Anda di halaman 1dari 50

Gangguan

Mental Organik
DEMENSIA

Demensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit


otak, biasanya kronik atau progresif, serta terdapat
gangguan fungsi luhur, termasuk daya ingat, daya
pikir, daya orientasi, daya pemahaman, berhitung,
kemampuan belajar, berbahasa, dan daya
kemampuan menilai.

Biasanya disertai hendaya fungsi kognitif dan ada


kalanya diawali oleh kemerosotan (deteriorasi) dalam
pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi.
1.
Demensia pada
Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer ialah suatu penyakit degeneratif
otak primer yang etiologinya tidak diketahui, dengan
gambaran neuropatologis dan neurokimiawi yang
khas.

Biasanya onset dan berkembang lambat laun tapi


pasti dalam beberapa tahun. Kurun waktunya dapat
sependek 2 atau 3 tahun.

- Alzheimer beronest prasenil  dimulai pada


umur dewasa menengah atau lebih dini, sebelum
usia 65-70 tahun.
- Alzheimer beronset masa senil  terjadi pada
usia lanjut (angka kejadian lebih tinggi)
Pedoman Diagnostik
✖Terdapat gejala demensia
✖Onset tersembunyi dengan deteriorasi lambat.
✖Tidak adanya bukti klinis atau temuan dari
penyelidikan khusus, yang menyatakan bahwa
kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit
otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan
demensia (mis: hipotiroid, hiperkalsemia, def. vit
B12, de. Niasin, neurosifilis, hidrosefalus bertekanan
normal, atau hematoma subdural)
✖Tidak adanya serangan apoplektik mendadak, atau
gejala neurologis kerusakan otak fokal 
hemiparesis, hilangnya hendaya sensoris, defek
lapang pandang mata, dan inkoordinasi.
F00.0 Demensia pada Penyakit Alzheimer
Onset Dini

- Definisi:
Demensia pada penyakit Alzheimer yang dimulai
sebelum usia 65 tahun. Secara relatif, terdapat
deteriorasi yang cepat, dengan gangguan
multiple yang nyata dari fungsi kortikal luhur 
afasia, agrafia, aleksia, dan apraksia.

- Pedoman Diagnosis
- Onset dimulai sebelum usia 65 tahun
- Perkembangan gejala cepat dan progresif
- Biasanya terdapat riwayat keluarga (namun tidak dijadikan
kriteria diagnosis)
F00. 1 Demensia pada Penyakit Alzheimer
Onset Lambat

✖ Definisi :
Demensia pada penyakit Alzheimer yang
onsetnya secra klinis terlihat sesudah usia 65
tahun dan biasanya pada akhir usia 70-an atau
sesudahnya, dengan perjalanan penyakit
kemerosotan yang lamban, dan biasanya
gangguan daya ingat sebagai gambaran
utamanya.
F00.2 Demensia pada Penyakit Alzheimer,
Tipe Tak Khas atau Tipe Campuran

Demensia yang tidak cocok dengan gambaran dan


pedoman untuk F00.0 atau F00.1. Campuran
demensia Alzheimer dan Demensia Vaskular juga
dimasukkan pada golongan ini.

F00.9 Demensia pada Penyakit Alzheimer YTT


2.
Demensia Vaskular
✖Demensia vaskular dulu dinamakan demensia
arteriosklerotik. Dibedakan dengan demensia pada
penyakit Alzheimer dalam hal riwayat onsetnya,
gambaran klinis, dan perjalanan penyakitnya.

✖Tanda khas dari demensia vaskular yaitu:


○Adanya riwayat serangan iskemia sepintas (transient
ischemic) dengan gangguan kesadaran sepintas
○Terjadi akibat infark otak karena penyakit vaskular,
termasuk hipertensi cerebrovaskular atau stroke besar
○ Hendaya daya ingat dan daya pikir menjadi nyata
○ Awal terjadinya dapat mendadak
○ Biasanya pada usia agak lanjut
○ Terjadi sesudah satu epidose iskemik yang jelas
✖ Pedoman Diagnosis Demensia Vaskular
○Adanya tanda khas demensia vaskular
○Adanya hendaya fungsi kognitif yang tidak merata 
hilangnya daya ingat, hendaya intelek, dan tanda
neurologis fokal.
○Insight dan daya nilai (judgement) secara relatif tetap
baik.
○Kemunduran dan gejala neurologis hanya dapat
ditetapkan dengan CT-Scan atau pemeriksaan
neuropatologis

