prinsip PPI sesuai dengan W • IPCN S
PENDIDIKAN & PENGAWASAN
PENGAWASAN LIMBAH YANG SUDAH DIPERGUNAKAN
PADA PEMULAZARAN JENAZAH
PENGAWASAN & PENGENDALIAN LINGKUNGAN
DAN LIMBAH CAIR YANG DIGUNAKAN SETELAH
MEMANDIKAN MASUK KE DALAM IPAL
PENGAWASAN PETUGAS
PENGGUNAAN APD
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
PERSONAL HYGIENE
PENGELOLAAN JENAZAH PADA
PENYAKIT MENULAR : HIV
1. Prinsip Dalam Pemulasaraan Jenazah

2. Penanganan Jenazah

3. Kewaspadaan Isolasi pada


Petugas/Keluarga/Masyarakat

4. Penanganan Alat-Alat Yang Sudah


Terkontaminasi
o Dekontaminasi alat-alat
o Pencucian dan pembilasan
o Sterilisasi
o Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
Prinsip Dalam Pemulasaraan Jenazah

Selalu menerapkan Kewaspadaan Standar


(memperlakuka
n setiap cairan tubuh, darah dan jaringan tubuh
manusia sebagai bahan yang infeksius).
Pastikan jenazah sudah didiamkan selama kurang
lebih 4 (empat) jam sebelum dilakukan perawatan
jenazah. Ini perlu dilakukan untuk memastikan
kematian seluler (matinya seluruh sel dalam tubuh).
Tidak mengabaikan budaya dan agama yang dianut
keluarga.
Tindakan petugas mampu mencegah penularan.
Penanganan Jenazah
Semua petugas/keluarga/masyarakat yang
menangani jenazah sebaiknya telah mendapatkan
vaksinasi Hepatitis-B sebelum melaksanakan
pemulasaraan jenazah (catatan: efektivitas
vaksinasi Hepatitis-B selama 5 tahun).
Hindari kontak langsung dengan darah atau cairan
tubuh lainnya.
Luka dan bekas suntikan pada jenazah diberikan
desinfektan.
Semua lubang-lubang tubuh, ditutup dengan kasa
absorben dan
diplester kedap air.
Badan jenazah harus bersih dan kering.
Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh di buka
lagi.
Kewaspadaan Isolasi pada Petugas/Keluarga/
Masyarakat
1. Pengelolaan alat kesehatan habis pakai.
2. Cuci tangan dengan sabun guna mencegah infeksi
silang.
3. Pemakaian alat pelindung diri : Topi, masker, sarung
tangan, gaun dan sepatu
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untukmencegah
perlukaan.
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
6. Desinfeksi dan sterilisasi untuk alat yang digunakan
ulang.
7. Pengelolaan linen
Penanganan Alat-Alat Yang Sudah
Terkontaminasi
Dekontaminasi alat-alat dengan benar menggunakan
caiaran
disinfektan dengan pencampuran tepat

Pencucian dan pembilasan : dilakukan melalui proses


secara fisik untuk menghilangkan darah, cairan
tubuh atau benda-benda asing (debu atau kotoran).
Setelah dicuci dengan deterjen, cairan disinfektan
alat kesehatan dibilas dengan air bersih.

Sterilisasi : sesuai kategori peralatan berdasarkan


Kritikal, semi
kritikal dan Non kritikal
PENGAWASAN PELAKSANAN SOP PADA KEGIATAN
PEMULASARAN JENAZAH (1)

Pastikan petugas yang akan memandikan jenazah


TIDAK ada perlukaan pada tubuhnya . Jika
didapatkan luka terbuka atau borok pada tangan
atau kaki, petugas tidak boleh memandikan
jenazah.
gaun pelindung.
Kenakan sepatu boot dari karet.
Kenakan celemek plastik.
Kenakan masker pelindung mulut dan hidung.
Kenakan kacamata pelindung.
Kenakan sarung tangan karet.
Setelah jenazah selesai dimandikan, siram meja
tempat memandikan jenazah dengan larutan
klorin 0,5%, lalu bilas dengan air mengalir.
PENGAWASAN PELAKSANAN SOP PADA KEGIATAN
PEMULASARAN JENAZAH (2)

Rendam tangan yang masih mengenakan sarung tangan


karet dalam larutan klorin 0,5%, lalu bilas dengan sabun
dan air mengalir.
Lepaskan kacamata pelindung, lalu rendam dalam
larutan klorin 0,5%.
Lepaskan masker pelindung, buang ke tempat sampah
infeksius
Lepaskan celemek plastik, buang ke tempat sampah
medis.
Lepaskan gaun pelindung, rendam pada larutan klorin
0,5%.
Rendam bagian luar sepatu pada lautan klorin 0,5%,
bilas dengan air bersih lalu lepaskan sepatu dan
letakkan di tempat semula.
KESIMPULAN

Standar kamar jenazah adalah sebagai acuan


rumah sakit
sesuai dengan mutu dan standar akreditasi
Tersedianya sarana dan prasarana di intalasi
pemulasaran jenazah
Menerapkan prinsip kewaspadaan standar
Penerapan pemulasaran jenazaha sesuai penilian
SNARS edisi 1
REFERENSI
Standar Kamar Jenazah, kementrian kesehatan RI,
tahun 2004

Pedoman tatalaksana pemulasaran jenazah,


kementerian
kesehatan RI, tahun 2016
Hatur nuhun…
Semoga
bermanfaat
aamiin

Anda mungkin juga menyukai