Anda di halaman 1dari 14

Disusun oleh :

Elmi C. J. Pandelaki
24030118420001

Reference : Organic Chemistry with Biological Applications


John E. McMurry
Chapters 10 & 11
Spektrofotometer UV - VIS

Spektrofotometri UV/Vis adalah teknik analisis


spektroskopi yang memakai sumber radiasi
elektromagnetik ultra violet (190 – 380 nm) dan
sinar tampak (380 – 780nm) dengan menggunakan
instrumen spektrofotometer

Melibatkan energi elektronik yang cukup besar


pada molekul yang dianalisis, sehingga
spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dipakai untuk
analisis kuantitatif dibanding kualitatif.
Gambar 1. Skema alat spektrofotometer UV-Vis single-beam

Gambar 2. Skema alat spektrofotometer UV-Vis double-beam


Interaksi Materi dengan cahaya UV/Vis

c
E  h.  h

𝐄𝟐
radiation
radiation absorption
emission
𝐄𝟏
REM (RADIASI ELEKTROMAGNETIK)

Panjang gelombang (λ) → jarak antara dua puncak gelombang

Frekuensi (v) → jumlah gelombang yang melintasi satu titik tertentu selama waktu tertentu

c h = tetapan Planck

E  h.  h (6,626x 𝟏𝟎−𝟐𝟕 erg dtk)

 c = kecepatan cahaya
= 3x𝟏𝟎𝟖 m/dtk

λ semakin besar, energi radiasi semakin kecil


Proses absorpsi
• Keadaan dasar suatu molekul organik
mengandung elektron-elektron valensi
dalam tiga jenis utama orbital molekul,
yaitu orbital sigma (σ); orbital pi (π); dan
orbital elektron bebas (n). Baik orbital σ
maupun orbital π dibentuk dari tumpang
tindih dua orbital atom atau hibrid.

• Masing-masing orbital molekul ini


mempunyai suatu orbital σ* atau π*
antiikatan yang berkaitan dengannya.

• Transisi-transisi elektron mencakup


promosi suatu elektron dari salah satu
dari tiga keadaan dasar (σ; π; atau n) ke
salah satu dari dua keadaan eksitasi (σ*
atau π*).

σ → σ* π→π* n→ π *
< 165 nm >165 nm > 270 nm
* Anti bonding

* Anti Bonding

n Non bonding

 Bonding

 Bonding

Jenis-jenis transisi:
1. Transisi  - * : Jauh , energi >,  maks kecil
< 150 nm, UV vakum, sukar diamati
Contoh: CH4 C-C, C-H
 maks = 125 nm
Transisi yang dapat diamati:  > 180 nm
terjadi pada senyawa yg mengandung gugus fungsional (kromofor),
energi eksitasi rendah

2. Transisi n - *: Senyawa Jenuh, 𝑒 − tak berpasangan, energi <,  150 –250 nm,  rendah
Contoh: metanol  maks= 184 nm
3. Transisi n - *: Energi kecil,  panjang, 200-700 nm
 = 10-100
4. Transisi  - *: Senyawa organik tak jenuh
 = 1000-10.000

Pergeseran  :
1. Pengaruh pelarut:
Dalam pelarut polar, transisi n - *terjadi pada  yang lebih pendek
(pergeseran biru/ hipsokhromik)
Dalam pelarut polar, transisi  - * terjadi pada  lebih panjang
(pergeseran merah/ batokhromik)

2. Pengaruh konjugasi:
menyebabkan tk. Energi orbital * turun, energi <,  maks >
(pergeseran batokhromik)
Colored Organic
Compounds have
extended conjugated
systems

“UV” absorptions
extend into the visible
region

β- Carotene has λmax =


455 nm
Emisi
Emisi terjadi ketika atom atau molekul dalam keadaan tereksitasi berelaksasi ke keadaan
energi yang rendah dengan melepaskan energi berupa foton. Eksitasi dapat disebabkan
oleh:

1. Elektron atau pengeboman (bombardment) partikel elementer (emisi sinar X);

2. Arus listrik atau panas (UV, sinar tampak, emisi IR)

3. Cahaya (fluoresens)

4. Reaksi kimia eksotermik (kemiluminesens).

Spektrum garis untuk atom yang berfase gas


Spektrum pita untuk radikal fase gas atau molekul kecil
Spektrum kontinyu untuk padatan terpanaskan → radiasi badan hitam (blackbody
radiation /incandescence)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai