Elbow adlh sendi intermediate extremitas superior, yg membantu mekanikal pd mata rantai antara segment pertama yaitu lengan atas & segment kedua lengan bawah dr extremitas superior. Elbow memungkinkan lengan bawah berada pd beberapa posisi dlm keadaan tertentu, contoh seseorang yg membawa makanan ke mulut dgn flexi elbow. Elbow joint terdiri dr 3 tulang yaitu os humerus, os ulna & os radius yg saling berhubungan & ketiga tulang tersebut sama2 berada dlm satu ruang sendi. BIOMEKANIK ELBOW Elbow joint terdiri 3 sendi yaitu : humeroulnar joint, humeroradial joint, dan proximal radioulnar joint. Ketiga sendi tersebut dibungkus oleh kapsul sendi yg sama. Tulang yg membentuk elbow & forearm adalah os humerus bagian distal, os radius dan os ulna. Elbow joint diperkuat oleh ligamen collateral radial/lateral dan ligamen collateral ulnar/medial serta ligamen annulare. 1. Ulnahumeral joint/ trochlear joint, termasuk uni axial hinge joint, dgn pola gerakan flexi extensi. MLPP atau posisi istirahat utk sendi ini adlh flexi elbow 70 derajat & lengan bawah supinasi 10 derajat, sedangkan posisi netral 0 derajat, mid posisi antara supinasi & pronasi. CPP extensi & lengan bawah supinasi HUMEROULNAR JOINT Humeroulnar, sendi berbentuk hinge (engsel) dgn trochlea humeri yg ovular bersendi dgn fossa trochlearis ulna. Permukaan trochlea humeri menghadap kearah ant & inf membentuk sudut 45o dr shaft humeri. Fossa trochlearis ulna menghadap keatas & ant membentuk sudut 45o dr ulna. Umumnya bgn ant sulcus trochlearis nampak berjalan vertikal tapi pd bgn posterior nampak berjalan oblique kearah distal lateral sehingga saat extensi penuh akan terbtk carrying angle pd lengan (normal = 15o). Grk utama pd sendi ini adlh flexi- extensi (fossa yg konkaf slide dlm arah yg sama dgn grk ulna). Sendi ini paling stabil pd CPP extensi elbow. Utk ROM penuh, maka grk flexi selalu disertai varus angulasi (lateral slide) & grk extensi selalu disertai valgus angulasi (medial slide). Grk arthrokinematika humeroulnar joint adlh grk slide mengikuti grk angular tulang. 2. Radiohumeral joint, termasuk uni axial hinge joint, dgn pola gerakan supinasi & pronasi. MLPP utk sendi tersbt adlh elbow flexi 70 derajat & supinasi lengan bawah 10 derajat, sementara CPP-nya yaitu flexi elbow 90 derajat & supinasi lengan bawah 5 derajat. HUMERORADIAL JOINT Humeroradial joint dibentuk antara capitulum humeri yg berbentuk spherical dengan ujung proksimal radius (fovea capitulum radii). Sendi ini berbentuk hinge-pivot joint. Humeroradial joint memberikan kontribusi terhadap gerak flexi-extensi elbow. Pada saat pronasi-supinasi lengan bawah, caput radii mengalami spin terhadap capitulum humeri. Pada arthrokinematika, permukaan caput radii yg konkaf akan slide dalam arah yg sama dgn gerakan tulang . 3. Proximal radioulnar joint, termasuk uni axial pivot joint, pola gerakannya sama yaitu supinasi & pronasi. Posisi istirahat/MLPP adlh supinasi 35 derajat & flexi elbow 70 derajat, sedangkan CPP adlh supinasi 5 derajat. PROKSIMAL RADIOULNAR JOINT dibentuk oleh fossa radialis ulna yg bersendi dgn caput radii. Sendi ini terbungkus dlm kapsul elbow joint. Proximal radioulnar joint diperkuat oleh ligamen annulare radii yg dibantu oleh serabut anterior ligamen collateral medial & lateral. Karena tergolong uniaxial pivot joint, maka proximal radioulnar joint berperan besar terhadap grk pronasi-supinasi lengan bawah à radius bergerak menyilang diatas ulna saat pronasi. Pada saat grk pronasi-supinasi, caput radii yg berbentuk konveks akan bergerak terhadap fossa radialis ulna yg konkaf sehingga arah slide berlawanan arah dgn gerakan tulang. DISTAL RADIOULNAR JOINT Distal radioulnar joint dibtk oleh fossa ulnaris radii yg bersendi dgn caput ulna. Sendi ini bergerak secara simultan dgn proksimal radioulnar joint. Saat grk pronasi-supinasi, fossa ulnaris ra-dii yg konkaf bergerak slide dlm arah yg sama dgn gerak tulang. MID-RADIOULNAR JOINT
