Anda di halaman 1dari 41

PEMERIKSAAN II ELBOW

Anatomi dan kinesiology


Elbow adlh sendi intermediate extremitas superior,
yg membantu mekanikal pd mata rantai antara
segment pertama yaitu lengan atas & segment
kedua lengan bawah dr extremitas superior. Elbow
memungkinkan lengan bawah berada pd beberapa
posisi dlm keadaan tertentu, contoh seseorang yg
membawa makanan ke mulut dgn flexi elbow.
Elbow joint terdiri dr 3 tulang yaitu os humerus, os
ulna & os radius yg saling berhubungan & ketiga
tulang tersebut sama2 berada dlm satu ruang
sendi.
BIOMEKANIK ELBOW
Elbow joint terdiri 3 sendi yaitu : humeroulnar
joint, humeroradial joint, dan proximal
radioulnar joint. Ketiga sendi tersebut
dibungkus oleh kapsul sendi yg sama. Tulang yg
membentuk elbow & forearm adalah os
humerus bagian distal, os radius dan os ulna.
Elbow joint diperkuat oleh ligamen collateral
radial/lateral dan ligamen collateral
ulnar/medial serta ligamen annulare.
1. Ulnahumeral joint/
trochlear joint, termasuk
uni axial hinge joint, dgn
pola gerakan flexi extensi.
MLPP atau posisi istirahat
utk sendi ini adlh flexi
elbow 70 derajat & lengan
bawah supinasi 10 derajat,
sedangkan posisi netral 0
derajat, mid posisi antara
supinasi & pronasi. CPP
extensi & lengan bawah
supinasi
HUMEROULNAR JOINT
Humeroulnar, sendi berbentuk hinge (engsel) dgn trochlea
humeri yg ovular bersendi dgn fossa trochlearis ulna.
Permukaan trochlea humeri menghadap kearah ant & inf
membentuk sudut 45o dr shaft humeri. Fossa trochlearis ulna
menghadap keatas & ant membentuk sudut 45o dr ulna.
Umumnya bgn ant sulcus trochlearis nampak berjalan vertikal
tapi pd bgn posterior nampak berjalan oblique kearah distal
lateral sehingga saat extensi penuh akan terbtk carrying angle
pd lengan (normal = 15o). Grk utama pd sendi ini adlh flexi-
extensi (fossa yg konkaf slide dlm arah yg sama dgn grk ulna).
Sendi ini paling stabil pd CPP extensi elbow. Utk ROM penuh,
maka grk flexi selalu disertai varus angulasi (lateral slide) &
grk extensi selalu disertai valgus angulasi (medial slide). Grk
arthrokinematika humeroulnar joint adlh grk slide mengikuti
grk angular tulang.
2. Radiohumeral joint,
termasuk uni axial hinge
joint, dgn pola gerakan
supinasi & pronasi. MLPP
utk sendi tersbt adlh
elbow flexi 70 derajat &
supinasi lengan bawah
10 derajat, sementara
CPP-nya yaitu flexi elbow
90 derajat & supinasi
lengan bawah 5 derajat.
HUMERORADIAL JOINT
Humeroradial joint dibentuk antara capitulum
humeri yg berbentuk spherical dengan ujung
proksimal radius (fovea capitulum radii). Sendi ini
berbentuk hinge-pivot joint. Humeroradial joint
memberikan kontribusi terhadap gerak flexi-extensi
elbow. Pada saat pronasi-supinasi lengan bawah,
caput radii mengalami spin terhadap capitulum
humeri. Pada arthrokinematika, permukaan caput
radii yg konkaf akan slide dalam arah yg sama dgn
gerakan tulang .
3. Proximal radioulnar joint,
termasuk uni axial pivot
joint, pola gerakannya sama
yaitu supinasi & pronasi.
Posisi istirahat/MLPP adlh
supinasi 35 derajat & flexi
elbow 70 derajat,
sedangkan CPP adlh
supinasi 5 derajat.