Gambaran penyerta:
Hipertensi, bising karotid, labilitas emosional dengan afek
depresif sementara, tangis dan tawa yang meledak, dan
episode kesadaran berkabung atau delirium yang sering
disebabkan oleh proses infark lebih lanjut.
F01.0 Demensia Vasukular Onset Akut

Biasanya terjadi secara cepat sesudah serangkaian


stroke akibat trombosis serebrovaskular, embolisme,
atau perdarahan.

F01.1 Demensia Multi-Infark

Onset lebih lambat daripada bentuk akutnya,


biasanya setelah serangkaian episode iskemik minor
yang menimbulkan akumulasi dari infark pada
parenkim otak
F01.2 Demensia Vaskular Subkortikal

Mungkin terdapat riwayat hipertensi dan fokus


kerusakan akibat iskemia pada substansia alba di
hemisfer serebral. Diduga secara klinis dan
dibuktikan dengan CT-Scan. Korteks serebri
biasanya tetap baik, dan berbeda dengan gambaran
klinis yang mirip dengan demensia pada penyakit
Alzheimer.

Hasil CT-Scan:
Demielinisasi difus dari substansia alba otak
(Ensefalopati Binswanger).
F01.3 Demensia Vaskular Campuran Kortikal
dan Subkortikal

Komponen campuran komponen kortikal dan


subkortikal dari demensia vaskular ini dapat diduga
dari gambaran klinis, dan hasil pemeriksaan
(termasuk autopsi), atau keduanya.

F01.8 Demensia Vaskular Lainnya

F01.3 Demensia Vaskular YTT


3.
Demensia pada
Penyakit Lain YDK
✖Definisi
Demensia ini disebabkan, atau diduga karena sebab lain
selain penyakit Alzheimer atau serebrovaskular. Onset pada
setiap saat hidup seseorang, jarang pada usia lanjut.

✖Pedoman Diagnostik
○ Adanya demensia seperti yang telah disebutkan di atas.
○ Adanya gambaran yang khas dari salah satu sindrom
seperti yang disebutkan dalam kategori di bawah.
F02.0 Demensia pada Penyakit Pick
✖Definisi
Demensia yang progresif, muncul pada usia
pertengahan (50-60 tahun), ditandai dengan
kemerosotan watak (perangai) secara lambat laun dan
kemerosotan hubungan sosial seseorang, diikuti oleh
hendaya fungsi intelek, daya ingat, dan bahasa. Dapat
disertai dengan apati, euforia, dan kadang fenomena
ekstrapiramidal.

✖Gambaran Neuropatologis
Atrofi selektif dari lobi frontalis dan temporalis, tanpa
bercak neuritik dan kekusutan neurofibrilar yang
melebihi proses menua normal.
F02.1 Demensia pada Penyakit
Creutzfeldt - Jakob
✖Definisi
Suatu demensia yang progresif dengan tanda neurologis yang
khas (ensefalopati spongiform subakut) yang diduga disebabkan
oleh penyebab yang dapat ditularkan (transmissible agent).

Onset pada usia menengah atau lanjut, terutama pada usia 50-
an. Perjalanannya subakut, hingga berakhir dengan kematian
dalam waktu 1-2 tahun.

✖Trias
○Demensia yang progresif merusak
○Penyakit piramidal dan ekstrapiramidal dengan mioklonus
○Elektroensefalogram yang khas (trifasik)
F02.2 Demensia pada Penyakit Huntington
✖Definisi
Demensia yang terjadi sebagai bagian dari proses degenerasi
otak yang luas. Penyakit Huntington diturunkan oleh gen
dominan tunggal autosomal. Secara khas gejala timbul pada
usia 30-40 tahun-an.Perjalanan penyakitnya lamban, berakhir
dengan kematian dalam 10-15 tahun.

