MENGHADAPI ACFTA
KONDISI SAAT INI
• Inflasi di Jawa Timur relatif terkendali
2004 2005 2006 2007 2008 2009
NO KOTA/PROV/ NAS
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 SURABAYA 6,06 14,1 6,71 6,27 8,73 3.39
2 MALANG 6,28 15,7 5,92 5,93 10,49 3.39
3 KEDIRI 6,38 16,8 7,77 6,88 9,52 3.60
4 JEMBER 6,24 16,9 6,84 7,25 1063 3.66
5 JAWA TIMUR 5,92 15,2 6,76 6,48 9,66 3.62
6 NASIONAL 6,4 17,1 6,60 6,59 11,06 2.78
FREKUENSI
NO. TAHUN NILAI TRANSAKSI
(Kali)
1 2003 1 Rp 1.304.250.000
2 2004 4 Rp 110.738.570.000
3 2005 11 Rp 330.619.480.000
4 2006 12 Rp 248.209.895.000
5 2007 12 Rp 269.054.125.000
6 2008 12 Rp 299.470.475.000
7 2009 12 Rp 502.311.180.000
JUMLAH 64 Rp 1.761.707.975.000
ANALISA SWOT
STRENGTH WEAKNESS
- Jawa Timur sebagai gerbang bagi - Kesadaran masyrakat terhadap cinta
perdagangan di kawasan timur Indonesia produk dalam negeri masih rendah
- Terkendalinya inflasi ( 3,62% pd th 2009) - Kesadaran masyarakat terhadap hak dan
- Tersedia infrastruktur yang cukup perlindungan konsumen masih rendah
memadai bagi perdagangan (pelabuhan - Kelembagaan perlindungan konsumen
laut internasional, bandara internasional, masih belum optimal
jalan tol, dsb.) - Kuantitas dan kualitas SDM aparat terkait
- Besarnya kontribusi perdagangan antar pengawasan barang beredar belum
provinsi (Rp. 173 Triliun pada th 2009) memadai
- Adanya 4 perwakilan dagang Jawa Timur - Penerapan standarisasi masih rendah
di Provinsi lain (NTT, Kaltim, Riau, Sulsel) (khususnya SNI dan HKI)
- Potensi pasar regional Jatim sangat besar - Lemahnya penerapan regulasi pasar,
( 37,1 juta jiwa) terutama dalam pengendalian pasar
- Berkembangnya pasar ritel di Jatim (614 modern di kab/kota
pasar modern dan 1383 pasar tradisional) - Pembentukan harga sebagian produk
- Jumlah pengusaha di Jatim cukup besar (gula, daging sapi, beras,dll) masih
- Jawa Timur telah memiliki 11 gudang dikuasai oleh sindikasi / kartel
terkait sistem resi gudang dan pada tahun
2010 akan dibangun 2 gudang lagi
ANALISA SWOT
OPPORTUNITY THREAT
- Pada umumnya produk impor dari - Membanjirnya produk impor dengan
negara Cina masih berkualitas lebih harga murah, khususnya dari negara
rendah dari produk lokal (misal : Cina
mainan anak, makanan, sebagian
elektronika)
- Pengadaan barang dan jasa oleh
pemerintah memprioritaskan produk
dalam negeri
- Potensi pariwisata Jawa Timur sangat
besar
PERMASALAHAN SOLUSI
Minimnya jumlah lembaga yang berwenang Memperbanyak jumlah LS-PRO di Jawa Timur dan
mengeluarkan SNI di Jawa Timur (2 LS-PRO) menambah ruang lingkup akreditasi bagi LS-PRO
yang sudah ada.
Belum semua kab/kota di Jawa Timur memiliki Mendorong pembentukan lembaga perlindungan
lembaga perlindungan konsumen konsumen di setiap kab/kota di Jawa Timur
Kesadaran konsumen terhadap hak-haknya masih Meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada
kurang. konsumen mengenai hak dan pelindungan
konsumen
PERMASALAHAN SOLUSI