PENGANGGARAN MODAL
Capital Budgeting
5.Konsekuensi proyek
Arahkan fokus Anda juga kepada implikasi-implikasi yang
dihasilkan dari keputusan proyek yang Anda ambil.
Klasifikasi Proyek
1. Payback period
2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Profitability Ratio
5. Modified Internal Rate of Return (MIRR).
1. PAYBACK PERIOD (Periode Pengembalian)
Net Present Value - Present value of cash flows minus initial investments.
16
Kriteria:
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
17
Catatan:
Perkiraan cash in flow dan cash out flow yang menyangkut
proyeksi harus mendapat perhatian
Perkiraan benefit harus diperhitungkan dengan menggunakan
berbagai variabel (perkembangan trend, potensi pasar,
perkembangan proyek sejenis di masa datang, perubahan
teknologi, perubahan selera konsumen).
Contoh:
Apabila ada satu proyek yang independen maka NPV dan IRR
akan selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk
menerima atau menolak usulan proyek tersebut.
Tapi apabila ada proyek2 yang mutually exclusive, NPV dan IRR
tidak selalu memberikan rekomendasi yg sama.
Ini disebabkan oleh dua kondisi:
1. Ukuran proyek berbeda. Yg satu lebih besar daripada yg
lain
2. Perbedaan waktu. Waktu dari aliran kas dari dua proyek
berbeda. Satu proyek aliran kasnya terjadi pada tahun2
awal sementara yg proyek yg lain aliran kasnya terjadi pada
tahun2 akhir
Intinya: untuk proyek2 yg mutually exclusive, pilih proyek dengan
NPV yang tertinggi.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol).
Jika IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan NPV2
dengan cara coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor
kedua harus lebih besar dari SOCC, dan sebaliknya.
Dari percobaan tersebut maka IRR berada antara nilai NPV positif dan NPV
negatif yaitu pada NPV = 0. NPV
IRR i1 1
i2 i1
( NPV1 NPV2 )
Rumus:
dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
Dari Contoh 2, IRR merupakan tingkat bunga yang menyamakan antara
harga beli aset (Original outlays) dengan present value. Jadi untuk
mendapatkan nilai PV=OO harus dicari dengan menggunakan dua tingkat
bunga. Tingkat bunga I menghasilkan PV < OO dan tingkat bunga II
menghasilkan PV > OO.
PV I dengan DF=18% menghasilkan Rp.69.100.059,- dan PV II dengan
DF=14% adalah:
PV Cash Inflows
PI
PV Cash Outflows CIFt Cash inflows pada periode t
n
CIFt
(1 k) t
COFt Cash outflows pada periode t
k Biaya modal proyek
PI n
t 0
t Periode waktu
COFt
t 0 (1 k) t
Trisnadi Wijaya, S.E.,S.Kom 27
Jika: PR > 1 (satu) berarti proyek
(usaha) layak dikerjakan
PR < 1 (satu) berarti
proyek tidak layak dikerjakan
PR = 1 (satu) berarti
proyek dalam keadaan BEP.
Modified Internal Rate of Return (MIRR)
Nilai Terminal
PV Biaya
(1 MIRR) n
n
t
CIF (1 k) n t
PV Biaya t 0
(1 MIRR) n