✖Pedoman Diagnostik
Gerakan koreiform yang involunter, terutama pada wajah,
tangan, dan bahu, atau cara berjalan yang khas merupakan
manifestasi dini gejala ini.

Demensia ditandai dengan gangguan fungsi lobus frontalis


pada tahap dini muncul dengan masih terpeliharanya daya
ingat secara relatif hingga saat selanjutnya.
F02.3 Demensia pada Penyakit Parkinson

✖Definisi
Tidak ada gambaran klinis khusus yang dapat diperlihatkan.
Dapat bertumpang tindih dengan demensia pada penyakit
Alzheimer atau demensia vaskular.

✖Pedoman Diagnostik
Demensia yang berkembang pada seseorang denga
penyakit Parkinson yang sudah parah.
F02.4 Demensia pada Penyakit Human
Immunodeficiency Virus (HIV)

✖Definisi
Suatu gangguan yang ditandai oleh defisit kognitif yang memenuhi
kriteria diagnostik klinis untuk demensia, tidak ditemuannya penyakit
atau kondisi lain yang bersamaan selain infeksi HIV.

✖Keluhan yang sering timbul


○Sering lupa, lamban, sulit konsentrasi, dan sulit membaca serta
mengatasi masalah
○Apati, spontanitas menurun, penarikan diri secara sosial, dan dalam
beberapa kasus penyakti ini dapat menunjukan secara tidak khas
sebagai gangguan afektif, psikosis, atau kejang
✖Pemeriksaan Fisik
○Adanya tremor, gangguan gerakan berulang yang
cepat, gangguan keseimbangan, ataksia, hipertonia,
hiperefleksi menyeluruh, gejala pelepasan frontal
yang positif, dan gangguan gerakan bola mata.

Demensia HIV pada umumnya berjalan


secara cepat dan progresif (dalam beberapa
minggu atau bulan) menjadi demensia global
yang parah, mutisme, dan kematian.
F02.8 Demensia pada Penyakit Lain YDT YDK

✖Definisi
Demensia dapat terjadi sebagai manifestasi atau
konsekuensi beberapa macam kondisi somatik dan
serebral.

✖Kompleks Parkinsonisme-demensia Guam


Kompleks ini adalah suatu demensia progresif yang berkembang
cepat diikuti oleh disfungsi ekstrapiramidal dan pada beberapa
kasus sklerosis amniotrofik lateralis.
4.
Demensia YTT
Katrgori ini harus digunakan bila kriteria umum
untuk diagnosis demensia telah terpenuhi, tetapi
tidak mungkin diidentifikasikan pada salah satu tipe
tertentu
5.
Sindrom Amnesik
Organik Bukan Akibat
Alkohol dan Zat
Psikoaktif Lainnya
Sindrom amnesik organik ialah sindrom yang ditandai
dengan gangguan daya ingat jangka panjang dan jangka
pendek yang amat menonjol. Sedangkan daya ingat segera
(immediate recall) masih baik. Kemampuan belajar materi
jelas terganggu dan menyebabkan amnesia anterograd dan
disorientasi waktu. Konfabulasi merupakan gambaran klinis
yang penting namun tidak selalu ada. Fungdi persepsi dan
kognisi lain termasuk intelek biasanya baik sehingga
merupakan latar belakang yang baik sedangkan daya
ingatnya menjadi sangat menonjol. Prognosisnya
bergantung pada perjalanan penyakit dari gangguan yang
mendasari (mengenai sistem hipotalamik-diensefalik atau
daerah hipokampus), namun pada dasarnya kesembuhan
sempurna mungkin terjadi.
Pedoman Diagnostik
✖Adanya hendaya daya ingat berupa berkurangnya
daya ingat jangka pendek (lemahnya kemampuan
belajar materi baru); amnesia anterograd dan
retrograd, menurunnya kemampuan untuk
mengingat dan mengungkapkan pengalaman yang
telah lalu dalam urutan terbalik menurut
kejadiannya
✖Riwayat atau bukti nyata adanya cedera, atau
penyakit pada otak
✖Tidak berkurangnya daya ingat segera, tiada
gangguan perhatian dan kesadaran, dan hendaya
intelektual menyeluruh.
6.
Delirium Bukan
Akibat Alkohol dan
Zat Psikoaktif
Lainnya
Suatu sindrom yang etiologinya tak khas ditandai
oleh gangguan kesadaran yang bersamaan dengan
gangguan daya perhatian, persepsi, proses pikir,
daya ingat, perilaku psikomotor, emosi, dan siklus
tidur. Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia,
namun lebih sering pada usia di atas 60 tahun.