PROKSIMAL RADIOULNAR JOINT
dibentuk oleh fossa radialis ulna yg bersendi dgn caput
radii. Sendi ini terbungkus dlm kapsul elbow joint.
Proximal radioulnar joint diperkuat oleh ligamen
annulare radii yg dibantu oleh serabut anterior
ligamen collateral medial & lateral. Karena tergolong
uniaxial pivot joint, maka proximal radioulnar joint
berperan besar terhadap grk pronasi-supinasi lengan
bawah à radius bergerak menyilang diatas ulna saat
pronasi. Pada saat grk pronasi-supinasi, caput radii yg
berbentuk konveks akan bergerak terhadap fossa
radialis ulna yg konkaf sehingga arah slide berlawanan
arah dgn gerakan tulang.
DISTAL RADIOULNAR JOINT
Distal radioulnar joint
dibtk oleh fossa ulnaris
radii yg bersendi dgn
caput ulna. Sendi ini
bergerak secara
simultan dgn proksimal
radioulnar joint. Saat
grk pronasi-supinasi,
fossa ulnaris ra-dii yg
konkaf bergerak slide
dlm arah yg sama dgn
gerak tulang.
MID-RADIOULNAR JOINT

Mid-radioulnar joint tergolong kedalam


syndesmosis yaitu jaringan fibrous padat yang
mengikat kedua buah tulang. Mid-radioulnar
diikat oleh jaringan fibrous yaitu membrana
interosseus. Mid-radioulnar joint berpartisipasi
dalam gerakan pronasi-supinasi lengan bawah.
Ligamen collateral lateral terdiri atas :
- Serabut anterior yang memperkuat ligamen
annular kearah anterior.
- Serabut intermediate yang memperkuat ligamen
annular kearah posterior.
- Serabut posterior

Ligamen collateral medial terdiri atas :


- Serabut anterior yg memperkuat ligamen annular.
- Serabut intermediate yang paling kuat.
- Serabut posterior atau ligamen Bardinet, diper-
kuat oleh serabut transverse dari ligamen
Cooper’s.
Assessment
Anamnesis
Selain melakukan anamnesis umum juga penting
sekali melakukan anamnesis khusus berkaitan dgn
elbow, hal yg perlu dipertanyakan adlh:
1. Jenis keluhan
2. Ketepatan waktu & durasi keluhan
3. Lokasi & distribusi keluhan
4. Provokasi oleh sikap & grk yg menimbulkan
keluhan
5. Dan lain-lain menyangkut organ tubuh lain yg
terkait, tindakan operasi maupun terapi medis
lainnya.
Inspeksi
Pemeriksaan ini dpt dilakukan secara statik,
dinamik, lokal & segmental. Inspeksi dimulai saat
pertama kali ps masuk keruangan pemeriksaan,
perhatikan posisi sikap tubuh saat duduk, berdiri
atau saat aktif. Perhatikan gerakan lengan, siku &
tangan ps saat berpegangan atau membuka baju.
Disamping itu perhatikan pula posisi & sikap kepala
– leher – thoraks & lengan (quadrant), neck
shoulder line, bahu, kontak axilla sampai tangan
(segmental), posisi siku terhadap lengan atas &
lengan bawah serta jaringan pada elbow joint.
PEMERIKSAAN FUNGSI
1. Quick text/Orientasi tes
a. Abduksi-elevasi shoulder
Pd saat terjd gerakan abduksi-elevasi shoulder, terjd gerakan
osteokinematik yg proporsional antara humerus dgn scapula
(scapurolhumeral rhytm). Pd awal grk abd 30° terjd grk
humerus 30° sementara scapula berada pd posisi tetap
bahkan sedikit abd.
