Anda di halaman 1dari 37

ABORTUS INKOMPLIT

ROSE WIDANTI SUGIYANTO (1702612137)


PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS : ABORTUS INKOMPLIT
AKI  Indikator keberhasilan
2015 Di Indonesia : 305
per 100.000
83,4 per 100.000
Buleleng (121 per 100.000)
Bangli (144,1 per 100.000)
Jembrana (145,7 per 100.000)
Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dibagi menjadi tipe iminens,
dapat hidup di luar kandungan dengan
insipient, incomplete, complete,
batas usia kehamilan kurang dari 20
dan missed abortion
minggu atau berat janin kurang dari 500
gram

Faktor terbanyak adalah Penatalaksanaan yang baik


genetik, maternal, dan dapat mencegah komplikasi
paternal lebih lanjut
Tinjauan pustaka
LAPORAN KASUS : ABORTUS INKOMPLIT
DEFINISI
ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan,

berakhirnya kehamilan sebelum janin viabel atau umur


kehamilan ≤20 minggu atau berat janin ≤500 gram, disertai
atau tanpa disertai pengeluaran hasil konsepsi
KLASIFIKASI
Klasifikasi menurut terjadinya Klasifikasi menurut gambaran klinis
• Abortus spontan • Abortus imminens
• Abortus buatan, Abortus • Abortus insipiens
provocatus • Abortus inkomplit
• Abortus buatan menurut • Abortus komplit
kaidah ilmu • Missed abortion
• Abortus buatan kriminal • Abortus habitualis
• Abortus infeksius
• Abortus septik
ETIOLOGI
 Faktor janin • Faktor maternal
 Kelainan telur, telur kosong • Usia ibu
(blighted ovum), kerusakan • Paritas
embrio, atau kelainan
kromosom (monosomi, trisomi, • Infeksi
atau poliploidi). • Anemia
 Abnormalitas pembentukan • Faktor hormonal
plasenta (hipoplasi trofoblas).
• Faktor imunologis
 Faktor paternal • Kelainan anatomi uterus
 Kelainan kromosom pada • Penyakit-penyakit kronis
sperma yang melemahkan
 infeksi sperma • Faktor psikologis
• Faktor trauma
PATHOPHISIOLOGI
 Lepasnya sebagian atau seluruh bagian embrio akibat adanya perdarahan
minimal
 Kegagalan fungsi plasenta yang terjadi akibat perdarahan  kontraksi uterus dan
mengawali adanya proses abortus
GAMBARAN KLINIS
Amenore
Perdarahan pervaginam
Rasa nyeri atau kram perut di daerah simfisis,
sering disertai nyeri pinggang akibat
kontraksi uterus
Lemah, lesu, kadang disertai demam
GAMBARAN KLINIS
Pemeriksaan ginekologi
Inspeksi vulva
Inspekulo
Vagina toucher (VT)
DIAGNOSIS BANDING
Kehamilan ektopik terganggu: nyeri lebih
hebat dibandingkan abortus.
Mola hidatidosa: uterus biasanya lebih besar
daripada lamanya anmenore dan muntah
lebih sering.
Kehamilan dengan kelainan serviks seperti
karsinoma servisi uteri, polipus uteri, dan
sebagainya.
TATALAKSANA
 Tatalaksana Umum  Metode Bedah dan medis
Pemeriksaan fisik syok  Kuretase

Rujukapabila tidak  Aspirasi


vakum
ada sumber (kuretase isap)
memadai  Dilatasi dan evakuasi
(D&E)
Dukungan emosional
 Dilatasi dan Curretase
(D&C)
KOMPLIKASI
 Perdarahan
 Perforasi uterus
 Syok
 Emboli udara
 Inhibisi vagus
 Keracunan obat/ zat
abortivum
 Infeksi dan sepsis
PROGNOSIS
 Perbaikan endokrin yang abnormal pada wanita
dengan abotus yang rekuren mempunyai prognosis
yang baik sekitar >90 %.
 Pada wanita keguguran dengan etiologi yang tidak
diketahui, kemungkinan keberhasilan kehamilan
sekitar 40-80 %.
 Sekitar 77 % angka kelahiran hidup setelah
pemeriksaan aktivitas jantung janin pada kehamilan
5 sampai 6 minggu pada wanita dengan 2 atau
lebih aborsi spontan yang tidak jelas.
Laporan kasus
LAPORAN KASUS : ABORTUS INKOMPLIT
Identitas Pasien
NAMA : NI LUH MERIANTI
USIA : 31 TAHUN
TANGGAL LAHIR : 7 JUNI 1988
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : HINDU
ALAMAT : BR MERTASARI III, TABANAN
KEBANGSAAN : INDONESIA
STATUS : MENIKAH
PENDIDIKAN : SMA
NO CM : 732375
TANGGAL MRS : 15-8-2019
Anamnesis
KELUHAN UTAMA
PERDARAHAN PERVAGINAM
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
PASIEN DATANG KE IGD RSUD TABANAN PUKUL 10.00 WITA
DENGAN KONDISI SADAR MENGELUH KELUAR DARAH
PERVAGINAM BERUPA GUMPALAN DARAH DAN NYERI PERUT
BAGIAN BAWAH SEJAK PUKUL 07.00 WITA (15-8-2019). NYERI
PERUT DIRSAKAN MENDADAK DAN DIRASAKAN SEMAKIN
BERTAMBAH. RIWAYAT TELAT HAID (+). TIDAK ADA KELUHAN
BAB MAUPUN BAK, RIWAYAT BERHUBUNGAN SEKSUAL
TERAKHIR (+) 3 HARI YANG LALU
 Riwayat Menstruasi
 Menarche : 14 tahun
 Siklus Menstruasi : teratur, 28-30 hari
 Volume : 20-60 cc perhari
 Lamanya : 4-5 hari
 Keluhan saat menstruasi : tidak ada
 Pernah keluar darah diluar siklus haid: tidak pernah
 HPHT : 6 April 2019
 UK : 17 minggu 3 hari
 Tafsiran Persalinan : 13 Januari 2020
 Riwayat Perkawinan
 menikah, pada tahun 1999 usia pasien saat menikah adalah
20 tahun. Saat ini pasien sudah menikah selama 20 tahun

No Umur JK BBL Bidan/RS/d Pspt/S Abortus Tahun


kehamilan ukun C

1 Aterm P 2800 g Bidan Pspt - 2017

2 Hamil ini - - - -
 Riwayat Perkawinan
Status pasien saat ini sudah menikah. Pasien menikah satu kali pada tahun 2015 usia pasien saat
menikah adalah 27 tahun. Saat ini pasien sudah menikah selama 4 tahun.

 Riwayat ANC
Pasien mengaku sudah memeriksakan kehamilannya sebanyak 2 kali selama kehamilan. kontrol
pertama kali saat usia kandungan 6 minggu di bidan. kontrol kedua di bidan saat usia kandungan
12 minggu di bidan. Kontrol ketiga di dokter praktik saat usia kandungan 17 minggu.

 Riwayat Pemakaian Kontrasepsi


Pasien sebelumnya tidak menggunakan alat kontrasepsi.

 Riwayat Penyakit Terdahulu


Pasien mengeluhkan adanya riwayat tekanan darah tinggi dan kista. Penyakit lain seperti asma,
kencing manis dan penyakit jantung disangkal. Pasien juga mengatakan bahwa ia tidak memiliki
riwayat alergi terhadap obat ataupun makanan tertentu.

 Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit sistemik seperti tekanan darah tinggi, kencing manis,
asma, jantung dan riwayat alergi terhadap obat maupun makanan pada keluarga pasien.
 Riwayat Sosial
 Pasien merupakan seorang Ibu Rumah Tangga. Pasien
mengaku tidak merokok atau mengkonsumsi minuman
beralkohol. Selama hamil ini pasien mengaku beraktifitas
seperti biasa.