Delirium kebanyakan sembuh pada waktu 4 minggu


atau kurang. Namun, dapat berlangsung hingga 6
bulan bila timbul bersama penyakit hati menahun,
karsinoma, atau endokarditis bakterial subakut.
Pedoman Diagnostik
✖Hendaya kesadaran dan perhatian
✖Gangguan secara umum daya kognitif
✖Gangguan Psikomotor
✖Gangguan siklus tidur
✖Gangguan emosional  depresi, anxietas, atau
takut.

Onset biasanya cepat dan perjalanan penyakitnya


hilang-timbul sepanjang hari.

Kategori ini jangan digunakan untuk keadaan


delirium yang berhubungan dengan penggunaan
obat psikoaktif.
F05.0 Delirium Tak Bertumpangtindih dengan
Demensia

F05.1 Delirium Bertumpangtindih dengan


Demensia
Demensia mendahului kejadian delirium.

F05.8 Delirium Lainnya

F05.9 Delirium YTT


7.
Gangguan Mental
Lainnya Akibat
Kerusakan dan
Disfungsi Otak dan
Penyakit Fisik
Kategori ini termasuk berbagai macam kondisi
yang sebabnya berkaitan dengan disfungsi otak
karena penyakit serebral primer, penyakit sistemik
yang mempengaruhi otak secara sekunder, karena
gangguan endokrin atau penyakit somatik lainnya,
dan karena zat toksik yang eksogen (kecuali
alkohol dan zat psikotropika). Semua kondisi ini
memiliki persamaan gambaran klinis yang
gejalanya tidak mengarah pada kemungkinan
gangguan mental organik seperti demensia atau
delirium
F06.0 Halusinosis Organik
Suatu gangguan hasulinasi yang menetap dan
berulang, biasanya visual atau auditorik, yang terjadi
pada kesadaran penuh dan mungkin disadari atau
tidak oleh yang bersangkutan.

• Pedoman Diagnostik
• Memenuhi kriteria umum F06
• Ada bukti halusinasi dari segala bentuk yang menetap dan
berulang
• Tidak ada kesadaran yang berkabut
• Tidak ada penurunan fungsi intelektual yang nyata
• Tidak ada gangguan mood yang menonjol
• Tidak ada waham yang nyata
F06.1 Gangguan Katatonik Organik
Suatu gangguan aktivitas psikomotor yang menurun
(stupor) atau meningkat (excitement) yang
berhubungan dengan gejala katatonik. Sifat
gangguan psikomotor yang ekstrem bisa bergantian

✖Pedoman Diagnostik
○Kriteria diagnostik umm F06 harus terpenuhi
○Stupor (berkurangnya atau hilangnya sama sekali gerakan
spontan dengan mutisme, negativisme, dan sikap yang
kaku total atau parsial)
○Gaduh gelisah (hipermotilitas yang nyata, dengan atau
tanpa kecenderungan untuk menyerang)
○Keduanya (silih berganti dengan cepat)
F06.3 Gangguan Suasana Perasaan Mood
Organik
Gangguan yang diatandai dengan perubahan mood yang
diesetai perubahan pada segala tingkat kegiatan. Kriteria
utama gangguan ini ialah adanya dugaan penyebab
langsung berupa gangguan serebral atau fisik lain yang
keberadaannya harus ditunjukan berdasarkan penemuan
fisik dan laboratorik yang sesuai. Depresi pasca infeksi,
misalnya.