Mid-radioulnar joint tergolong kedalam
syndesmosis yaitu jaringan fibrous padat yang mengikat kedua buah tulang. Mid-radioulnar diikat oleh jaringan fibrous yaitu membrana interosseus. Mid-radioulnar joint berpartisipasi dalam gerakan pronasi-supinasi lengan bawah. Ligamen collateral lateral terdiri atas : - Serabut anterior yang memperkuat ligamen annular kearah anterior. - Serabut intermediate yang memperkuat ligamen annular kearah posterior. - Serabut posterior
Ligamen collateral medial terdiri atas :
- Serabut anterior yg memperkuat ligamen annular. - Serabut intermediate yang paling kuat. - Serabut posterior atau ligamen Bardinet, diper- kuat oleh serabut transverse dari ligamen Cooper’s. Assessment Anamnesis Selain melakukan anamnesis umum juga penting sekali melakukan anamnesis khusus berkaitan dgn elbow, hal yg perlu dipertanyakan adlh: 1. Jenis keluhan 2. Ketepatan waktu & durasi keluhan 3. Lokasi & distribusi keluhan 4. Provokasi oleh sikap & grk yg menimbulkan keluhan 5. Dan lain-lain menyangkut organ tubuh lain yg terkait, tindakan operasi maupun terapi medis lainnya. Inspeksi Pemeriksaan ini dpt dilakukan secara statik, dinamik, lokal & segmental. Inspeksi dimulai saat pertama kali ps masuk keruangan pemeriksaan, perhatikan posisi sikap tubuh saat duduk, berdiri atau saat aktif. Perhatikan gerakan lengan, siku & tangan ps saat berpegangan atau membuka baju. Disamping itu perhatikan pula posisi & sikap kepala – leher – thoraks & lengan (quadrant), neck shoulder line, bahu, kontak axilla sampai tangan (segmental), posisi siku terhadap lengan atas & lengan bawah serta jaringan pada elbow joint. PEMERIKSAAN FUNGSI 1. Quick text/Orientasi tes a. Abduksi-elevasi shoulder Pd saat terjd gerakan abduksi-elevasi shoulder, terjd gerakan osteokinematik yg proporsional antara humerus dgn scapula (scapurolhumeral rhytm). Pd awal grk abd 30° terjd grk humerus 30° sementara scapula berada pd posisi tetap bahkan sedikit abd. Pd jarak 30°-60° terjd grkan proporsional antara abd humerus : scapula sebesar 2 : 1. Selanjutnya pd abd 60°-120° terjd grkan external rotasi humerus secara bertahap sebesar 90° utk menghindari benturan antara acromion dgn head-of humerus. Pd grk abd 120°-180° grk proporsional tetap berlanjut & pd jarak ini mulai terjd grkan intervertebral & costa yg bermakna pd akhir ROM. b. Cervical flexi-extensi & gerakan 3 dimensi Pemeriksaan ini merupakan provokasi terhadap cervical untuk mendeteksi kemungkinan patologi berasal dari cervical. Hal-hal yg perlu di perhatikan seperti pola gerak, irama gerak, nyeri local/nyeri alihan, bunyi, ROM serta endfeel 2. Pemeriksaan fungsi gerak dasar a. Gerak aktif meliputi : - Flexi & extensi elbow , 140-150° & 0-10° - Supinasi lengan bawah, 90° - Pronasi lengan bawah, 90° b. Gerak pasif meliputi : - Flexi elbow, dgn endfeel lunak - Extensi elbow, dgn endfeel (keras/hard) oleh karena adanya benturan antara olecranon dgn fossa olecranon humeri. Gerakan yg berlebihan dgn elastic endfeel dpt disebabkan oleh karena fraktur atau dislokasi. - Pronasi lengan bawah, endfeel tissue stretch, kerena adanya regangan dari jaringan lunak - Supinasi lengan bawah, dgn endfeel idem pronasi, karena regangan dari jaringan lunak. - Adapun pola kapsular utk elbow joint adlh flexi > extensi c. Gerak TIMT mencakup : - Flexi dan extensi elbow - Pronasi dan supinasi lengan bawah - Palmar flexi wrist joint - Dorsal flexi wrist joint - Ulnar deviasi & radial deviasi wrist joint OTOT-OTOT ELBOW Otot-otot fleksor elbow adalah : • Otot brachialis; otot one-joint yang berpartisi- pasi dalam semua aktivitas fleksi elbow, tidak dipengaruhi oleh posisi lengan bawah. • Otot biceps brachii; otot two-joint yang berpe- ran besar dalam fleksi elbow saat lengan bawah