JAMINAN
Pengertian Jaminan
karena perjanjian)
Dalam BW
- Gadai
- Hipotek
Jaminan
Kebendaan
Di luar BW
Memiliki hak
didahulukan
Hak Jaminan Umum
Sederajat
a. Borgtocht (Penanggungan)
b. Perjanjian Garansi
c. Perjanjian Tanggung Menanggung (tanggung
renteng)
Perjanjian Penanggungan
oleh debitur
- Sepengetahuan atau atas permintaan debitur/
kreditur.
Subrogasi dan Hak Regres
Seorang penjamin yang telah melakukan
pembayaran utang debitur kepada kreditur
dengan sendirinya menggantikan (subrogasi)
kedudukan kreditur yang mempunyai hak menuntut
kembali penggantian pembayaran (regres) kepada
debitur yang dijamin.
Kewajiban Penjamin Beralih kepada
Ahli Waris
Jikalau penjamin meninggal dunia maka
persetujuan penjaminan tidak terputus. Jaminan
beralih dan diteruskan oleh ahli waris (Pasal 1826
BW).
Perbedaan Perjanjian Penanggungan dan
Perjanjian Garansi
1. Perjanjian garansi merupakan perjanjian yang berdiri sendiri
sedangkan perjanjian penanggungan bersifat accessoir. Kalau
perjanjian penanggungan hanya mungkin kalau ada perikatan lain,
yang dijamin, maka pada perjanjian garansi tidak ada syarat
seperti itu, bahkan perjanjian garansi justru diberikan sebelum
pihak ketiga yang dijamin terikat. Dalam peristiwa di mana orang
yang akan dijamin sudah terikat dalam suatu perikatan tertentu,
orang justru memilih bentuk perjanjian penanggungan.
2. Pada umumnya suatu perjanjian yang menanggung pemenuhan isi
kewajiban pembayaran sejumlah uang yang dikualifisir sebagai
perjanjian penanggungan. Biasanya perjanjian untuk menanggung
bahwa akan dilakukan sesuatu atau tidak akan dilakukan sesuatu
oleh pihak ketiga dikualifisir sebagai perjanjian garansi.
3. Perjanjian penanggungan ada hak subrogative (Pasal 1840) dalam
hal Boreg membayar utang debitur
Syarat Perjanjian Penanggungan (1)
A
(Boreg)
Penanggungan Bank
Seorang Penanggung(Borg) menjamin semua dan atas
dasar apa saja, yang pada saat itu atau di
kemudian hari akan terhutang oleh debitur kepada
kreditur.
Beda antara Penanggungan Kredit
dan Penanggungan Bank
Pada penanggungan kredit sumber utang yang
dijamin disebutkan dengan jelas
Pada penanggungan bank, tidak disebutkan
sumber utangnya (apa saja dan yang atas dasar
apa saja terhutang di kemudian hari) dan Bank
bebas untuk nantinya memberikan kredit atau tidak.
Penanggungan Pembangunan
Seorang penanggung (borg) mengikat diri sebagai
penjamin terhadap pemberi proyek (bouwheer) untuk
melaksanakan pembangunan.
Kewenangan Bertindak
Penanggungan merupakan pemberian jaminan
dengan seluruh harta Borg dan karenanya
membawa akibat hukum terhadap harta keluarga
(harta perkawinan). Menurut pasal 35 Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974:
1. Mengenai harta bersama, suami atau istri dapat
bertindak atas persetujuan kedua belah pihak;
2. Mengenai harta bawaan, masing-masing suami
dan istri mempunyai hak sepenuhnya untuk
melakukan perbuatan hukum mengenai harta
bendanya.
Perjanjian Garansi (Pasal 1316
KUHPerdata)
Persamaan
Keduanya mengandung unsur menjamin
pelaksanakan kewajiban perikatan tertentu dari
seorang debitur.
Perikatan Tanggung Menanggung
(Tanggung Renteng)
1. Perikatan Tanggung Renteng Aktif
Kreditur 1
Debitur
Kreditur 2
Tanggung Renteng Aktif (1)
Ada beberapa kreditur dalam suatu perikatan.