 Kondisi Psikologis
 Pada pasien ini tidak terdapat masalah perkawinan, tidak
mengalami kekerasan fisik, atau trauma dalam kehidupan.
Konsultasi dengan psikiater tidak pernah dilakukan
sebelumnya oleh pasien. Pasien saat ini menerima
keadaannya. Dukungan sosial berasal dari suami dan
pendamping yang diinginkan pasien adalah suaminya.
Pemeriksaan Fisik
Status Present ( IDG RSUD Buleleng 4/8/2019)
 . Status Present
 Keadaan Umum : Baik
 GCS : E4V5M6
 Tekanan Darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Respirasi : 20 x/ menit
 Suhu Aksila : 36,5 o C
 BB Sebelum Hamil : 55 Kg
 BB Sekarang : 59 Kg
 Tinggi Badan : 152 cm
 IMT : 25,54
Status General
 Mata : anemis -/-, ikterus -/-, isokor
 THT : Kesan tenang
 Thorax
 Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
 Pulmo : suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
 Abdomen : ~ status ginekologi
 Vagina : ~ status ginekologi
 Ekstremitas : Hangat
Status Ginekologi
Abdomen :
Distensi (-), Bising Usus (+) Normal
Pemeriksaan dalam :
• Inspekkulo Vulva/Vagina :
Vagina : fluksus (+), flour (-), tampak jaringan (+),
Porsio : Pembukaan (+), licin, livide (+)

• Vaginal toucher :
Vagina : fluksus (+), flour (-)
Porsio : pembukaan (+), teraba jaringan (+),
slinger pain (-)
Corpus Uteri : antero flexi, b/k > normal
AP : massa -/-, nyeri -/-
CD : Bulging (-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

Hasil Pemeriksaan Nilai Normal


WBC 14.5 10e3/uL 3,6-11,0
RBC 5,20 10e6/uL 3,8-5,2
HGB 15,1 g/dL 11,7-15,5
HCT 43,1% 35-47
MCV 82,9 fL 80-100
MCH 29,0 pg 26-34
MCHC 35,0 g/dL 32-36
RDW 13,3 % 11,5-14,5
Diagnosis
• Abortus Inkomplit

Penatalaksanaan
 Pemeriksaan laboratorium : darah lengkap, BT, CT
 Terapi : • drip IVFD RL 500 cc + oxytocin 20IU ~ 28tpm
Kuretase dengan GA
 Monitoring : Perdarahan, keluhan, tanda-tanda vital
 KIE :
Pasien dan keluarga dijelaskan tentang keadaan
pasien, diagnosis dan rencana penanganan,
pengawasan lanjutan, komplikasi dan prognosisnya.
2.7. Perjalanan Persalinan

Follow Up
Kamis, 15 Agustus 2019 (pk 11.45wita)

Telah dilakukan kuretase di dapatkan jaringan 50gr dan perdarahan 30cc


Laporan Operasi:
- Pasien dalam posisi litotomi
- Bersihkan dan antiseptis lapangan operasi dengan povidone iodine, persempit lapangan
operasi dengan doek steril
- Kosongkan blass dengan foley catheter no.16
- Pasang sims posterior , visualisasi porsio dan fiksasi dengan tenakulum arah pukul 11.00
- Lakukan anestesi paraservikal dengan lidocaine pada arah jam 05.00 dan 07.00
- Evaluasi porsio  dilakukan sondase  di dapatkan corpus anteflexi dengan sondase ±
8cm
- Dilakukan kuretase dengan sendok kuret no.4  didapatkan sisa jaringan ±50gr dengan
perdarahan ±30cc
- Evaluasi Perdarahan  perdarahan aktif (-)
- Inj oxytocin 10 IO (I.M) dan Inj methylergometrin 1amp (I.M)
- Operasi selesai
2.7. Perjalanan Persalinan

Follow Up
Kamis, 15 Agustus 2019 (pk 11.45wita)

S Nyeri perut bawah (+)


Status Present
O TD : 110/80 mmHg HR : 84/menit
TAX : 36,5°C RR : 20x/ menit

Status General
dalam batas normal

Status Ginekologi
Abdomen : Distensi abdomen (-), bisisng usus (+) normal
Vagina : perdarahan aktif (-)