supinasi • Otot brachioradialis; berfungsi utama dalam stabilisasi elbow, berperan dalam fleksi elbow saat midposisi lengan bawah. Otot-otot ekstensor elbow adalah : • Triceps brachii; otot two-joint yang memiliki 3 caput origo, berperan besar dalam ekstensi elbow, membantu ekstensi shoulder. • Anconeus; otot ini membantu ekstensi elbow dan berperan sebagai stabilisasi selama supinasi & pronasi. Otot-otot supinator lengan bawah : • Supinator sangat berperan dalam gerak supinasi & sebagai stabilitas elbow bagian lateral. • Biceps brachii Otot-otot pronator lengan bawah : • Otot pronator teres; otot ini menghasilkan gerak pronasi lengan bawah & sebagai stabilisasi proksimal radioulnar joint. • Otot pronator quadratus; otot yang bekerja aktif selama aktivitas pronasi lengan bawah. Otot-otot wrist joint dan tangan yang berorigo di regio elbow (epicondylus medial dan lateral humeri) berperan dalam stabilisasi elbow dan sedikit memberikan kontribusi terhadap gerakan elbow. PENGHAMBAT GERAKAN Pd akhir grk pasif flexi, processus coronoideus ulna akan kontak dgn fossa coronoideus humeri, caput radii akan kontak dgn fossa radialis humeri, ditambah pula ketegangan kapsul posterior. Pd grk aktif flexi, hambatan grk dihasilkan oleh pertemuan otot anterior lengan atas (biceps brachii) dgn otot anterior lengan bawah (otot fleksor wrist). Pd akhir grk aktif & pasif extensi elbow, processus olecranon akan kontak dgn fossa olecranon humeri, ditambah dgn ketegangan kapsul anterior. Pd akhir grk supinasi, terjd ketegangan membran interosseus, kapsul bgananterior & ligamen annulare radii. Grk pronasi secara mekanikal dihambat oleh grk radius yg menyilang diatas ulna & kontak melawan ulna. PALPASI REGIO ELBOW Berdirilah disamping pasien dan peganglah anterior lateral arm pasien. Tangan disekeliling biceps, Abduksi dan ekstensikan arm hingga processus olecranon lebih jelas terlihat. Fleksi elbow kira-kira 90 . 1) Epicondylus Medial Terletak di atas sisi medial dari ujung distal humerus. Ini lebih besar dan berada dibwawh kulit, bentuk tulangnya tampak keluar dari jaringan disekitarnya. 2) Margo Supracondylar Medialis Gerakan keatas pada pada garis yang tampak dari epicondylus dan palpasi ujung tulang yang pendek. Sekalipun ini ditutup origo otot fleksor yang tebal sehingga tidak terlampau jelas. Pada saat menyusuri garis, periksalah tonjolan sepanjang permukaan tersebut. Kadang-kadang suatu proses perkembangan tulang kecil pada garis supracondylar medial. 3) Olecranon Olecranon adalah suatu proses yang besar pada bagian ujung atas ulna. Berbentuk conikal dan relatif dan relatif runcing, tanpa penutup dan melekat pada kulit sehingga memungkinkan terjadi fleksi elbow secara ekstrim. Pada gerakan fleksi, olecranon keluar dari fossa olecranii sehingga mudah di palpasi. Meskipun olecranon dapat diraba, sebenarnya ia ditutupi oleh bursa olecranii dan tendon tricepss serta aponeurosis/ penyatuannya. Karena bursa dan tendon triceps sangat tipis sehingga tidak menghalangi saat dipalpasi. 4) Batas Ulna Pegang arm pasien pada adduksi dan palpasi dari olecranon di bawah lapisan kulit dari ulnar bagian posterior yang relatif lurus pada garis di processus stiloideus ulna dan writs. Kemudian ulangi pada bagian atas ulna dengan cara yang sama. 5) Fossa Olecranii Fossa olecranii terletak di ujung distal posterior humerus, dan merupakan tempat olecranon selama ekstensi elbow. Yang dipenuhi oleh lemak dan ditutup sebagian oleh musculus triceps dan penyatuannya, sehingga sulit untuk dipalpasi ketepatannya. Pada ekstensi elbow sebagian dihambat oleh musculus triceps yang mengakibatkan origo dan insertionya tertutup bersamaan dan membukan bagian fossa untuk dipalpasi. Jika elbow ekstensi beberapa jauh, sehingga processus olecranon akan mengisi fossa olecrani dan membuat fossa ini tidak bisa dipalpasi. 6) Epicondylus Lateralis Letaknya di lateral processus olecrani dan agak tinggi tapi lebih kecil, kurang lebih seperti epicondylus medialis. 7) Margo Supracondylar Lateralis Ini lebih baik dan lebih panjang dari garis supra condylar medial, meluas ke tuberositas deltoidea. Dari epicondylus lateralis, palpasi bagian atas garis supracondylar lateral dan kembali ke epicondilus lateralis 8) Epicondylus Lateralis Processus olecranon dan epicondylus lateralis saling berkait, hampir sebidang dan segaris, dimana ini dapat diketahui jika tanganmu berada diatas epicondylus lateralis. Saat fleksi elbow 90o. Jarimu membentuk suatu garis yang relatif lurus. Beberapa perubahan dari garis ini mungkin merupakan tanda adanya gangguan anatomi dan membutuhkan penyeledikan lebih lanjut. 9) Caput Radii Arm abduksi, mintalah pasien mempertahankan fleksi elbow 90o, perhatikan epicondylus lateralis, & gerakkan jarimu sekitar 1 inchi kebawah sehingga didapatkan suatu penurunan, hanya di medial & posterior group otot ekstensor writs. Caput radii lebih dlm dari pada penurunan ini & palpasi diteruskan ke ekstensor wrist. Minta pasien memutar forearm dgn pelan. Pertama supinasi kemudian pronasi. Dan caput radii akan berotasi ke thumb kamu. Jika pasien dpt melakukan pronasi-supinasi penuh, kurang lebih ¾ caput radii yg dipalpasi. Persendian radius pd capitulum humeri diujung distalnya dgn ujung distal incisura ulna. Kedua capitulum & incisura radialis lebih dlm & tdk bisa dipalpasi. TES SPESIFIK ELBOW : 1. tes stabilisasi ligament Melihat stabilisasi ligamen collateral lateral & medial elbow, Stabilitasi lengan pasien didaerah elbow oleh tangan pemeriksa, sedang tangan lainnya diletakkan diatas wrist pasien. Selanjutnya pasien memfleksikan elbownya sekitar 20 – 30 derajat. Untuk memeriksa ligament collateral lateral, berikan penekanan kearah adduksi/varus dan penekanan kearah abduksi/valgus untuk memeriksa ligament collateral medial. Penekanan ditingkatkan dan perhatikan ada tidaknya perubahan nyeri atau ROM 2. Tes tinel/tanda Tinel’s pada elbow Untuk menentukan tenderness yg berlebihan dlm syaraf yg mengalami gangguan pd n ulnaris, ketukan area n ulnaris pd sulcus antara olecranon & epycondylus medialis maka akan menimbulkan rasa kesemutan yg menjalar ke bawah forearm & hand. Tempat dari n ulnaris didalam celah antara processus olecranon dan epicondylus medial. Apabila terdpt neuroma atau entrapment neuritis disulkus n ulnaris, maka penekanan pd nervus ulnaris ditempat tersebut (sulkus n. ulnaris) akan menimbulkan nyeri yg dirasakan berpangkal pd tempat penekanan & menjalar sepanjang n. ulnaris. 3. Tenis Elbow Test (metode I) Stabilisasi elbow dgn ibu jari pemeriksa, selanjutnya pasien diminta melakukan gerakan pronasi lengan bawah, radial deviasi & ekstensi wrist sementara itu pemeriksa memberikan resisten terhadap gerakan tersebut. Tanda positif indikasi tiba-tiba muncul nyeri hebat di area epicondylus lateral humeri. Epicondylus dapat di palpasi utk menentukan tempat nyeri. Test ini dikenal dgn nama Cozen’s test. 4. Tennis elbow test (Metode II) Sambil mempalpasi epicondylus lateral, pemeriksa mempronasikan lengan bawah pasien disertai fleksi wrist & ekstensi elbow. Jika tes ini positif indikasi timbul nyeri diatas epicondylus lateral humeri. 5. Medial Epicondylitis Test (Golfer’s elbow) Pameriksa mempalpasi epicondylus medial pasien selanjutnya pameriksa menggerakkan lengan pasien kearah supinasi lengan bawah disertai ekstensi elbow & wrist joint. Tanda positif indikasi timbul nyeri diatas epicondylus medial humeri. 6. Fleksi elbow test Minta pasien utk fleksi elbow maksimal & pertahankan posisi tersebut sampai 5 menit. Tanda positif indikasi adanya rasa kram atau paresthesia sepanjang distribusi saraf ulnar di lengan bawah & tangan. Tes ini membantu utk mengetahui adanya cubital tunnel syndrome.