Ada persetujuan secara tegas bahwa masing-
masing diberikan hak untuk menuntut pemenuhan
seluruh utang.
Pembayaran yang dilakukan kepada salah satu di
antara kreditur membebaskan debitur, meskipun
perikatan menurut sifatnya dapat dipecah dan
dibagi antara para kreditur (Pasal 1278 BW).
Tanggung Renteng Aktif (2)
Hak pilih pada debitur, untuk menentukan apakah
ia akan membayar kepada kreditur yang satu atau
kreditur lainnya di antara para kreditur tersebut,
selama ia belum digugat oleh salah satu kreditur.
Pembebasan yang diberikan oleh salah seorang
kreditur dalam perikatan tanggung menanggung,
tidak dapat membebaskan debitur untuk selebihnya
dari bagian kreditur tersebut.
2. Perikatan Tanggung Renteng Pasif
Debitur
Kreditur 2
Debitur
Tanggung Renteng Pasif (1)
1. Hak Istimewa
2. Gadai dan Hipotek
(Pasal 1133 BW)
PENGERTIAN HAK ISTIMEWA
Suatu hak yang oleh undang-undang diberikan
kepada seorang berpiutang sehingga tingkatnya
lebih tinggi daripada orang berpiutang lainnya,
semata-mata berdasarkan sifat piutangnya.
Kedudukan hak istimewa
Pada umumnya gadai dan hipotek lebih tinggi
daripada hak istimewa, kecuali dalam hal dimana oleh
undang-undang ditentukan sebaliknya (1134 BW)
Diantara orang-orang yang diistmewakan,
tingkatannya diatur menurut berbagai-bagai sifat-
sifat hak istimewanya (1135 BW)
Semua orang berpiutang yang tingkatannya sama
dibayar menurut keseimbangan (1136 BW)
Jenis hak istimewa
Hak istimewa mengenai benda-benda tertentu
(privilege khusus).
Hak istimewa mengenai seluruh benda, baik
bergerak maupun tidak bergerak (privilege umum).
Hak istimewa jenis yang pertama didahulukan
daripada jenis yang terakhir ( 1138 BW)
Hak-hak istimewa mengenai benda tertentu
1. Biaya Perkara
Biaya perkara yang semata-mata disebabkan
suatu penghukuman untuk melelang suatu benda
bergerak maupun tidak bergerak.
Biaya ini dibayar dari pendapatan
penjualan benda tersebut terlebih dahulu dari
semua piutang-piutang istimewa lainnya, bahkan
lebih dahulu pula daripada gadai dan hipotek.
(Pasal 1139 angka 1 BW).
2. Uang Sewa
- Uang sewa dari benda-benda tidak bergerak
- Biaya perbaikan yang menjadi tanggungjawab si
penyewa
- Segala apa yang mengenai kewajiban memenuhi
persetujuan sewa (1139 angka 2 BW)
3. Harga Pembelian Barang
Harga pembelian benda-benda bergerak yang belum
dibayar (1139 angka 3 BW)
4. Biaya Penyelamatan Barang
Biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan suatu
barang (1139 angka 4 BW)
5. Biaya Pembuatan Barang
Biaya untuk melakukan suatu pekerjaan pada suatu
barang yang masih harus dibayar kepada seorang
tukang (1139 angka 5 BW)
6. Biaya Berkaitan dengan Penginapan
Apa yang telah diserahkan oleh seorang pengusaha
rumah penginapan kepada seorang tamu (1139 angka
6 BW)
7. Upah Pengangkutan
Upah pengangkutan dan biaya tambahan (1139 angka
7 BW)
8. Upah Tukang Bangunan
Apa yang harus dibayar kepada tukang batu, tukang
kayu, dan lain-lain tukang untuk pembangunan,
penambahan, dan perbaikan benda tidak bergerak.
asal piutangnya tidak lebih tua dari 3 tahun dan
hak milik atas persil yang bersangkutan masih tetap pada
si berutang (1139 angka 8 BW).
9. Penggantian/Pembayaran oleh Pegawai dalam suatu
Jabatan Umum
Penggantian dan pembayaran yang harus dipikul oleh
pegawai yang memangku suatu jabatan umum karena
segala kelalaian, kesalahan, pelanggaran, dan kejahatan
yang dilakukan dalam jabatannya (1139 angka 9 BW).
Hak-hak istimewa atas semua benda
bergerak dan tak bergerak pada umumnya
Urutan pelunasannya sebagai berikut:
1. Biaya Perkara
Biaya perkara yang semata-mata disebabkan karena
pelelangan dan penyelesaian suatu warisan.
Biaya ini didahulukan daripada gadai dan hipotek.
2. Biaya Penguburan
Biaya-biaya penguburan dengan tak mengurangi
kekuasaan hakim untuk menguranginya jika biaya-biaya
itu terlampaui tinggi.
3. Biaya Perawatan dan Pengobatan
Semua biaya perawatan dan pengobatan dari sakit yang
penghabisan.
4. Upah Buruh
Jumlah uang yang harus dibayar si majikan kepada buruh berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
5. Piutang Bahan Makanan
Piutang karena penyerahan bahan makanan yang diserahkan kepada si
berutang beserta keluarganya selama enam bulan terakhir.
6. Piutang Pengusaha Sekolah
Piutang para pengusaha sekolah berasrama untuk tahun yang terakhir.
7. Piutang Biaya Perwalian dan Pengampuan
- Piutang anak-anak yang belum dewasa dan piutang orang-orang yang
terampu terhadap wali dan pengampu mereka.
- Tunjangan-tunjangan yang harus dibayar oleh orang tua untuk
pemeliharaan dan pendidikan anak yang belum dewasa (Pasal 1149
BW).
Tingkat hak didahulukan (rangorde)
1. Biaya perkara karena lelang benda tertentu
(privilege khusus Pasal 1139 ayat 1 BW)
2. Biaya perkara yang disebabkan lelang dan
penyelesaian suatu warisan (privilege umum
Pasal 1149 ayat 1 BW)
3. Gadai dan Hipotek
4. Privilege lain
Hak-Hak Istimewa yang Diatur
Dalam Undang-Undang
1. Utang Pajak
“Negara mempunyai hak mendahului untuk utang
pajak atas barang-barang penanggung pajak”
(Pasal 21 ayat 1 UU No.6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum Perpajakan, sebagaimana
terakhir diubah dengan UU No.16 Tahun 2009
UU KUP).
Pengertian Utang Pajak
Meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa
bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan
pajak (Pasal 21 ayat 2 UU KUP).
Kedudukan Utang Pajak
Pembayaran kepada kreditur lain diselesaikan setelah utang pajak
dilunasi (Penjelasan Pasal 21 (1) UU KUP)
Dalam hal wajib pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi
maka kurator, likuidator, atau orang/badan yang ditugasi untuk
melakukan pemberesan dilarang membagikan harta wajib pajak
yang pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham
atau kreditur lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk
membayar utang pajak wajib pajak tersebut. (Pasal 21 ayat (3a) UU
KUP).
Hak mendahului hilang setelah melampaui 5 (lima) tahun sejak
diterbitkannya STP, SKPKB, SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan,
Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK yang
menyebabkan jumlah pajak bertambah (Pasal 21(4) UU KUP).
Pengecualian Hak Mendahului
Utang Pajak
Biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu
penghukuman untuk melelang suatu barang
bergerak dan/atau barang tidak bergerak.
Biaya yang dikeluarkan untuk menyelamatkan
barang yang dimaksud; dan/atau
Biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh
pelelangan dan penyelesaian suatu warisan (Pasal
21 ayat(3) UU KUP).
Upah Pekerja
Pembayaran upah pekerja didahulukan apabila
perusahaan pailit (Pasal 95 ayat(4) UU Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebut
UU Ketenagakerjaan).
Pengertian didahulukan ialah dibayar mendahului