Abortus inkomplit paska kuretase H-0


A
- IVFD RL 500cc 28tpm + oxytocin 20IU s/d 12jam post kuretase
P - Amoxxicilin 3x500mg - Asam mefenamat 3x500 mg
- Metylergometrin 3x 0,125 mg - Sulfas Ferosus 2x300mg
2.7. Perjalanan Persalinan

Follow Up
Kamis, 15/08/2019 (pk. 13.45wita) , evaluasi 2 jam post kuretase
Nyeri perut bawah (+) minimal
S
Status Present
O TD : 110/70 mmHg HR : 84x/menit
TAX : 36,5°C RR : 20x/ menit

Status General
dalam batas normal

Status Ginekologi
Abdomen : Distensi abdomen (-), bising usus (+) normal
Vagina : perdarahan aktif (-)

Abortus inkomplit pasca kuretase H-0


A
- IVFD RL 500cc 28tpm + oxytocin 20IU s/d 12jam post kuretase
P - Amoxxicilin 3x500mg - Asam mefenamat 3x500 mg
- Metylergometrin 3x 0,125 mg - Sulfas Ferosus 2x300mg
- Pindah ruangan
2.7. Perjalanan Persalinan

Follow Up
Jumat, 16 agustus 2019 (06.00)
Nyeri perut bawah (-), BAK Spontan, Mobilisasi (+)
S
Status Present
O TD : 110/80 mmHg HR : 80/menit
TAX : 36,5°C RR : 20x/ menit

Status General
dalam batas normal

Status Ginekologi
Abdomen : Distensi abdomen (-), bising usus (+) normal
Vagina : perdarahan aktif (-)

Abortus Inkomplit pasca kuretase H-1


A
- Amoxxicilin 3x500mg - Asam mefenamat 3x500 mg
P - Metylergometrin 3x 0,125 mg - Sulfas Ferosus 2x300mg
Poliklinis, Kontrol 19 Agustus 2019 di Puskesmas
pembahasan
LAPORAN KASUS : ABORTUS INKOMPLIT
Diagnosis
Dari anamnesis pasien mengeluh keluar darah pervaginam berupa
gumpalan darah dan nyeri perut bagian bawah.
HPHT : 6 April 2019
Umur kehamilan yaitu 19 minggu 6 hari

Pada pemeriksaan vagina yaitu fluksus (+), flour (-), massa (-)
Porsio pembukaan (+), fluksus (+),flour (-), jaringan (+)
Vaginal toucher ditemukan fluksus (+), flour (-), Porsio pembukaan 1
cm, teraba jaringan, slinger pain (-) , Corpus Uteri antero flexi, AP tidak
terdapat massa ataupun nyeri dan pada Cavum douglass Bulging (-)

Berdasarkan uraian anamnesa dan pemeriksaan fisik, maka diagnosa


Pasien ini mengarah pada abortus inkomplit
Penatalaksanaan
 Mengeluarkan sisa hasil konsepsi  kuretase.
 medikamentosa  antibiotika, analgetika,
dan uterotonika.
 observasi  dua jam setelahnya untuk
monitoring vital sign
KIE
diagnosis penyakit, tatalaksana serta komplikasinya,
rencana tentang kehamilan yang berikutnya, kontrol
atau evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
Pada kasus ini adalah baik,
dubius ad bonam
Prognosis
 Ad vitam : Dubius Ad Bonam
 Ad Functionam : Dubius Ad Bonam
 Ad Sanationam : Dubius Ad Bonam

Pada kasus ini adalah baik,


dubius ad bonam
kesimpulan
PASIEN DIDIAGNOSIS DENGAN ABORTUS
INKOMPLIT KARENA PASIEN MENGALAMI SAKIT PERUT
HILANG TIMBUL, PENDARAHAN PERVAGINAM
DISERTAI KELUARNYA JARINGAN. PADA USIA
KEHAMILAN KURANG DARI 20 MINGGU, PADA
INSPEKULO TAMPAK SISA JARINGAN DAN PORTIO
MEMBUKA 1 CM.

PADA PASIEN DILAKUKAN KURETASE, DAN


PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA SERTA KONSELING
DAN EDUKASI.
TERIMA KASIH
LAPORAN KASUS : ABORTUS INKOMPLIT

Anda mungkin juga menyukai