AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual biasa, seperti
sipilis, kencing nanah, dan penyakit menular lainnya. AIDS dianggap mudah dicegah, misalnya hanya dengan menjaga kebersihan badan pasangannya, dengan minum jamu, atau obat antibiotika sebelum melakukan hubungan seksual. AIDS dianggap sebagai kutukan Tuhan sehingga pengidap HIV dan penderita AIDS adalah orang yang terkutuk yang harus dikutuk. AIDS dianggap hanya menyerang kota-kota besar yang sering dikunjungi oleh turis-turis dari mancanegara. Mengapa Kita Perlu Tahu HIV/AIDS ? AIDS adalah penyakit berbahaya yang mematikan
Belum ada obat penyembuhnya dan vaksin
pencegahnya.
AIDS dapat menyerang semua orang tanpa
pandang bulu.
Masa inkubasinya lama antara 5 sampai 7 tahun.
Biasanya orang yang kemasukan virus HIV tidak
diketahui oleh dirinya sendiri maupun orang lain, bahwa dirinya mengidap virus HIV, karena dia tampak sehat dan merasa dirinya sehat. Pandangan Yang SALAH Tentang HIV/AIDS AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual biasa, seperti sipilis, kencing nanah, dan penyakit menular lainnya. AIDS dianggap mudah dicegah, misalnya hanya dengan menjaga kebersihan badan pasangannya, dengan minum jamu, atau obat antibiotika sebelum melakukan hubungan seksual. AIDS dianggap sebagai kutukan Tuhan sehingga pengidap HIV dan penderita AIDS adalah orang yang terkutuk yang harus dikutuk. AIDS dianggap hanya menyerang kota-kota besar yang sering dikunjungi oleh turis-turis dari mancanegara. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia • HIV menyerang sel darah putih
• Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu
melawan infeksi
• Namun, setelah HIV memasuki sel darah
putih untuk perkembangbiakannya, HIV merusak sel tersebut, akhirnya membunuhnya CD4 • Akibatnya, sistem kekebalan tubuh semakin menurun, yang menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap segala serangan penyakit : AIDS PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS Tertular
Periode Jendela HIV + AIDS
3 - 6 BULAN 3 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN
PROSES YANG TERJADI SEJAK TERINFEKSI HIV SAMPAI MASUK KE KONDISI AIDS 1. Stadium 1 – Periode Jendela, • Dimulai sejak saat pertama terinfeksi • Tidak ada tanda-tanda khusus, hanya seperti gejala flu yang dalam beberapa hari/minggu hilang dengan sendirinya • Jika dilakukan tes darah untuk HIV (Tes HIV) hasilnya negatif, namun orang tsb sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain • Lamanya periode jendela 1 – 6 bulan 2. Stadium 2 – HIV Positif Asimptomatik (Tanpa Gejala) • HIV telah berkembangbiak, hasil tes darah untuk HIV dinyatakan positif • Orang tsb masih merasa sehat dan terlihat sehat, sama seperti orang sehat lainnya. Stadium ini berlangsng selama 5 – 10 tahun PROSES YANG TERJADI SEJAK TERINFEKSI HIV SAMPAI MASUK KE KONDISI AIDS 3. Stadium 3 – Muncul Gejala • Sistem kekebalan tubuh telah menurun • Mulai muncul gejala meliputi Diare kronis yang tidak jelas penyebabnya, pembesaran kelenjar limfe (kelenjar getah bening) secara tetap dan merata, tidak hanya muncul di satu tempat dan berlangsung lebih dari satu bulan. Flu terus menerus.
4. Stadium 4 – Masuk ke kondisi AIDS
• Sistem kekebalan tubuh rusak paarah, tubuh menjadi lemah terhadap serangan penyakit apapun • Ditandai dengan adanya bermacam-macam penyakit, meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan, pernafasan, paru-paru dan berbagai kanker Cara penularan HIV : Melalui Hubungan Seksual
Menggunakan Jarum Suntik yang bergantian
(pengguna narkoba)
Dari Ibu Hamil ke Anak yang dikandung
(proses kehamilan, melahirkan dan menyusui)
Menerima transfusi darah
HIV dapat ditularkan melalui...
darah
cairan sperma
cairan vagina
air susu ibu
Cara CEGAH HIV Pencegahan DENGAN agar Tidak Tertular HIV : D B C A A: Abstinence B: Be Faithfull E C: Condom D: No Drugs E: Education Pencegahan Penularan HIV 1. Pencegahan penularan lewat hubungan seksual A = abstinence = puasa, yaitu tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah. Hubungan seks hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah. B = be faithful = setia pada pasangan, bagi yang telah menikah hanya melakukan hubungan seks dengan pasangannya (suami atau istri- nya sendiri). Tidak melakukan hubungan seks diluar nikah Pencegahan penularan HIV C = using condom = menggunakan kondom, yaitu bagi pasangan suami –istri yang salah satunya sudah terinfeksi HIV agar tidak menularkan kepada pasangannya 2. Pencegahan penularan melalui darah D = drugs = tidak menggunakan narkoba, karena saat sakaw tidak ada pengguna narkoba yang sadar akan kesterilan jarum suntik, apalagi ada rasa kekompakan untuk memakai jarum suntik yang sama E = equipment = mewaspadai semua alat tajam yang dapat melukai kulit, sepertijarum akupuntur, tindik, tato, pisau cukur, agar semuanya steril dari HIV sebelum digunakan, atau pakai alat baru. Mewaspadai darah yang diperlukan untuk transfusi, pastikan steril dari HIV.
2. Pencegahan penularan dari ibu ke bayi
• Intervensi berupa pemberian ARV (mulai usia kehamilan 36 minggu • Persalinan secara bedah (caesar) • Memberi susu formula sebagai ganti ASI (sebab mengandung HIV) Bagaimana mengetahui status HIV kita? • Dengan melakukan Tes HIV atau tes darah untuk HIV • Tes HIV ini termasuk bagian dari VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS - Konseling dan Tes HIV Sukarela yang terdapat di hampir semua RS Daerah • Merasa berisiko........... • Seseorang yang pernah melakukan perilaku berisiko (hubungan seksual, menggunakan narkoba) • Ibu Hamil • Pasien TB, Pasien IMS • Pasangan calon pengantin Pengobatan HIV • Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV • Obat yang sekarang ada yaitu ARV (Anti Retroviral ) yang digunakan sebagai terapi untuk menghambat berkembangbiaknya virus dalam tubuh • Terapi ARV memberi kesempatan pada ODHA (Orang dengan HIV AIDS) untuk hidup lebih produktif Bagaimana Mencegah Tertularnya HIV/AIDS ?
Melakukan penyebarluasan informasi HIV/AIDS kepada
teman, kelompok, dan keluarganya untuk mengurangi keresahan akibat berita yang salah dan menyesatkan. Menghindari atau mencegah penyebaran HIV/AIDS pada diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya dengan jalan antara lain: Mempertebal iman dan taqwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan seksual pra nikah dan di luar nikah serta berganti-ganti pasangan. Hindari alat tercemar NEXT....
Penderita HIV/AIDS sadar untuk tidak menularkan penyakit
pada orang lain. Hindarkan penyalahgunaan obat narkotika, alkoholisme dan segala bentuk pornografi yang dapat merangsang ke arah perbuatan seksual yang menyimpang. Kalau suami istri sudah terinfeksi virus HIV, maka pakailah kondom dengan benar dalam melakukan hubungan seksual. Melakukan tindakan pengamanan terhadap pencemaran virus HIV/AIDS melalui jarum suntik, transfusi darah, dan luka yang terbuka. Bagi wanita pengidap virus HIV dianjurkan untuk tidak hamil. Hindarkan pemakaian pisau cukur, gunting kuku, atau sikat gigi milik orang lain. Bagaimana Sikap Kita Terhadap Pengidap Virus HIV dan Penderita AIDS ? Berpikirlah positif dan tenang, serta hindarilah tingkah laku yang bisa menularkan virus HIV. Perlakukan penderita AIDS secara manusiawi dan bijaksana serta jangan dikucilkan dari pergaulan. Anjurkan penderita untuk selalu memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Bimbing ke jalan agama agar tetap percaya diri, dan yakinkan tobatnya diterima Tuhan dan tetap beramal baik hingga akhir hayatnya. Ringankan penderitaan batin penderita AIDS. Jika penderita AIDS meninggal dunia, diusahakan perawatan jenazahnya secara khusus. BERI MOTIVASI BUKAN INTIMIDASI...! Layanan Layanan Konseling dan Tes HIV Pengobatan ARV • Seluruh Puskesmas di Kota Semarang • RSUP Dr. Kariadi • RSUP Dr. Kariadi • RSUD Tugurejo • RSUD Tugurejo • RSUD KRMT Wongsonegoro • RSUD KRMT Wongsonegoro • RS Nasional Diponegoro • Balkesmas Semarang • Balkesmas Semarang • RS Islam Sultan Agung • RS Bhayangkara Polda • RS Islam Sultan Agung • RS St Elisabeth • RS St Elisabeth • RS Panti Wilasa Citarum • RS Panti Wilasa Citarum • Puskesmas Halmahera • RS Panti Wilasa Dr Cipto • RS Hermina Pandanaran • Puskesmas Poncol • Kantor Kesehatan Pelabuhan • Puskesmas Lebdosari • Lapas Klas I Semarang • Puskesmas Bandarharjo