Pd jarak 30°-60° terjd grkan proporsional antara abd humerus
: scapula sebesar 2 : 1. Selanjutnya pd abd 60°-120° terjd
grkan external rotasi humerus secara bertahap sebesar 90°
utk menghindari benturan antara acromion dgn head-of
humerus. Pd grk abd 120°-180° grk proporsional tetap
berlanjut & pd jarak ini mulai terjd grkan intervertebral &
costa yg bermakna pd akhir ROM.
b. Cervical flexi-extensi & gerakan 3 dimensi
Pemeriksaan ini merupakan provokasi terhadap
cervical untuk mendeteksi kemungkinan
patologi berasal dari cervical. Hal-hal yg perlu di
perhatikan seperti pola gerak, irama gerak, nyeri
local/nyeri alihan, bunyi, ROM serta endfeel
2. Pemeriksaan fungsi gerak dasar
a. Gerak aktif meliputi :
- Flexi & extensi elbow , 140-150° & 0-10°
- Supinasi lengan bawah, 90°
- Pronasi lengan bawah, 90°
b. Gerak pasif meliputi :
- Flexi elbow, dgn endfeel lunak
- Extensi elbow, dgn endfeel (keras/hard)
oleh karena adanya benturan antara
olecranon dgn fossa olecranon humeri.
Gerakan yg berlebihan dgn elastic endfeel dpt
disebabkan oleh karena fraktur atau dislokasi.
- Pronasi lengan bawah, endfeel tissue stretch,
kerena adanya regangan dari jaringan lunak
- Supinasi lengan bawah, dgn endfeel idem
pronasi, karena regangan dari jaringan lunak.
- Adapun pola kapsular utk elbow joint adlh
flexi > extensi
c. Gerak TIMT mencakup :
- Flexi dan extensi elbow
- Pronasi dan supinasi lengan bawah
- Palmar flexi wrist joint
- Dorsal flexi wrist joint
- Ulnar deviasi & radial deviasi wrist joint
OTOT-OTOT ELBOW
Otot-otot fleksor elbow adalah :
• Otot brachialis; otot one-joint yang berpartisi-
pasi dalam semua aktivitas fleksi elbow, tidak
dipengaruhi oleh posisi lengan bawah.
• Otot biceps brachii; otot two-joint yang berpe-
ran besar dalam fleksi elbow saat lengan bawah
supinasi
• Otot brachioradialis; berfungsi utama dalam
stabilisasi elbow, berperan dalam fleksi elbow
saat midposisi lengan bawah.
Otot-otot ekstensor elbow adalah :
• Triceps brachii; otot two-joint yang memiliki 3
caput origo, berperan besar dalam ekstensi
elbow, membantu ekstensi shoulder.
• Anconeus; otot ini membantu ekstensi elbow
dan berperan sebagai stabilisasi selama
supinasi & pronasi.
Otot-otot supinator lengan bawah :
• Supinator sangat berperan dalam gerak supinasi &
sebagai stabilitas elbow bagian lateral.
• Biceps brachii
Otot-otot pronator lengan bawah :
• Otot pronator teres; otot ini menghasilkan gerak
pronasi lengan bawah & sebagai stabilisasi proksimal
radioulnar joint.
• Otot pronator quadratus; otot yang bekerja aktif
selama aktivitas pronasi lengan bawah.
Otot-otot wrist joint dan tangan yang berorigo di regio
elbow (epicondylus medial dan lateral humeri) berperan
dalam stabilisasi elbow dan sedikit memberikan
kontribusi terhadap gerakan elbow.
PENGHAMBAT GERAKAN
Pd akhir grk pasif flexi, processus coronoideus ulna
akan kontak dgn fossa coronoideus humeri, caput radii
akan kontak dgn fossa radialis humeri, ditambah pula
ketegangan kapsul posterior. Pd grk aktif flexi,
hambatan grk dihasilkan oleh pertemuan otot anterior
lengan atas (biceps brachii) dgn otot anterior lengan
bawah (otot fleksor wrist). Pd akhir grk aktif & pasif
extensi elbow, processus olecranon akan kontak dgn
fossa olecranon humeri, ditambah dgn ketegangan
kapsul anterior. Pd akhir grk supinasi, terjd ketegangan
membran interosseus, kapsul bgananterior & ligamen
annulare radii. Grk pronasi secara mekanikal dihambat
oleh grk radius yg menyilang diatas ulna & kontak
melawan ulna.