✖Gangguan Klinis
○F06.30 Gangguan Manik Organik
○F06.31 Gangguan Bipolar Organik
○F06.32 Gangguan Depresif Organik
○F06.33 Gangguan Afektif Organik Campuran
F06.4 Gangguan Anxietas Organik

Suatu gangguan yang ditandai oleh gambaran sifat


dasar dari gangguan anxietas menyeluruh,
gangguan panik, atau kombinasi dari keduanya,
tetapi timbul sebagai akibat gangguan organik dan
dapat menyebabkan disfungsi otak (seperti epilepsi
lobus temporalis, tirotoksikosis, atau
feokromositoma)
F06.5 Gangguan Disosiatif Organik

Suatu gangguan yang memenuhi


persyaratan untuk gangguan disosiatif
konversi dan memenuhi kriteria umum untuk
penyebab organik
F06.6 Gangguan Astenik Organik

Gangguan yang ditandai oleh labilitas atau


tidak terkendalinya emosi yang nyata dan
menetap, kelelahan, atau berbagai perasaan
badan yang tak nyaman (misalnya pusing)
dan nyeri sebagai akibat adanya gangguan
organik. Gangguan ini diperkirakan lebih
sering terjadi dalam hubungan dengan
penyakit serebrovaskular atau hipertensi
daripada penyebab lainnya
F06.7 Gangguan Kognitif Ringan
Gangguan ini dapat mendahului, menyertai, atau
mengikuti berbagai macam gangguan infeksi dan
gangguan fisik, baik serebral maupun sistemik (termasuk
infeksi HIV). Bukti neurologis langsung dari terkenannya
otak tidak selalu tampak, namun mungkin ada penderitaan
gangguan pada kegiatan sehari-hari.

✖Pedoman Diagnostik
○ Gambaran utamanya ialah turunnya penampilan kognitif,
termasuk hendaya daya ingat, daya belajar, dan sulitnya
konsentrasi
○ Pemeriksaan objektif biasanya menunjukan abnormalitas
○ Gejalanya sedemikian rupa sehingga diagnosis demensia,
sindrom amnesik organi, atau delirium tidak bisa dibuat
F06.8 Gangguan Mental Akibat Kerusakan dan
Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik Lain
YDT

F06.9 Gangguan Mental Akibat Kerusakan dan


Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik YTT
8.
Gangguan
Kepribadian dan
Perilaku Akibat
Penyakit, Kerusakan,
dan Disfungsi Otak
F07.0 Gangguan Kepribadian Organik
Gangguan ini ditandai dengan perubahan yang
bermakna dari kebiasaan pola perilaku sebelum
sakit. Pengungkapan emosi, kebutuhan, dna impuls
biasanya terkena. Fungsi kognitif mungkin terkena,
terutama hanya pada bidang perencanaan dan
antisipasi
Pedoman Diagnostik

✖ Ada riwayat dan bukti yang jelas dari penyakit,


kerusakan, atau disfungsi otak
✖ Menurunnya kemampuan dengan pola yang teratur
✖ Perilaku emosianla berubah, ditandai dengan labilitas,
dangkal, dan kegembiraan yang tidak beralasan
✖ Pengungkapan kebutuhan dan impuls tanpa
pertimbangan
✖ Gangguan kognitif dalam bentuk curiga dan paranoid
✖ Perubahan bermakna pada kecepatan dan arus
pembicaraan dengan gambaran seperti
sirkumferensialitas
✖ Perilaku seksual yang berubah
F07.1 Sindrom Pasca Ensefalitis

Sindrom ini mencakup perubahan perilaku


sisa yang menyertai kesembuhan dari suatu
ensefalitis virus atau bakterial.

✖Penegakan Diagnosis
○Adanya malaise, apati atau iritabilitas,
menurunnya fungsi kognitif
○Berubahnya pola makan dan tidur
○Perubahan dalam seksualitas
F07.2 Sindrom Pasca Kontusio

F07.8 Gangguan Kepribadian dan Perilaku


Organik Akibat Penyakit, Kerusakan, dan
Disfungsi Otak Lainnya

F07.9 Gangguan Kepribadian dan Perilaku


Organik Akibat Penyakit, Kerusakan, dan
Disfungsi YTT
9.
Gangguan Mental
Organik atau
Simtomatik YTT
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai