Anda di halaman 1dari 19

PENGOLAHAN LIMBAH

INDUSTRI PT. PETROKIMIA

SEPTI K U SU MA A STU TI 11 4 1 80 500 3


SRI FREDLINA GULO 11 4 1 80 500 4
DESKRIPSI PERUSAHAAN

Industri petrokimia adalah industri kimia yang mengolah


bahan baku minyak bumi, gas alam ataupun batubara melalui
proses kimia fisika, yang menghasilkan berbagai produk kimia,
baik produk petrokimia dasar/hulu,produk petrokimia antara
maupun produk petrokimia hilir.

Salah satu produk dari industri petrokimia adalah pupuk.


Misalnya pupuk urea.
PENGELOMPOKAN INDUSTRI
PETROKIMIA
1. Industri petrokimia hulu
Industri petrokimia hulu merupakan industri paling hulu dalam
rangkaian industri petrokimia, memproses bahan baku berupa naphta
dan/atau kondensat menjadi hidrokarbon olefin, aromatik, dan parafin.
2. Industri petrokimia antara Industri petrokimia
industri yang memproses bahan baku olefin, aromatik (produk
industri petrokimia hulu) menjadi produk-produk turunannya seperti vinyl
chloride, styrene, ethylene glycol, dll.
3. Industri petrokimia hilir
industri yang mengolah bahan yang dihasilkan oleh industri
petrokimia antara menjadi berbagai produk akhir yang digunakan oleh
industri atau konsumen akhir.
PRODUKSI PT. PETROKIMIA

PABRIK I : a. Pabrik Amoniak


b. Pabrik CO2
c. Pabrik Urea
d. Pabrik ZA I
e. Pabrik ZA III

PABRIK II : a. Pabrik Phosnka I-IV


b. Pabrik NPK I-IV
c. Pabrik PF
d. Pabrik ZK
PRODUKSI PT. PETROKIMIA

• PABRIK III : a. Pabrik Asam Fosfat


b. Pabrik Asam Sulfat
c. Pabrik AlF3
d. Pabrik Cement Retarder
e. Pabrik ZA II
PERMASALAHAN INDUSTRI

Di industri petrokimia gresik ini limbah yang memerlukan


penanganan serius adalah limbah cair yang diakibatkan dari
beberapa kondisi :
Bocoran dari suatu peralatan, bocoran dari tumpahan saat
pengisian. Pencucian atau perbaikan dari suatu peralatan
PABRIK III
JENIS LIMBAH PETROKIMIA

1. Limbah pencemar gas atau limbah gas, yaitu gas-gas


buangan proses, seperti gas CO2, CO, H2S.
2. Limbah pencemar cair atau limbah cair, yaitu air buangan
atau air yang berbentuk larutan buangan proses.
3. Limbah pencemar padat atau limbah padat, yaitu limbah
padat buangan atau yang berbentuk larutan buangan proses,
seperti plastik-plastik dan resin-resin buangan proses, logam-
logam berat (seperti: Pb, Hg, Cd, Fe,Cu dll).
KARAKTERISTIK LIMBAH PETROKIMIA

Proses dihasilkannya limbah cair dengan laju 15 m3


per jam, terdapat:
• BOD 100 mg/lt,
• COD 1500-6000 mg/lt,
• suspended solid 100-400 mg/lt,
• minyak dan lemak 30-600 mg/lt,
• phenol sampai dengan 100 mg/lt.
Proses dihasilkannya limbah gas mengandung
• CO, NOx, (200 ton per tahun),
• SOx (600 ton per tahun)
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
PENGOLAHAN PENDAHULUAN
(PRETREATMENT)
PADA PENGOLAHAN TAHAP INI KEGIATAN
YANG DILAKUKAN: PENGAMBILAN BENDA
YANG TERAPUNG DAN PENGAMBILAN
BENDA MENGENDAP SEPERTI PASIR.

Pengambilan benda-benda yang terapung dengan


cara melewatkan air limbah melalui celah-celah
saringan kasar atau dengan alat pencacah
(cominutor) untuk memotong zat padat yang
terdapat pada air limbah tanpa mengambilnya dari
aliran air tersebut.

Sendimentasi/pengendapan →Terdapat bak


pengendap untuk pengambilan benda/pasir
yang mengendap, di dasar bak dopasang alat
penyedot pasir (grit dragger) atau alat
pengangkat pasir yang disebut macerator
yang berfungsi mengumpulkan pasir yang
mengendap kesatu tempat dengan
menggunakan alat penggaruk.
2.PENGOLAHAN PERTAMA (PRIMARY TREATMENT)

Pada tahap pengolahan ini, padatan dan bahan organik


tersuspensi dipisahkan dari air limbah. Pemisahan ini biasanya
dilakukan dengan operasi fisik, seperti pengendapan atau
sedimentasi. Ada 2 proses flash mixing dan slow mixing
3. PENGOLAHAN KEDUA (SECONDARY TREATMENT)

Pengolahan kedua terutama untuk memisahkan bahan organik dan padatan


tersuspensi yang dapat terdegradasi secara biologis. Pengolahan tahap ini biasanya
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme untuk memisahkan kontaminan-
kontaminan dalam air limbah sehingga dikategorikan sebagai inti pengolahan
biologis.
Tahapan pengolahan ini merupakan lanjutan dari primary tretment (secondary
clafier), berfungsi untuk memisahkan lumpur aktif (activated sludge) dari MLSS
(Mixed Liquor Suspended Solid). Lumpur yang mengandung bakteri yang masih
aktif akan direserkulasikan kembali ke tangki aerasi dan lumpur yang mengandung
bakteri yang sudah mati atau tidak aktif lagi akan dialirkan menuju sludge thickener
atau pengolah lumpur yang lain.
PENGOLAHAN KETIGA (TERTIARY TREATMENT)

Pengolahan ini adalah lanjutan dari pengolahan-pengolahan terdahulu,


pengolahan jenis ini baru akan dipergunakan apabila pada pengolahan pertama dan
kedua masih banyak terdapat zat tertentu yang masih berbahaya bagi masyarakat
umum. Pengolahan ketiga ini merupakan pengolahan secara khusus sesuai dengan
kandungan zat terbanyak dalam air limbah yang khusus pula.
pengolahan air limbah tahap ketiga; coagulation and sedimentation, filtration,
carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or
flotation. Pada proses ini dilakukan pemisahan secara kimia untuk lebih
memurnikan air yang belum sepenuhnya bersih.
5. Pembunuhan bakteri (desinfektan)
Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau
membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam air
limbah.
6. Pengolahan lanjutan (ultimate disposal)
Dari setiap pengolahan air limbah maka hasilnya berupa
lumpur yang perlu untuk dilakukan pengolahan secara khusus
agar lumpur tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk
keperluan hidup misalnya untuk pupuk dan menimbun
lubang
CARA PENGOLOHAN LIMBAH CAIR

Pengolahan secara anaerob


Pengolahan secara aerob Pengolahan ini biasanya disebut dengan
fermentasi metan dan dalam proses tersebut
Yaitu perlakuan air limbah untuk
terdapat beberapa tahapan yaitu hidrolisis
pemrosesan dengan metode biologi dengan
(pencairan), pengasaman, dan fermentasi
cara aerobik melibatkan populasi
metan. Jika air buangan dari pengolahan
mikroorganisme yang bersifat campuran.
secara anaerob lepas ke dalam perairan
Susunan campuran mikroorganisme
terbuka, maka perlu adanya tahap pasca
tersebut bergantung pada faktor-faktor,
pengolahan yang sesuai, hal ini disebabkan
seperti sifat dan susunan air yang harus
karena penetapan nilai BOD tidak terjadi
ditangani, suhu, waktu tinggalnya air, dan
sempurna atau tidak sesuai standard dan
yang lebih penting adalah lama tidaknya
masih mengandung senyawa yang
lumpur (bahan organik dan anorganik)
seharusnya tidak bercampur dengan air
dalam system peralatan. (nitrogen dalam bentuk ammonium dan
belerang dalam bentuk sulfida).
TEKNIK PENGOLOHAN LIMBAH CAIR
1. Pengolahan pendahuluan (pre-treatment)
2. Pengolahan pertama (primary treatment)
3. Pengolahan kedua (secondary treatment)
1
2 3

5& 6

4 4. Pengolahan ketiga (tertiary treatment)


5. Pembunuhan bakteri (desinfektan)
6. Pengolahan lanjutan (ultimate disposal)
PENGOLAHAN LIMBAH GAS

• Teknologi penghilang partikulat meliputi, fabric filter,


penyaring keramik, srubber, electrostatic
precipitation. Pembebasan gas-gas harus
diminimasi dengan kondensasi, absorpsi, adsorpsi
(menggunakan karbon aktif, silica gel, alumina
aktif, dan zeolit), dan dalam beberapa kasus
digunakan biofiltration, bioscrubbing
(menggunakan kompos, bioflora untk mengolah
senyawa organik biodegradable), dan penguraian
kompsisi secara thermal.

Anda mungkin juga menyukai