PALPASI REGIO ELBOW
Berdirilah disamping pasien dan peganglah
anterior lateral arm pasien. Tangan disekeliling
biceps, Abduksi dan ekstensikan arm hingga
processus olecranon lebih jelas terlihat. Fleksi
elbow kira-kira 90 .
1) Epicondylus Medial
Terletak di atas sisi medial dari ujung distal
humerus. Ini lebih besar dan berada dibwawh
kulit, bentuk tulangnya tampak keluar dari
jaringan disekitarnya.
2) Margo Supracondylar Medialis
Gerakan keatas pada pada garis yang tampak
dari epicondylus dan palpasi ujung tulang yang
pendek. Sekalipun ini ditutup origo otot fleksor
yang tebal sehingga tidak terlampau jelas. Pada
saat menyusuri garis, periksalah tonjolan
sepanjang permukaan tersebut. Kadang-kadang
suatu proses perkembangan tulang kecil pada
garis supracondylar medial.
3) Olecranon
Olecranon adalah suatu proses yang besar pada
bagian ujung atas ulna. Berbentuk conikal dan relatif
dan relatif runcing, tanpa penutup dan melekat pada
kulit sehingga memungkinkan terjadi fleksi elbow
secara ekstrim. Pada gerakan fleksi, olecranon keluar
dari fossa olecranii sehingga mudah di palpasi.
Meskipun olecranon dapat diraba, sebenarnya ia
ditutupi oleh bursa olecranii dan tendon tricepss
serta aponeurosis/ penyatuannya. Karena bursa dan
tendon triceps sangat tipis sehingga tidak
menghalangi saat dipalpasi.
4) Batas Ulna
Pegang arm pasien pada adduksi dan palpasi
dari olecranon di bawah lapisan kulit dari ulnar
bagian posterior yang relatif lurus pada garis di
processus stiloideus ulna dan writs. Kemudian
ulangi pada bagian atas ulna dengan cara yang
sama.
5) Fossa Olecranii
Fossa olecranii terletak di ujung distal posterior
humerus, dan merupakan tempat olecranon selama
ekstensi elbow. Yang dipenuhi oleh lemak dan
ditutup sebagian oleh musculus triceps dan
penyatuannya, sehingga sulit untuk dipalpasi
ketepatannya. Pada ekstensi elbow sebagian
dihambat oleh musculus triceps yang
mengakibatkan origo dan insertionya tertutup
bersamaan dan membukan bagian fossa untuk
dipalpasi. Jika elbow ekstensi beberapa jauh,
sehingga processus olecranon akan mengisi fossa
olecrani dan membuat fossa ini tidak bisa dipalpasi.
6) Epicondylus Lateralis
Letaknya di lateral processus olecrani dan agak
tinggi tapi lebih kecil, kurang lebih seperti
epicondylus medialis.
7) Margo Supracondylar Lateralis
Ini lebih baik dan lebih panjang dari garis supra
condylar medial, meluas ke tuberositas
deltoidea. Dari epicondylus lateralis, palpasi
bagian atas garis supracondylar lateral dan
kembali ke epicondilus lateralis
8) Epicondylus Lateralis
Processus olecranon dan epicondylus lateralis
saling berkait, hampir sebidang dan segaris,
dimana ini dapat diketahui jika tanganmu
berada diatas epicondylus lateralis. Saat fleksi
elbow 90o. Jarimu membentuk suatu garis yang
relatif lurus. Beberapa perubahan dari garis ini
mungkin merupakan tanda adanya gangguan
anatomi dan membutuhkan penyeledikan lebih
lanjut.
9) Caput Radii
Arm abduksi, mintalah pasien mempertahankan fleksi
elbow 90o, perhatikan epicondylus lateralis, & gerakkan
jarimu sekitar 1 inchi kebawah sehingga didapatkan
suatu penurunan, hanya di medial & posterior group
otot ekstensor writs. Caput radii lebih dlm dari pada
penurunan ini & palpasi diteruskan ke ekstensor wrist.
Minta pasien memutar forearm dgn pelan. Pertama
supinasi kemudian pronasi. Dan caput radii akan
berotasi ke thumb kamu. Jika pasien dpt melakukan
pronasi-supinasi penuh, kurang lebih ¾ caput radii yg
dipalpasi. Persendian radius pd capitulum humeri
diujung distalnya dgn ujung distal incisura ulna. Kedua
capitulum & incisura radialis lebih dlm & tdk bisa
dipalpasi.
TES SPESIFIK ELBOW :
1. tes stabilisasi ligament
Melihat stabilisasi ligamen collateral lateral &
medial elbow, Stabilitasi lengan pasien didaerah
elbow oleh tangan pemeriksa, sedang tangan
lainnya diletakkan diatas wrist pasien. Selanjutnya
pasien memfleksikan elbownya sekitar 20 – 30
derajat. Untuk memeriksa ligament collateral
lateral, berikan penekanan kearah adduksi/varus
dan penekanan kearah abduksi/valgus untuk
memeriksa ligament collateral medial. Penekanan
ditingkatkan dan perhatikan ada tidaknya
perubahan nyeri atau ROM
2. Tes tinel/tanda Tinel’s pada elbow
Untuk menentukan tenderness yg berlebihan dlm
syaraf yg mengalami gangguan pd n ulnaris, ketukan
area n ulnaris pd sulcus antara olecranon &
epycondylus medialis maka akan menimbulkan rasa
kesemutan yg menjalar ke bawah forearm & hand.
Tempat dari n ulnaris didalam celah antara
processus olecranon dan epicondylus medial.
Apabila terdpt neuroma atau entrapment neuritis
disulkus n ulnaris, maka penekanan pd nervus
ulnaris ditempat tersebut (sulkus n. ulnaris) akan
menimbulkan nyeri yg dirasakan berpangkal pd
tempat penekanan & menjalar sepanjang n. ulnaris.
3. Tenis Elbow Test (metode I)
Stabilisasi elbow dgn ibu jari pemeriksa, selanjutnya
pasien diminta melakukan gerakan pronasi lengan
bawah, radial deviasi & ekstensi wrist sementara itu
pemeriksa memberikan resisten terhadap gerakan
tersebut. Tanda positif indikasi tiba-tiba muncul nyeri
hebat di area epicondylus lateral humeri. Epicondylus
dapat di palpasi utk menentukan tempat nyeri. Test ini
dikenal dgn nama Cozen’s test.
4. Tennis elbow test (Metode II)
Sambil mempalpasi epicondylus lateral, pemeriksa
mempronasikan lengan bawah pasien disertai fleksi
wrist & ekstensi elbow. Jika tes ini positif indikasi
timbul nyeri diatas epicondylus lateral humeri.
5. Medial Epicondylitis Test (Golfer’s elbow)
Pameriksa mempalpasi epicondylus medial pasien
selanjutnya pameriksa menggerakkan lengan
pasien kearah supinasi lengan bawah disertai
ekstensi elbow & wrist joint. Tanda positif indikasi
timbul nyeri diatas epicondylus medial humeri.
6. Fleksi elbow test
Minta pasien utk fleksi elbow maksimal &
pertahankan posisi tersebut sampai 5 menit. Tanda
positif indikasi adanya rasa kram atau paresthesia
sepanjang distribusi saraf ulnar di lengan bawah &
tangan. Tes ini membantu utk mengetahui adanya
cubital tunnel syndrome.

Anda mungkin juga menyukai